Lautan berasa asin
tapi lidahmu tak merasakannya
seperti sedang berdiam dengan menyembunyikan rasa ini
padahal jawabnya tak perlu kau sembunyikan.
Kalau saja suara-suara kecilku bisa tersemat lebih dalam lagi. Tapi tak mungkin ceritanya tak semudah ini.
Jika langkahku terasa hambar ku ambil beberapa percikan kecil itu agar ku tuang sesuai takaran tanpa berceceran.
Sayang,....
Suara itu sudah menjadi kebiasaanku dalam memanggil namamu saudariku.
Jika kurang garam ambilah di dapurku.
Aku berusaha menjadikan garam itu penuh manfaat bagai sayur tanpa garam pasti rasanya warna warni tak karuan. Mungkin saja hambar.
Satu lenganku belum ku kerahkan mohon pengertiannya sayang.
Jika dalam rasaku mengalir rasamu,maka mantapkanlah dengan sedikit garam saja.
Saat ini sudah ku tangguhkan rasaku untuk melingkar dalam pusaranNYA.
Dalam jeratan hati untukNYA seutuh KasihNYA.
Tanpaku aku yakin, kau bisa...
Tanpaku aku yakin, kau mampu dan sanggup
mengubah imajinasi yang tak berarah menjadi suatu jalan benderang yang nyata.
Ku mohon ambilah dan rasakan garamku ini agar ku terkenang dalam memory mu.
"Aku sudah menyerah, tapi ada harap yang menggelayuti pikiranku"
Baik-baik sayang,
Ada kata kita masih bisa berkalimat
Ada cinta sayang, aku masih mencintaimu
Ada garam sayang, jangan lupa
Ada garam dalam dunia ini sayang....
Ku tak akan bersembunyi dibalik jilbabku yang bernafaskan Islami.
Kau bilang aku ini lengkap seperti garam
Dan kau bilang aku romantis seperti garam,,,
Garam bilang aku asin kadang terlalu asin
Jangan garamkan perasaanku yah sayang....
Rinduku pada buih-buih garam yang menyegarkan rasa asin dalam air milikNYA, di dalam pantai terindahMU....
Diceritakan bahwa 'Umar bin al-Khaththab menulis surat kepada Abu Musa
al-'Asy'ary, "Segala kebaikan terletak di dalam keridlaan. Maka jika
engaku mampu, jadilah orang yang ridla; jika tidak mampu, jadilah orang
yang sabar."
Untuk yang disana saudariku, perangilah keburukan tentang keberadaan pikiran kerdil yang buruk. Dan Ikhlaskanlah ucapanku yang sebenarnya ingin selalu dekat dan bersamamu .....
NB KUtipan from annida online:
BalasHapusTeman lama adalah emas ! Teman baru adalah berlian ! Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas ! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas
hmmm... betul...betul... V^_^V
HapusKeren ini tulisannya. Btw, itu gambarnya kayaknya gula ya. Kan butiran garam luas permukaannya lebih kecil daripada gula. :D CMIIW aja deh. ^^
BalasHapusSalam.
wah iyah yah? kok gula? po mataku iki udah rabun wow oh no! kwkwkwk..
Hapusyasutralah anggap saja suara hatiku itu garam yang kasar gede2 hihi....
iyaehhh kamu unyu2. hihi
Hmmm.... #merenung....
BalasHapusknapa teh bonitz??
Hapus#merenung juga sejenak...
Aku belum bnyak makan garam nih .. ^^
BalasHapusKunjungan siang sobat!
BalasHapusSepertinya aku juga memerlukan garam :)
hhihi,, iya nih.. perlu dunk..nanti hambar...
Hapustulisan yg sungguh (terlalu) puitis ...
BalasHapusbut I love that >>
Maka jika engaku mampu, jadilah orang yang ridla; jika tidak mampu, jadilah orang yang sabar......
Maka jika engaku mampu, jadilah orang yang ridla; jika tidak mampu, jadilah orang yang sabar......
Hapusiya berusaha sabar... dan ridlo
Two thumbs up d^.^b
BalasHapusMeskipun 'sabar' itu kadangkala ringan di lidah berat di langkah, tapi bukan berarti tak bisa diimplementasikan toh :)
Nice post ^^
iya sangat beTulLL
HapusSalam juga buat sahabat yg jauh di sana! Segera kau tau kalo rindu itu juga seperti garam! Asin! ;-)
BalasHapusHIHI,,, Iya rinduku pada semuanya...
Hapushm...siapakah saudarimu itu sist?? :)
BalasHapussaudariku ya kamu.. hihi..
Hapussmwnya sayang... saudariku adikku, sahabtku dan saudari fillah....
