Uwais Al Qarni

Siapa yang tak kenal dengan sosok Uwais Al Qarni?
Tadi pagi saya baru tahu. Tepatnya lewat Trans 7 acara Kisah Islam. Namanya apa aku lupa. Intinya membahas sejarah Islam.
Luar biasa hatiku terkesimak melihat sosoknya. Aku pun ingin sepertinya berbakti. Dan sosok cintanya kepada Rosulullah masih ia pertahankan demi sang ibu yang membutuhkannya. Luar biasa, mengharu biru. 

Kabarnya Uwais tidak di kenal di muka bumi melainkan ia adalah sosok yang terkenal di Langit. Alias melangit. 

Uwais Al Qarni, Pemuda Yang Cinta Ibunya

Ada seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin.  Seorang anak yatim. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.

Uwais Al-Qarni mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari.   Uwais  seringkali melakukan puasa. Sholat Malam, berdoa, memohon petunjuk kepada Allah.
 
Uwais sedih setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. 
Di ceritakan ketika terjadi Pertempuran Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. 

Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais walaupun telah uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Dan sang ibu akhirnya mengijinkannya. 


UWAIS AL-QARNI Pergi ke Madinah
Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga dikota madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad saw. 
Namun ternyata Nabi tidak berada berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. 

Dalam hati Uwais perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Sedangkan pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman.

Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah ra untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi saw. 

Peperangan telah usai dan Nabi saw menuju rumah kemudian Nabi saw menanyakan kepada Siti Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni anak yang taat kepada ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi saw, Siti Aisyah ra dan para sahabat tertegun. 

Nabi Muhammad saw melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya., “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya.”

Nabi berpesan kepada Ali ra dan Umar ra seraya berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.


Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”

Kejadian Ketika UWAIS AL-QARNI Wafat

Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. 
Dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni disebabkan permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra dan Ali ra, agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi saw, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit. Dan kabarnya pemakamannya pun sudah tidak ada lagi. 

***

Aku jadi ingat ketika orang tua berpesan kepada anaknya. Ingat di langit masih ada langit lagi. Luar biasa melangit sosok Uwais itu. Jadi kita jangan sombong juga dengan keberadaan kita di muka bumi. Kita juga harus bisa belajar dari sejarah Rosulullah di saat dunia modern kala ini. Karena sosok Rosulullah yang mendorongku juga untuk mengenal kisah-kisah ini. 

Aku ingin sepertimu Uwais, berbakti kepada orang tua. dan malu menjadi terkenal di muka bumi. 
Rinduku sepertinya ingin juga berjumpa dengan sosok Uwais yang terkenal Melangit di langit sana. 
^_^ aamiin.

29 komentar:

  1. Masya Allah kalau mendengar kisah para sahabat suka tertegun. Merinding...
    Aamiin untuk doanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyataku, Tanyamu (Di balik Lakaran Minda) http://www.azura-zie.com/2013/02/nyataku-tanyamu-di-balik-lakaran-minda.html#more

      Hapus
  2. Selalu meradang saat membaca kisah ini, diradang rindu..

    BalasHapus
  3. Subhanallah. satu lagi panutan buat kita :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ternyata banyak lHO ukh. Ayo cari di google atau buku2 terdahulu. hehehe jangan banyakan baca novel nnti kayak saya suka pikun nama2 nabi. hehe

      Hapus
  4. Pernah dapat cerita kalau Uwais ini sebenarnya 'makhluq langit' beneran ukh? Ini dikarenakan ada beberapa riwayat yang terkait tentang beliau radhiallahuanhu, ditambah dengan penafsiran ulama shi'i dan yang mengikuti mereka. Terlalu mu'tazhilah kayaknya ya, ana ikut penafsiran lazim saja seperti tulisan anti diatas (^_^)/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, saya juga mendengar kisahnya demikian. Tapi saya yakin Allah punya rencana besar seblum diturunkan ke muka bumi. Mungkin Uwais mmng mahluk langit bahkan melangit.

