Ketika Lupa TUHAN





Bismillahirrohmaanirrohiim
Alhamdulillah masih ada napas dalam jejak petualangan hidup. Lakon-lakon manusia berwajah dua selalu hadir dalam selingan diam kita. Lalu siapa?

Ah, entahlah. Aku tak mau menebak siapa. Bisa jadi aku? Nunjuk pakai jari. (Oh no)
Begini, aku ingin merasakan hal yang sama. Semoga yang membaca tulisanku ini tersadar sama juga dengan diriku. Untuk nasehatku sendiri agar aku cepat pulih. Bahwa dunia bukanlah milikku dan aku takkan pernah bisa memeluknya.

Bicara Hijrah pasti terngiang bulan Muharram. Bulan ini masih bulan muharram. Apa saja visi dan misi di tahun baru Islam yang masih baru bagi antum / antunna? 
Jangan-jangan cuma bisa meriahkannya dengan pawai taaruf atau mengucapkan selamat! Oh no. Jangan dong. 
Sebenarnya, hari ini aku gemes banget. Bukan untuk hari ini saja sebenarnya. Tapi semenjak iklan yang ada hubungannya dengan “L***” tentang itu lho yang lagi hits. Ada apa denganmu.
Eh salah dengan cinta. Tapi enakan diganti denganmu deh. 
Soalnya penikmat film kan yang merasakan getar-getaran itu hadir kembali :P

Gak mau munafik. JUJUR Asli gak bohong. Sebagai muslimah yang belum lama hijrahnya saya gerah. Gerah sekali melihat iklan ini berseliweran. Kata orang yang baca Masbuloh. 
Lah, emang. 

Nah, yang menjadi masalah sebagai muslim yang ngaku suka banget sifat Rosulullah, ngaku ngabdi alias berbakti, takwa, rajin sholat. Gemar shodaqah melakukan banyak hal dakwah dan lain-lain. Tapi tetap gak mau dibilang munafik kan sama orang lain? Atau punya topeng?.
Kalau aku juga gak maulah. Capek deh. 

Sudah bela-bela pakai kerudung syar’i nutup dada, bicara belajar sopan, menghindar dari teman-teman no shalih/shalihah tapi masih aja mantengin K-POP, Film Korea, bikini-bikino belum lagi wajah putih dan mata sipit yang rambutnya berwarna coklat dengan trend hidup orang asing banget gak keIslaman. Pacaran, pegangan tangan, senyum-senyuman curi pandang. Lama-lama… rrrrrr gubrak. Bikin ketagihan nontonnya. Dan mengelu-elukan jadi idola. 
Oke, no prob tinggalin itu semua. 
Tapi aku gak bicara bohong. Karena masih ada kok budaya seperti itu. Yeay Annur moso budaya? Iyalah sekarang udah menjamur. #terserah aku lho.


Al Firar ila Allah  yang berati berlari menuju Allah. 
Hijrah bukan sekedar dari yang tidak mengenal sholat jadi sholat. Dari yang syirik jauh dari syirik, dari yang tidak menutup aurat jadi menutup. Tapi hijrah adalah kekuatan hati kita untuk memperbaharui Islam. Kapan islam akan maju kalau yang ngaku islam gak mau menonjolkan keislamannya malah berleha-leha dengan dunia yang ditarik sana-sini biar jadi follower yang arahnya gak jelas. 
Makannya kalau mau hijrah harus jelas, bukan sekedar oke aku berlari menuju Allah, tapinya?
”Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah, tetapi (yang ada adalah) jihad dan niat. Maka apabila kalian diperintahkan jihad, maka berangkatlah” [HR. Bukhari 3077 dan Muslim 1353]. 
“Sesungguhnya aku akan berpindah ke Rabb-ku” [QS. Al-Ankabut : 26].

MACAM-MACAM HIJRAH 
1. Hijrah tempat. 
2. Hijrah 'amal (perbuatan) 
3. Hijrah 'amil (orang yang berbuat) 

Nah, aku rasa cape juga bicara penting atau tidak penting. Bicara selera atau masalah buat loh yang menurut kebanyakan orang inilah hidup gue. You punya style gak usah komen-komen ke Ai.. heem…
Sebagai muslim atau muslimah yang paling anti sama namanya syirik, ana rasa lebih baik kita belajar lagi deh seperti bayi. Merangkak, berbicara, menangis dengan teratur. Nah loe buat apa?
Buat menyadari bahwa susahnya meraih tingkat kemandirian yang sempurna. 
Antum/antunna udah mandiri belum? Mandiri dalam arti sebenarnya. Mandiri dalam berpikir.
Buatku hijrah, jihad, dan jujur adalah satu kesatuan dalam pemikiran kritis. 

