Mungkin lebih dari 6 akhwat yang telah di-nazhar Aa. Tapi tak satu pun yang sesuai dengan pilihan hatinya. Padahal mayoritas dari mereka adalah akhwat yang aktif di lingkungan taklim dan pondok pesantren. Kurang apalagi? “Kurang cantik…” pengakuan polos si Aa. Kontan ia pun mendapat julukan ikhwan pilih-pilih plus tukang nazhar!
“Afwan, ukhti bisa kirimkan foto terbaru?” pinta seorang ikhwan. Pikirnya karena jarak mereka cukup jauh ia ingin melihat sekilas gambaran wajah sang akhwat. “Saya takut udah jauh-jauh ternyata enggak cocok wajah dan fisiknya….” demikianlah kilahnya.
Sang akhwat yang tak pede dengan wajah dan fisiknya pun menjawab, “Afwan juga, saya tak bisa melakukan, saya enggak suka cara antum! Akhi termasuk laki-laki yang hanya mempertimbangkan fisik!” Akhirnya sang akhwat pun memutuskan proses taarufnya karena merasa tersinggung.
KRITERIA CANTIK
Ada dua kubu yang berbeda pendapat. Wanita biasa menyatakan bahwa cantik itu relatif. Namun tidak dengan laki-laki yang suka menyatakan cantik itu absolut. Jalan tengahnya? Cantik itu bisa secara fisik atau bisa juga dari sisi lain?
Cantik secara fisik memang sudah standar. Parameter umum adalah adanya keseimbangan, misalnya antara mata, hidung, bibir dan bentuk wajahnya. Tinggi dan berat badan juga kadang menjadi bumbu penilaian seorang wanita itu cantik atau tidak. Bintang iklan sabun mandi – nastaghfirullah, sering terlihat baik sengaja maupun tidak sengaja- adalah salah satu manisfestasi kecantikan wanita secara fisik.
Lalu bagaimana cantik dalam arti relatif? Adalah penilaian cantik berdasarkan nilai keseluruhan meliputi kepribadian atau akhlak, adab, akidah dan manhaj yang lurus. Kadang wajah sekadar bumbu untuk menambah nilai kecantikan seorang wanita. Seorang wanita yang tidak berjilbab walaupun wajahnya bak bintang iklan sabun tentu tak bernilai cantik. Namun seorang wanita yang akidah dan manhajnya lurus, akhlaknya mulia ditambah lagi wajah yang cantik adalah wanita ideal dambaan laki-laki. Masalahnya, kebanyakan wanita berwajah tidak cantik. Umumnya biasa dan sebagian diberi wajah oleh Allah kurang dari rata-rata.
FENOMENA BURUK RUPA
Semuanya adalah anugerah Allah. Setiap manusia harus bersyukur dengan pemberian-Nya. Siapa yang bersyukur pasti Allah akan tambah anugerah-Nya.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim : 7)
Seorang wanita memang tidak perlu merasa rendah diri karena wajah dan penampilannya yang kurang menarik. Jika itu di kalangan umum (masyarakat yang tak berjilbab) biasanya mereka merasa khawatir. Selain jumlah wanitanya jauh lebih banyak, para laki-lakinya pun amat mementingkan kecantikan fisik daripada akhlak. Sehingga banyak wanita yang secara fisik tidak menarik amat sulit mendapatkan jodoh.
Sedikit berbeda di kalangan yang lebih islami, karena tarbiyah islam menempatkan kecantikan agama sebagai kuncinya, faktor kekurangmenarikan pada wajah bisa ditutupi. Selain itu perbandingan jumlah wanita dan laki-laki cukup relatif. Jama’ah satu majelis taklim kadang lebih banyak ikhwannya dari akhwatnya. Sehingga bisa jadi dua orang ikhwan saling berebut seorang wanita. Sebagaimana sebuah kasus di sebuah kota di Jawa Timur, seorang laki-laki dengan gagah berani mengkhianati sebuah perjanjian dengan saudaranya demi mendapatkan wanita incarannya.
