tag:blogger.com,1999:blog-63828670845488445522024-03-27T13:38:01.865+07:00Catatan AnnurshahAnnur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.comBlogger227125tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-61789018633072297982016-01-02T15:01:00.002+07:002016-01-02T15:01:59.602+07:00Perhiasan Wajah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-oehs1LBw24U/VoeDX5YA6AI/AAAAAAAADys/msi_2pCsTrc/s1600/0172e54889561b7dbc038ea769e64ec9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-oehs1LBw24U/VoeDX5YA6AI/AAAAAAAADys/msi_2pCsTrc/s1600/0172e54889561b7dbc038ea769e64ec9.jpg" /></a></div>
<br />
Bismillahirrohmanirrohiim.<br />
<br />
Wajah merupakan pusat kecantikan para wanita, sehingga kita melihat bagaimana mereka menaruh perhatian terhadap bagian tubuhnya yang satu ini lebih dari bagian tubuhnya yang lain. Dibolehkan bagi wanita untuk menambah ataupun menutupi kekurangan pada bagian wajahnya dengan suatu perhiasan selama perhiasan atau cara berhias tersebut tidak dilarang oleh syariat dan tidak mengandung unsur tasyabbuh (menyerupai wanita kafir). Dengan demikian, dibolehkan bagi wanita untuk menghiasi matanya dengan celak, terlebih lagi bila ia bercelak dengan itsmid karena akan memberi faedah bagi kesehatan matanya. (asy-Syarhul Mumti’, 1/128)<br />
<br />
<b>Zainab, putri Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, mengisahkan dari ibunya: Pernah datang seorang wanita menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, putriku ditimpa musibah dengan meninggalnya suaminya, sementara ia mengeluhkan sakit pada matanya. Apakah boleh ia mencelaki matanya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ia tidak boleh bercelak.” (Sahih, HR. al-Bukhari no. 5336 dan Muslim no. 1488)</b><br />
<br />
Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Ia tidak boleh bercelak”, terdapat dalil tentang haramnya bagi wanita yang suaminya baru meninggal (wanita yang sedang ber-ihdad) untuk memakai celak, sama saja ia membutuhkannya ataupun tidak. (Syarah Shahih Muslim, 10/114)<br />
<br />
Dari sini dipahami, bila wanita yang ber-ihdad dilarang bercelak, berarti selain wanita yang ber-ihdad dibolehkan untuk memakai celak. (Jami’ Ahkamin Nisa’, 4/419)<br />
<br />
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menuntunkan dalam sabdanya:<br />
<br />
<span style="color: #38761d; font-size: large;"><b>وَإِنَّ خَيْرَ أَكْحَالِكُمُ الْإِثْمِدُ يَجْلُو الْبَصَرَ وَيُنْبِتُ الشَّعْرَ</b></span><br />
<span style="color: #38761d; font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="color: #38761d; font-size: large;"><b>“Sebaik-baik celak kalian adalah itsmid, ia dapat mempertajam pandangan mata dan menumbuhkan bulu mata.” (HR. Abu Dawud no. 3878. Dihasankan oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad, 1/452)</b></span><br />
<br />
<span style="color: #cc0000; font-size: large;"><b>عَلَيْكُمْ بِالإِثْمِدِ عِنْدَ النَّوْمِ فَإِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ وَيُنْبِتُ الشَّعْرَ</b></span><br />
<span style="color: #cc0000; font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="color: #cc0000; font-size: large;"><b>“Gunakanlah itsmid oleh kalian ketika hendak tidur karena ia dapat mempertajam pandangan mata dan menumbuhkan bulu mata.” (HR. Ibnu Majah no. 3495 Disahihkan sanadnya oleh asy-Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah, no. 724)</b></span><br />
<br />
Adapun tentang pemakaian make-up pada wajah, hal ini pernah ditanyakan kepada Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah. Beliau menjawab, “Jika make-up itu mempercantik wajah namun tidak memudaratkannya (membahayakan) dan tidak memengaruhi wajah sedikit pun maka tidak apa-apa. Namun bila sebaliknya maka terlarang.” (Zinatul Mar’ah baina ath-Thibbi wasy Syar’i, hlm. 23)<br />
<br />
Asy-Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah menjawab permasalahan yang sama. Beliau berkata, “Jika memakainya karena ada kebutuhan/keperluan maka tidak mengapa. Akan tetapi bila tidak ada keperluan maka meninggalkannya lebih baik, khususnya bila harganya mahal. Karena hal itu membawa pada perbuatan israf (berlebihan) yang diharamkan, juga mengarah pada penipuan dan pemalsuan karena menampakkan yang bukan hakikatnya tanpa adanya keperluan.” (Zinatul Mar’ah, hlm. 26)<br />
<br />
Sumber : <a href="http://asysyariah.com/dibalik-perhiasanmu/" target="_blank">Asysyariah</a>.com<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-51894556964155583662015-10-04T15:16:00.002+07:002015-10-04T15:16:53.637+07:00Sebut Saja Primadona Kampus.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /><b>Bismillah, cerita ini bukan menjatuhkan si nama samaran Primadona. </b><br />Saya merasa senang bisa sharing dengan adik yang sekarang kuliah ekstensi. <br />Dia dengan jujur selalu menceritakan kejadian unik di kampusnya.<br />Ada perempuan satu kelasnya yang begitu menyita perhatian para mahasiswa terutama lelaki.<br />Yah, namanya juga perempuan cantik. Dari mulut ke mulut akan menjadi buah bibir apalagi kalau cantiknya beda. (fisik)<br />Pertama kali hadir di kelas para mahasiswa lelaki duduk barisan belakang. Dan si Primadona Kampus duduk di depannya.<br />Indah nian kalau bersolek, tapi naas menjadi bahan tawaan karena pakaian anak kecil masih dipakai. <br />Maaf kelihatan pakaian yang tidak seharusnya kelihatan saat ia membelakangi mahasiswa lain.<br />Tapi anehnya perempuan ini acuh tak acuh.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Datanglah esoknya dosen baru.<br />Ditanyai satu persatu si mahasiwa nama dan pekerjaannya.<br />Giliran si Primadona.<br /><span style="color: #990000;"><b>Pak Dosen : "Nama kamu siapa?"</b></span><br />
<span style="color: #990000;"><b> </b></span><br /><span style="color: #38761d;"><b>Gadis cantik : "Primadona Pak."</b></span><br />
<span style="color: #38761d;"><b> </b></span><br /><b><span style="color: #990000;"><span style="color: #990000;"><b>Pak Dosen :</b></span>"Oh, jadi kamu yang namanya primadona."</span></b><br />
<b><span style="color: #990000;"> </span></b><br /><b>"Wah sudah diincar. Hayu-hayu... langsung niye?" Teriak beberapa mahasiswa dengan riuh.</b><br />
<br />Sang dosen tertawa. <span style="color: #990000;"><b>"Nanti kita kenalan di depan saja ya. Tapi kenapa nggak pakai kerudung?"</b></span><br />Primadona pun terdiam. Ia hanya mengulum senyum kecil. Sedangkan ruangan gaduh.<br />
<br /><span style="color: white;"><span style="background-color: #990000;">"Coba pakai kerudung, pasti tambah cantik" imbuh dosen.</span></span><br />
<span style="color: white;"><span style="background-color: #990000;"> </span></span><br />Saya jadi penasaran sama si primadona. Akhirnya adik saya memberikan fotonya melalui bbmnya. <br /><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-zIrZz3RC-qw/VhDfrUVc8hI/AAAAAAAADx4/IzxA6dqCKTQ/s1600/jilbab.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/-zIrZz3RC-qw/VhDfrUVc8hI/AAAAAAAADx4/IzxA6dqCKTQ/s400/jilbab.jpg" width="306" /></a>“Neh lihat, pacarnya itu fotografer, nah si PRIMADONA cantik ya? Putih mulus kayak iklan di tv lah.”<br />“Kya… cantik iya, dewasa iya.”<br />
<br />
<br /><span style="font-size: large;"><b>Kesimpulan.</b></span><br /><span style="font-size: large;"><b>Secantik apapun kamu, kalau nggak berhijab itu…. Sayang dibiarkan, sayang dilepas dan dinikmati keindahan tubuhnya, ah apalagi wajahnya.</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b><br /><span style="color: #990000;">So, cantik itu relatif berhijab itu mutlak!!</span></b></span><br />
Siapapun dia lelaki muslim, pasti melihat yang indah-indah ingin rasanya menikmati apalagi gratis. Tetapi jika bisa menundukkan pandangan jauh lebih baik lagi. Dan dibantu dengan para perempuan yang berusaha menjaga kecantikannya agar tidak menjadi fitnah. <br /><br />Tapi dibilang teman sekampus ada yang suka? katanya sih nggak berani. Well, make up tebal dan carinya <b>yang dompetnya tebel. Kyaaa... isshh.</b><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>Dunia itu adalah pehiasan, dan sebaik-baik-perhiasan adalah wanita Shalihah {HR Muslim} </b></blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #990000;">Artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.S. An Nur: 31) </span></blockquote>
</div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-34762090728796358072015-09-29T14:34:00.001+07:002015-09-29T14:34:10.917+07:00Aku mulai menyukai si hitam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-HDfxnCS4k_M/Vgo9lxfOOfI/AAAAAAAADxY/ds-X8pBaCj0/s1600/superthumb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-HDfxnCS4k_M/Vgo9lxfOOfI/AAAAAAAADxY/ds-X8pBaCj0/s1600/superthumb.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-s5XnwT9XtGg/Vgo9nIfxrlI/AAAAAAAADxg/Yv2wbF_-lSA/s1600/tumblr_static_eudbkkdovj4gwkogcokcgk0ko.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<span style="color: #38761d;">Kejadian di Jakarta dan usai pulangnya di rumah.<br />Banyak cerita dan selalu geli mendengarnya.<br />Tapi tak apalah, saya bisa ambil hikmah dari kejadian ini.<br />Saat saya jalan-jalan ke ragunan, banyak yang berhijab syari bahkan setiap saya berjalan pasti bertemu.<br />Tapi anehnya,saya masih dibilang bu haji. <br /><br />Esoknya saya dikejutkan pertanyaan. </span><br /><br /><b><span style="color: #741b47;">"Mbak, dalam rangka apa pakai serba hitam? berduka atau bagaimana?"</span></b><br /><br />Issh.. jerit batinku.<br /><br /><b><span style="color: #274e13;">"Ya enggaklah, emang gak boleh pakai baju hitam-hitam? kalau saya suka warna hitam gimana? itu jaket situ hitam? celana panjang situ hitam?</span></b><br /><br />Terus si bapak ini tersenyum, sambil berujar.. oh kirain.<br /><br />Eh sebelumnya saya juga ditanya.<br />
<br />
<span style="color: #741b47;">"Pakai hitam-hitam apa enggak panas mbak?"</span><br /><br /><span style="color: #38761d;"><b>"Enggak. Ya tergantung bahan /kain yang kita pakai. Kalau kainnya panas ya bakalan panas, mau warna serba putih sekalipun. jadi menurutku tergantung kain yang kita pakai."<br />Si cowok ini terdiam.</b></span><br /><br /><span style="font-size: large;">S<b><span style="color: #783f04;">KAK MAT. situ pakai kaos you can see kalau bahannya gak nyerap keringat, juga bakalan panas!!! ..hee..</span></b></span><br /><b><br /><span style="font-size: large;">Semenjak saya suka pakai hitam-hitam, banyak komentar miring. Pakai coklat-coklat aja dikatain mau pramuka. heh?!!! <br />sabar. Yang penting aku gak pakai baju terbuka!!</span></b><br /><br /><b><span style="color: #38761d;">Sebenarnya saya tidak selalu memakai hitam. Hanya saja, sekarang saya suka sekali memakai hitam. Dulu lihatnya serem. Tapi sekarang kalau bercermin malah pakai hitam tuh adem banget. Weh, bukannya hijau?<br />entahlah. Itu sih menurut pendapatku.</span></b><br />
<span style="color: #38761d;"><b>Tapi bukan jadi tolak ukuran bahwa hitam adalah sunnah ya!</b></span><br />
<br />
<span style="color: #38761d;"><b> ***</b></span><br /><span style="color: #38761d;"></span><br />Sebagian muslimah yang taat beragama beranggapan bahwa satu-satunya warna pakaian muslimah yang ‘nyunnah’ adalah hitam. Jika ada yang berpakaian dengan warna selain hitam -apapun warnanya- maka dia belum menjadi muslimah sejati. Lebih parah lagi, ada yang beranggapan bahwa warna hitam adalah tolak ukur muslimah yang bermanhaj salaf. Artinya jika warna pakaian seorang muslimah bukan hitam maka dia bukan muslimah salafiyyah (muslimah yang bermanhaj salaf).<br /><br />Untuk menilai anggapan di atas, marilah kita simak fatwa salah seorang ulama ahli sunnah di Yaman saat ini yaitu Syeikh Abdullah bin Utsman adz Dzimari. Fatwa ini beliau sampaikan dalam sesi tanya jawab setelah ceramah ilmiah yang beliau sampaikan dengan judul ‘Barokah Tamassuk bis Sunnah’ (Keberkahan Berpegang Teguh dengan Sunnah/Ajaran Nabi). Ceramah ini beliau sampaikan pada tanggal 19 Shofar 1427 H di radio ad Durus as Salafiyyah minal Yaman. Fatwa beliau tentang warna pakaian muslimah ini tepatnya ada pada menit 59:47- 1:02:39. Rekaman kajian ini ada pada kami.<br /><br />Berikut ini transkrip fatwa beliau dan terjemahnya.<br /><br /><br />Moderator mengatakan, “Ada seorang penanya dari Libia yang mengajukan pertanyaan sebagai berikut. Apa warna yang pas untuk pakaian muslimah yang sejalan dengan syariat?”<br /><br />Jawaban Syeikh Abdullah adz Dzimari, “Warna terbaik untuk pakaian seorang wanita adalah hitam dengan dua alasan. <span style="font-size: large;"><b>Alasan pertama</b></span>, warna hitam biasanya tidak menarik dan memikat pandangan laki-laki.<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Ko9yZYiWseg/Vgo-C9dCPQI/AAAAAAAADxo/p85Z7achVaE/s1600/large.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-Ko9yZYiWseg/Vgo-C9dCPQI/AAAAAAAADxo/p85Z7achVaE/s320/large.jpg" width="226" /></a></div>