Saat menemukan kata "garam", mendadak aku tersenyum kecil. Tau knp? hehe.. karena menu makan siangku barusan keasinan. kebanyakan garam. :-)
BalasHapushohohooo...
Hapuswah jadi mesem nih aku hahhap.
brangx mau tambah gramnya ke warung ajah hehhe,,,
wah untaian kata kata yang syahdu..
BalasHapusgaram, hal sederhana yang tanpanya kita tidak bisa merasakan kelezatan masakan, sungguh kritis.
Keep BW sebagai ajang silaturahim :D
BalasHapusbagus buat renungan...
BalasHapustrims sharingnya, keep spirit
semoga saya termasuk orang yang sabar, amien :D
BalasHapuskunjungan pertama salam kenal....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKata-katanya penuh makna sekali kak..
Hapushaha
tadi aku pikir ini blog sapa lho, ternyata blog mbak Nur yang tambah cantik, ampe pangling aku mbak ..
hahaha :P
wah mujinya berlebai ah.. hhahai..
Hapusiya ganti kuit sih sbnarnya udah lama bang. Cuma abangnya yg kelamaan hahahai
yang penting komentar...hee
BalasHapus"Garam"
BalasHapusSemoga saja aku tdk salah mengartikan,
Garam adalah nasihat yang akan mewarnai untaian Ukhuwah yang kita jalin, memberikan rasa pada manisnya ukhuwah.... bukankah Garam memang akan menambah citarasa manis pada masakan??
Yah... Nasehat dalam Ukhuwah ibarat setakar garam dalam sebuah masakan
#Semoga tangkapannya gag salah
::Salam Ukhuwah::
hihi.. bagus sudah sangat mengartikan...
Hapusgaram iya ibarat pelengkap rasa. Pelengkap nasihat dan cinta sesama ukhuwah dan saudari, saudara,,,,
indah sekali garamnya,,, klo sudah bersih yah ukht.
"....jika engaku mampu, jadilah orang yang ridla; jika tidak mampu, jadilah orang yang sabar...."
BalasHapusinsya Allah. Terima kasih untuk quote yang indah ini
Gw suka uraiannya =)
BalasHapusitu garam yang disendok gede -gede banget yah?? pasti asin banget XD
bgd... kwkwkk
Hapuskunjungan gan .,.
BalasHapusbagi" motivasi
Kesuksesan adalah mendapatkan dan mencapai apa yang anda inginkan .
Kebahagiaan adalah bersyukur dengan apa yang anda dapat
di tunggu kunjungan blik.na gan.,
gak terlalu paham, tapi mungkin garam adalah kata kata/nasehat , sedangkan lidah adalah hati, klo hatimu belum merasakan sebuah nasehat,,ayo sini, di sini masih banyak nasehat (di dapurku masih ada garam)
BalasHapusMungkin tulisan ini terlalu puitis atau saya belum dapat menjangkau makna dari tulisan ini ya. Saya juga belum bisa menyibak apakah pesan dalam tulisan ini di peruntukkan untuk nya (saudari yg dipanggil sayang) atau NYA (Sang Pencipta).
BalasHapusTapi apapun maknanya, semoga bisa menjadi sarana untuk mengungkapkan rasa. Teruslah berkarya saudariku :)
YAH INILAH sastra imajinasi tingkat tinggi hehhee :p
HapusSusah mengartikan kadang aku juga bingung hahahai :P
Tapi kali ini "garam" ia adalah pelengkap rasa bukan?
pelengkap yng begitu enak dilidah dan gurih,,,
tapi klo kebanyakan asin...
dan tetap terjaga itu rasa asinnya.
ibarat cinta padaNYA dan mahlukNYA. ttep menjaga perasaan atau nasihat terindah dari "garam"
keren...
BalasHapusmenghanyutkan..
ooowh....
Hapuseheeh
tolong jgn sampe hanyut ataupun kanyut :P
terlalu banyak garam bisa darah tinggi loh #eh
BalasHapuskeren,,,,,,,,,,,
BalasHapussesulit apapun..ingat! jangan digadaikan. hehehe
BalasHapusmau komen apa yaa.., soalx sy gk paham2 amat dgn bhs2 sastra, tp btw ridho ma sabar bedax apa yaa..?? :)
BalasHapuskunjungan gan .,.
BalasHapusbagi" motivasi
Saat kamu menemui batu sandungan janganlah kamu ptus asa,
karena semua itu pasti akan ada solusinya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,
kunjungan gan .,.
BalasHapusbagi" motivasi
Saat kamu menemui batu sandungan janganlah kamu ptus asa,
karena semua itu pasti akan ada solusinya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,