بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Memandang negeri seberang, lalu menyeberangi lagi. Lalu menyisiri lagi. Mencari keberadaan wajah-wajah Islam di negeri mayoritas non muslim sudah menyedot perhatianku. Tayangan di TV "JAZIRAH ISLAM" ini membuatku tersenyum bahkan begitu bangga menjadi warga INDONESIA MUSLIM.
Jika kita melihat dari negara satu ke negara lain, pasti ada yang berbeda. Bahkan kita bisa melihat ada beberapa daerah yang benar-benar muslimah sudah berhijab namun terpaksa kembali mengurai rambut dengan memakai kepala. Karena mereka dianggap berbahaya bagi daerah Mayoritas Nonis.
Bahkan yang menarik perhatianku adalah lagi-lagi seorang jurnalis wanita nonis yang akhirnya ia menjadi mualaf dan berhijab.
Ya, seperti kita tahu, hijab yang mereka kenakan hanya kerudung biasa yang di peniti lalu di lilit saja. Saya tetap salut, karena bagaimanapun Ia sudah berusaha menutup aurat dan tidak bersikap berlebihan dalam berpakaian. Karena tugasnya sebagai jurnalis meliput beberapa orang yang justru bukan muslim, itu bukan menjadi kendala. Bahkan ia sempat dicurigai beberapa orang hingga diintrogasi dari ujung kaki ke ujung kepala. Dan alhamdulillah, Islam selalu mengajarkan ilmu kepada manusia yang selalu mencari ilmu. Dia bebas untuk melanjutkan pekerjaannya kembali. Dan Allah bersama hamba2Nya yang taat.
Lantas bagaimana dengan Indonesia yang mayoritas muslim? berhijab itu bukanlah halangan bahkan sudah dibebaskan, dari mulai yang berkerudung biasa hingga cadar, Subhanallah ini menjadi hal yang luar biasa. Kita bebas memerankan diri ini sebagai hamba yang taat semata-mata karena kewajiban.
Namun nyatanya? ini menjadi kendala bagi mereka yang justru muslim sejak kecil. Mereka yang minoritas berani mengambil resiko hijab jika ia dibenci. Lantas kita yang diberikan kebebasan? masih tak sanggup atau malu untuk menutup aurat?
Kalaupun tidak menutup aurat setidaknya kemajuan pada ilmu agama bisakah? tidak seimbang memang, tapi nyata di negeri Meksiko sana ibu-ibu modern meski mereka tidak menutup kepalanya, mereka masih berusaha meluangkan waktunya belajar Al-qur'an rutin, hingga mampu mengajarkannya pada anak-anak mereka.
Bahkan di negeri sana, ada seornag jurnalis non muslim yang mengoleksi Al-qur'an hingga mengajak tetangga berbuka puasa bersama di rumahnya. Persis kayak kisahnya #Ayat-ayat cinta karya Habiburrahman E.Z. lho.
Lantas tetangga kita, adik kita, kakak kita, saudara-saudara kita? nutup aurat ogah, ngaji katanya malas. Asikan nonton TV. hem...
TV Indonesia di tonton terus capek, banyak sinetron para pemainnya kan berkiblat barat. Ikhtilat otomatis, ya sudah kita berkiblatnya nanti TV terus.
Yuk kawan saudara-saudariku, kumpul sama orang islam belajar ilmu agama, saling melengkapi, saling menyayangi.
Islam itu bukan agama saja, tapi sistem yang mengatur kehidupan kita di dunia untuk menuju kehidupan sesungguhnya di akhirat. Negeri Islam akan tegak, karena umatnya juga menegakkan bukan melumpuhkan.
Yuk, semangat hijab yah. Mumpung masih di bumi Indonesia lho.
Teman-teman nonton jazirah Islam juga ya. Semoga kalian bisa memetik hikmah Islam yang minoritas di negeri mayoritas non muslim.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Q.S Fussilat ayat 30
Masih dalam bulan Ramadhan.
Memetik hikmah dari tayangan yang baik, bukan yang tidak baik. Insha Allah.
semoga kita tetep istiqomah di Jalan Alloh ya kak.. follow ah ^_^
BalasHapusiya mba, melihat tayangan itu membuat motivasi belajar islam lebih dan terus beryukur kita masih dimudahkan di sini :)
BalasHapusKalau jadi minoritas itu berarti menjadi agen muslim.
BalasHapussaya pernah merasakannya, dan sebaiknya memang kita menjadi agen muslim yang baik sehingga oranglain menghormati dan memandang positif islam
semoga semua non islam di luar ngri bisa mendapatkan hidayah semua memeluk agama islam
BalasHapusaamiin ya Allah.
Hapusgini-gini banyak kok sebenernya muslim muslimah yang taat di Indonesia haha.. tapi banyakan yang enggak huhu u,u
BalasHapus