Yang di nantikan akhirnya hampir tiba, mungkin belum lama kita menantikan ramadhan. Tapi perasaan menjanggal ingin segera lebaran meraih kemenangan.
Tapi setelah lebaran ingin meraih Ramadhan lagi. hehe...
Yang berhasil memanfaatkan waktu mungkin begitu senangnya. Berbeda dengan yang tidak.
Sesekali ada perayaan yang luar biasa sebelum menyambut datangnya hari nan fitrah ini.
Mereka berlomba-lomba mencari untung dan meraup rupiah sebanyak-banyaknya. Atau Sebaliknya membuang uang secara cuma-cuma.
Hadirnya ramadhan apalagi hari-hari saat berbuka puasa ini dinantikan. Tak enak rasanya tak ada menu pembuka. Kata-katanya yang sering kebanjiran pesanan "Menu buka puasa" ini nyaris meraih nikmat rejeki melimpah ruah.
Tak terelakan jika terkadang kita tak biasa minum sirup di hari biasa. Namun untuk special ramadhan kali ini kita pun menyisakan uang mencari sirup dan meneguknya secara hemm...
Belum lagi kita yang biasa makan seadanya jadi tak seadanya. Menu yang lengkap serba makanan kecil. Memaksakan kondisi keuangan kita "Sesak sulit bernafas" maksudnya tahulah. Terkadang mesti memikir ulang. Ini bagi yang pas-pasan. Berbeda yang berlebih uang. Tak masalah semua demi ramadhan sekali dalam setahun. hemm...
Tradisi Menu Kue Lebaran
Ada nastar, kastangel, putri salju, kacang. Banyak macamnya.
Hemm... eitz... sampai-sampai harus diperhitungkan lagi buat beli baju lebaran. Yang tak ada diusahakan untuk ada. Sampai-sampai menghutang oh no... jangan deh.
Lihat tetangga sibuk bikin kue saja terlihat memaksakan. Ia benar-benar memaksakan diri untuk menawarkan dagangannya kepada semua tetangga agar memasan kue pada dirinya. Aku cukup tertawa kecil, karena ada saja orang seperti itu. Aneh tapi nyata.
Dan apabila malam tiba, bukannya mendekatkan diri sholat dirumah / dimasjid asik bikin kue sampai mendekati lebaran.
Harusnya memang dimaksimalkan semuanya kan??
Nah tradisi yang tak ada harus diadakan ini dia. Makanan yang sewajarnya jadi tak sewajarnya.
TUJUAN PUASA itu sendiri apa, kita malah kalap sama menu berbuka yang wah, eh.....
Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketakwaan atau la’allakum tattaqun. Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi Saw. misalnya, “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.”
Hem, kita terkadang lepas dari perkara ini. Mengharuskan baju baru dan kue baru. hehee...
Sebenarnya kalau ada uangnya kue baru tak masalah. Tapi kalau tak ada uangnya di ada-adakan repot jadinya.
Sebenarnya kalau ada uangnya kue baru tak masalah. Tapi kalau tak ada uangnya di ada-adakan repot jadinya.
Baju Lebaran apalagi, tidak ada riwayat matinya yah dari dulu. Berjubel sampai-sampai kecopetan buat beli baju baru.
Eh special juga budaya "MALAS" yakni Para Pengemis dadakan semakin membludak. Ada anak-anak kecil pula yang dipaksakan mengemis. Rasanya miris.
Sekali lagi, kita pikirkan yang baru-baru saja esok harinya. Coba uang kita habis buat sengaja memperbaharui semua, tapi kalau hati kita tak baru dan kembali menjadi orang yang bertaqwa? Perubahan negeri ini tak ada.
Kalau ramai-ramai mencari baju baru, ramai-ramai makanan baru, ramai-ramai. Peningkatan ketaqwaannya mana?
Dimana? aih malu sama Allah bu. hemm... di negara tetangga ada gak yah tradisi seperti ini?
Kalau THR? itu sih bukan Baru lagi yah?
Tapi sepertinya keikhlasan yang harus di berikan BOS hehehe.