<b><span style="font-size: large;">Alasan kedua,</span> <span style="color: #38761d;">ketika Aisyah menceritakan sebagian istri para shahabat – pada satu riwayat dikatakan ‘istri para shahabat Mujahirin’ namun pada riwayat yang lain disebutkan ‘istri para shahabat Anshor- “Semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada para istri shahabat Muhajirin. Ketika ayat tentang jilbab turun, mereka robek kain korden lalu mereka kenakan sebagai jilbab sehingga mereka seperti burung gagak”.</span></b><br /><br /><br />Dalam riwayat ini, Aisyah menyerupakan para shahabiyah dengan burung gagak. Sedangan buruk gagak itu seluruh tubuhnya berwarna hitam. Tidak ada warna putih sedikitpun. Inilah warna yang tepat karena dengan memakai warna pakaian seperti ini maka wanita yang bersangkutan terhindar dari warna pakaian, corak dan motif yang menari perhatian lawan jenis.<br /><br /><br />Tentang criteria pakaian muslimah yang sesuai syariat, sebagian ulama menyebutkan ada delapan kriteria.<br /><br />
<ul style="text-align: left;">
<li> <b> Longgar, lapang dan tidak ketat</b></li>
<li><b> Tebal dan tidak transparan</b></li>
<li><b> Model pakaian yang dipakai adalah model pakaian wanita, bukan model atau bentuk pakaian laki-laki</b></li>
<li><b> Menutup badan secara sempurna sehingga tidak ada satupun bagian badan yang nampak</b></li>
<li><b> Tidak diberi wewangian karena ketika keluar rumah seorang wanita dilarang untuk mengenakan wewangian</b></li>
<li><b> Tidak menarik perhatian lawan jenis</b></li>
<li><b> Bukan pakaian tampil beda yang menyebabkan orang yang memakainya menjadi kondang di masyarakat</b></li>
<li><b> Bukan model pakaian yang menjadi ciri khas wanita kafir sehingga dengan memakainya muslimah tersebut menyerupai wanita kafir. Inilah kriteria yang harus dipenuhi ketika seorang muslimah hendak berpakaian dengan sempurna.</b></li>
</ul>
<br />Tentang warna, telah kalian ketahui warna yang terbaik. Namun jika memang ada warna lembut(tidak mencolok) selain hitam yang biasa dipakai oleh para wanita di masyarakat setempat sehingga jika ada seorang muslimah yang mengenakannya maka dia tidak menjadi nyleneh di masyarakatnya maka tidak terlarang selama warna pakaian tersebut tidak menarik perhatian lawan jenis.<br /><br />Sampai di sini penjelasan Syeikh Abdullah adz Dzimari.<br /><br /><b>Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa warna pakaian muslimah selain hitam itu diperbolehkan selama tidak menarik perhatian lawan. Tolak ukur penilaian warna yang menarik perhatian dan tidak adalah ‘urf atau nilai yang berlaku di masyarakat.<br />Oleh karenanya memakai warna pakaian semacam itu tidaklah menurunkan kadar dan kualitas ke-ahlisunnah-an atau ke-salafi-an seorang muslimah.<br />Oleh sebab itu menilai seorang muslimah itu salafiyyah ataukah bukan dengan melihat warna jilbabnya hitam ataukah bukan adalah suatu hal yang keliru dan sangat tidak berdasar.<br />Meski tidaklah kita ingkari bahwa memilih warna hitam sebagai pakaian muslimah itu yang lebih afdhol. Akan tetapi yang sangat merisaukan adalah ketika warna hitam ini dijadikan tolak ukur dan parameter apakah seorang wanita itu salafiyyah ataukah bukan tanpa dasar dalil dan ilmu.</b><br /><br /><br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-30988435756741822312015-09-29T14:13:00.001+07:002015-09-29T14:13:42.229+07:00Kapankah Denda Ghurrah Ditetapkan?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: #990000;"><br /></span><div style="text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-rpjmIwbVJlo/Vgo57-qEg4I/AAAAAAAADxM/bhQfa5vqJww/s1600/tumblr_me7svmN6A11qaesp7o1_500.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-rpjmIwbVJlo/Vgo57-qEg4I/AAAAAAAADxM/bhQfa5vqJww/s320/tumblr_me7svmN6A11qaesp7o1_500.jpg" width="320" /></a><span style="color: #990000;"><span style="font-size: large;">Kapankah ditetapkan denda ghurrah? Atau apa kriteria janin yang mengharuskan adanya denda ghurrah?</span></span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;"><b><span style="font-size: large;">Jawaban:</span></b></span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Telah kira jelaskan bahwa janin yang ada di dalam kandungan ibunya mengalami beberapa fase hingga ditiupkan ruh. Apabila janin yang masih berbentuk sperma, gugur dari kandungan ibunya akibat tindak kriminal maka para ulama sepakat bahwa si pelaku kriminal tidak dikenakan sangsi hukum yang berkaitan dengan hukuman pengguguran anak. Namun, apabila janin sudah berbentuk segumpal darah dan seterusnya, para ulama fikih rahimahumullah berselisih pendapat dalam menentukan sangsi hukum untuk si pelaku. Dalam kasus ini ada 3 pendapat:</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;"><b>Pendapat Pertama</b></span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Ghurrah wajib dibayar apabila janin sudah terlihat berbentuk manusia, seperti sudah ada jari jemari dan kuku walaupun belum terlihat jelas. Ini adalah Mazhab Syafi’i dan pendapat yang shahih dari Mazhab Hambali, serta salah satu pendapat Mazhab Hanafi dan pendapat Asyhub dari Mazhab Maliki.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Imam Syafi’i dengan gamblang menjelaskan dalam kitab Al-Umm, “Batas minimal janin yang apabila gugur (akibat kesengajaan) mengharuskan denda berupa ghurrah adalah jika sudah terlihat terjadinya penciptaan manusia yang berbeda dengan sakedar bentuk segumpal daging atau darah, seperti sudah mulai terlihat jari jemari, kuku, mata atau terlihat sedang terjadinya pembentukan anak Adam. Apabila janin sudah seperti itu maka wajib dibayar dengan satu ghurrah penuh.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;"><b>Pendapat Kedua</b></span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Ghurrah wajib dibayar secara mutlak, walaupun janin masih berbentuk gumpalan darah. Ini adalah pendapat Imam Malik dan sebagian sahabatnya, serta salah satu pendapat dari Mazhab Hambali, Zhahiri, dan pendapat Asy-Sya’bi.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Sebagaimana yang tertulis dalam kitab Al-Mudawwanah, Imam Malik rahimahullah berkata, “Apabila wanita itu mengalami keguguran, itu artinya ia sedang hamil. Si pelaku wajib membayar ghurrah walaupun janin masih berupa segumpal darah atau daging. Bagi wanita yang ditalak suaminya maka dengan gugurnya janin tersebut berakhirlah masa ‘iddah-nya karena si ibu dan si anak sudah terpisah. Hal ini sejalan dengan pendapatnya dalam mengharamkan aborsi (menggugurkan kandungan) setelah terjadinya proses pembuahan.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;"><b>Pendapat Ketiga</b></span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Ghurrah tidak wajib dibayar kecuali setelah ditiupkannya ruh pada janin. Adapun untuk tindakan kriminal yang dilakukan terhadap janin sebelum ditiupkannya ruh maka pemerintahlah yang berhak memberikan sangsi hukum kepada pelakunya. Ini adalah pendapat mayoritas ulama Mazhab Hanafi, Ibnu Rusyd dari kalangan ulama Mazhab Maliki, serta merupakan salah satu pendapat dari Madzhab Hambali.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Apabila kita memperhatikan semua dalil-dalil yang diajukan oleh masing-masing mazhab, maka pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang pertama, yakni pendapat yang dipegang oleh jumhur (mayoritas, ed.) ulama. Yaitu, wajib membayar ghurrah apabila sudah mulai terlihat bentuk-bentuk penciptaan manusia pada janin tersebut walaupun masih belum jelas, baik ketika janin masih berupa segumpal daging atau dalam fase sebelumnya. Inilah pendapat yang dirajihkan oleh Dr. Ibrahim bin Muhammad Rahim dengan pertimbangan sebagai berikut:</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Apabila bentuk-bentuk penciptaan manusia mulai terlihat maka barulah ia dapat dikatakan sebagai janin. Dengan demikian, orang yang melakukan tindak kriminal terhadap janin tersebut wajib membayar denda. Adapun pada fase sebelumnya, ketika bentuk-bentuk penciptaan manusia belum terlihat pada janin, tidak ada sangsi hukum yang berkenaan dengannya.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Berlakunya sangsi hukum disebabkan sesuatu yang ada kemudian dirusak, bukan karena lenyapnya sesuatu yang diperkirakan ada di waktu mendatang, sehingga pelaku wajib membayar denda jika sesuatu (yang akan ada itu) dirusak.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Hukum asal adalah bara’atu adz-dzimmah (pada dasarnya seseorang itu terbebas dari tanggungan). Oleh karena itu, tidak perlu menyibukkan diri dengan sesuatu yang masih diragukan.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Apabila bentuk-bentuk penciptaan manusia mulai terlihat pada janin, meskipun masih belum jelas, maka tindak kriminal yang dilakukan terhadap janin seperti ini tergolong kejahatan yang menghalangi tumbuhnya sebuah makhluk hidup. Perkara ini mungkin dapat diketahui dengan menggunakan perlatan medis yang canggih. Apabila dengan menggunakan sarana tersebut hal ini dapat dipastikan, maka ghurrah wajib dibayar. Allahu a’lam.</span><br /><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;">Sumber:<a href="http://www.konsultasisyariah.com/kapankah-denda-ghurrah-ditetapkan/" target="_blank"> konsultasisyariah</a></span><span style="color: #990000;"></span><br /><span style="color: #990000;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #990000;"><span class="fullpost">
</span></span></div>
</div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-74179261263009590612015-09-13T09:53:00.002+07:002015-09-13T09:53:34.916+07:00Naik pohon masa kecil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-MGhS1jbcbUE/VfTZuTUM_JI/AAAAAAAADwc/Yeh4nvdZigk/s1600/tumblr_ll33usgsfi1qbpkmno1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-G-cYfTT97y4/VfTZv2pObvI/AAAAAAAADwk/UMcUSV0hwiw/s1600/tumblr_mzdleneimP1qi8l77o1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-G-cYfTT97y4/VfTZv2pObvI/AAAAAAAADwk/UMcUSV0hwiw/s320/tumblr_mzdleneimP1qi8l77o1_500.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />Masa yang luar biasa. Aku dilahirkan sebagai anak kelima dan perempuan pertama dikeluargaku. Harapan yang selalu didambakan akhirnya terwujud oleh ibu dan bapak. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Aku selalu mengikuti kakak-kakakku yang lelaki. Tapi aku selalu mengakrabkan diri dengan kakakku yang ke empat. Karena dia orang satu-satunya yang paling dekat denganku, usia kita terpaut tiga tahun saja. <br />Setiap kali kakakku naik pohon aku berusaha ikut-ikutan. Parahnya nggak peduli aku ini anak perempuan. Naik pohon depan rumah sekalipun, sampai ada ular besar dan kakiku nyaris terjepit tak bisa turun. Kesal, nangis dan berteriak. Alhasil Allah masih memberikanku kesempatan tak digigit oleh ular buas itu. Huff…<br />Tapi bukan Nur namanya kalau ia tidak kapok. He…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Meski sudah hampir digigit ular, aku tetap berusaha mengikuti jejak kakakku seperti halnya tayangan jaman sekarang SI BOLANG. Biasanya kalau minggu pagi setelah sholat subuh aku, kakakku dan ditambah adikku yang lelaki juga he… beserta tetanggaku yang usianya sama denganku kebanyakan perempuan, kita beramai-ramai jalan-jalan menuju perumahan dan melewati beberapa jalan raya dan melihat pohon ceri yang besar. Kami pun naik dan aku sempat terjatuh juga. Tak kapoklah. Dasar perempuan tomboy.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Tetanggaku juga punya pohon jambu aku sempat hampir terjatuh pula. Intinya setiap ada buah jambu yang kelihatannya matang. Aku langsung beranikan diri mendatangi rumahnya tanpa malu, karena dulu di lingkungan kami itu sudah seperti saudara, meski pemilik pohon bukanlah seorang muslim. Naik pohon sambil makan di atas pula. Haduh, nanti ngobrol lama. Kadang-kadang pohon belimbing. Hihihi… tak terhitung berapa banyak aku naik pohon. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Dan nakalnya diriku ini kalau ada pohon ceri pokoknya aku tuh gatel. Pengen metik. Ya sudah temanku yang pendiam itu merasa khawatir karena paksaanku. Meski saat itu aku sudah mandiri. Jika bermain tanpa ditemani Masku. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Herannya ibuku sepertinya pasrah melihat kelakuanku. Ia sudah lelah juga. Aku ini perempuan yang keras kepala memang. Sering sakit-sakitan tapi disuruh minum obat tak mau. Sukanya melanggar aturan makan. Nggak boleh makan mie, es, coklat dan lain-lain, tapi tetap ngeyel. Perempuan tomboy yang sekarang ini sudah berubah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Aku pernah berpikir, apa iya jika sekarang aku sangat perempuan? Selalu memakai gamis rapi tak pernah naik pohon lagi. Atau sesekali aku ingin merasakan naik gunung dan panjat tebing dengan celana panjang.<br />Oh tidak, aku bersyukur sekarang ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Setidaknya aku masih berani melakukan semua tantangan saat masa kecil. Sehingga aku bisa memetik hikmahnya untuk anakku kelak. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyCaHyPgZjsUIa7ybuegqsuJDm847mE9ZjJC6MOypNXJEc_s2ejGVrJ9667GjQqbtdPiPpZu-8y3vt2lJvTxA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat tayangan vidio ini, aku jadi ingin melakukan hal yang sama. Tapi tanpa terlihat seorang lelaki yang bukan mahrom bisakah? hahaha.. sungguh penasaran ingin mencobanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengigat masa lalu.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
