Wanita menuju Masjid untuk Tarawih

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُl


Setelah Hari ke-4 Saya baru melaksanakan sholat Tarawih di masjid dekat rumah. Sebelumnya saya melakukannya di rumah sendirian, karena terhalang sakit. Rupanya memang ada yang berbeda atau karena saat itu hujan rintih-rintik, jadi jama'ahnya tidak terlihat sebanyak tahun kemarin. 

Apalagi anak-anak kecil yang belum baligh ini merepotkan kaum dewasa saja. Ada yang berteriak aamiin secara panjang dan keras, ada yang jalan-jalan. Apalagi disaat imam sedang ceramah, mereka malah berlarian ke warung lalu mulai ngobrol asik dan membuat kegaduhan. #Sabarnya orang sholat tarawih di masjid.

Dan yang paling saya tidak suka ketika sedang khusyu adalah suara Petasan atau Mercon yang bunyinya mengagetkan. Masih mending suara petir menggelegar sudah utusan Allah. Ini para utusan setan, herannya kenapa pemerintah kurang tegas dalam menangi hal ini ya?
Okelah kembang api tak masalah, tapi merconnya ini lho dampaknya banyak sekali. Anak tetangga pernah tangannya luka gara-gara tidak cepat melemparkan mercon. Oh no. 

Terkadang saya lebih merasa nyaman di rumah, meski tidak bisa berkumpul dengan wanita lainnya. Karena saya suka tidak bisa khusyu diantara anak-anak kecil ini. Meskipun kelak akan selalu begini lagi ramadhan berikutnya. 

Setiap saya sholat Tarawih ke Masjid dari rumah saya sudah menutup aurat termasuk memakai Kaos Kaki. Bahkan mungkin orang tak pernah lepas dari penglihatannya. 

KENAPA PAKAI KAOS KAKI?
kan Pakai mukenah sudah menutupi?
Di rumah juga saya kan gak pakai kaos kaki kalau sholat.

Saya selalu menanamkan kebiasaan ini, karena saat saya hendak menuju Masjid pasti berpapasan dengan rombongan yang bukan muhrimnya, jadi saya pastikan untuk tetap menjaga yang satu ini. Karena telapak kaki juga merupakan aurat wanita. 
Tapi gak masalah kalau gak pakai, karena malam jadi kan gelap. Tokh asal kita benar-benar bisa menjaga dengan baik batas mana saja. Tapi kebiasaan saya ini sering lakukan. Karena terbiasa dan sudah merasa nyaman saja. 

Silahkan saja berpendapat tentang yang ada dalam pikiran masing-masing orang. Karena setiap orang memiliki cara snediri untuk menanggapi sesuatu yang menurutnya nyaman. Wallahu -alam

KENAPA MESTI NUTUP AURAT DENGAN SYAR'I?
YUK BACA... ! BIAR TAHU BIAR PAHAM Gak tanya-tanya lagi.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إِذَا اسْتَأْذَنَكُمْ نِسَاؤُكُمْ إِلَى الْمَسَاجِدِ فَأْذَنُوا لَهُنَّ

“Jika istri kalian meminta izin pada kalian untuk ke masjid, maka izinkanlah mereka.” [4]. Inilah penjelasan Syaikh Musthofa Al Adawi hafizhohullah yang penulis sarikan. [5]


Lihatlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih mengatakan bahwa shalat bagi wanita di rumahnya lebih baik daripada di masjidnya yaitu Masjid Nabawi. Padahal kita telah mengetahui bahwa pahala yang diperoleh akan berlipat-lipat apabila seseorang melaksanakan shalat di masjid beliau yaitu Masjid Nabawi.

Namun apabila pergi ke masjid tidak menimbulkan fitnah (godaan) dan sudah berhijab dengan sempurna, juga di masjid bisa dapat faedah lain selain shalat seperti dapat mendengar nasehat-nasehat dari orang yang berilmu, maka shalat tarawih di masjid diperbolehkan dengan memperhatikan syarat-syarat ketika keluar rumah. Di antara syarat-syarat tersebut adalah:

Pertama, menggunakan hijab dengan sempurna ketika keluar rumah sebagaimana perintah Allah agar wanita memakai jilbab dan menutupi seluruh tubuhnya selain wajah dan telapak tangan.

Kedua, minta izin kepada suami atau mahrom terlebih dahulu dan hendaklah suami atau mahrom tidak melarangnya.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِذَا اسْتَأْذَنَكُمْ نِسَاؤُكُمْ إِلَى الْمَسَاجِدِ فَأْذَنُوا لَهُنَّ
“Jika istri kalian meminta izin pada kalian untuk ke masjid, maka izinkanlah mereka.” (HR. Muslim). An Nawawi membawakan hadits ini dalam Bab “Keluarnya wanita ke masjid, jika tidak menimbulkan fitnah dan selama tidak menggunakan harum-haruman.”

Ketiga, tidak menggunakan harum-haruman dan perhiasan yang dapat menimbulkan godaan.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلاَ تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الآخِرَةَ
“Wanita mana saja yang memakai harum-haruman, maka janganlah dia menghadiri shalat Isya’ bersama kami.” (HR. Muslim)
Zainab -istri ‘Abdullah- mengatakan bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada para wanita,
إِذَا شَهِدَتْ إِحْدَاكُنَّ الْمَسْجِدَ فَلاَ تَمَسَّ طِيبًا
“Jika salah seorang di antara kalian ingin mendatangi masjid, maka janganlah memakai harum-haruman.” (HR. Muslim)

Keempat, jangan sampai terjadi ikhtilath (campur baur yang terlarang antara pria dan wanita) ketika masuk dan keluar dari masjid.

