Catatan Khusnudzon

 

Percakapan kecil yang bermula dari hal kecil lalu menuju perkara besar.
"Bang, aku kalau naik angkutan umum bawa kresek hitam nih, pasti dilihatin orang deh. Kadang malu"ujar adikku yang sedang berjalan menuju ruang tamu dengan membawa kresek hitam beirsi botol / gembes air minum. 

Abangku yang sedang duduk pun langsung tanggap. "biarkan saja, orang punya mata ya dilihatin. Kalau tak punya mata ya enggak ngeliatlah"jawabnya setengah teriak.

"Betul" ujarku dari dapur.


Perkara ini adalah perkara yang terkadang membuat kita risih. Tanpa disadari kadang sesuatu yang sepele ini malah membuat kita terjangkit virus baru Suudzon. Kadang berprasangka buruk ini selalu menghantui kita. Jika kebiasaan ini terus dilakukan maka kita melakukan dengan "bergeming suudzon" maka hasilnya kita menjadi paranoid sendiri terhadap hal-hal yang sepele. 

Mungkin contohnya banyak yang harus kita kendalikan dalam diri kita ini sendiri.
Misalnya, kita memakai baju kemudian ada orang yang melihat kita begitu detail. Atau terlalu berlebihan, setidaknya kita jangan berprasangka buruk dulu. Karena mungkin saja apa yang kita rasakan berbeda dengan dia yang merasakan.

Yang berpakaian serba tertutup bahkan bercadar saja dipelototin kok, apalagi yang berpakaian seksi. Pasti mengundang mata lebih detail lagi. 

Intinya jangan pernah melakukan hal yang sebenarnya berseberangan yang akan menjadi jurang pemisah antara sebuah keimanan dan kehinaan.

Masalah baru lagi yang sudah lama mewabah seorang yang membuat pertengkaran hebat. Dulu itu abangku yang bandel sedang berjalan entah kenapa tiba-tiba orang lelaki yang dihadapannya memukul habis-habisan hingga babak belur. Ternyata kesalahan paham/ suudzon. Apalagi lelaki ini nasrani dari warga batak. Masalah semakin runcing saat abangku itu tidak terima dipukul.
Ini karena pemikiran orang yang belum kenal itu merasa ada yang mengikuti dan ingin memukulnya. Padahal posisi sedang berjalan dengan teman-temannya.

Jujur perkara ini membuat malu keluarga saya, meski begitu tanggapan miring pun mewabah apalagi para mulut harimau ibu-ibu tetangga menyeruak saling menyebar fitnah yang belum tahu sesungguhnya.
Kebiasaan ini memang menakutkan. 

Bahkan contoh yang lainnya, SMS Tak dibalas lama. Sudah marah duluan, merengut. Sms salah paham, karena gaya penulisannya yang terlalu singkat. Kita sudah berprasangka buruk duluan.


Belum lagi disaat ada warga/ anggota kampung yang hamil di luar nikah dan cepat menikah. Langsung memberi kabar / ngerumpi. nauduzbillah. Meski teman saya banyak yang MBA, tapi saya tetap tidak mempedulikan ketika teman yang lainnya mulai mencecar pertanyaan kepada saya. Saya belajar dari pengalaman. 

Diam adalah emas, berprasangka baik adalah berlian


Yuk, mari teman-teman saudara fillah kita menghapus catatan suudzon termasuk banyak kasus lainnya. 

"Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku."[HR.Turmudzi]"


"Musa berkata: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku."(QS.Thâhâ:25-26)


 KHUSNUDZON AJARAN ISLAM YANG TINGGI

Mengapa Islam mengajarkan khusnudzon dan berfikir positif.
  1. Kita harus berkhusnudzon dan berfikir positif, karena ternyata orang lain seringkali tidak seburuk yang kita sangka.
  2. Berbaik sangka dapat mengubah suatu keburukan menjadi kebaikan. Contoh ketika Rasul mendo’akan orang jahat dengan kebaikan, akibatnya mereka tertarik dengan islam. 
  3. Berfikir positif dan berbaik sangka dapat menyelamatkan hati. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak menyimpan kebencian, hati yang tentram adalah hati yang tidak memendam prasangka, dan hati yang berseri hanyalah hati yang selalu berfikir positif. YANG PENTING bagaimana kita selalu baik pada orang lain, adapun orang tidak baik kepada kita bukan urusan kita, tapi urusan mereka dengan Allah Swt. 
  4. Berfikir positif bisa membuat hidup kita lebih legowo