</div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-59922454079385091372015-09-11T09:54:00.001+07:002015-09-11T09:54:58.725+07:006 Amalan Bulan Dzulhijah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3CFMrWcwe8A/VfJCQupoYxI/AAAAAAAADv4/f5KDIuB2SAs/s1600/tumblr_ncgxexIQbX1qe64n2o1_500.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-3CFMrWcwe8A/VfJCQupoYxI/AAAAAAAADv4/f5KDIuB2SAs/s320/tumblr_ncgxexIQbX1qe64n2o1_500.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: large;"><b>Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijah</b></span><br />Adapun keutamaan beramal di sepuluh hari pertama Dzulhijah diterangkan dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berikut,<br /> “Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.<br />Dalil lain yang menunjukkan keutamaan 10 hari pertama Dzulhijah adalah firman Allah Ta’ala,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />وَلَيَالٍ عَشْرٍ<br />“Dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al Fajr: 2). <br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">6 Amalan Utama di Awal Dzulhijah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"></span><br /><b>Ada 6 amalan yang kami akan jelaskan dengan singkat berikut ini.</b><br /><b><span style="font-size: large;">Pertama: Puasa</span></b><br />Disunnahkan untuk memperbanyak puasa dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong kita untuk beramal sholeh ketika itu dan puasa adalah sebaik-baiknya amalan sholeh.<br />Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,<br /> “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: large;">Kedua: Takbir dan Dzikir</span><br />Yang termasuk amalan sholeh juga adalah bertakbir, bertahlil, bertasbih, bertahmid, beristighfar, dan memperbanyak do’a. Disunnahkan untuk mengangkat (mengeraskan) suara ketika bertakbir di pasar, jalan-jalan, masjid dan tempat-tempat lainnya.<br />Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan.<br />Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: large;">Catatan:</span><br />Perlu diketahui bahwa takbir itu ada dua macam, yaitu takbir muthlaq (tanpa dikaitkan dengan waktu tertentu) dan takbir muqoyyad (dikaitkan dengan waktu tertentu).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Takbir yang dimaksudkan dalam penjelasan di atas adalah sifatnya muthlaq, artinya tidak dikaitkan pada waktu dan tempat tertentu. Jadi boleh dilakukan di pasar, masjid, dan saat berjalan. Takbir tersebut dilakukan dengan mengeraskan suara khusus bagi laki-laki.<br />Sedangkan ada juga takbir yang sifatnya muqoyyad, artinya dikaitkan dengan waktu tertentu yaitu dilakukan setelah shalat wajib berjama’ah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Takbir muqoyyad bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat Shubuh pada hari ‘Arofah (9 Dzulhijah) hingga waktu ‘Ashar pada hari tasyriq yang terakhir. Adapun bagi orang yang berhaji dimulai dari shalat Zhuhur hari Nahr (10 Dzulhijah) hingga hari tasyriq yang terakhir.<br />Cara bertakbir adalah dengan ucapan: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: large;">Ketiga: Menunaikan Haji dan Umroh</span><br />Yang paling afdhol ditunaikan di sepuluh hari pertama Dzulhijah adalah menunaikan haji ke Baitullah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: large;">Keempat: Memperbanyak Amalan Sholeh</span><br />Sebagaimana keutamaan hadits Ibnu ‘Abbas yang kami sebutkan di awal tulisan, dari situ menunjukkan dianjurkannya memperbanyak amalan sunnah seperti shalat, sedekah, membaca Al Qur’an, dan beramar ma’ruf nahi mungkar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: large;">Kelima: Berqurban</span><br />Di hari Nahr (10 Dzulhijah) dan hari tasyriq disunnahkan untuk berqurban sebagaimana ini adalah ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: large;">Keenam: Bertaubat</span><br />Termasuk yang ditekankan pula di awal Dzulhijah adalah bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat serta meninggalkan tindak zholim terhadap sesama. <br />Intinya, keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijah berlaku untuk amalan apa saja, tidak terbatas pada amalan tertentu, sehingga amalan tersebut bisa shalat, sedekah, membaca Al Qur’an, dan amalan sholih lainnya.[14]<br />Sudah seharusnya setiap muslim menyibukkan diri di hari tersebut (sepuluh hari pertama Dzulhijah) dengan melakukan ketaatan pada Allah, dengan melakukan amalan wajib, dan menjauhi larangan Allah.[15]<br />Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><b>sumber : www.rumaysho.com</b><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">
</span></div>
</div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-41747692982149870282015-09-09T08:54:00.000+07:002015-09-09T08:54:56.485+07:00Belajar dari pengalaman Urwah bin Zubair<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: #351c75; font-size: large;">Belajar dari pengalaman urwah bin zubair</span><br />
<span style="color: #351c75; font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-n5hKnzB0zVc/Ve-OaMCR8rI/AAAAAAAADvc/HsW9HYrXTOo/s1600/tumblr_lgxhsy6UcZ1qhqjkao1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://1.bp.blogspot.com/-n5hKnzB0zVc/Ve-OaMCR8rI/AAAAAAAADvc/HsW9HYrXTOo/s320/tumblr_lgxhsy6UcZ1qhqjkao1_500.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: #351c75; font-size: large;"><br /></span>
<span style="color: #351c75;">Sudah hampir satu minggu. Kejadian ini semua pasti diluar dugaan saya. Sudah kedua kalinya jari kiri saya terkena cutter. Dan kedua kalinya memaksa untuk berlinangan air mata. Awalnya sakit biasa, kaget biasa. Dan setelah melihat kukunya teriris begitu dalam nyaris putus bersama dagingnya. Saya mulai cemas dan paniknya bukan main. Apakah harus diamputasi? Ah, keterlaluan.</span><br />
<span style="color: #351c75;">Bayangan saya benar-benar tak tenang. Ini ujian yang nikmat sakitnya teramat setelah darah yang menetes begitu banyak tak bisa dihentikan. </span><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PLwZ_M1ybs4/Ve-Qh3wSgzI/AAAAAAAADvo/yI_h0ESkovM/s1600/11990754_742212665902254_1623270631_o.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-PLwZ_M1ybs4/Ve-Qh3wSgzI/AAAAAAAADvo/yI_h0ESkovM/s200/11990754_742212665902254_1623270631_o.jpg" width="139" /></a><span style="color: #351c75;">Hari itu saya menangis kesakitan bukan karena akan kehilangan beberapa daging jari tengah saya beserta kukunya separuh bagian atas. Tapi saya berpikir. Dosa apa yang saya perbuat hingga saya tak sadar. Mungkin ini adalah balasan terbaik. </span><br />
<span style="color: #351c75;"><br /></span>
<span style="color: #351c75;">Hari itu saya mulai intropeksi diri lagi. Mencoba tenang, tak berpikiran macam-macam mengenai duniawi. Minum obat racikan agar cepat kering. Dan sekarang sudah mulai mengering, meski belum putus kuku yang terkena cutter.</span><br />
<br />
<span style="color: #351c75;">Saya tidak bisa mencuci baju dan piring untuk beberapa waktu yang lama. Saya merasa beban dan manja. Ada kalanya rasa menyesal selalu membayangi. </span><br />
<span style="color: #351c75;">Meski semua orang mengatakan sabar, nanti juga merapat lagi. Meski ada yang menakut-nakuti saja juga. Ah…</span><br />
Semoga lekas sembuh Annur. :D<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Urwah bin az-Zubair</span></b><span style="color: #274e13;"> ditemani anaknya yang bernama Muhammad mendatangi Walid bin Abdul Malik. Ia adalah lelaki yang sangat tampan, suatu hari datang ke rumah al-Walid memakai pakaian bagus dengan dua jalinan rambut. Al-Walid berkomentar, “Beginilah seharusnya pemuda Quraisy berdandan.” Al-Walid merasa iri kepadanya. Sebentar kemudian Muhammad keluar dari rumah al-Walid dalam keadaan mengantuk, tiba-tiba ia terperosok ke dalam kandang hewan. Lalu hewan tersebut menginjak Muhammad hingga meninggal. Adapun Urwah, kakinya terkena infeksi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Kemudian al-Walid memanggil dokter untuknya, dokter berkata, “Kalau kaki ini tidak dipotong maka infeksi akan menyebar keseluruh tubuh sehingga menyebabkannya mati.” Ia setuju untuk diamputasi, lalu dokter memotongnya dengan gergaji. Ketika gergaji itu diletakkkan di kakinya, dokter menidurkan urwah di atas bantal beberapa saat, Urwah pun pingsan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Ketika sadar wajah Urwah bercucuran keringat, sambil bertakbir dan bertahmid, ia mengambil potongan kaki itu dan menciuminya sambil berkata, “Apa yang menyebabkan kamu dipotong seperti ini? Sungguh Allah mengetahui aku tidak pernah menggunakannya pada hal-hal yang haram, tempat maksiat atau ke perbuatan yang tidak diridhai Allah.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Kemudian ia meminta supaya potongan kaki itu dimandikan lalu diberi minyak wangi dan dikafani dengan selembar kain untuk dikuburkan di pekuburan umat Islam. Setibanya Urwah dari rumah al-Walid ke Madinah kawan-kawannya menemui dan berta’ziah dengan membaca ayat,</span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="color: #274e13;">…لَقَدْ لَقِينَا مِنْ سَفَرِنَا هَذَا نَصَبًا {62}</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"> “Sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.” (Al-Kahfi: 62).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Urwah tidak membalas ucapan tersebut tetapi dia berdoa, “Ya Allah sesungguhnya aku mempunyai tujuh anak laki-laki, salah seorang di antara mereka telah Engkau cabut nyawanya, aku masih memiliki enam anak. Ya Allah, selama ini aku memiliki empat anggota tubuh yakni dua tangan dan dua kaki, Engkau pun telah mengambil satu di antara empat anggota tubuhku itu. Kini, aku masih memiliki tiga anggota tubuh. Meski Engkau beri cobaan, sesungguhnya itu adalah kesejahteraan dan yang Engkau ambil, sejatinya Engkau mengabadikannya.” (Tarikh Islam, 6/247.)</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #274e13;">***</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seandainya ini tidak nikmat, mungkin saya masih merasa Tuhan tidak adil. Tapi saya sadar, apapun bisa terjadi kecelakaan sekecil apapun. dan semenjak hari itu saya trauma dan tidak ingin melihat sosok benda bernama cutter. Siapapun yang menyuruh saya memegang bahkan menyentuhnya. Maaf, terima kasih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Fobia. :(</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya bukan lebay, tapi ini sebuah kehati-hatian bagi teman-teman agar jangan menyepelekan ke fokusan dan kehati-hatian terhadap benda ini. Salah fokus eh.. jari teriris. Hiks.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-71446122421508190032015-08-29T09:39:00.000+07:002015-08-29T09:41:21.640+07:00Jika Calon Pangeranku Tidak Seperti Sulaiman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-vqViccBp5nc/VeEa1v5A5JI/AAAAAAAADvI/vb8eAGHIwKU/s1600/ew.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-vqViccBp5nc/VeEa1v5A5JI/AAAAAAAADvI/vb8eAGHIwKU/s1600/ew.jpg" /></a></div>
<br />
<b>Oleh : Ustadz Abu Fairuz Ahmad, MA</b><br />
Mendapatkan suami yang bertakwa, berilmu, ganteng, kaya, dan berpangkat?? <br />
Semua orang mau. <br />
<br />
Namun sayangnya tidak semua yang kita mau dapat dicapai.<br />
Terkadang kita dihadapkan pada sosok calon yang hebat ilmunya, namun tidak kaya. Kadang dahsyat kekayaannya tapi tidak ganteng. Terkadang luar biasa kegantengannya tapi miskin...dstnya. <br />
Itulah realita hidup.<br />
<br />
Mau mencari sosok seperti Nabi Sulaiman yang Rasul, ganteng, gagah, berkedudukan, sholeh, berkuasa dan kaya raya...itu hanya mimpi bung !! <br />
<br />
Sejarah dan sosok seperti Nabi Sulaiman itu "limited edition" dan tidak akan berulang.<br />