      Tapi khusnudzon saya dia manusia biasa yang memeliki sejarah....

      Hapus
  5. iya itu adalah bukti kalo memang Allah selalu dekat dengan hambanya ... Kisah yang inspiratif ,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju, memng setiap sejarah dan kisah itu kita harus bisa memikirkan ibrahnya. Jadi ya patut belajar dari mereka bukan belajar menjadi sombong
      iya gak kang? hehe...

      Hapus
  6. kisah uwais memang sangat menginspiratif sangat bagus tuk dijadikan pelajaran.. nicepost ukhti

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah Mu, seandainya saya tak mengenal sosoknya. duh kebangetan ilmu saya yah. Alhamdulillah setidaknya masih ada pembelajaran yang lainnya

      Hapus
  7. "Khazanah" bukan nama acaranya?

    Duh, jadi inget waktu liqo', pas kebagian tugas ngasi kisah sahabat, dapetnya Uwais Al Qarni.. diceritakan sambil berkaca2 :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya bener bgd. saya baru inget tadi pagi hehe...
      Khazanah.

      Wah hebat ukht kebagian cerita itu... hehe... jadi pengen ukhti yang ceritain ke aku hehe.. dgn bahasa ukht sendiri hehe...

      Hapus
  8. baca sirah sahabat nabi selalu ada ilmu dan pelajaran hidup yang sangat berharga, tak terkecuali baca kisah ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bner ukht beginilah seharusnya yang terjadi. generasi pemuda pemudi skrang malah disibukkan baca komik, musik2an hehe.. harusnya bisa belajar mengenal sirah sahabat.
      Perpustakaan mana yah yang menyediakan buku bacaan Islam?
      saya jadi ingin mendirikannya "AAMIIN"

      Hapus
  9. lama banget gak baca kisah inspiratif kayak gini, makasih sudah mau berbagi^^

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah,
    smoga bisa mengambil ibrahnya.
    terima kasih sudah mampir.

    BalasHapus
  11. smoga hal tersebut menjadi salah satu hal yang me

    BalasHapus
  12. pernah dengar ceritanya tapi maaf sudah lupa, terima kasih sudah di ingatkan kembali
    semoga dapat diambil pelajaran.

    BalasHapus
  13. Subhanallah, apa saya bisa seperti itu :(

    Mampir kesini ya, salam kenal Peta Indonesia Karya Anak Negeri

    BalasHapus
  14. hanya terdiam #subhanallah, menjadi termotivasi ketika membca kisah2 sahabat Rasulluah :) mampir ya http://alifkj.blogspot.com/2013/02/pujian.html

    BalasHapus
  15. uwiz al Qarni satu dari seribu ..para sahabat nabi yang liar boasa kedudukannya di sisi ALLAH dan Rasul nya...

    BalasHapus
  16. teladan sepanjang jaman.., btw ust sy jg sdh pernah membahasx.., disini.

    http://www.firanda.com/index.php/artikel/adab-akhlaq/17-tabiin-terbaik-uwais-al-qoroni

    BalasHapus
  17. Assalamu'alaikum Ukhti, ane udeh sering baca kisah ini... sungguh sangat penuh dengan pelajaran.... tetapi belakang ini ada penafsiran lain tentang beliau... dikarenakan ada sabda nabi yang mengatakan beliau adalah makhluk langit "bukan malaikat".... penafsiran itu mengatakan kemunginan beliau merupakan manusia yang berasal dari planet lain.... wallahualam... gmn menurut ukhti??? tapi bagi ane, ibrah yang bisa diambil dari kisah beliau sangat banyak.....

    BalasHapus
  18. bismillah.izin di copi. syukron, jazakamullahu khairan

    BalasHapus
  19. Syukran.. Amin .. aku juga mahu jd sperti uwais al qorni.. berjasa pada mak aku

    BalasHapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template