Si Kribo

SI KRIBO 


       Ku lihat beberapa anak sibuk membuka dan membaca majalah edisi terbaru hari ini. Majalah khusus remaja wanita yang sekarang sedang booming. Ehmm, tapi entahlah dengan diriku, aku tak suka. Ku lihat Lani sibuk juga dengan majalah yang ia nikmati bersama cemilan ringannya itu di sudut sepi ruang perpustakaan. Kursi yang paling belakang.
     “baca apa yah dia?” gumamku sembari melangkah maju mendekatinya.
     “eh Nisa, sini. Lihat deh rambutnya si Asti artis yang naik daun kemarin gara-gara film terbarunya. Sekarang cantik” pujinya begitu renyah.
       “oh, iya film yang merubah penampilan sesungguhnya kan?” sahutku memperhatikan wajahnya tampak asyik menyulam senyumannya untuk bacaan di siang hari.
        “hemm, seandainya ku bisa sepertinya. Rebonding” sambil mengelus-elus rambutnya yang kriting. 
      “hihihi, aku rasa rambut sarang burungnya itu akan tetap ada di sekolah ini. Dia itu sudah khas, kalau mau seperti Asti sepertinya tidak mungkin”batinku geli. 
***
        Esoknya ku lihat Lani tampak berbeda. Penampilannya sekarang lebih kece. Lihat saja dari atas sampai ujung kaki. Ia berhasil rebonding dan rambutnya lurus lepek. Betapa terkejutnya aku dan teman-teman yang lain saling memuji penampilannya. “wow” ujar beberapa teman kelasnya. Begitu pedenya Lani tampak malu lagi berjalan dengan kepala sedikit mendongak tegak dan dandannya plus layaknya di permak salon mahal. 
Hampir setiap hari ia menarik perhatian para siswa-siswi di sekolah. Euforia kembali ia rasakan hampir setiap hari bahkan ketika pujian itu membuatnya melayang-layang tinggi. Sebenarnya aku miris ia jadi sombong. Tapi itulah penampilan bisa membuat semua orang lupa diri. 
**


      Namun itu tidak berlangsung lama, ku lihat langkah Lani tampak gontai. Setelah hampir dua minggu memasuki wajah barunya. Ia tiba-tiba saja memakai topi dengan kuncir kuda yang biasa ia lakukan saat rambutnya tampak berantakan. Semua orang kini terdiam, bahkan sebagian mentertawakan dan mencibirnya. 
Banyak komentar miring tentang rambutnya. 
“kenapa tuh obat rebondingnya? Mungkin di salon murahan yah? Lihat dunk rambutku. Sekali rebonding satu juta. Bisa tahan sampai beberapa bulan”sindir Fifi teman kelas sebelahnya. 
Saat pulang sekolah aku dan Mirna mendapati Lani tengah berjalan menuju salon Cici. Tapi salon itu rupanya tutup. Aku dan Mirna cepat-cepat memburu Cici. 
“eh rambutmu kelihatannya sudah mengembang lagi?”Tanya Mirna sembari memperhatikan rambut Lani yang beberapa mengeriting.
“iya Mir, salonnya tutup”
“tutup? Ku lihat di segel kok. Katanya banyak salon aspal yang akan di segel karena maraknya pemberitaan di TV” sahut Mirna
“Iya, tapi itu kan produk pemutih. Rambutku tidak kok”cepat-cepat ia membela diri walau tampak malu.
“tapi, aku suka kamu yang dulu. Kamu yang dulu tidak peduli dengan cibiran sarang burung. Justru kamu semakin kuat dan tahan daya dengan ledekan anak-anak. Aku ingin kamu yang dulu” ujarku.
“iya sih, sebenarnya aku malu sendiri. Aku selama ini datang ke salon yang murah karena tergiur seperti Asti artis top itu. Yah, mau bagaimana lagi uangku pas-pasan sebagai anak SMA. Jadi aku berusaha mati-matian biar bisa rebonding. Aku ingin menunjukkan pada anak-anak kalau aku….”
Tiba-tiba air matanya mengalir berderaian ke wajahnya. Aku segera merangkul tubuhnya yang kian hari kian kurus saja. Ia berusaha tersenyum dan tertawa kecil sembari menghapus air matanya. 
“si kribo akan tetap ada kan?” ujar Lani lalu membuka topinya.
“menurutku tak perlu malu dengan rambutmu yang kribo. Kamu kan bisa menutupinya sepertiku” aku sambil menunjukkan Kartu Osis.
“wah ini kamu? Rambutmu juga keriting kayak mie instan yah! Aku tidak percaya” Lani terkejut dan mulutnya menganga karena tak percaya jika rambutku juga keriting dan agak kribo.
“cara aman dan nyaman supaya tidak di cibir yah seperti sekarang ini. Dengan kerudung ini” sahutku sambil memegangi kerudung putih dengan paduan bros merah bentuk kupu-kupu terbuat dari resletting.  

Lani terdiam lalu menatapku penuh keceriaan dan ada cahaya harapan di matanya yang masih berkaca-kaca.

~_~

Annur El Karimah dalam cerpen mini ^_^

Nb : Cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak ada unsur kesengajaan menyindir orang berambut keriting ataupun kribo. Afwan. 

17 komentar:

  1. :)
    hehe.. kayak nama es krim bayamku: namanya "ES KRIBO"

    www.eskribo.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. he, slam kenl mbak.
      Eh nggak bisa komentar di Postingannya mbak tuh saya.

      Hapus
  2. jadi diri sendiri lebih menyenangkan. :)

    BalasHapus
  3. dari dulu juga saya gak minat rebonding, enakan rambut apa adanya karena salah satu bentuk syukur atas nikmat-Nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehhehe... saya pernah tuh catok yg pake listrik saking pensarannya tapi bukan di bonding alias di kriting.
      jaman SMA bgd.

      Hapus
  4. apapun bentuk nya ,mau kribo,kriting,kuers,yang penting milik sendiri jangan sampe penjem deh..sob...

    BalasHapus
  5. Suka buat cerpen ya Annur? Diikutkan lomba2 ... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, iya bun klo ada lomba, klo nggak ada buat snediri :D

      Hapus
  6. si krobo lucu jga namanya ya ?

    BalasHapus
  7. hahaha, padahal apa hebatnya rambut lurus ya? berasa yang keriting tuh hina bener deh :D

    Mau lurus, keriting, kribo, botak sekalipun klo ga ngerasa bersyukur ya keliatan nya tetep aja jelek

    BalasHapus
  8. Semua yang ada di tubuh ini, semuanya telah ditetapkan begitu dan pasti ada manfaatnya yah Annur. Tapi, banyak dari kita (sisi negatif kita manusia) yang tidak bersyukur. Malah berniat operasi plastik tuk mirip artis umpamanya.. Waaahhh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehhe.. iya atauh bang. begitulah. kisah unik namun indah :)
      muji sendiri biar pada nyadar.

      Hapus
  9. Rambutku juga keriting, dan alhamdulillah juga sudah tertutupi seperti Nisa. Ayooo Lani, ikutan jugak. Hehehe

    BalasHapus
  10. kerudung dengan bros kupu-kupu, sounds very me hehehe

    BalasHapus
  11. bukankah terlihat lbh anggun jika memakai kerudung?
    menurutku sih..

    BalasHapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template