Jadi jika tidak terkumpul semua kriteria ideal di atas, apakah berarti anda tidak akan menikah wahai akhwat..?? Membiarkan diri jadi perawan tua..?? <br />
Mustahil.<br />
<br />
"Bagaimana jika ia kaya tetapi tidak perduli dengan agama"? Jawabnya ambil saja orang seperti Qarun jadi suami, maka bisa dipastikan engkau akan "buntung", bukan beruntung.<br />
"Meskipun tidak sholat dan faham tauhid..tetapi jabatan dan kekuasaannya hebat lho....sayang lamarannya ditolak". <br />
<br />
Katakan pada wanita seperti ini : "Kau tunggu saja orang seperti Haman dan Firaun untuk mempersunting dirimu, dijamin engkau pasti celaka".<br />
<br />
"Tapi kan bisa didakwahi, semoga ia bisa berubah". Katakan: "Mengapa mengambil resiko besar mengharapkan sesuatu yang tidak jelas, sementara agama mengajarkan agar kita memilih sesuatu yang yakin dan meninggalkan sesuatu yang samar-samar, alih-alih mau merubah calon suamimu...eh, malah bisa-bisa engkau yang terjerumus ikut hawa nafsunya. Sebab pepatah Arab mengatakan : <br />
"Sahabat itu akan menarik sahabatnya". <br />
"Jika ada yang datang ingin melamar diriku, agama dan akhlaknya terlihat baik, tetapi ia tidak begitu tampan, terkesan kere, tidak punya mobil, tidak punya rumah, tidak memiliki pekerjaan yang menjanjikan, apakah layak kuterima"?<br />
Katakan: "Ya..mengapa tidak. Bukankah agama dan akhlak adalah merupakan dua kriteria ideal yang pernah digambarkan Rasulullah dalam sabdanya:<br />
<br />
“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” <br />
(HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)<br />
<br />
Adapun ekonominya belum mapan, bukan perkara permanen, boleh saja karena ketakwaannya dan keuletannya ia berhasil memperbaiki ekonominya dan Allah memberikan baginya kecukupan, sebaliknya konglomerat yang akan menjemputmu bisa saja menjadi bangkrut, "gulung tikar" dan sang pejabat menjadi melarat ketangkap KPK dan di"sekolahkan" ke bui.<br />
<br />
"Bagaimana bila calon yang datang itu tidak dapat memenuhi keinginan keluargaku untuk biaya perhelatan dan uang hantaran, apakah harus ku tolak?"<br />
<br />
Jawabnya: "Jangan...selama bisa kau pastikan agama dan akhlaknya baik..sebab jika kau tolak, boleh jadi -karena menyelisihi sunnah Rasulmu mempermudah urusan pernikahan- engkau "kualat" mendapatkan jodoh yang fasiq dan muncullah kerusakan di bumi. <br />
<br />
Suami yang fasiq dikhawatirkan akan menyeretmu pada kefasiqan, akan menzalimimu, bahkan akan menyia-nyiakanmu."<br />
Bukankah Rasulullah pernah menikahkan seorang pemuda dengan mahar hanyalah mengajarkan istrinya beberapa surat saja dari Hafalan yang ia miliki?<br />
Pernah ditanyakan pada Syeikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin tentang hukum menuntut mahar yang banyak dari calon suami. Maka beliau menjawab:<br />
<br />
"Tidak diragukan lagi bahwa meninggikan mahar adalah perkara yang menyelisihi sunnah, sunnah dalam mahar adalah meringankannya, setiap kali urusan pernikahan dimudahkan, maka akan semangkin besar keberkahannya. <br />
<br />
Umar bin Khattab pernah melarang para wali meninggikan mahar, ia berkata:<br />
"Wahai manusia janganlah kalian meninggikan mahar wanita, sebab jika ialah standar kemulian ataupun ketakwaan maka Rasulullah lah yang paling berhak melakukannya".<br />
<br />
Ketika ditanyakan kepada beliau bahwa tujuan orang tua wanita meninggikan mahar untuk meninggikan harkat dan martabatnya di hadapan masyarakat, bahwa putri dan keluarganya bukan orang sembarangan, dan calon menantunya juga bukan orang sembarangan...<br />
<br />
Maka beliau menjawab yang intinya bahwa itu adalah pandangan keliru dan menunjukkan dangkalnya kepribadian, seharusnya wali wanita hendaklah menunjukkan kepada manusia bahwa martabat dan kedudukan seseorang diangkat di tengah-tengah masyarakat dengan menjalankan sunnah Nabinya.<br />
Nah, para akhwat sekalian...jika mau menjadi bidadari bukanlah dengan menunggu jodoh ahli dunia dan pemilik gemerlapnya...<br />
<br />
Bukan pula menanti sang pangeran sekelas Nabi Sulaiman...<br />
Tunggulah jemputan sang pangeran yang baik agama dan akhlaknya..niscaya dirimu tidak disia-siakannya dan pasti dapat membimbingmu jalan ke surga.<br />
<br />
Abu Fairuz.<br />
<br />
sumber :<a href="http://salamdakwah.com/baca-artikel/jika-calon-pangeranku-tidak-seperti-sulaiman.html" target="_blank"> http://salamdakwah.com/</a><br />
__<br />
<span style="color: #990000;">Pesan untukku</span><br />
<span style="color: #990000;">dan untukmu ukhti, ataupun kau wahai ikhwan. hi....</span><br />
<span style="color: #990000;"><br />Kalau selalu mencari yang sempurna, kapan kamu akan mendapatkannya.<br />Aih, risau sudah hati ukhti.. (plak)</span><br />
<span style="color: #990000;"><br />“Lelakiku bukan lelaki biasa, tapi Allah Maha Adil, menciptakan pasang-pasangan yang tak sepadan. Untuk melengkapi, untuk menutupi kekurangan masing-masing.”</span><br />
<span style="color: #990000;"><br /><b><i>Mutiara yang terjaga, hatinya selalu mendamba Surga.<br />Mutiara yang terjaga hatinya sekuat baja.<br />Jarak rindu menjadi pendamping shalihah tertumpu pada keinginannya menjadi ratu bagi suaminya.</i></b></span><br />
<span style="color: #990000;"><br />Terkadang pengen yang ganteng, kaya tapi fakir ilmu, pengen yang ganteng tapi miskin. Gubrak. Ra ketemu neng ujunge. Malah ujung kulon nyasare.. hia…</span><br />
<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-25038799887637341252015-07-12T10:33:00.000+07:002015-07-12T10:33:04.644+07:00ZAKAT FITRAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: large;"><b> </b></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Berapa banyak yang dikeluarkan saa zakat fitrah? </b></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<b>Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu; beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri, berupa satu sha’ kurma kering atau gandum kering ….” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)</b></blockquote>
<br />Dalam hadis ini, disebutkan secara tegas bahwa kadar zakat fitri adalah satu sha’.<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-awGiquErCGE/VaHfmmxu_AI/AAAAAAAADrk/MUP0FeoakVg/s1600/gandum.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-awGiquErCGE/VaHfmmxu_AI/AAAAAAAADrk/MUP0FeoakVg/s1600/gandum.jpeg" /></a><br /><span style="font-size: large;"><b>Apa itu sha’?</b></span><br /><span style="color: #073763;">Sha’ adalah ukuran takaran bukan timbangan. Ukuran takaran “sha’” yang berlaku di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ukuran takaran masyarakat Madinah. Besarnya adalah empat mud. Satu mud adalah besar cakupan penuh dua telapak tangan ukuran normal yang digabungkan. Dengan demikian, satu sha’ adalah empat kali cakupan penuh dua telapak tangan ukuran normal yang digabungkan.</span><br />
<span style="color: #073763;"><br />Mengingat sha’ adalah ukuran takaran maka umumnya ukuran ini sulit untuk disetarakan (dikonversi) ke dalam ukuran berat karena nilai berat satu sha’ itu berbeda-beda tergantung benda yang ditakar. Satu sha’ tepung memiliki berat yang tidaklah sama dengan berat satu sha’ beras. Oleh karena itu, yang ideal, ukuran zakat fitri itu berdasarkan takaran bukan berdasarkan timbangan.</span><br />
<span style="color: #073763;"><br />Namun, alhamdulillah, melalui kajian para ulama, Allah memudahkan kita untuk masalah ini. Para ulama (Lajnah Daimah, no. fatwa: 12572) telah melakukan penelitian bahwa satu sha’ untuk beras dan gandum beratnya kurang lebih 3 kg.</span><br />
<br /><span style="font-size: large;"><b>Ringkasan kadar zakat:</b></span><br /><span style="color: #990000;"><b>• 1 sha’ = 4 mud<br />• 1 mud = cakupan penuh dua telapak tangan ukuran normal yang digabungkan<br />• 1 sha’ = 4 kali cakupan penuh dua telapak tangan ukuran normal yang digabungkan<br />• 1 sha’ beras kurang lebih setara dengan 3 kg beras.<br />• 1 sha’ gandum kurang lebih setara dengan 3 kg gandum.</b></span><br />
<br />Allahu a’lam.<br />
<br />
<br /><b><span style="font-size: large;">Kapan Waktunya Zakat fitrah?</span></b><br />Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, <br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #274e13;">“Mereka (para sahabat) dahulu menyerahkan zakat fithri satu atau dua hari sebelum Idul Fithri.“ (HR. Bukhari dan Abu Daud).</span></blockquote>
Imam Syafi’i berpendapat boleh menunaikan zakat fithri sejak awal bulan Ramadhan sebab adanya zakat fithri adalah karena puasa dan perayaan Idul Fithri. Jika salah satu sebab ini ditemukan, maka sah-sah saja jika zakat fithri disegerakan sebagaimana pula zakat maal boleh ditunaikan setelah kepemilikan nishob.<br />
<br />Adapun menurut pendapat kami, sebagaimana diriwayatkan dari Al Juzajani, ia berkata, telah menceritakan pada kami<br />
<blockquote class="tr_bq">
Yazid bin Harun, ia berkata, telah mengabarkan pada kami Abu Ma’syar, dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu memerintahkan pada hari Idul Fithri (kata Yazid) di mana beliau bersabda,<br /> “Cukupilah mereka (fakir miskin) dari meminta-minta pada hari ini (Idul Fithri).” (HR. Ad Daruquthniy dalam sunannya dan Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubro). </blockquote>
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Perintah mencukupi fakir miskin di sini bermakna wajib. Jika zakat fithri tersebut diajukan jauh-jauh hari, maka tentu maksud untuk mencukupi orang miskin pada hari raya Idul Fithri tidak terpenuhi. Karena sebab wajibnya zakat fithri karena adanya Idul Fithri. Itulah mengapa zakat fithri disandarkan pada kata fithri.</b></span><br />
<br />Penamaan yang ditunjukkan dalam hadis untuk zakat ini adalah “zakat fitri” (<span style="font-size: small;"><b>arab: زكاة الفطر </b></span>), bukan “zakat fitrah”. Gabungan dua kata ini ‘zakat fitri’ merupakan gabungan yang mengandung makna sebab-akibat. Artinya, penyebab diwajibkannya zakat fitri ini adalah karena kaum muslimin telah selesai menunaikan puasanya di bulan Ramadan (berhari raya).”<i> (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, jilid 23, hlm. 335, Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, Kuwait).</i><br />
<br />Berdasarkan pengertian di atas, zakat fitri ini (zakat fitrah) disyariatkan disebabkan adanya<span style="font-size: large;"><b> “fitri”</b></span>, yaitu waktu selesainya berpuasa (masuk hari raya). Rangkaian dua kata ini ‘zakat fitri’ mengandung makna pengkhususan. Artinya, zakat ini khusus diwajibkan ketika ada waktu fitri. Siapa saja yang menjumpai waktu fitri ini, zakat fitrinya wajib ditunaikan. Sebaliknya, siapa saja yang tidak menjumpai waktu fitri maka tidak wajib baginya ditunaikan zakat fitri.<br />
<span style="font-size: large;"><b></b></span> <br />
<br /><span style="font-size: large;"><b>Kapan batas waktu “fitri” (zakat fitrah)?</b></span><br />Dalam hal ini, ulama berbeda pendapat. Mayoritas ulama Mazhab Syafi’iyah berpendapat bahwa waktu “fitri” adalah waktu sejak terbenamnya matahari di hari puasa terakhir sampai terbitnya fajar pada tanggal 1 Syawal. (Syarh Shahih Muslim An-Nawawi, 7:58)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-A1GeMK6Ws9g/VaHfnd876OI/AAAAAAAADrs/hGMUtYQKjKc/s1600/bayar-zakat-fitrah.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="http://4.bp.blogspot.com/-A1GeMK6Ws9g/VaHfnd876OI/AAAAAAAADrs/hGMUtYQKjKc/s320/bayar-zakat-fitrah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Syekh Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang hukum menunaikan zakat fitri (zakat fitrah) di awal Ramadan. Dalam Fatawa Arkanul Islam Syekh Ibnu Utsaimin, hlm. 434, jawaban beliau termuat, “Zakat fitri (zakat fitrah) dikaitkan dengan waktu ‘fitri’ karena waktu ‘fitri’ adalah penyebab disyariatkannya zakat ini. Jika waktu fitri setelah Ramadan (tanggal 1 Syawal) merupakan sebab adanya zakat ini, itu menunjukkan bahwa zakat fitri (zakat fitrah) ini terikat dengan waktu fitri tersebut, sehingga kita tidak boleh mendahului waktu fitri.<br />
<br />Oleh karena itu, yang paling baik, waktu mengeluarkan zakat ini adalah pada hari Idul Fitri, sebelum melaksanakan shalat. Hanya saja, boleh didahulukan sehari atau dua hari sebelum shalat id, karena ini akan memberi kemudahan bagi pemberi dan penerima zakat. Adapun sebelum itu –pendapat yang kuat di antara pendapat para ulama adalah– tidak boleh.<br />
<br /><b>Berdasarkan keterangan ini, waktu menunaikan zakat fitri (zakat fitrah) ada dua:<br />1. Waktu boleh, yaitu sehari atau dua hari sebelum hari raya.<br />2. Waktu utama, yaitu pada hari hari raya sebelum shalat.</b><br />
<br />Adapun mengakhirkan pembayaran zakat fitri (zakat fitrah) sampai setelah shalat maka ini hukumnya haram dan zakatnya tidak sah. Berdasarkan hadis Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu,<br />
