"Lelaki itu bisa memilih wanita manapun untuk menjadi istrinya. Itu mutlak hak bangsa lelaki.
Tetapi tentu saja, wanita manapun bisa memilih menerima atau menolak pilihan tersebut. Itu hak istimewa bangsa wanita.” Tere Liye,
Hem, jadi ingat tentang ... ya tentang seseorang, atau kisah orang lain yang nasibnya sama.
Akhwat : Maaf, saya sudah pertimbangkan untuk tidak melanjutkan.
Ikhwan : kenapa? saya akan tunggu ukhti sampai siap
Akhwat : Tapi maaf, beneran saya gak bisa melanjutkan.
Ikhwan agak marah.
Celakalah jika seseorang menolak lamaran seorang laki-laki. Aku ingat sebuah hadits itu ukht.
Semoga ukhti tidak yang termasuk.
Ooh... di ikhwan mengancam?
Sabar ya ukht.
Di sini letak kesabaran memilih dan ditolak.
Me : Cengengesan ^_^ :P
Bagi lelaki shalih, ketika ia jatuh cinta pada wanita, pilihannya hanya 2: segera meminangnya atau mempersilakan lelaki shalih lain yang menjemputnya. Karena baginya, tidak pantas bermain dengan hawa nafsu dan janji yang tak pasti.
Nadhif Fa’izun, 2011 (via farahmafaza)
Saya koq melihat si ikhwan ini takabur, merasa diri shalih dan tak pantas ditolak ya padahal perempuan kan punya hak menerima atau menolak. Pasti ada rasa gak sreg-nya atau pertimbangan lain. Itu tidak pantas dipertanyakan dan disalahkan oleh lelaki itu :)
BalasHapushe'eh mbak, begitulah manusia. Bukan sekali aja, eh ikhwannya masih keruh hatinya...
HapusCuma bisa senyum baca ini, bahasan menarik :)
BalasHapusHmm begitulah mbak, kadang keputusan menerima atau menolak sama-sama berisiko hehe
BalasHapussetuju bingits ukh :D
BalasHapusSukaaa banget sama paragraf penutupnyaa :)
BalasHapusSyukran atas tulisannya ukhti, artikelnya saat ini sesuai dengan suasana hati. Insya Allah... :')
BalasHapusklo yg datang sholeh mengapa hrs ditolak, klo sholeh lalu ditolak entar ujung2x imbasx ke akhwat jg..., ikhwanx fine2 aja... *smile
BalasHapusklo sholeh bakalan diterima akh, masalahnya si akhwatny ini mundur karna ikhwany meragukan, kan belum apa2 udah agresif aja. heleh jadi curhat. banyak kok yg ngaku2 sholeh, tapi ikhwannya hadeh... malah :( rrr
Hapusso narsis si ikhwanny
yah, seharusnya kan tidak boleh memaksakan kehendak seperti itu, kalau gak mau ya gak boleh maksa
BalasHapusmantap artikelnya
BalasHapusSalam kenal mbak
BalasHapus:)
wahhhh .... kisah di atas unikk juga ya??
---------
Minta komentar nya ya
:)
http://200rangkaiankata.blogspot.com/2014/04/puisi-cinta-romantis-dilanda-rindu.html
mnrt sy jika yg melamar laki2 sholeh, tidak etis juga mengatakan "Celakalah jika seseorang menolak lamaran seorang laki-laki."
BalasHapuskrn sesuai tulisan diatas pria memilih, dan putusan / pertimbangan menrima / menolak ada di pihak wanita. ...
hihihi.. yup.. perempuan punya hak menolak.. tapi harus disertai alasan baik :)
BalasHapus