Dalilnya adalah hadits dari Ummu Salamah:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam salam dan ketika itu para wanita pun berdiri. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tetap berada di tempatnya beberapa saat sebelum dia berdiri. 
Kami menilai –wallahu a’lam- bahwa hal ini dilakukan agar wanita terlebih dahulu meninggalkan masjid supaya tidak berpapasan dengan kaum pria.” (HR. Bukhari).

Nah untuk yang ini, kayaknya gak lagi deh. Karena kita sering pas-pasan dengan yang bukan mahram. Makannya saya selalu Pulang duluan saat selesai sholat gak nunggu doa Penutup. –wallahu a’lam-


Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita sekalian.

**
Refrensi : Muslim.or.id 

21 komentar:

  1. sepakat. saya juga kalo kemana2 mesti pakai kos kaki. kalo ga pake rasanya ada yg kurang. hhee ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. IYA sepakat, karna biasa dan terbiasa. :)

      Hapus
    2. bisa karena biasa sehingga terbiasa maka secara otomatis terpakai dengan spontan ya Mbak untuk pakai kaos kaki kemana-mana

      Hapus
  2. subhanallah mbak... betapa teguh diri dalam menjalankan perintah Allah... semoga tetap Istiqamah dan dilimpahkan kerberkahan da rahmat.. Amiiin...

    memang di mesjid tempat saya teraweh begitu juga mbak, anak2 pada ribut, sudah diatur tetap saja ribut, tetapi tidak apalah dari pada mereka harus main petasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, iya benar resiko orang ISLAM sholat, ada aja racun petasannya si setan.

      Hapus
  3. subhanallah.. semoga tetep istiqomah mbak. semoga saya bisa seperti itu juga..

    paling males jg pake parfum ke mesjid. aneh kayaknya. hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha jarang yah pake parfum, masa tiab2 ke masjid pake parfum parah nntiny... yg ada pada bersin deh Meutia

      Hapus
  4. memang wanita sebaiknya salat di rumah, apalagi klo punya anak kecil. Anak2 bisa mengganggu. Klo di Arab dan skitarnya, ga boleh bawa anak kecil ke masjid. Sampai umurnya 7 tahun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah bagus dunk, tapi di masjid indonesia pada bawa balita. herannya mereka gak risih. nnati kalau udah nangis hula... remponk.

      Hapus
  5. Iya, kalau yang punya anak-anak (balita yang belum ngerti) memang lebih baik di rumah ya. Kalau sudah ngerti, terutama anak laki-laki baru dibiasakan ke masjid.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hem, klo laki2 dibiasakan paling tidak kita mengawasinya ya mb.

      mba juga masih punya anak kecil ya. setuju mb.

      Hapus
  6. do'a penutupnya dilanjutkan di rumah, ya, mbak? hihi.. menarik sekali ceritanya
    jadi pengingat bagi kaum muslimah untuk selalu menutup aurat.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, iya ukh Ania. aku belajar muslimah.

      Hapus
  7. Sebenarnya Islam itu membuat nyaman wanita.... dengan membalut tubuh dengan jilbab maka kita bisa leluasa bergerak, memakai kaus kaki tidak perlu was-was jika jilbab (abaya) atau yang menggunakan mukena terangkat ketika sholat hingga kaki terlihat, tidak memakai parfum... irit biaya :D ., nah, malah nyaman kan?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu dia ukht, kadang saya udah pakai panjang sekali masih keliatan juga klo dirumah. jadi malu sama Allah

      Hapus
  8. Saya jg gak nyaman dengan anak2 yang ribut di masjid. Anak2 saya, saya larang kalo ke masjidnya buat main2. MAsjid kan bukan buat main2...

    Selama mash punya bayi, sy lebih baik di rumah saja. Krn gak enak bakal mengganggu orang2 yg lagi shalat kalo bayi saya menangis atau anak saya berulah .. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mba, klo masjid bukan tempatnya main2. Tapi ttep ada aja orangtua yng bawa balita mainan kotak amalah, berantemlah. bawa duitlah...

      :)

      Hapus
  9. Semoga tiap wanita mengerti akan perintah-Nya, bahwa Islam-pun ada untuk memuliakan mereka. Allahumma aamiin...

    BalasHapus
  10. Info yang bagus buat akhwat lainnya ^^
    Sejatinya kata Rasul yg sunnah lebih afdol dikerjakan di rumah..

    "Sesungguhnya shalat seseorang yang paling utama adalah yang dikerjakan dirumahnya, kecuali shalat fardhu." (H.R. Imam Bukhari & Muslim)

    karena di Indonesia budayanya gitu jadi banyak yg tarawih di masjid, gpplah masih mending timbang gak sunnah ^^

    BalasHapus
  11. Suara petasan terkadang suka mengganggu bacaan solat, kalo harus menasihati anak - anak percuma juga karna mereka gak suka dengerin,,,, Pasrah -__-
    Nice Blog

    BalasHapus
  12. oww gitu ya? kok saya baru ngeh setelah baca ini ya kalo kaki juga aurat.
    selama ini saya mah paling doyan pake high heel gitu loh mbak.
    makasih infonya ya mbak.

    PS. makasih kunjungannya ke quinie-se.blogspot.com
    iya blog yang itu baru saya aktifkan kembali, jadi ya mungkin segitu2 aja followernya.
    biasanya blog 'sebelahnya' saya update setiap minggu.
    salam kenal ya mbak

    BalasHapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template