<br /><b> ‘Barang siapa yang menunaikan zakat fitri sebelum shalat maka itu adalah zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat maka statusnya hanya sedekah.’ (H.r. Abu Daud dan Ibnu Majah; dinilai hasan oleh Al-Albani)</b><br />
<br />Kecuali bagi orang yang tidak tahu tentang hari raya, seperti orang yang tinggal di daratan terpencil, sehingga dia agak telat mengetahui waktu tibanya hari raya, atau kasus semisalnya. Dalam keadaan ini, diperbolehkan menunaikan zakat fitri setelah shalat id, dan statusnya sah.<br />
<br /><span style="font-size: large;"><b>Zakat Fitrah bolehkan dengan uang?</b></span><br />Hemm…<br />Panjang lebar jawab di sini <a href="http://www.konsultasisyariah.com/zakat-fitrah-dengan-uang/" target="_blank">Konsultasi Syariah</a><br />
<br /><b>Di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiallahu ‘anhum sudah ada mata uang dinar dan dirham.</b><br />
<br /><b>Akan tetapi, yang Nabi praktikkan bersama para sahabat adalah pembayaran zakat fitri menggunakan bahan makanan, bukan menggunakan dinar atau dirham. Padahal beliau adalah orang yang paling memahami kebutuhan umatnya dan yang paling mengasihi fakir miskin. Bahkan, beliaulah paling berbelas kasih kepada seluruh umatnya.</b><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Allah berfirman tentang beliau, yang artinya, “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat berbelas kasi lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>(Q.s. At-Taubah:128)</b></span><br /><span style="font-size: large;"><b>Siapakah yang lebih memahami cara untuk mewujudkan belas kasihan melebihi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?</b></span></div>
<br /><span style="font-size: large;"><b>Jadi kesimpulannya.</b></span><br /><span style="color: #990000;"><b>Zakat 1 sha’ itu sama dengan 3 kg beras / 3 kg gandum.<br />Dilakukannya sebisa mungkin mendekati hari Raya Idul fitri, 2 atau sehari sebelum hari raya dan pada hari raya sebelum shalat Idul fitri.<br />Alahu’alam.</b></span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /><b>Refrensi :</b><br /><span style="color: #38761d;"><i>Konsultasi Syariah.com<br />http://rumaysho.com</i></span><br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-36869839792571825862015-06-24T10:11:00.000+07:002015-06-24T10:11:20.446+07:00Kerudung bukan milik Islam saja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-PHrpv4_L_QI/VYod88b425I/AAAAAAAADqg/kN07fH20sdU/s1600/BdiNGEvCYAA14EN.jpg%2Blarge.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://4.bp.blogspot.com/-PHrpv4_L_QI/VYod88b425I/AAAAAAAADqg/kN07fH20sdU/s320/BdiNGEvCYAA14EN.jpg%2Blarge.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-obEJDmO91Dk/VYod9KaUiJI/AAAAAAAADqk/PEMIs3nIe2c/s1600/rf.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a></div>
Jilbab bukan milik islam saja. Meski cara pemakaiannya berbeda dan hamper sama. Lalu mengapa masih dianggap teroris, ekstrim dan dipecat hanya karena penutup kepala?<br />Sebenarnya saya ingin share ini sebelum ramadhan tetapi mood saya sedang berkurang karena beberapa hal. Hemm…<br />
<br />Yang menjengkelkan adalah ketika ada komentar umat non muslim mengatakan kalau jilbab dan pakaian muslimah itu yang dianut umat islam hanyalah Ikut-ikutan pakaian mereka Kristen, katolik dsb.<br />Jadi saya agak geram. Akhirnya saya mencari tahu kebenarannya. Dan tak berapa lama banyak yang menemui hal serupa. Ibu-ibu berkerudung memakai kaos kaki tetapi hanya rapat tetapi lengan bajunya pendek. Mereka adalah pelanggan jahitan seorang muslimah. Namun ternyata mereka Kristen. <br />Jadi sebenarnya sudah tak heran lagi. Bahkan kita hampir sulit membedakannya.<br />
<br />Dan saya juga pernah dibuat kesal. Bapak-bapak sekitar usia 60 tahunan. Dia bertanya kepada saya. <br />“Anda muslim?”<br />Hia… desig. Kesel bin jengkel. Bapaknya gimana sih? Udah pakai baju muslimah dan kaos kaki masih dibilang Kristen? Hehe.. tapi saya nyengir dan menjawab dengan tegas. <br />“ISLAMLAH” Hehee.. maklum bapak-bapak ini kan sudah tua, mungkin dikiranya sama muslim jadi-jadian. Eh emang ada? Ada kok banyak hehehe….<br /><br />
<br />
Dan paling terbaru adalah Muslim Rohingnya.<br />
Mengapa mereka harus diusir? Apakah mereka membuat kerusakan? lalu bagaimana mereka membuatmu ketakutkan? sedangkan di luar sana banyak yang memakai kerudung, berpuasa juga meskipun bukan Islam. <br />Mengapa harus disalahkan?<br /><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Kerudung dalam Tradisi Kristen</b></span><br />Hingga saat ini para Biarawati Katolik menutup kepalanya secara keseluruhan. Di Indonesia sebelum tahun 80-an pakai-an biarawati adalah jilbab, pakaian pan-jang longgar dari leher hingga menutup kaki serta berkerudung yang menutup leher dan dada (masih ingat telenovela Brazil, Dolcemaria). Namun era 80-an ke atas, jubah biarawati berubah menjadi pakaian panjang hanya sampai betis. Kerudung panjang menutup dada ber-ubah menjadi kerudung hanya penutup rambut dan leher terbuka.<br /><br />Padahal menutup kepala atau ber-kerudung, adalah sebuah tuntunan dalam Bibel yang sudah ada sejak zaman sebe-lum Nabi Muhammad SAW.<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-kPVxxjdq42w/VYod9_901dI/AAAAAAAADq4/I3bsFwoe-2c/s1600/tanda-salib-kerudung.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="142" src="http://4.bp.blogspot.com/-kPVxxjdq42w/VYod9_901dI/AAAAAAAADq4/I3bsFwoe-2c/s200/tanda-salib-kerudung.jpg" width="200" /></a><br /><b>Dari berbagai sumber yang saya peroleh. </b><br />1 Korintus 11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak berkerudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.<br /> 11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka <span style="font-size: small;">HARUSLAH IA MENUDUNGI KEPALANYA</span>.<br />
11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.<br /> 11:8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.<br /> 11:9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.<br /> 11:10 Sebab itu, PEREMPUAN HARUS MEMAKAI TANDA WIBAWA DI KEPALANYA oleh karena para malaikat.<br /> 11:11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.<br /> 11:12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.<br /> 11:13 Pertimbangkanlah sendiri: PATUTKAH PEREMPUAN BERDOA KEPADA ALLAH DENGAN KEPALA TIDAK BERKERUDUNG?<br />
<br /><b>Tertulianus (198 M)</b><br />"... Kenapa kamu tidak berkerudung di hadapan Tuhan padahal kamu berkerudung di depan manusia? Akankah kamu lebih sederhana di hadapan umum daripada di Gereja? Berhijablah hai perawan!"<br />
<b><br />Martin Luther (1483 - 1546)</b><br />"Kerudung adalah perlindungan agar tidak berada di luar hubungan dengan Allah yaitu dengan taat memenuhi perintah, para wanita memiliki rasa damai dan kasih dalam hubungan mereka dengan Allah.."<br /><br /><b>John Wesley (1703 - 1791)</b><br />jika seorang wanita tidak berkerudung - dia akan membuang materai ketaatan, ... biarkanlah dia, untuk alasan yang sama, terus menggunakan kerudungnya! "<br />
<br /><span style="font-size: large;"><b>Menteri Dalam Negeri Italia (2012) mengatakan: </b></span><br />“Jika Bunda Maria selalu memakai kerudung dalam semua gambarnya, bagaimana bisa kalian menyuruhku untuk menandatangani Undang-undang Pelarangan Jilbab?”<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-obEJDmO91Dk/VYod9KaUiJI/AAAAAAAADqk/PEMIs3nIe2c/s1600/rf.jpeg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-obEJDmO91Dk/VYod9KaUiJI/AAAAAAAADqk/PEMIs3nIe2c/s1600/rf.jpeg" /></a><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-XeK7cmpscT0/VYod9FwGGOI/AAAAAAAADqo/CqAj1Ptsgmg/s1600/eqw.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-XeK7cmpscT0/VYod9FwGGOI/AAAAAAAADqo/CqAj1Ptsgmg/s1600/eqw.jpeg" /></a><br />
<br />
<br />
<span style="color: #990000;">Dan pernyataan ini yang akhirnya membuat saya merasa yakin, bahwa mengapa banyak perempuan Kristen yang jaman sekarang tak berkerudung dan mengingkarinya. </span><br />
<br /><span style="font-size: large;"><b>(Yang terpenting): Pribadi yang saleh</b></span><br />
<br /><i>Meskipun jelas bahwa tidak ada kewajiban kanonik maupun moral bagi para wanita untuk mengenakan tutup kepala di gereja, para wanita tetap bebas untuk melakukannya sebagai ungkapan devosi pribadi. Mereka harus melihatnya sebagai tanda ketaatan/ tunduk kepada Tuhan… Mereka yang mengenakan tudung dan mereka yang tidak mengenakannya, tidak perlu menghakimi satu sama lain, tetapi membiarkan setiap wanita untuk memutuskannya karena jelas hal ini tidak menjadi kewajiban. <b>(pernyataan seseorang dalam website katolik)</b></i><br />
<br />Pernyataan ini nggak beda kayak orang islam yang ndableg bin bandel. Jilbab wajib udah ada dalilnya, tapi pengennya bebas ria bisa nyalon rambut, nyemir dan mengibaskan ala iklan shampoo.<br />
Bahkan jika ada pernyataan. Orang islam repot, kudu berjilbab, berkerudung, kaos kaki, apalah-apalah.<br />Fuiih… ribet mana sih sama orang yang sukanya ngeyel?<br />
Jika, seaindanya mereka tahu ilmunya.<br />
<br />
In sya Allah saya akan membuat bulletin mengenai kewajiban hijab. Yang bisa di download dan diprint out lalu dibagikan semua manusia. Meskipun bukan islam. Karena memang sudah ketahuan kok isi kitab-kitab sebelumnya yang sekarang sudah dipalsukan. <br />Allahu alam bishowab.<br />
<br />
<b>Annurshah</b><br />
Dari berbagai sumber.<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-16379433432868838272015-04-24T09:05:00.000+07:002015-04-24T09:05:05.125+07:00Anak kecil yang takut kepada Allah SWT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-dHBFVdNmL-o/VTmiHsLJOTI/AAAAAAAADns/P6hFUsGLPYg/s1600/83sering-shalat-tergesa-baca-yang-satu-ini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-dHBFVdNmL-o/VTmiHsLJOTI/AAAAAAAADns/P6hFUsGLPYg/s1600/83sering-shalat-tergesa-baca-yang-satu-ini.jpg" height="211" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">Baca kisah ini jadi ingat pertama kali saya mengenal sholat malam dan benar-benar saya lakukan adalah saat belum baligh kelas 4 SD. Tapi disaat pemantapan hatiku menggerakan sholat malam dengan sepenuh hati saat kelas 6 SD. Dimana kondisiku merasa benar-benar terpuruk. Hidup begitu indah mendekatkan diri ketika ada masalah. Wah SD ada masalah? ada dong. tak perlu dishare sekarang. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari Abu Yazid al-Busthami menunaikan shalat tahajud. Tiba-tiba anaknya yang masih kecil berdiri shalat di sampingnya. Abu Yazid merasa kasihan melihat anaknya yang masih kecil itu ikut shalat bersamanya, karena umumnya anak-anak kecil seusianya tidur di saat malam yang larut, apalagi malam itu udara terasa begitu dingin, orang-orang dewasa pun akan merasa berat meninggalkan tempat tidur mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Yazid berkata pada anaknya, “Tidurlah wahai anakku, malam masih panjang.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anaknya menjawab, “Lalu mengapa ayah shalat?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Yazid mengatakan, “Anakku, aku memang dituntut untuk shalat malam.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anaknya malah menjawab dengan hafalan ayat Alquran yang ia hafal, “Aku telah menghafal sebagian firman Allah yang berbunyi ‘Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu berdiri shalat kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan orang-orang yang bersama kamu (Nabi)’. Lalu siapa orang-orang yang berdiri shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Yazid menjawab, “Tentu saja para sahabat beliau.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak Abu Yazid kembali mengatakan, “Jangan menghalangiku untuk meraih kemuliaan menyertaimu dalam ketaatan kepada Allah.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Yazid dengan penuh kekaguman berkata, “Anakku kamu masih bocah dan belum mencapai usia dewasa.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anaknya menjawab, “Ayah, aku melihat ibu sewaktu menyalakan api dia memulai dengan potongan-potongan kayu kecil untuk menyalakan kayu-kayu yang besar. Maka aku takut Allah memulai dengan kami para anak kecil sebelum orang-orang dewasa pada hari kiamat nanti, jika kita lalai dari ketaatan kepada-Nya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Yazid pun tersentak dengan ucapa anaknya itu dan kagum dengan rasa takut kepada Allah yang dimiliki anaknya walaupun masih sangat kecil. Abu Yazid berkata, “Anakku berdirilah. Kamu lebih berhak dengan Allah daripada bapakmu.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zGez-WSXLVw/VTmiKkbiCzI/AAAAAAAADn0/2Gp1A37XFfg/s1600/C.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-zGez-WSXLVw/VTmiKkbiCzI/AAAAAAAADn0/2Gp1A37XFfg/s1600/C.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Maha Suci Allah, yang mengubah keadaan. Hari ini anak-anak kita jauh dari Allah, mereka sibuk dengan hal-hal yang menjauhkan mereka dari Allah dan terbiasa dengan akhlak dan budi pekerti yang rendah. Kalau generasi dahulu sejak kecil mereka telah mengenal ketaatan, mungkin tidak berlebihan apabila kita katakan anak-anak sekarang sejak kecil telah mengenal kemaksiatan kecuali yang diselamatkan oleh Allah. Oleh karena itu, para orang tua hendaknya menjadi teladan bagi anak-anak mereka, mencontohkan perbuatan ketaatan, dan menjauhkan mereka dari acara-acara dan program yang memuat akhlak yang hina, karena anak-anak meniru apa yang mereka saksikan.</div>
