gambar disini
"kau tahu hidup itu begitu pahit"
"hem.. kata kau begitu, kataku tidak"
"tapi kalau kehidupan selalu tidak mulus, bahkan jauh dari kesesuaian"
Santai sedikit dengan menuangkan teh dari teko yang mengucur menuju cangkir putih. Badan terasa hangat dengan terkena percikan udara panas dari dalam teko.
Matanya yang sipit membuatku kian meringis. Ku tahu ada harapan yang belum terealisasikan.
jangankan pekerjaan, Lulus D3 saja sudah untung.
Entah apa yang kurang disyukurinya.Aku lebih beruntung darinya. ketika aku cuma lulusan SMA, aku masih sanggup mengumpulkan dana untuk sekolah adik-adikku yang masih menanamkan harapan lebih baik dariku.
Perjuanganmu sudah begitu baik, orang tua mapan. kau juga sudah enak tinggal menunggu keberuntungan saja menurutku.
Ada sebuah Impian tapi bukan sebuah mimpi.Aku memang tak pernah bermimpi menjadi kaya raya bahkan superstar, ataupun penulis terkenal dengan buku yang menjadi best seller.
Namun harapan itu menjadi seorang penulis amatir berubah menjadi penulis penting adalah harapan besarku.
Menjadi orang yang berguna bagi keluarga dan orang lain juga.
Namun harapanku pupus seketika ketika ada harapan untuk menjadi isteri. Ketika nanti aku menikah apakah aku bisa sesibuk ini? menulis dan menulis hingga menghasilkan karya? atau berubah haluan menjadi seorang pengusaha kecil-kecilan. atau menjadi Ibu rumah tangga yang sibuk memasak.
Ah, harapan tak akan berubah.....
seketika lamunannya buyar. yang ada dalam hayalnya yang menari-nari dikepalanya hanya tetesan hujan yang berubah menjadi tetesan kotoran cicak yang menempel di rambutnya.
Aku tertawa geli melihat sikap Dila. yang merasa ketakutan dengan kotoran cicak.
"hem... rezeki tuh kotoran... hihihi"
"rezeki beli sampo buat keramas non"
"Buang duit pake duit orang tuamu, gak usah repot"
"brrrr,,, besok aku kesini lagi buat nagih uang pulsamu yah"
Aku menangguk dan tersenyum penuh haru. Kini hanya menjadi penagih pulsa dan berjualan pulsa saja. Namun aku yakin jika tekun pasti akan berlimpah ruah.
Dari mimpi menjadi Impian, dari Impian jadi Harapan, dari harapan jadi kenyataan asal ada kekreatifitas-an.
bukan begitu teman??
Numpang lewat yah, kapan2 aku mau dunk masuk ke dalam mimpimu membangkitkan semangat keputusasaanmu. hihi...gubrak...
setuju tuh sama kalimat terakhir, memotivasi sekali:D
BalasHapussepakat dan sependapat!
BalasHapusjika tekun pasti akan berlimah. Setuju!
BalasHapus=D
nice ^^ makasih follownya yaah
BalasHapuskerja keras pantang menyerah.smangat dan tawakaL aja, maka inyaallah mimpinya akan terwujud menjdi knyataan. hahaha
BalasHapussemoga labuhan impiannya cepat sandar di dermaga kenyataan yaaa.... :)
BalasHapusbagus .. semangaat . hehe
BalasHapussalam kenal, baru pertama berkunjung soalnya .. hehe
Semoga mimpimu menjadi kenyataan. Salam kenal, ya. jangan lupa kunjungi blogku
BalasHapushttp://wury-mars.blogspot.com/
Makasih yaaa. Lebihs seneng lagi kalau kamu mau jadi temenku, hehehe
yah menurutku teruslah menulis aja, n jngan lupa impianmu!
BalasHapus