APAKAH SALAH JIKA LAKI-LAKI INGIN YANG CANTIK?
Dalam sebuah hadist dijelaskan, ada empat hal yang biasa menjadi pertimbangan seorang laki-laki untuk menetapkan pilihannya atas seorang wanita yang ingin ia nikahi. Orang Jawa mungkin biasa merangkumnya dalam istilah “bibit, bebet, bobot”. Pertimbangan keturunan atau nasab, hartanya, kecantikannya atau karena agamanya.
Sebagaimana sabda Rasulullah:
“Wanita dinikahi karena empat hal. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya, maka carilah agamanya (kalau tidak) engkau akan celaka.” (Hadist riwayat Bukhari dan Muslim)
Imam Nawawi di dalam syarah Muslim menjelaskan bahwa barangsiapa yang lebih memilih karena pertimbangan agama, maka akan mendapatkan kebaikan dan barakah serta terlindung dari berbagai mafsadat. Ini sebagai buah dari mulianya akhlak dan kebaikan wanita pilihannya.
Seorang laki-laki memang punya hak untuk memilih wanita dan cantik. Dan dalam satu kondisi masalah selera ini bisa menjadi bibit konflik di belakang hari karena adanya keterpaksaan dikala memilihnya. Seorang istri yang kebetulan wajahnya kurang menarik dan tak pandai berdandan guna memenuhi kesenangan suaminya, mampu menyebabkan sang suami hilang sakinahnya. Namun bagaimanapun juga harus disadari bahwa seorang wanita yang cantik wajahnya dan baik agamanya adalah hal yang amat jarang ditemui.
Pernah seorang laki-laki mengeluh kepada Rasulullah bahwa istrinya adalah seorang yang tak mampu menahan tangan laki-laki lain. Kemudian Rasulullah menyuruh untuk menceraikan saja. Namun laki-laki tadi berkata, bahwa ia masih suka dn cinta kepada istrinya. Lalu Rasulullah pun memutuskan untuk kembali kepada istrinya untuk sekadar mencari kesenangan.
Dalam kisah tersebut tersirat keterangan bahwa seorang wanita yang tidak baik agamanya bisa saja masih mampu untuk memberi manfaat dalam satu sisi dan sakinah dalam bercengkrama. Namun tidak dalam hal lain, terbukti laki-laki tadi mengadukan permasalahannya kepada Rasulullah.
Tinggal mana pilihan yang akan diambil, punya istri cantik namun kurang agamanya? Atau istri tidak cantik namun baik agamanya? Jika cantik dan juga baik agamanya tentu siapa pun akan mau! Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak akan melihat pada jasad dan penampilan kalian, akan tetapi Dia akan melihat pada hati kalian.” (Hadist riwayat Muslim)
INNER BEAUTY
Kecantikan hati merupakan cermin dari bersihnya hati dan kekotoran yang menutupi keindahannya. Agak beda dengan wajah, kecantikan hati ini bisa diupayakan melalui tips dan trik tertentu. Semakin baik melaksanakan tips dan trik itu maka hati akan terus bertambah cantik. Dan yang menarik , kecantikan ini tak akan lekang oleh zaman. Nah bagaimana kiatnya? Secara ringkas ada beberapa tips yang bis dipraktekkan.
Smart dengan Ilmu Agama
Seorang wanita akan bertambah cantik dengan kepintarannya dalam beragama. Realita menunjukkan semakin umat ini paham dengan agama maka bergeser pula pertimbangannya dalam memilih wanita idamannya. Jika dahulu karena cantik fisik maka pintar dalam agama kini juga banyak dijadikan pertimbangan. Yang jelas pintar dalam beragama harus disertai niat ikhlas dalam beribadah hanya kepada-Nya. Sebab bisa saja wanita memoles dirinya dengan kecantikan agama, namun hanya ingin sekadar mendapatkan jodoh.