<br />
Mudah-mudahan Allah memberi taufik kepada kita dan keluarga kita untuk selalu menaatinya.<br />
<br />
<br />
Sumber: Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf<br />
<br />
Sumber gambar : google gambar.<br />
<br />
<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-73912000335575652492015-04-23T13:52:00.000+07:002015-04-23T13:52:15.242+07:00Kuku tidak boleh dipanjangkan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Memanjangkan kuku termasuk perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan as-Sunnah, di mana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zK_8ECzsTtU/VTiWUrSMsdI/AAAAAAAADnU/or3oTPZMcIY/s1600/nails_after-3-and-a-half-years-of-soak-off-gel-manicures_BEAUTYGEEKS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-zK_8ECzsTtU/VTiWUrSMsdI/AAAAAAAADnU/or3oTPZMcIY/s1600/nails_after-3-and-a-half-years-of-soak-off-gel-manicures_BEAUTYGEEKS.jpg" height="288" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: right;">
<span style="text-align: justify;"><b>“Hal yang fitrah itu ada lima atau lima hal merupakan fitrah, yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis.” (HR. Al-Bukhari, bab pakaian (5889); Muslim, bab bersuci (257))</b></span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuku tidak boleh dibiarkan panjang hingga 40 (empat puluh) hari. Hal itu berdasarkan keterangan dari Anas Radhiyallahu ‘anhu , seraya berkata;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Telah ditentukan bagi kita (kaum muslimin) batas waktu mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur rambut kemaluan, bahwa tidak boleh membiarkannya lebih dari 40 (empat puluh) malam.” (HR. Muslim, bab bersuci (258)). Memanjangkan kuku dikategorikan menyerupai binatang dan sebagai orang kafir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kuku yang melebihi ujung jari, karena dapat menyimpan kotoran yang menjijikkan dibawahnya, dan bahkan bisa menghalangi masuknya air tatkala berwudhu’ atau mandi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>• Waktunya ?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada ketentuan hari atau waktu tertentu yang shahih dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam untuk memotong kuku. Semua hadits yang menceritakan tentang perbuatan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam atau perintah beliau untuk memotong kuku pada hari atau waktu tertentu adalah lemah (dho’if).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadist tentang memotong kuku hari Jumat yang sering dilakukan Rosulullah juga hadist lemah, sebagaimana diterangkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (10/346). Atas dasar ini, tidak ada keterangan hari tertentu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam yang shahih untuk memotong kuku. Semakin sering seseorang membersihkannya, itulah yang utama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>• Mencuci Ujung Jemari Setelahnya ?</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula halnya dengan mencuci ujung jemari setelah memotong kuku, tidak ada keterangan yang shahih dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam. Hanya saja sebagian ulama’ menyarankan bagi orang yang telah memotong kuku agar membilasnya dengan air. Dengan alasan bahwa seseorang yang memotong kukunya kemudian menggaruk badannya dengan kuku tersebut sebelum dicuci dapat berakibat tidak baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, “Dan disukai mencuci ujung jemari setelah memotong kuku. Karena ada yang mengatakan, bahwa menggaruk badan dengan kuku (yang baru dipotong) sebelum di cuci, dapat berdampak negatif.” (Al-Mughni 1/100)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asy-Syaikh Abu Hasyim rahimahullah mengomentari pendapat di atas, “Mungkin saja hal itu berdasarkan pengalaman yang mereka alami.” (Syarhu Khishalil Fithrah hal. 10)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>• Tata caranya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diutamakan mendahulukan tangan atau kakinya yang kanan. ‘Aisyah radliyallahu ‘anha mengabarkan,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Dahulu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam senang mendahulukan sisi yang kanan dalam memakai sandal, bersisir, bersuci, dan dalam semua urusannya (yang baik).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun tidak ada awalan kuku mana yang harus dipotong. Melainkan bebas. Begitu pula tidak ada keterangan yang shahih dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam tentang mendahulukan tangan sebelum kaki. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai kesimpulan, Al-Imam Syamsuddin As-Sakhawi rahimahullah mengatakan, “Tidak ada (hadits yang shahih) tentang tata cara memotong kuku atau penentuan harinya dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.” (Al-Maqashidul Hasanah hal. 489)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>• Berwudhu Setelahnya ?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Imam Mujahid, Al-Hakam bin ‘Utbah, dan Hammad rahimahumullah berkata, “Barangsiapa memotong kukunya atau memendekkan kumisnya maka wajib atasnya berwudhu’.” (Fathul Bari 1/281) Pendapat mereka ini dikomentari oleh Ibnu Qudamah rahimahullah, kata beliau, “Pendapat mayoritas ulama’ menyelisihi mereka. Dan kami tidak mengetahui mereka memiliki hujjah (dalil) atas pendapatnya itu. Wallahu subhanahu wa ta’ala a’lam.” (Al-Mughni 1/227)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>• Memendam Potongan Kuku</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian ulama salaf, seperti Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma, Muhammad bin Sirin, Ahmad bin Hanbal rahimahullah, dan selain mereka menyukai memendam potongan kuku atau rambut. Muhannan rahimahullah berkata, “Aku bertanya kepada Ahmad bin Hanbal rahimahullah tentang seseorang yang memotong rambut dan kukunya, apakah (potongan rambut dan kukunya itu) dipendam ataukah dibuang begitu saja?” beliau menjawab, “Dipendam”, aku bertanya lagi, “Apakah sampai kepadamu dalil tentang hal ini?” Imam Ahmad menjawab, “Ibnu ‘Umar memendamnya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, boleh bagi seseorang memendam potongan rambut dan kuku-kukunya, terlebih jika dikhawatirkan akan dijadikan permainan oleh para tukang sihir. Dengan catatan jangan sampai meyakininya sebagai sunnah, karena tidak ada dalil yang shahih tentang hal itu. Dalam memotong kuku boleh meminta bantuan orang lain. Terlebih, bila seseorang tidak bisa memotong kuku kanannya dengan baik. Karena kebanyakan orang tidak dapat menggunakan tangan kirinya dengan baik untuk memotong kuku, sehingga lebih utama baginya meminta orang lain melakukannya agar tidak melukai dan menyakiti tangannya. (Tharhut Tatsrïb fï Syarhit Taqrïb 1/243)</div>
<div style="text-align: justify;">
Wallahu a'lam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dirangkum oleh Annurshah</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1820</div>
<div style="text-align: justify;">
http://hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.com/2010/06/larangan-memanjangkan-kuku-hukum.html</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-11848724905037548112015-03-03T20:58:00.001+07:002015-03-03T20:58:14.623+07:00Agar Anak Tak Hobi Jajan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-oUw_6FPKSRc/VPW9jiJZmfI/AAAAAAAADlQ/xVa1MBR5CJc/s1600/blog_Airplane-Snack-Food1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-oUw_6FPKSRc/VPW9jiJZmfI/AAAAAAAADlQ/xVa1MBR5CJc/s1600/blog_Airplane-Snack-Food1.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abu dan Ummu mungkin dibuat kewalahan menghadapi buah hati yang suka jajan. Jika memang benar demikian, jangan keburu menyalahkan anak dan orang lain. Sebab, bisa jadi Abu dan Ummu sendiri yang menyebabkan mereka gemar jajan!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan hasil survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ada 45% jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia. Bahaya utama berasal dari cemaran fisik mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan minuman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Peran orang tua</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ditelusuri, ternyata penyebab anak jajan boleh jadi adalah orang tua sendiri. Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa bisa begitu? Saat lahir, anak tidak mengenal kata jajan sampai ada beberapa tindakan orang tua yang akhirnya membuat anak mengenal kata itu dan menjadikannya kebiasaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini, beberapa hal yang membuat anak <b>“mengenal”</b> jajan pada usia dini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #990000;">- Beberapa orang tua bila anak rewel akhirnya mengajak anak jajan untuk mendiamkan anak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #990000;">- Beberapa orang tua punya kebiasaan jajan yang akhirnya ditiru oleh anak.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #990000;">- Orang tua sengaja mengajak anak jajan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #990000;">- Orang tua memberi jajanan yang berlebihan untuk bekal sekolah</span>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, sebenarnya jika keempat hal tersebut dihindari, anak tidak akan tahu tentang jajan. Ketika anak rewel, sebenarnya yang dia butuhkan adalah perhatian orang tua. Apabila anak rewel tersebut kita ajak bicara, kita dengarkan keluhannya, kita ajak bermain, kita ajak bercanda, kita ajak bercerita, anak tidak akan ingat lagi dengan jajan. Jadi, mulailah menghilangkan solusi jajan untuk mendiamkan anak sementara, tapi merusak mentalnya di masa depan menjadi anak yang konsumtif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #0c343d; font-size: large;">Bagaimana mencegahnya?</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencegah kebiasaan jajan anak, harus dimulai dari pola makan keluarga. Salah satu cara adalah membuat “kudapan tandingan” yang tidak kalah enak dari jajanan yang dapat dibeli di luar rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai upaya preventif, anak harus dikenalkan pada pola makan sehat dan orangtua harus dapat dijadikan contoh atau panutan. Tidak ada gunanya melarang anak jajan kalau orangtuanya juga sering jajan dengan alasan tidak sempat memasak karena kesibukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, sebagai upaya kuratif, Abu dan Ummu harus dapat menata kegiatan makan, membuat camilan bersama dengan anak, dan memperkenalkan anak pada berbagai jenis makanan. Abu dan Ummu juga harus bertindak tegas terhadap kebiasaan kurang baik itu. Bertindak tegas bukan berarti harus dengan cara kekerasan membentak atau lainnya, tetapi anak dibatasi untuk jajan. kebiasaan jajan dapat mengurangi nafsu makan anak di rumah, apalagi makanan yang ia beli belum tentu bergizi dan sehat. Bahkan, meski masih balita biarkan anak menangis kalau mau minta jajan. Sampai menangis berguling-guling pun, biarkan dia. Ini sebagai pembelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d; font-size: large;"><b>Jajan boleh, asal…</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak adalah peniru yang baik. Oleh karena itu, orang tua juga harus memperlihatkan contoh tidak jajan kepada anaknya. Apalagi sengaja mengajak anak jajan secara teratur, sehingga anak terbiasa jajan. Sebenarnya, jajan itu boleh. Tapi, ada beberapa syaratnya, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Tidak untuk jadi satu kebiasaan (hanya sesekali)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Tidak berlebihan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Pilih jajanan yang sehat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, akan lebih baik, bila konsep hemat itu tertanam pada diri anak. Ketika dia memilih jajanan untuk bekal sekolahnya, sebaiknya diberi batasan jumlah uang. Hal ini, membuat anak berpikir bahwa jumlah uang ada batasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baiklah Abu dan Ummu, sebagai penutup bersabarlah untuk konsisten dalam hal ini, karena betapa besar penghematan yang orang tua akan dapatkan karena memiliki anak yang shalih, yang tidak hobi jajan. (***)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber gambar : Google</div>
