Wajah pasi Zain kian memudar, kini senyuman diwajahnya kembali menghiasi rona rasa bahagianya. Seperti dalam penantian lama, ia seperti menemukan arti cinta sesungguhnya. Adanya bersahut-sahutan dalam hati kecilnya, seperti setengah ragu namun cukup mewakili rasa ketakutan yang begitu dalam. Dikerjalah seorang gadis berkerudung hitam hingga ia menemukan wajah ayunya sedang berdiri menikmati pencarian buku.
“sudah lama aku ingin sekali berkenalan denganmu. Boleh ku tahu namamu?”
Gadis itu mengangguk lagi, ia keluar dari perpustakaan dan persis duduk di bangku kosong di samping perpustakaan. Kemudian Zain mengulurkan tangan kanannya. Gadis itu menolak sembari menundukkan kepalanya penuh malu.
“kau mau kemana?” Zain menyekat langkah Zahra yang hendak pergi dari sampingnya.
“a….a…”
Gadis cantik itu segera mengambil buku yang tengah dipangku Zain, kemudian mencari bulpen di tas kecilnya. Ia dengan cepat menulis di sekumpulan yang kosong.
“aku, tak bisa menjawab pertanyaanmu sampai kapanpun dengan bahasa yang baik. Maafkan aku.”
Azzahra.
***
“jika aku mampu mengubah ciptaaNya, maka aku ingin mengubah mahlukMu menjadi seperti yang ku inginkan”
“sudahlah, kau lama-lama ku kenalkan pada Dokter Adrian. Dokter yang biasa menangani pasien gangguan jiwa” jawab Edri memandang sedih pada sahabatnya itu.
“kenalkan saja padanya biar bumi merasakan kehampaan dan ketidakpastianku ini, aku jatuh cinta pada wanita cantik berparas muslimah, ia bagaikan mutiara yang terus berpendar memancarkan cahayanya. Tapi ia tak bisa berkutik sama sekali.”
“Dia bisu dan kau? Bisa berbuat apa? Hem, ketika cinta sulit bicara.” timpal Edri kesal mendengar keluhan sahabat karibnya itu.
“seandainya ku tahu dari awal. Mungkin aku takkan pernah menganggu pikirannya” Zain cepat meremas-remas surat yang baru saja ia terima dari Zahra.
“Hap. Ku tangkap dan ku baca” Edri segera membuka kertas yang telah kusut masai itu dengan berkaca-kaca.
Ketika Cinta Sulit Bicara
Ketika keadaan tak sesuai dengan keinginan, memang sulit menata keikhlasan untuk menerimanya. Awalnya mengesankan, namun begitu di ketahui kekurangannya. Membuatnya cinta seperti bintik-bintik hitam timbul mengelilinginya. Bukankah cinta bukan dilihat dari mata? Tapi cinta berawal dari hati?
Karena cinta kau menangis, karena cinta kau kecewa, karena cinta akhirnya kau menyerah. Aku cinta pada seseorang yang kelak benar-benar tulus kepadaku, karena cinta adalah sebuah keikhlasan.
Kau sempurna dan aku? Kita memang hanya bisa terkisimak dengan keindahan sementara.
Azzahra,
Sepucuk surat itu membuatnya semakin tak karuan, hatinya mulai menggamang. Dan esok hari dan seterusnya tak ada Azzahra lagi di perpustakaan, Diketahui Zahra bukanlah mahasiswa dari Universitas kedambaannya. Melainkan putra rektor yang sedang berlibur dan senang menjadi anggota perpustakaannya untuk mengisi waktu luang yang sedang melanjutkan pendidikan Sarjana di London.
~Selesai~
407 Word Count
"Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."
Berbicara dengan cara lain ya karena keterbatasan.
BalasHapusYah jadi pergi :D
berhubung ini untuk GA ada typo 'Dikerjalah'
sukses ya...
hihi, namanya juga Fiksi yah. :D
HapusASIK2 aja ..
meh dikerjalah hehe
Oh dikira dikejarlah :D
HapusKasih Tak sampai
BalasHapusCinta itu tak harus memiliki !! Memang sejatiNya manusia tidak memiliki apa2 didunia ini
hehe__
cie... hehee.. jangan galau dunk stlah baca FF ku ini.
HapusSemangat Ji. Kasih akan sampai jika ada bidadari yang menemanimu.
ayo ditunggu undangannya Cinta kan ada pada Cinta Sejati yakni utamanya Allah.
wah, ada moralnya juga ya mbak, sampai2 ada text tangan kanan... Bagus mbak cerpennya
BalasHapuswess. txt tangan kanan hehe.. iyah bener. coba pake text tangan kiri acak adul. hehe.. baru dengar text tangan kanan. Uhh parahnya dakuh hehe..
Hapusmakasih yah atas komentarnya
(y) jempol.
yaaa dalam kehidupan ini apapun temanya sepertinya selalu ada kata tentang perpisahan dan terkadang terlalu lama saya untuk menerima akan hal tersebut :)apalgi belum sampai bersama :(
BalasHapushehe saya mau jawab apa yah?? (keder dot com)
Hapusmakasih yah atas komentarnya
ketika cinta tak mau memilih.
BalasHapusudah dicatat yah sebagai peserta GA beranicerita. semoga sukses :)
lha ketika cinta sulit bicara oh mba.. moso diganti ? hehe :P
Hapusyo mungkin banyak pesan ke arah kesana.
Tapi judulnya dibuat fantastis cetar cetir kekekekke.
makasih yah atas komentarnya
syukron mba.
kadang cinta pun tak perlu diucapkan karena hati yg bicara :uhuk :D
BalasHapussukses buat GAnya :D
iyah benar sekali mba Jiah..
Hapuseh sukses juga buat GA-Nya mba :)
Like
ketika cinta sulit berbicara, hanya bersabarlah yang bisa kita lakukan...
BalasHapussIP.. SABAR HEHHE
Hapuspa kabar Win?
Waah tak bakal ketemu Zahra lagi ya :)
BalasHapusSemoga menang ya Annur :)
sama2 mba niar.
Hapussalam kenal yaaa :D sukses terus
BalasHapusikut nyimak.. menarik juga kisahnya
BalasHapus