Menjalankan Fardhu dan Sunnah
Ini merupakan tips utama mempercantik hati. Bahkan tips sisanya tak banyak berguna bila yang fardhu tak ditunaikan. Shalat yang 5 waktu misalnya. Boleh jadi seseorang menjalankan berbagai amal kebajikan namun bila ia meninggalkan shalat, maka amalan yang lain tak akan memperindah hati.
Tilawah Al-Quran
Tips ini sangat ampuh untk menghilangkan penyakit yang memperburuk penampilan hati. Bagaimana tidak, Allah sendiri berfirman tentang Al-Quran.
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)
Dzikrullah
Bibir yang terawat dengan baik akan menambah kecantikan. Bibir yang diberi resp khusus pun akan semakin mempercantik hati. Caranya adalah membasahi bibir dengan dzikir kepada Allah. Termasuk juga menghindarkan diri dari hal-hal yang menyebabkan kekotoran, seperti menggunjing, berkata kotor, dusta dan ingkar janji.
Shalat Lail
Shalat malam adalah amalan utama yang menjadi kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Karena perbuatan ini dicinta Allah maka hati yang indah pun bisa diraih dengannya.
Menjaga Pergaulan
Seorang wanita yang jauh dari sentuhan tangan lelaki asing tentu lebih terhormat kedudukannya. Demikian pula wanita yang terjaga lisannya dari banyak berbicara dengan kaum laki-laki yang bukan mahramnya. Wanita cantik tentu mahal kehormatannya, tak ternilai dengan dunia dan seisinya. Kemurnian kehormatan akan menambah kecantikannya.
Taubat dan Istighfar
Taubat dan istighfar ibarat pembersih wajah yang mengangkat kotoran. Debu, asap, atau daki dosa kemaksiatan yang menempel insyaallah akan segera lenyap dengan taubat yang nasuha. Kekotoran hati sebenarnya terbentuk dari dosa dan maksiat.
“Sesungguhnya jika seorang mukmin mengerjakan dosa, maka ada noda hitam di hatinya. Jika ia bertaubat, berhenti dari dosa tersebut dan beristighfar maka hatinya kembali bersih. Jika dosanya bertambah maka bertambah pula noda hitamnya hingga menutup hatinya.” (Hadist riwayat An-Nasai dan At-Tirmidzi)
Ingatkan diri untuk tidak menunda taubat. Karena hal ini akan menambah keras dan karat hati. Rasulullah, teladan kita dan orang yang paling bersih hatinya tak pernah berhenti dari bertaubat dan beristighfar kepada Allah Ta’ala.
“Wahai manusia bertaubatlah kalian kepada Allah, karena aku bertaubat dalam sehari sebanyak seratus kali.” (Hadist riwayat Muslim)
Berdoa
Allah Ta’ala yang mampu mengubah hati para hamba-Nya. Hati yang semula buruk bisa berubah indah karena perlongongan-Nya. Maka jangan lewatkan setiap kesempatan waktu-waktu mustajab untuk berdoa memohon kepada Allah Ta’ala agar dikaruniai hati yang cantik.
Jangan Remehkan Setiap Kebaikan
Kebaikan sekecil apapun adalah pembersih yang menyebabkan hati putih dan cantik. Maka kerjakanlah kebajikan sekecil apapun walah sekadar berwajah ceria ketika bertemu dengan saudara muslimah. Sebaliknya hindari setiap kejahatan, karena sekecil apapun merupakan kotoran yang memburukkan hati. Tinggalkan kejelekan dan harapkan pahala dari Allah. InsyaAllah hati ini akan putih, cantik dan cemerlang.
Sumber tulisan Journal of the journeys
Subhanallah, sebuah tulisan yang bisa dijadikan nasehat diri. Tidak saja buat yang belum berumah tangga, tapi juga yang sudah berumah tangga.