Dan setiap apa yang terjadi akan menjadi jelek dipandangannya apabila seseorang mempunyai sikap su’udzon (berburuk sangka).
FUNGSI KHUSNUDZON
  1.  Menentramkan jiwa . ( TENTRAM KARENA TAK BEKERJA SECARA KERAS MEMIKIRKAN KEJELEKAN )
  2. Mantapkan keimanan ( KARAKTER ORANG BERIMAN ADALAH BAIK SANGKA ) 
  3. Sikap tawadu ( RENDAH HATI – TIDAK SOMBONG – ANGKUH , KARENA MEMANDANG ORANG BAIK.) 
  4. Tawakal ( MENYERAHKAN URUSAN BATHIN KEPADA ALLAH SWT ) 
  5. Hidup menjadi ringan ( TANPA BEBAN PIKIRAN ) 
  6. Hubungan persahabatan akan lebih baik (TAK SALING MENYALAHKAN) CARI SOLUSI). 
  7. Terhindar dari penyesalan akibat buruk sangka (MENYESAL JIKA SALAH SANGKA)  
  8. Selalu berbahagia atas segala kemajuan orang lain, ( SENANG JIKA ORANG MAJU-AGAR KITA TERHINDAR IRI HATI ) 
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati.? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." ( QS Al Hujuraat:12 ).

Terkadang ada yang merasakan stress karena suudzon, bahkan sampai bunuh diri. Karena hati tak dibekali cahaya iman.

Yuk, mari Khusnudzon untuk menguatkan hati kita menjadi bercahaya. Karena Allah menyukai hambaNya yang merasa dekat. Yang terpenting adalah kita menyikapinya dengan sabar, jangan anarkis mengambil tindakan berburuk sangka dulu. Sebenarnya segala sesuatunya adalah ujian. 
Ibarat game, Dunia adalah permainan. Jadi dimana kita bisa memerankan dengan baik, maka kita akan dapat hadiahnya.


tambahan sumber khusnudzon:
http://quranic-healing.blogspot.com/2012/06/mengapa-islam-mengajarkan-khusnudzon.html

15 komentar:

  1. Semoga aku bisa berprasangka baik terus ya mbak
    biar seperti berlian :)

    Follow back mbak Annur :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dunk, EMAS sama berlian hargnya lebih mahal berlian. berarti berlian double emas hehe

      Hapus
  2. terkadang memang kita terlalu cepat berburuk sangka terhadap sesuatu, apakah ini pengaruh dari yang sering diperlihatkan melalui tontonan televisi atau berita di koran...wallahualam,
    intinya yang penting kita tetap harus mawas diri, berhati-hati dan selalu menempatkan diri dalam posisi yang baik dalam pandangan dunia maupun dalam pandangan ALLAH....salam :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah bener idem. inilah akibatnya paranoid deh. pdahal kita nih gak boleh bgtu

      Hapus
  3. Jujur saya banyak belajar dari artikel ini.

    Setidaknya saya tahu antara suudzon dan husnudzon secara lebih luas.

    Terimakasih telah berbagi cerita yang berhasil memupuk iman saya Mbk.

    Salam manis dari Jember

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah..

      oke salam teh manis hehe

      Hapus
  4. Assalamualaikum kakak... afwan baru mampir sekarang..
    tulisan kakak makin bagus aja.. ^_^ Masya Allah..
    intinya, harus husnudzon, ga boleh suudzon..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikumussalam wr.wb adikku yang canttik. gpp santai saja. yang penting adalah kita saling ingat hehhee... dekat dihati meski jauh dimta.

      alhamdulillah begtulah :)

      Hapus
  5. Mudah berperasangka dan berandai-andai ini memang berbahaya sekali ya. Alih-alih nggak terasa menggerogoti iman seseorang. MAsya Allah..

    BalasHapus
  6. kusnudzon membuat pikiran kita tenang. Tapi memang kalau ada kaum hawa yang berpakaian seksi pasti di plototin hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. termasuk siapa yang melototin ya?
      hemmm

      Hapus
  7. kalo ada bapak-bapak masukin tangan ke tas orang di angkot, harus khusnudzon juga ga ka?
    hihii :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, itu sih maling yah teh? haduh si teteh hahhahah.

      Hapus
  8. setuju nur, toh sesungguhnya prasangka itu bagian dari dusta :)

    BalasHapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template