بسم الله الرحمن الرحيم
Jika ada yang ditanya pernah meniup ? ya saya pernah... terakhir kali kapan? entahlah waktu SD...ehmm.. yah mungkin SD itupun kelas 3 mungkin...
Ku amati dari TV bagaimana kembang api bertabur indah bahkan bisa membentuk sebuah ketakjuban yang luar biasa... tapi tak afdol katanya kalau belum menilik terompet buatan manusia ini. Ada-ada saja bentuknya dari terompet ada yang seperti naga ada yang seperti alat musik.
dari mulai yang biasa saja menjadi hal yang luar biasa.
Bahkan menjadi suatu keuntungan untuk para pedagang nih. Pedagang musiman juga gak mau kalah ikut-ikutan berlomba mengais rezeki dengan cara berjualan terompet.
Anehnya menurutku kenapa selalu saja yang kebanyakan membeli adalah anak-anak... bahkan balita ikut merayakannya. nah loh salah siapa?
kataku salah orang tuanya, kenapa gak nolak waktu anaknya maksa beli...hihi....
Di Indonesia banyak penduduk muslimnya, nah yang menjual dan memproduksi terompet juga kebanyakan 'mengaku muslim" tapi tidak tahu akhir dan permasalahan tahun baru.
Yang saya herankan lagi terompet ini bikin sampah kayak plastik. Sampah yang merajalela dan membuat bumi kita tak aman lagi dari gangguan sampah tahun baru. Terompet ini dibuat khusus dari kertas karton, lem... dan masih banyak lagi.
namun nyatanya akan menjadi sampah yang tak berguna. Membuang - buang energi pula dengan meniupkan angin yang berasal dari tubuh kita.
Yang saya benci ketika malam tahun baru itu tiba adalah Terompet itu mulai ditiupkan dan kembang api mulai berhamburan di atas menuju bintang beeh... paling miris... hoho kayak iklan ajah...*_^ menganggu sekali saat istirahat lagi enyak-enyaknya, jeder....jedor.... tuuutt....tuuut.... toet.... toet... ah... bedebah mereka gak mikir ada orang lagi tidur istirahat untuk membuat badanku tenang?!!!
Menurutku mereka tak lebih dari sampah yang sama seperti terompet, kebingaran itu hanya semalam namun layaknya meraih suasana ceria sorak sorai gempita dan gembira tak memikirkan esok dan setiap detiknya. Dengan bangun siang tepat tanggal satunya, karena semalam suntuk begadang.
Aku pernah terpikir bagaimana bisa terompet tak dijual dan dilarang peredarannya seperti kembang api yang sudah pernah menelan korban karena ketajaman dari bahan yang berbahaya itu.
TEROMPET yang mendahului Sang Malaikat.
ada sebuah artikel yang ku baca diBLOGGER Letak terompet Isrofil ditemukan.
entahlah aku bagaimana munkgin bisa percaya... namun belum ada yang tahu bagaiamana bentuk SANGKAKALA yang akan hadir membawa manusia berkumpul dan ketakutan memohon ampunanNYa.
Janganlah pernah mendahuluiNya, ketika terompet kecil itu ditiupkan lalu mengguing membuat telinga merasa tak nyaman menganggu ketenangannya.
aku pernah terbayang ketika suatu malam pergantian tahun baru nanti terompet itu dibunyikan ternyata bersamaan dengan SANGKAKALA... naudzubillah....
Dan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Barangsiapa yang berdiam di negeri-negeri orang asing, lalu membuat tahun baru dan festival seperti mereka serta menyerupai mereka hingga dia mati dalam kondisi demikian, maka kelak dia akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama mereka.” (Lihat ‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, Syarah hadits no. 3512)...
Berdagang boleh berdagang
asal ada manfaatnya....
berdagang boleh saja....
asal jangan jualan terompet...
preett....
Jika ada yang ditanya pernah meniup ? ya saya pernah... terakhir kali kapan? entahlah waktu SD...ehmm.. yah mungkin SD itupun kelas 3 mungkin...
Ku amati dari TV bagaimana kembang api bertabur indah bahkan bisa membentuk sebuah ketakjuban yang luar biasa... tapi tak afdol katanya kalau belum menilik terompet buatan manusia ini. Ada-ada saja bentuknya dari terompet ada yang seperti naga ada yang seperti alat musik.
dari mulai yang biasa saja menjadi hal yang luar biasa.
Bahkan menjadi suatu keuntungan untuk para pedagang nih. Pedagang musiman juga gak mau kalah ikut-ikutan berlomba mengais rezeki dengan cara berjualan terompet.
Anehnya menurutku kenapa selalu saja yang kebanyakan membeli adalah anak-anak... bahkan balita ikut merayakannya. nah loh salah siapa?
kataku salah orang tuanya, kenapa gak nolak waktu anaknya maksa beli...hihi....
Di Indonesia banyak penduduk muslimnya, nah yang menjual dan memproduksi terompet juga kebanyakan 'mengaku muslim" tapi tidak tahu akhir dan permasalahan tahun baru.
Yang saya herankan lagi terompet ini bikin sampah kayak plastik. Sampah yang merajalela dan membuat bumi kita tak aman lagi dari gangguan sampah tahun baru. Terompet ini dibuat khusus dari kertas karton, lem... dan masih banyak lagi.
namun nyatanya akan menjadi sampah yang tak berguna. Membuang - buang energi pula dengan meniupkan angin yang berasal dari tubuh kita.
Yang saya benci ketika malam tahun baru itu tiba adalah Terompet itu mulai ditiupkan dan kembang api mulai berhamburan di atas menuju bintang beeh... paling miris... hoho kayak iklan ajah...*_^ menganggu sekali saat istirahat lagi enyak-enyaknya, jeder....jedor.... tuuutt....tuuut.... toet.... toet... ah... bedebah mereka gak mikir ada orang lagi tidur istirahat untuk membuat badanku tenang?!!!
