BeraniCerita #1] Surat ke 31


Betapa hebatnya aku menyimpan perasaan terhadap surat-surat untuk ke 30 hari lamanya. Bahkan tak pernah terbesit di benakku untuk menyelidiki siapa si empunya surat itu bermuasal. 

Entah mengapa Selvi keponakanku yang berusia 17 tahun itu sering kali mengganggu pikiranku. Bahkan untuk segera membuka surat-surat yang sudah terkumpul. Tak berapa lama ada suara pak pos berhenti persis di depan rumahku. Tatapan mata kami saling beradu penuh tanda tanya. Kami berdua bergegas lari mendekati pak Pos. tapi sayang, surat di dapat pak pos pun menghilang. 
Selvi benar-benar tak sabar ingin membaca surat yang sudah lama mengendap diatas lantai kayu kamarku.

“Adam… namanya Adam Kak En”

Dahiku berkenyit. Ini tidak salah lagi. Segera ku buka puluhan surat yang masih rapi di dalam amplop. Mata hatiku terkisimak. Bayangkan saja malam ini adalah malam keputusan berat yang harus ku katakan kepada mama dan papa. Aku harus menyetujui pertunanganku dengan Resha yang sama sekali tak pernah ku suka. 
Aku terdiam mencari cara. Karena hanya tinggal 5 jam lagi aku harus bisa mengambil keputusan terberat dalam hidupku. 

“kak Adinda punya nomor Adam. Kau tunggu  sebentar” kataku pada Selvi.

Mataku berbinar seketika. Rasanya ingin sekali kaki ini meloncat-loncat bak kelinci bernari. Dan Selvi masih tak percaya dengan apa yang ku rasa. 

“nanti malam Adam akan datang untukku. Dan sebelum lelaki yang akan di jodohkan untukku datang ku pastikan Adam akan menjadi pangeranku”
“Sepertinya meragukan. Entahlah sepertinya kekacauan akan terjadi. Sepertinya..”
“cukup” aku menatap dengan tatapan berkaca-kaca pada Selvi. 

Suasana hening menunggu Adam. Tapi lamat-lamat berderak mendekat suara sepatu pantofel menyeruak membuat ruang tamu menjadi semakin membuncah penasaran. Sudah ku duga lelaki bernama Adam yang menghilang sejak 3 tahun silam akhirnya datang. 

 “mama, ini Adam. Lelaki yang menjadi kekasih Enita”
Adam gelegapan, seketika keringat di keningnya mencair. 
 “kenapa kedua orang tuamu tak datang?” tanya mama
“sebenarnya…” Adam kesulitan mengatur nafas dan kata-katanya dengan baik.
“Adam itu akan mengajak kedua orang tuanya setelah mama dan papa mengijinkan Enita merestui hubungan kami. Iya kan Dam?”
“iya om, tante” 

Satu jam berlalu. Dan aku mengantarkan Adam ke depan pintu gerbang rumahku. 
“Sebenarnya aku masih ingin kau lama disini. Kita kan sudah lama tak bertemu” ujarku menatap matanya yang agak sipit”
“kau bahagia?” tanya Adam 
“Terima kasih untuk semuanya. Lalu kapan kau akan menjemputku di pelaminan?”
“Tapi aku tak ada niatan menikahimu”
“lalu surat ke 31 itu apa namanya??” aku melotot menatap wajahnya.
“surat yang selama ini ku kirim sudah 31 hari lamanya itu untuk Adinda. kakakmu yang tercantik. Dari dulu aku naksir berat dengannya. Jadi aku memang  mengutarakan isi hatiku untuknya”
“Kenapa tidak bilang saja dalam surat-surat itu. Tak pernah ada nama tertera di situ. Dan kak Adinda sudah 2 bulan di Singapore. Apa kau yakin akan menunggunya?”
 “Tentu saja. Maafkan aku En. Tapi dari awal kau tidak pernah mengatakan ini lewat telepon. Kau hanya ingin aku membantumu untuk membatalkan proses perjodohanmu dengan Resha” ujar Adam dengan wajah sedikit bersedih. 

Tubuhku lemas seketika. Mimpi besarku rasanya mengendap bagaikan batuan beku tak bisa di luberkan lagi. 

493 Karakter. 

"Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."



Annur El Karimah 

9 komentar:

  1. hiks sedih.....
    jd suratnya buat si kakak....
    sukses buat GAnya....

    BalasHapus
  2. Endingnya nggak ketebak :)
    Ternyata ooh ternyata...

    BalasHapus
  3. wowowowow, ajiib..

    goodluck for the giveaway kak :)

    BalasHapus
  4. ceritanya salah orang nih kalo gitu, bkan salah alamat.. bener2 membuat pembaca harus baca sampe kahir, soalnya endingnya itu loh :D

    BalasHapus
  5. nuuuurrr kangeeen... apa kabar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah kabar baek say.

      sama ukh saya juga kangeeen. kamu sih jarang bolak balik jadi saya pun sama hehee....

      Hapus
  6. Wah ikutan GA ini ya... saya mau juga tapi belum sempet, memantau dulu ah :p

    BalasHapus
  7. wah, kasihan... udah dibatalin pula perjodohannya :)
    udah dicatat sebagai peserta yah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke makash bnyk mb.

      heheh iya endingnya nyesek :D

      Hapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template