Tradisi dan budaya, Indonesia memang macam-macam rupanya. Mau tak mau kita harus bisa mengendalikan pikiran kita mencermati mana yang baik dan mana yang buruk. Yang sesuai anjuran Al-qur'an deh. Jangan ikut-ikutan tradisi yang dirasa memang tak bisa dicerna.
Yang penting, misalnya kue. Kue pun jangan berlebihanlah. Ampau tak ada ya sudah. hehe... tak masalah yah kan? Tak usah gengsi. Saya juga tak pernah ngasih ampau hahaha. #sok kaya, makan aja masih numpang. hihiihi.
Kalau amal sedekah itu sih sudah seperti kewajiban yang mesti dipenuhi.
Enaknya kalau berbaginya ikhlas. bukan sekedar di bulan ramadhan saja.
Tradisi dan budaya, Indonesia memang macam-macam rupanya. Mau tak mau kita harus bisa mengendalikan pikiran kita mencermati mana yang baik dan mana yang buruk. Yang sesuai anjuran Al-qur'an deh. Jangan ikut-ikutan tradisi yang dirasa memang tak bisa dicerna.
Yang penting, misalnya kue. Kue pun jangan berlebihanlah. Ampau tak ada ya sudah. hehe... tak masalah yah kan? Tak usah gengsi. Saya juga tak pernah ngasih ampau hahaha. #sok kaya, makan aja masih numpang. hihiihi.
Kalau amal sedekah itu sih sudah seperti kewajiban yang mesti dipenuhi.
Enaknya kalau berbaginya ikhlas. bukan sekedar di bulan ramadhan saja.
Punya cara jitu, Kali pertama memegang gaji pertama diusahakan sudah disisihkan buat zakat dan infak. Lebih terutama lagi bisa sedekah. Kemudian baru memikirkan yang lain. Jangan pusing-pusing nantinya kalau sudah mendekati hari Lebaran tinggal beberapa hari saja.
Ada yang membelenggu kita. Di saat bulan suci nan berkah ini disambut hangat oleh kita.
Tapi jangan sampai aku terbawa suasana, lupa lupa ingat lalu kembali ke jalan yang mungkar.
Menutup diri lalu kembali membuka diri dari kemaksiatan.
Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Dan menjadi orang yang bertaqwa aamiin.
^_^ Rindu hadirMu ^_^ Afwan baru muncuL.
Ada yang membelenggu kita. Di saat bulan suci nan berkah ini disambut hangat oleh kita.
Tapi jangan sampai aku terbawa suasana, lupa lupa ingat lalu kembali ke jalan yang mungkar.
Menutup diri lalu kembali membuka diri dari kemaksiatan.
Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Dan menjadi orang yang bertaqwa aamiin.
^_^ Rindu hadirMu ^_^ Afwan baru muncuL.
"Tapi jangan sampai aku terbawa suasana, lupa lupa ingat lalu kembali ke jalan yang mungkar.
BalasHapusMenutup diri lalu kembali membuka diri dari kemaksiatan."
--suka sekali bagian ini ^^
semoga kita bisa sampai di garis finish dengan selamat dan tetap bisa mempertahankannya di luar bulan Romadhon nanti ^^
^____^
Hapusaamiin
Jangan memaksakan kondisi untuk melakukan sesuatu hal yang tidak sesuai tuntutan dan anjuran. Lewati ramdhan secara sederhana saja namun dengan ibadah yang luar biasa.
BalasHapus^_^ unyu jawabnnya GOOD
HapusRamadhan oh ramadhan..!!!
BalasHapusIdentik dengan ketupat nya,.
:)
HEHE, GAK JUGA AH..
Hapusitu cuma gambarnya doank. JUjur saya ga mesti pake kupat apalagi lontong eggege asal bisa makan opor aja whwhwhwh samiun yah?
gak juga sih. Tergantunglah klo lagi ga pengn ya buat makanan apa aja jadi. hehe asal biasanya special Ayam goreeeng upz upin ipin hehe
salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
BalasHapusPikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.