Tatapan ini kosong, saat terbuai semilir angin, lamunan ini membawaku terbang bersama angan hampa. Ku eja perkata tulisan yang sedikit memanas di hatiku.
Entah apa yang ada dalam bayangku saat itu juga ku berontak tak tahan. Ku rasa ingin menyudahi kau dari sisi gelapku, sisi binar-binar dosa kecil.
Aku tak berani memberi sapaan indah lagi ketika tahu semua tak sempurna seperti dulu. Jari jemariku mulai melemas saat sudah bersentuhan dengan keyboard. Tangan ini sudah ingin menarik lepas, namun hatiku masih dalam bimbang.
Hatiku mulai gerimis, air mata ini memang tak keluar segera mungkin Namun hatiku menurunkan hujan kelambu. Ku ingin basuh wajah ini denagn air wudlu, dan ku panjatkan do’a untuk nya. Namun mengapa semua berubah, hatiku terlalu dalam mengatakan “sakit”.
Kau memang jauh tak tampak mata, namun apalah arti hadirnya dalam sapaan dulu, seketika kau hadir dalam tulisan namamu, yang termuat dalam dunia maya. Kita memang pernah berseteru namun apa salahnya jika kata maaf sudah terlontar begitu saja dari bibir kita.
Ku sudahi semua tanpa perasaan yang menyulitkan dan berusaha menyakitkan. Tapi entah kenapa kau berbalas dusta, mencekam ku dari belakang perlahan namun pasti.
Ironis ku melihatnya Sindiran halus ataukah kasar?
Aku mengaggapnya ini seperti benalu yang menyulitkanku untuk bergerak leluasa.
Ku tak curiga sedikitpun jika kau marah atau benci.
Tapi pantaskah jika aku di permajaskan ironi?
Luar biasa,,,,,, tampaknya sudah menjadi hal yang wajar ketika dendam itu bersemi kembali seperti mawar yang mulai merekah dan mewangi.
Mungkin tak ada yang tahu tentang ini, tapi ingat aku dan kau tahu, karena aku merasakannya yang sangat menyayat. Ketika ku perseterukan dengan hati kecilku, aku menyatakan ikhlas dalam hati maupun sikapku.
Ku menyudahi perkara yang tak pantas hadir dalam jarak jauh.
Menyelami kisah ini ku siapkan segenap hati menutup akunku di dunia maya dan merelakan kehilangan teman-temanku sementara.
Aku tak akan merasakan sedih yang berlarut, ku cukup menggantikan dengan yang baru. Maafku yang bertubi-tubi dalam do’a yang senantiasa hadir tuk melengkapi kekuranganku.
Aku mencintai kebaikanmu bukan sisi gelapmu…..
aku mencintai semua sisi yg ada dalam dirimu, hehehehe
BalasHapusdi hayati bener kayaknya sewaktu posting, hehee ..
BalasHapusNicee :)
sejatinya cinta mencintai dan menghadirkan kebaikan dikedua sisinya :)
BalasHapusselamat pagi sahabatku :)
tks semua hehehhe.....
BalasHapusaku lagi inget masa lalu ku.. aja jadinya buatlah sisi gelap itu ehehe
setiap sisi,,, ada kelebihan dan kekuranganya....
BalasHapusseringkali ada hikmah tersingkap dari sisi-sisi manapun itu, meski terkadang kita agak terlambat menyadarinya
semoga lebih bijak dalam menghadapi semua
tulisan mbak sulit ku mengerti, entah siapa yang mbak maksud... teman-teman dunia maya, seseorang yang ada disana, atau komputer dan sinyal lemot yang bikin mbak tulis semua itu...
but... never give up lah poko'nya
salam kenal