Menurutku mereka tak lebih dari sampah yang sama seperti terompet, kebingaran itu hanya semalam namun layaknya meraih suasana ceria sorak sorai gempita dan gembira tak memikirkan esok dan setiap detiknya. Dengan bangun siang tepat tanggal satunya, karena semalam suntuk begadang.
Aku pernah terpikir bagaimana bisa terompet tak dijual dan dilarang peredarannya seperti kembang api yang sudah pernah menelan korban karena ketajaman dari bahan yang berbahaya itu.
TEROMPET yang mendahului Sang Malaikat.
ada sebuah artikel yang ku baca diBLOGGER Letak terompet Isrofil ditemukan.
entahlah aku bagaimana munkgin bisa percaya... namun belum ada yang tahu bagaiamana bentuk SANGKAKALA yang akan hadir membawa manusia berkumpul dan ketakutan memohon ampunanNYa.
Janganlah pernah mendahuluiNya, ketika terompet kecil itu ditiupkan lalu mengguing membuat telinga merasa tak nyaman menganggu ketenangannya.
aku pernah terbayang ketika suatu malam pergantian tahun baru nanti terompet itu dibunyikan ternyata bersamaan dengan SANGKAKALA... naudzubillah....
Dan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Barangsiapa yang berdiam di negeri-negeri orang asing, lalu membuat tahun baru dan festival seperti mereka serta menyerupai mereka hingga dia mati dalam kondisi demikian, maka kelak dia akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama mereka.” (Lihat ‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, Syarah hadits no. 3512)...
Berdagang boleh berdagang
asal ada manfaatnya....
berdagang boleh saja....
asal jangan jualan terompet...
preett....
bergidik saya membayangkan pergantian tahun baru ditandai dengan tiupan terompet sangkakala.
BalasHapusAstaghfirulloh....!
aduh mendadak pengin beli terompet deh... kasihan sama yang jual... terompet bikinnya gampang modalnya kecil. dan anak kecil cuma suka bunyi dan bentuknya aja gak mikirin apa-apa.
BalasHapusaku gak pernah kemana-mana kalau tahun baru tapi seneng lihat kembang api dilangit.
anur, tidak semua orang juga bisa apresiatif dengan dengungan adzan atau takbir dimana-mana. bukankah itu juga bisa mengganggu istirahat para non-muslim? memang banyak tradisi di negara kita, ada yang bisa diterima ada yang memang tidak masuk akal. memang jarang hal yg masuk akal dari tradisi.
semisal kamu nggak suka boleh ya, tapi kalau sampek bilang kada 'bedebah' ya apa bedanya kan... mereka gak bikin salah ke kamu toh..
kalau gak enak sama komenku gak usah di approve juga gakpapa
*ngelirik komen maak saya di atas*
BalasHapus*speecless*
*gatau mau komen apa*
*melongo*
@Abi Sabila :saya membayangkan bgtu... awalnya hanya membandingkan tapi lama kelamaan... smw selalu berkaitan
BalasHapus@Ninda Rahadi : ehhe... gapplah mbk.. saya gak hapus komentarnya, Lha wong ini kan cuma komentar.. kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan bagi saya. karena saya tak bisa lepas dari semua orang termasuk lingkungan.
iya memang benar kasian yang jual hehe...tapi seperti lagu saya diatas asal ada manfaatnya....
anak kecil gak tahu apa-apa suka sama bentuknya. Tapi klo inget dulu aku bisa kena marah kakak2 cowokku kalo lagi niup terompet menganggu mereka, kan kasian juga gak bisa niup tapi udah terlanjur beli hehehe....
@Anneesya : hehe... kenapa?? why? eehehe.. ?? tanda tanya...
terompet lebih ke tradisi, memang kadang susah di lepas dari masyarakat.bilangin k anggota DPR say biar ada undang-undang menyangkut larangan meniup terompet,,,hehehhe,,piss... :P
BalasHapus@Ammie: haha uni iyah betuL juga laporin hhhooho...ngapain laporin sama DPR... kehidupan sudah amburadul KOk.. hanya sbuah terompet saja dipermsalahkan ya? haha... liat byak yg ga setuju dgnku keekke...
BalasHapusyah tradisi... bahkan tradisi memnum arakpun sudah merajalela..
Sama mbak, terakhir saya meniup terompet adalah ketika SD. Oh iya! Semoga tulisan ini bermanfaat adanya untuk para pembaca :)
BalasHapusBismillah,..
BalasHapusAsslamualaikum,.
prayaan tahun baru ini sudah menjadi sbuah tradisi bangsa ini, tidak dapat dipungkiri, setiap tahun baru masyarakat Indonesia yang sebagian besar berkependudukan muslim turut bangga mrayakan tahun baru ini,
hal ini yg mnjadi kkhwatiran kita, dimna mnurut survey, bahwa pda tahun baru ini pesta narkoba,ganja,free sex, miras,pnjualan alat kontrasepsi dll meningkat 100%, Na'udzubillah,..
mari kita sma2 mrenungi kembli, mnfaat apa yg dpt kita ambil dri sini, smua ini bnyak yg brtentangan dgn syari'at Islam, kita sdh mmilki tradisi kita sndri sbgai umat islam, bkn malah kt bangga dgn budaya barat yg msuk ke indonesia. Astagfirullah,..
kembali ke dri msg2, gk IKUT MRAYAKAN BERARTI MEMINIMALISIR TERJADINYA MAKSIAT!!
^_^
salam ukhuwah,..
^_^