Berkumpul, yang tak penting



Semalam, rasa sesalku benar-benar terjadi. Awalnya aku akan melintasi jalan raya, tapi entah mengapa ingin berbelok melewati rute jalanan perumahan. Padahal jalan pemukiman penduduk lebih cepat. Lurus saja lalu sampai rumah, tak perlu berkelok.

Tapi apa daya, aku sudah melaju cepat dengan sepeda miniku. Eh, tiba-tiba setelah mataku benar-benar melihat nyata di depanku ada gerombolan  bapak-bapak berdiri. Bahkan berdiri tepat di tengah, tidak mau minggir. Giliran dekat Ia baru minggir. Ku laju lagi ternyata di belakangnya ada beberapa kursi dan meja di tengah jalan. O.Oh... rem sepedaku blong, ini orang malah baru menyingkirkan saat aku hampir menabraknya.

Kesalku. Ini orang pikir jalan mbah buyutnya yah? #Tepokjidad. 

Entahlah, beberapa kali aku sesalkan sikap manusia yang sering memanfaatkan waktu malam untuk duduk santai dengan obrolan ditemani catur dan kopi. 
Para bapak-bapak ini seharusnya malah duduk dimajlis taklim atau membaca buku daripada begitu. 
EH, setiap manusia Islam memang harusnya begitu. Tapi ini justru sebaliknya.

Ngobrol-ngobrol tak penting, merusak pemandangan, membuat laju kendaraan menjadi parah. Saya harus berkoar. "AMIIT, PERMISI YA PAK" 

Begadang dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Padahal Nabi shallallahu alaihi wasallam membenci tidur sebelum Isya' dan bercengkerama (ngobrol) setelahnya kecuali dalam hal kebaikan. Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh bercengkerama kecuali bagi orang yang shalat atau bepergian." (As-Suyuthi berkata, hadits ini hasan).

Gambar : Google. 

6 komentar:

  1. iya, perbuatan yang sia-sia :)

    BalasHapus
  2. kok dijalan....bukankah seharusnya tidak boleh demikian..bukan hanya secara adam dan tata krama..tapi jalan adalah faslitas umum....

    bahkan nabi tidak menyukai perkumpulan dipinggir jalan yang mengganggu oran-orang melintasi jalan tersebut

    BalasHapus
  3. saya setuju sekali...makanya kata bang rhoma begadang jangan begadang kalau tiada artinya ya mbak :)

    selain merusak pemandangan dan mengganggu kenyamanan orang lain, meresahkan, biasanya yang seperti itu cenderung negatif hasilnya walaupun hanya dalam seg iobrolan

    BalasHapus
  4. Aku jg sering mikir, mereka itu entah Bapak2/Anak Muda kok betah banget nongkrong? Apa enaknya coba?

    BalasHapus
  5. saya sering begadang ngerjain laporan :((
    gara2 sistem pendidikan yg memberatkan niih...

    BalasHapus
  6. dan yang lebih menyedihkan..mereka berkumpul dan menjadikan jalanan sebagai ajang pertemuan mereka..meja dan kursi terpajang di situ,,membuat para pengguna jalan jadi terhalang dan terganggu...
    keep happy blogging always..salam dari Makassar :-)

    BalasHapus

Komentar yang sopan
Kritiklah bila membangun bukan menjatuhkan
salam persaudaraan ^_^

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template