Al-Hafidh Ibnu Hajar rahimahullah berkata : ”Hijrah bermakna meninggalkan, dan dalam syara’ adalah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Hijrah dalam Islam itu ada dua : 
Pertama : Berpindah dari kampung yang tidak aman menuju kampung yang aman, seperti dalam hijrah ke Habasyah atau awal hijrah dari Makkah ke Madinah. 

Kedua : Berpindah dari negeri kafir menuju negeri Iman. Hal ini setelah Nabi menetap di Madinah dan kaum muslimin yang mampu telah berhijrah ke sana. Waktu itu, hijrah hanya khusus ke Madinah sampai kota Makkah ditaklukkan maka kekhususan itu tidak berarti lagi, sehingga hijrah menjadi umum dari setiap negeri kafir bagi yang mampu”. 


Manusia paling buruk menurut hadist
PERTAMA, orang yang bermuka dua.
Rasulullah bersabda, “Kalian akan mendapati seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang bermuka dua. Dia mendatangi kelompok yang ini dengan satu wajah, dan mendatangi kelompok lainnya dengan wajah lain pula.” (Riwayat Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah).
 “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” [QS. an-Nisa’: 145]

Jujur, jangan bermuka dua. Jujur jangan suka terlena, jujur jangan suka ngaku beriman dan bertakwa, jujur kalau masih suka nonton AADC?

Siapa yang bisa mengangkat derajat islam sesungguhnya? Apakah orang-orang bermuka dua? Naudzubillahi mindzalik. 

Istiqomah itu sampai hari kiamat lho. Hari akhir napas kita. 
Semangat ukhuwah. Dari pada nonton gak jelas, mendingan dengerin syair kajian islam. 

Mata jangan buat maksiat melulu. Jangan-jangan sudah lupa Tuhan untuk waktu senggang.

Salam Ukhuwah. 
Aku anak Islam, harus kritis. Bukan ikut-ikutan produk jahiliyah yang sok manis. :P

Ayo sadarkan diri. #SAVE ISLAM

14 komentar:

  1. aduuuh ini jleb bangetttt postingannya >_< aku masih buruk bangettt >_<

    BalasHapus
    Balasan
    1. SAMA. Aku posting ini biar aku tambah sadar. kita gak ada apa2nya sama orang yg bener2 niat buat hijrah sungguhan.

      gak ada salahnya selalu menyindir diri sendiri.. smoga peka....

      Hapus
    2. Allah sudah menyempurnakan agama Islam, lalu mengapa harus ada suka tidak suka ketika pembahasan akidah Islam. Hidup ini pilihan, rugi atau untung selamanya...

      Hapus
  2. Astagfirullah, tertampar, tapi memang kenyataan sekarang banyak yang seperti ini. (nunjuk diri juga) >_<

    sedang mengurangi dan berharap bisa menghilangkan yang buruk2 itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ukhty, beginilah hidup.
      tertantang dan ditandang utk mencintai diri sendiri. sayangi dirimu dari bahayanya api neraka... SEMANGAT

      Hapus
  3. waah nonton drama ga boleh yaa ? kalau sinetron juga ga boleh juga tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan masalah gak boleh, tapi efeknya bung. yang baik2 itu jauh lebih baik. hukum sebnarnya, kembali lagi sih ke kitanya. Dampaknya baik gak? setiap film drama, buku dll klo ada isi pesan yang tersampaikan sangat baik dikehidupan kita itu jauh lebih baik daripada cuma kisah yang buang2 energi ditonton gak ada hikmah. :)

      Hapus
  4. Tapi semenjak iklan yang ada hubungannya dengan “L***” << setelah dibaca ulang baru ngeh kalo itu tuh si sosmed ijo yaa hehe *gafok.

    Selama diri tahu kalau sudah berbuat tidak baik itu berarti masih ada kebaikan dalam diri, ayo ah hijrah dan istiqomah bareng ;)

    BalasHapus
  5. Subhanallah artikel yang mecerahkan dan komplit, jujur saya belum selesai membacanya namun untaian paragaraf awal dan akhir cukup memberi saya ilmu yang dahsyat... trims

    Salam kenal dari Pulau Dollar

    BalasHapus
  6. Hm .... no komen. Untungnya saya bukan penggemar film dan sinetron walaupun demikian, saya juga masih buruk

    BalasHapus
  7. Semoga kita semua jadi pribadi yang lebih baik, ya. Dan kalau punya idola yang posotif-positif saja, hihihi :)

    BalasHapus
  8. Perbaiki niat, selalu ke arah yang benar... Tulisannya bermanfaat sekali, terimakasih

    BalasHapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template