Cerita Lebaran




Seperti biasanya, tak ada yang beda di kampungku Desa Mejasem Barat RW 01, Setelah sholat Idul Fitri di lapangan di dekat Masjid Baitussalam kami senantiasa berkumpul di halaman masjid untuk saling berjabatan tangan. Biasanya sekitar pukul 8.30 Wib. 
Enaknya saya tak perlu mampir dari rumah ke rumah tetangga. Langsung ngumpul jadi satu. Hal ini tidak dilakukan di RW lainnya kecuali RWku deh. 
Senangnya ya. Tapi tetap untuk yang bukan mahrom ana tidak salaman. :)
Meski kadang ada yang aneh ngeliatin ana gak mau salaman. Ah masalah banget sih :) 

Tak ada yang berubah sebelum salam-salaman banyak sekali para wanita bertabaruj ria, berhijab dengan gayanya masing-masing. Warna-warni dengan baju baru. Hem... aku tetap saja memakai baju lama, karena masih bagus. Menurutku baju lebaran itu hanya tradisi yang terlalu melenakan hingga lupa ibadah utamanya. 
Aku malah memilih membeli baju kapanpun kalau kumau dengan menggunakan uang gajiku. Sebelum lebaran aku memang sudah membeli kain lalu kujahit ke penjahit saja ada beberapa gamis untuk harian. Aku tak pernah membedakan mana yang untuk pergi dan untuk di rumah, asal nyaman dan sesuai dengan kebaikan sunnah yakni menutup aurat ini dan ini.

Ada berita bahagia pula karena sebentar lagi banyak yang walimah, termasuk sahabatku. Entahlah aku kapan :D

Aneh juga temanku yang menyusui sembarangan tak puasa dan tak membayar fidyah, apalagi menggantinya. 
Ada yang tetangga yang membayar fidyah tapi tak dihitung sesuai ilmu syari. Haduh....
Padahal kalau membyar fidyah tak mampu ya lebih baik mengganti, ini boro-boro mengganti mencari tahu ilmunya saja tak mau. Susah jadi Islam tak berilmu ya. 

Ada cerita menarik pula, puasa Ramadhan kali ini aku senang tidak diberi halangan oleh Allah SWT, Qadarullah 29 hari full. Wah kok bisa? banyak yang bertanya-tanya.
Bisa dong, kalau sudah takdir Allah? saya tinggal menyibukkan diri puasa sunnah lainnya tak memikirkan membayar puasa. Alhamdulillah.

Selamat IDUL FITRI 1435 H, TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM... 


8 komentar:

  1. Minal aidzin wal faidzin, mbak :)
    Wah, enak ya, puasanya full :D. Hem, saya kadang itu agak ragu mbak kalau mau saliman sama yang non mahrom. Setiap mau salim, mesti tanya2 dulu ke saudara, "saliman gag? eh, salim aja lah" - -" . Salut sama kamu, mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aLHAMDULILLAH dikash kepercayaan untk full. :) bisanya sebelum puasa sudah kena halangan jadi kesininya bisa full.
      kmu juga pasti bisa klo udh komitmen mengikuti sunnah, Insya Allah....

      selamat lebaran ya :)

      Hapus
  2. Taqabbal ya Karim ... maaf lahir batin ya Annur :)

    BalasHapus
  3. minal aidzin wal faidzin mbak :)) ya, ketika kita nggak punya pemmpn umat yg satu, banyak yg serampangan dlm beragama :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. pemimpin umat yg satu itu susah apalagi islam sudah digariskan menjadi 72 golongan, ada hadistnya juga. entah sampai kapan akan bersatu.

      Hapus
  4. semoga segera nikah. aamiin

    BalasHapus
  5. hahaha minal aidzin yaa

    BalasHapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template