Yang Berbeda



Alhamdulillah, Marhaban Ya Ramadhan
Sebentar lagi, memasuki tamu Agung nan Suci...
Bulan yang ditunggu-tunggu semua umat, bulan mulia penuh keberkahan nan cahaya.

Sedari dulu, saya selalu bahagia menanti bulan ini. Saya ini bertubuh kurus, well, saya jarang banget ngemil dan gak terlalu banyak makan berlebihan. Sekali kenyang, alhamdulillah. kalau doyan lanjut...

Tapi usai puasa ramadhan biasanya saya tambah kurusan. Jika diet termasuk program sukses.. hehee..
Tapi saya suka gemuk, karena gak usah dikatain "Cacingan" 
Lebeh banget sih!! Gemuk dikatain, kuyus juga. Hmm....

Ah, tinggalkan itu.
Aku ingin bercerita tentang berbeda dan perbedaan.
Indonesia adalah negara yang permisif, jika dilihat memang ramadhan tiba pun berbeda-beda. Ada yang lebih dulu, ada yang ketinggalan, ada yang sangat mendahului. Entahlah.

Dan selalu saja, aku ditanya tentang perbedaan. Dulu aku selalu tenang percaya pada metode pemerintahan yang menggunakan metode Hilal. Tapi, entah mengapa mendadak setelah ikut terseret jama'aah yang dulu menjadi Hisab.
Namun, sekarang kepercayaanku menjadi pada metode Hilal. Sebab, aku percaya hadist yang shahih dari Bukhari Muslim. Dan jika telaah siapakah Bukhari Muslim? Beliau adalah orang yang cerdas dan hadist yang ia hafal dan keluarkan bukan sembarangan hadist. Melainkan kebenaran yang bernilai.

“Berpuasalah karena melihatnya (hilal), berbukalah karena melihatnya (hilal), jika penglihatan kalian terhalang maka sempurnakan bulan Sya’ban jadi 30 hari” (HR. Bukhari 1909, Muslim 1081) 
Saya terdiam tanpa suara ketiga ada yang mengatakan Hisab itu benar, karena tidak ada bulan sya'ban 30 hari.
Saya tidak ingin beredebat Pak, silahkan kepercayaan bapak itu diwujudkan tanpa mempengaruhi kepercayaan saya. Saya tidak mungkin taqlid buta selalu. Dari awal bapak menyuruh saya sholat jum'at wajib bagi wanita. Namun saya tidak mau, saya memilih tetap melakukan sholat Dzuhur, karena memang saya hanya bisa melakukan sholat dzuhur pada waktu setelah bapak sholat Jum'at bukan?
Saya punya prinsip, karena saya juga menanyakan hal ini kepada ahlinya. Dan dibolehkan saja untuk bersholat Jum'at tapi tidak dipaksakan. Syukron Pak.

Perbedaan memang tidak ada yang baik, karena akan membuahkan pemikiran yang saling menyudutkan. Tapi, percayalah! Jika keyakinan itu sudah bersarang di hati bapak.
Sayapun demikian, mempercayai apa yang saya yakini dari beberapa ulama besar bahkan dalil-dalil yang sah. 

Hargai, hormati! Jangan menuduhkan keyakinan saya bernilai NOL.

Hilal bukan sekedar fenomena langit.

2 komentar:

  1. Marhaban Yaa Ramadhaan.. Alhamdulillaah :) Selamat berpuasa.

    Nice sharing with you ^.^

    Salam kenal. Saling berkunjung ya.

    BalasHapus
  2. marhaban ya ramadhan... maaf lahir batin ukhti.. semoga ramadhan tahun ini berbeda dan lebih bermakna dari tahun lalu.. amiin

    BalasHapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template