BalasHapusbetul mbak Niken. saya juga menyadari saat semua etrjawab dalam artikel ini, makannya saya share lagi :D
Hapuskedip2, ada cewek cantik disini... :D
BalasHapusmasih meraba hati, bisakah aku jd cewek yg cantik hatinya? Agamanya?
duh yg merasa cantik :D
Hapusbisa! harus bisa dong semangat Hati adalah ujung tombak dari segalanya sehingga akan terbentuk ahlakul karimah.
Ganbate :D
kalo cowonya yg jelek gimana dong, kak?
BalasHapusya sebaliknya dunk. klo memang ada begtu?
Hapustapi saya yakin wanita yang cerdas kebanyakan tidak begtu..
Kecantikan yang hakiki adalah akhlak yang baik. Dia akan tetap dikenang meskipun telah tiada. Sedangkan fisik cantik, tidak akan bertahan lama.
BalasHapusada ga akhwat yg tidak memperhatikan fisik dan harta ikhwan ?
BalasHapuskalo ada sedikit apa banyak?
*itu emang artikel lama tapi berhubung kakak yg upload ulang aq tanya ke kakak aja ya ^_^
Topik itu sya kurang tw, setahu saya kebanyakan ngomong sama hati masing2 krna pilihan mereka kan beda2 :D
HapusSdikit apa banyaknya lihat saja kelak calon istirimu.. :P
oke2 baiklah.. maksih kakak ^_^
HapusTapi idealnya, cewe itu ramping dan cowo itu atletis. Karena hampir semua penyakit nyerang orang gemuk. Hehe. *gak nyambung sama artikel nya ya*
BalasHapusBerwajah ceria ketika bertemu saudara muslim itu juga kebaikan. Setidaknya jangan memperlihatkan muka masam.
BalasHapusInsyaAllah mbak.. cantik bukan pilihan, jika dapat yang cantik (paras) adalah sebuah kelebihan. Ketika saya berpendapat seseorang cantik, yang saya pandang adalah pakaiannya terlebih dahulu.=, jika sempurna dalam berhijab, sudah kelihatan adem.. heheh
BalasHapusAku berasa jadi akhwat yang marah kalau ada yang tanya, "Ry mau gak dita'arufkan sama ikhwan ini, bla3x... dia cari akhwat cantik". Dan seketika langsung aku tolak, "Afwan, ukh... ana tidak cantik". Dan itulah salah satu alasan yang membuat geram. Tidak ingin menjadi pilihan orang ketika yang dijatuhkannya pada tarikan fisik
BalasHapusindah sekali, jika cowok dapat pilihan cantik memng luar biasa sayngnya bnyak wanita cantik kalau didekatin biasa lngsung minder dengan cowok muka pas pasan pendek lgi
BalasHapuscantik dan tidak itu relatif menurutku kak.
BalasHapusMemang benar, ikhwan itu lebih banyak yang mementingkan fisik seorang akhwat. Dan mungkin saya jg termasuk --"
BalasHapusTer-enyuh dari hadist di atas :
“Wanita dinikahi karena empat hal. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya, maka carilah agamanya (kalau tidak) engkau akan celaka.” (Hadist riwayat Bukhari dan Muslim)
Lagian jg sebenarnya akhwat yang fisik nya kurang tapi agamanya sangat baik. Insya Allah kelak akhwat tersebut dapat menjadi bidadari di surga.. subhanallah :)
laki - laki sekarang banyak yang pilih2 dalam memilih wanita
BalasHapusMemang ada ikhwan seperti itu ya, sy pernah dengar, katanya cari istri yang putih, tinggi, cantik :)
BalasHapusMudah2an kita menjadi orang2 yang cantik hatinya ya :)
tulisan yang bagus, kebetulan banyak banget lho yang lagi dilema gara-gara beginian
BalasHapushehe, terkadang bgtu. tapi klo ikhwan yg bener dia pasti gak begini ya ukht :)
Hapus