<div style="text-align: justify;">
sumber artikel : <a href="http://majalahsakinah.com/2011/11/agar-anak-tak-hobi-jajan/" target="_blank">Majalah Sakinah</a></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-49778423486228237982015-02-27T11:47:00.000+07:002015-02-27T11:47:20.271+07:005 Hal yang Boleh Tergesa-Gesa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Qx5gd1SsZr4/VO_2qGhX8uI/AAAAAAAADkk/oQwxoQeWOyw/s1600/403247297533adf048929772d5ba8bb0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Qx5gd1SsZr4/VO_2qGhX8uI/AAAAAAAADkk/oQwxoQeWOyw/s1600/403247297533adf048929772d5ba8bb0.jpg" height="200" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada lima hal yang boleh segera atau tergesa-gesa dilakukan padahal asal tergesa-gesa adalah dari setan. Namun karena ini ada kebaikan, maka boleh tergesa-gesa atau meminta segera untuk dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashbahani disebutkan perkataan berikut ini dari Hatim Al Ashom,</div>
<div style="text-align: center;">
<b>“Ketergesa-gesaan biasa dikatakan dari setan kecuali dalam lima perkara:</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menyajikan makanan ketika ada tamu</b></div>
<div style="text-align: justify;">
ini harus dilakukan cepat. Tamu datang lalu kita memberi kode adik / kita sendiri masuk ke dapur untuk membuatkan minuman. Entah itu minuman sekedar air putih. Tidak perlu dipaksakan harus seadanya. Jangan sampai pinjam gula tetangga :p</div>
<div style="text-align: justify;">
Nanti tamu bisa pergi duluan karena menunggu terlalu lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Mengurus mayit ketika ia mati</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Disyariatkan untuk menyegerakan penguburan jenazah, jika memungkinkan. Tidak dibenarkan ika ada seorang muslim yang telah diketahui akan kematiannya lalu keluarganya menunda-nunda penguburannya hanya dengan alasan untuk menunggu keluarga atau kerabatnya yang belum datang, masih menunggu diotopsi, masih menantikan persiapan upacara adat atau tradisi dan lain sebagainya. Hal tersebut sebagaimana tertera di dalam dalil berikut ini,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Bersegeralah di dalam (mengurus) jenazah. Jika ia orang shalih maka kebaikanlah yang kalian persembahkan kepadanya, tetapi jika ia tidak seperti itu maka keburukanlah yang kalian letakkan dari atas pundak-pundak kalian”. [HR al-Bukhoriy: 1315, Muslim: 944, an-Nasa’iy: II: 42, Abu Dawud: 3181, Ibnu Majah: 1477 dan Ahmad: II/ 240, 280, 488. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits berikutnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dari Abu Sa’id al-Khudriy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Apabila jenazah diletakkan dan digotong oleh kaum pria di atas pundak-pundak mereka. Jika ia (yakni jenazah itu) orang shalih, maka ia berkata, segerakan aku!, segerakan aku!”. Jika ia tidak shalih, maka ia berkata, “Duhai celakalah aku, kemanakah gerangan kalian hendak membawaku?”. Segala sesuatu dapat mendengar perkataannya kecuali manusia, seandainya ia dapat mendengarnya niscaya ia akan pingsan. [HR an-Nasa’iy: IV/ 41, al-Bukhoriy: 1314, 1316, 1380 dan Ahmad: III/ 41, 58. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menikahkan seorang gadis jika sudah bertemu jodohnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menikahkan anak perempuan jika sudah berumur dan sudah ketemu jodohnya. Sebagai orangtua memiliki kewajiban untuk segera menikahkan anak-anaknya yang sudah berumur dan ketemu jodohnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Melunasi utang ketika sudah jatuh tempo</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Membayar hutang kalau sudah jatuh tempo. Kalau sudah jatuh tempo, hutang kita harus segera dibayarkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Segera bertaubat jika berbuat dosa. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Taubat dari setiap dosa yang telah diperbuat. Kita diperintahkan untuk segera bertaubat atas dosa yang telah kita perbuat. Ketika kita berdosa, kita jangan santai, diam, slow atau apalah bahasanya sehingga kita lupa memohon ampun. Lama kelamaan, kalau dosa itu sudah menumpuk akan susah dihapus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber tulisan : <a href="http://rumaysho.com/" style="text-align: left;">http://rumaysho.com</a></div>
<div style="text-align: justify;">
dan beberapa hadist tambahan lainya.</div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-40681830820755954932015-02-27T11:03:00.000+07:002015-02-27T11:05:10.166+07:00JANGAN MENYALAHKAN!!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
JANGAN MENYALAHKAN UNTUK YANG SUDAH MENIKAH</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-GTbx6B6U9XY/VO_pXtlOxDI/AAAAAAAADkU/vqSqtESN4KI/s1600/tumblr_nadwvk8fAf1rk5798o1_1280.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-GTbx6B6U9XY/VO_pXtlOxDI/AAAAAAAADkU/vqSqtESN4KI/s1600/tumblr_nadwvk8fAf1rk5798o1_1280.jpg" height="163" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini bukan sekedar buat yang sudah menikah saja, melainkan yang masih single untuk calon istri atau suami.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebaiknya kita bisa menempatkan diri dalam berbicara. Perempuan shalihah terbiasa dan saya yakin ia akan menjaga hati dan lisan dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun terkadang namanya permasalahan kecil dalam rumah tangga selalu hadir. Cobalah menjadi orang yang selalu bersikap dewasa saat berhadapan dengan para pasanganmu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi kata-kata yang akan terucap jika saat keputusan sang suami/istrimusalah dan tak mau menerima tanpa musyawarah, kita jangan dongkol atau lebay. Marah-marah tak jelas lalu mengambek dan cerewet ngomel-ngomel sampai suami/istri stress dengar celotehan kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Syaratnya satu, mau menerima kekurangan dan kesalahan-kesalahannya. Kesalahannya tanpa musyawarah atau sudah musyawarah terlebih dahulu harus dimaklumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;">Contoh </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;">“Bi, dompetku hilang di pasar. Pas mau bayar belanjaan udah gak ada di kantong! Hiks”</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;">Suami menjawab dengan kesal. </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;">“Kamu dibilangin ngeyel. Salahmu sendiri, disuruh bawa tas slempang buat naruh dompet malah taruh dikantong. Kan bisa jadi jatuh tuh dompet!”</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;">“Abang bukannya bantuin aku nyari ke pasar. Malah marahin aku! Biasanya juga gak papa kok!”</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;">Ributlah.</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="background-color: white; color: #a64d79;">Contoh yang baik.</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #741b47;">Ganti dengan kalimat yang baik ketika istri panik.</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #741b47;">“Umi, kan abi sudah bilang jangan taruh dikantong barangkali saja jatuh. Namanya kesenggol orang dipasar kan banyak. Yasudah lain kali dengerin abi ya? Yuk kita cari lagi ke pasar. </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b><u>Contoh lagi yang sering menyalahkan.</u></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ini semua gara-gara abang! Coba abang kasih aku seratus ribu, gak bakalan aku sampai pinjem tetangga. Sekarang mana tetangganya yang dipinjemin duit ketus lagi sama aku!”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini ada kutipan menarik dari sebuah buku sebenarnya buku ini untuk remaja. Sudah lama sekali terbit. Penulisnya Ustad Burhan Shodiq. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dan saya merasa banyak belajar dari buku ini. Meski bacanya Cuma di googlereads. hehe...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<b><i><span style="color: #274e13;">Kalau cinta jangan katakan “Ini salahmu!” tapi “Maafkan aku ya?”</span></i></b><b><i><span style="color: #274e13;">Bukan “Kau di mana?!” melainkan “Aku di sini kenapa?”</span></i></b><b><i><span style="color: #274e13;">Tidak “Kok bisa sih kau begitu!” tapi “Aku ngerti”.</span></i></b><b><i><span style="color: #274e13;">Dan juga tidak “Coba, seandainya ka…” akan tetapi “Terima kasih ya, kau begi</span></i></b>tu…. .</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya bukan berlaku untuk pasangan suami istri saja, melainkan dengan keluarga dan teman serta lingkungan sekitar. Karena bagaimanapun kita ini mahluk biasa yang harus banyak belajar dari kesalahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang sering terjadi kecoplasan jaman SMA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Amii... minumnya tumpah." temanku berteriak.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Oh iya, wah kamu Ti, bukannya bilang dari tadi"</div>
<div style="text-align: justify;">
Titi marah. "Bukannya bilang gimana? itu barusan aku bilang! aneh!"</div>
<div style="text-align: justify;">
Ribut deh....</div>
<div style="text-align: justify;">
"Minta maaf ya. minta maaf." Ami mulai merasa bersalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Titi tetap diam tak melirik. <i>Berceloteh sendiri dengan kesal.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Sifat dan hati manusia itu berbeda-beda loh. Hati-hati ya dalam mengutarakan sesuatu. Salah ucap sedikit bisa jadi petaka. Cekcok tak ada penyelesaian. Egois ini harus dihindari. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><br /></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Salam Annurshah.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lihat sini yuk kata-kata romantis dalam bahasa arab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://limacahaya.blogspot.com/2014/08/beberapa-kata-kata-romantis-dalam.html" target="_blank"><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://limacahaya.blogspot.com/2014/08/beberapa-kata-kata-romantis-dalam.html" target="_blank">Kata-Kata Romantis dalam Bahasa Arab</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gambar sumber google</div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-24341408283538787482015-01-19T19:40:00.002+07:002015-01-19T19:40:35.155+07:00Antara Mir'ah dan Mar'ah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ExMc9ancd-I/VLz57tHazeI/AAAAAAAADjs/k8eOuW4WiKs/s1600/7e19ec8e8e3efb38b9be7f8113697bc8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-ExMc9ancd-I/VLz57tHazeI/AAAAAAAADjs/k8eOuW4WiKs/s1600/7e19ec8e8e3efb38b9be7f8113697bc8.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Beda tipis hanya “<b>i</b>’ dan “<b>a</b>”nya saja. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Tapi hati-hati membacanya, artinya beda jauh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Yang satu <span style="color: #741b47;">“</span><b><span style="color: #073763;">Mir’ah</span>”</b> <b>artinya cermin dan “<span style="color: #990000;">Mar’ah”</span> artinya wanita atau perempuan</b>. Akan tetapi perbedaan arti ini justru unik dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya antara mir’ah dan mar’ah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Di mana ada mar’ah in shaa Allah di situ harus ada mir’ah,.. kok bisa?? Ya… mar’ah dan mir’ah sangat terikat sekali. Tanpa mir’ah si “mar’ah” ini ga akan PEDE (percaya diri) keluar rumah atau bergaul dengan manusia. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Saking terikatnya dengan ‘<b><span style="color: #073763;">mir’ah</span> </b>si <b><span style="color: #741b47;">Mar’ah</span></b> ini bisa berjam-jam memandangi <b>mir’ah</b> untuk mendapatkan kepercayaan dirinya atau mempercantik dirinya sehingga setelah yakin dengan lamanya ia memandangi <b>si’mir’ah</b>’ barulah <b>si mar’ah</b> ini berani keluar menemui manusia. Ironisnya… ya ironis sekali… jika Mar’ah kuat memandangi <b>mir’ah</b> berlama-lama atau berjam-jam lamanya.. tidak demikian ketika berhadapan dengan Sang pencipta hanya sesaat saja… kalau bisa sesingkat-singkatnya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Padahal justru kepadaNyalah<span style="background-color: white;"> <span style="color: #4c1130;"><b>mar’ah</b></span> </span>harus berlama-lama menghadapNya agar ia mendapatkan keindahan ruhani yang sangat mempengaruhi keindahan jasmaninya. Berapa banyak kita lihat wanita (mar’ah) biasa yang wajahnya biasa sekali tetapi karena di poles dengan kecantikan ruhani hasilnya justru ia lebih memikat hati kita daripada wanita yang sibuk mempercantik jasmaninya di depan cermin. Karena ruhaninya kosong tidak dipoles dengan adab dan akhlak islami. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Wahai, mar atus shalihah (wanita shalihah) marilah kita sekarang berlama-lama menghadap Rabbal ‘Alamiin… agar Allah berkenan memberi kita kecantikan ruhani, kecantikan yang akan kita bawa mati… bekal kita menuju surga abadi… wallahu ‘alam bish-shawwab. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Copyright by:Ummu Raihanah, Sydney Telah dibaca oleh Ustadzah Arfah di Mekkah **menghadap Rabbal ‘Alamiin: maksudnya adalah ketika shalat, shalatlah kita dengan lama dan khusyu’ dengan kehadiran hati dan merenungi Kebesaran Ilahi yang telah mengaruniai kita kenikmatan yang berlimpah pada diri kita yang lemah dan bodoh ini karena dari shalat yang lama dan khusyu’ efeknya luar biasa,.. mempengaruhi aktifitas kita sehari-hari.Banyak pertolongan Allah akan muncul di saat mendesak tanpa kita sadari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #274e13;"> **</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Baca postingan itu saya sebagai seorang muslimah merasa.... sadar diri. Untuk apa ya saya tak memperlama waktu ibadah saya. Waktu yang luar biasa tercipta untuk manusia agar bisa bercinta dengan Allah SWT dan merasakan adanya getaran cinta yang berbunga-bunga. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Keep Istiqomah menjaga ahlak saya sebagai Mar'ah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Sebarkan copas juga boleh demi kebaikan :)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Sumber : <i>Jilbab Online </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><span class="fullpost">
</span></span></div>
</div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-79066780340713916622015-01-03T12:12:00.002+07:002015-01-03T12:12:27.406+07:00Mengubah Bentuk Ciptaan-Nya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-3HGyYI1YwHI/VKd5zghTyTI/AAAAAAAADi4/EE7hrV6Z1GY/s1600/large.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-3HGyYI1YwHI/VKd5zghTyTI/AAAAAAAADi4/EE7hrV6Z1GY/s1600/large.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Tadi pagi saya berleha-leha duduk santai. Biasanya banyak kerjaan. Entah menyapu atau mencuci baju. Tapi berhubung rumah sedang mau direhab saya merasa lebih baik menonton TV, siapa tahu ada tanyangan islami. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Eh beneran ada di MNC. Hmm tak kuduga pembahasan mengerecut pada soal wanita. Lagi-lagi pembahasan yang tak kunjung usai. Nah, kali ini kulihat kok beda ya? Maaf tak mengikuti dari awal dan salurannya sangat buram dihinggapi semut-semut berisik hehehe..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Para dai akhwat kok pada diam, alias kalah sama si dari ikhwan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Tapi ditelisik lagi … saya nonton udah mau habis. Pembahasan tentang mengubah ciptaan manusia. Sesama dai nggak kompak rupanya… kalau dipikir-pikir kelihatannya ada yang gak sependapat. Lho? Mereka bukan ulama besar tapi yang pasti kesimpulannya diakhir tayangan emang udah fix. Kalau para dai dan daiyah udah nggak bisa sepaham dan sependapat atau kurang sedikit tidak sreg, bahasanya apa sih. Bingung, pasti jangan dibuat susah. Saya melihatnya mereka kok kayak berdebat ya? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Padahal udah jelas hadistnya kalau saya percaya mengubah bentuk apapun untuk mempercantik dan menarik perhatian orang lain itu sama sajanya haram. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Kecuali aib memang harus dihilangkan, kecelakaan dan lain-lain. Fix gampang kok. Iya gak? Mereka malah adu argument nyebutin hadist ini hadist itu, ayat ini ayat itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Ada yang bilang gak masalah… wow kalau untuk mempercantik tidak apa ada yang kudengar. Semoga aku salah dengar sih. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Allah melaknat tukang tato, orang yang ditato, al-mutanamishah, dan orang yang merenggangkan gigi, untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah.” (HR. Bukhari 4886, Muslim 2125, dan lainnya).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makna Al-Mutanamishah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Mutanamishah adalah para wanita yang minta dicukur bulu di wajahnya. Sedangkan wanita yang menjadi tukang cukurnya namanya An-Namishah. (Syarh Muslim An-Nawawi, 14/106).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
An-Nawawi juga menegaskan, bahwa larangan dalam hadis ini tertuju untuk bulu alis,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Larangan tersebut adalah untuk alis dan ujung-ujung wajah..” (Sharh Shahih Muslim, 14/106).</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnul Atsir mengatakan,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“An-Namsh adalah menipiskan bulu alis untuk tujuan kecantikan…”</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnul Allan mengatakan dalam Syarh Riyadhus Shalihin,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“An-Namishah adalah wanita yang mencukur bulu alis wanita lain atau menipiskannya agar kelihatan lebih cantik. Sedangkan Al-Mutanamishah adalah wanita yang menyuruh orang lain untuk mencukur bulu alisnya.” (Dalil al-Falihin, 8:482).</div>
<div style="text-align: justify;">
"Allah melaknat wanita-wanita yang mencabut bulu, Allah melaknat orang yang menyambung rambut, dan yang minta disambung rambutnya"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disebutkan dalam As-Shahih bahwa ada seorang wanita datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mengatakan bahwa anaknya telah dinikahi oleh seorang laki-laki tapi kemudian rontok rambutnya. Wanita tersebut bertanya bolehkah anaknya menyambung rambut dengan rambut lain ? Lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
لَعَنَ اللَّهُ الوَاصِلاَتِ وَالْمُسْتَوْ صِلاَتِ </div>
<div style="text-align: justify;">
"Allah melaknat wanita yang menyambung rambut, dan yang minta disambung rambutnya"</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa ulama yang mengarang kitab kumpulan dosa-dosa besar, seperti Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Al-Kabair, demikian pula Al-Haitami dalam kitabnya Az-Zawajir ‘an Irtikab Al-Kabair menyebutkan bahwa salah satu diantara dosa yang masuk daftar dosa besar adalah mencukur atau menipiskan bulu alis. Karena terdapat hadis yang menyebutkan bahwa Allah melaknat para wanita yang mencukur bulu asli di wajahnya, seperti bulu alis, meskipun itu untuk tujuan kecantikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allahu a’lam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sisipkan sumber dari konsultasi syariah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sumber gambar : google</div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-47094990341553174562015-01-02T11:20:00.002+07:002015-01-02T11:20:32.220+07:00Emosi Rindu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-HLSjyKH7M18/VKYYcSBn7AI/AAAAAAAADio/AHjEr9kzGjM/s1600/22079-Botanical-Rose-Garden.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-HLSjyKH7M18/VKYYcSBn7AI/AAAAAAAADio/AHjEr9kzGjM/s1600/22079-Botanical-Rose-Garden.jpg" height="316" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="color: #990000;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="color: #990000;">Manusia memang sekali pandai mengolah rasa, apalagi emosi rindunya. Seakan lupa ada yang perlu disisakan, sebuah cinta kepada sesama bukan kegoisan hati yang selalu tertata, semata.</span></i></div>
<br />
<span style="color: #38761d;">Kamu hanya mampu berdo’a</span><br />
<span style="color: #38761d;">Meminta bulir-bulir hujan </span><br />
<span style="color: #38761d;">Dan menengadah, harapan</span><br />
<span style="color: #38761d;"><br /></span>
<span style="color: #38761d;">#Ramah</span><br />
<span style="color: #38761d;">Rindu itu terlalu ramah, </span><br />
<span style="color: #38761d;">datangnya dengan senyuman </span><br />
<span style="color: #38761d;">hilangangnya dengan kenangan</span><br />
<span style="color: #38761d;">Kau pun terkadang marah?</span><br />
<br />
Uh...Uh...<br />
Nostalgia dengan irama rindu menghujan dan menghujam.<br />
<br />
Kutipanku di hari Jum'at.<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-31176829316204291602014-11-14T14:15:00.001+07:002014-11-14T14:15:09.685+07:00Ketika Lupa TUHAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-ZXqgBTIot4Y/VGWrmV7hy6I/AAAAAAAADgI/XbXomfkWGe8/s1600/niat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #38761d;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ZXqgBTIot4Y/VGWrmV7hy6I/AAAAAAAADgI/XbXomfkWGe8/s320/niat.jpg" width="320" /></span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #38761d;">Bismillahirrohmaanirrohiim</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Alhamdulillah masih ada napas dalam jejak petualangan hidup. Lakon-lakon manusia berwajah dua selalu hadir dalam selingan diam kita. Lalu siapa?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Ah, entahlah. Aku tak mau menebak siapa. Bisa jadi aku? Nunjuk pakai jari. (Oh no)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Begini, aku ingin merasakan hal yang sama. Semoga yang membaca tulisanku ini tersadar sama juga dengan diriku. Untuk nasehatku sendiri agar aku cepat pulih. Bahwa dunia bukanlah milikku dan aku takkan pernah bisa memeluknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Bicara Hijrah pasti terngiang bulan Muharram. Bulan ini masih bulan muharram. Apa saja visi dan misi di tahun baru Islam yang masih baru bagi antum / antunna? </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Jangan-jangan cuma bisa meriahkannya dengan pawai taaruf atau mengucapkan selamat! Oh no. Jangan dong. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Sebenarnya, hari ini aku gemes banget. Bukan untuk hari ini saja sebenarnya. Tapi semenjak iklan yang ada hubungannya dengan “L***” tentang itu lho yang lagi hits. Ada apa denganmu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Eh salah dengan cinta. Tapi enakan diganti denganmu deh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Soalnya penikmat film kan yang merasakan getar-getaran itu hadir kembali :P</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Gak mau munafik. JUJUR Asli gak bohong. Sebagai muslimah yang belum lama hijrahnya saya gerah. Gerah sekali melihat iklan ini berseliweran. Kata orang yang baca Masbuloh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Lah, emang. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Nah, yang menjadi masalah sebagai muslim yang ngaku suka banget sifat Rosulullah, ngaku ngabdi alias berbakti, takwa, rajin sholat. Gemar shodaqah melakukan banyak hal dakwah dan lain-lain. Tapi tetap gak mau dibilang munafik kan sama orang lain? Atau punya topeng?.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Kalau aku juga gak maulah. Capek deh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Sudah bela-bela pakai kerudung syar’i nutup dada, bicara belajar sopan, menghindar dari teman-teman no shalih/shalihah tapi masih aja mantengin K-POP, Film Korea, bikini-bikino belum lagi wajah putih dan mata sipit yang rambutnya berwarna coklat dengan trend hidup orang asing banget gak keIslaman. Pacaran, pegangan tangan, senyum-senyuman curi pandang. Lama-lama… rrrrrr gubrak. Bikin ketagihan nontonnya. Dan mengelu-elukan jadi idola. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Oke, no prob tinggalin itu semua. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Tapi aku gak bicara bohong. Karena masih ada kok budaya seperti itu. Yeay Annur moso budaya? Iyalah sekarang udah menjamur. #terserah aku lho.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Al Firar ila Allah yang berati berlari menuju Allah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Hijrah bukan sekedar dari yang tidak mengenal sholat jadi sholat. Dari yang syirik jauh dari syirik, dari yang tidak menutup aurat jadi menutup. Tapi hijrah adalah kekuatan hati kita untuk memperbaharui Islam. Kapan islam akan maju kalau yang ngaku islam gak mau menonjolkan keislamannya malah berleha-leha dengan dunia yang ditarik sana-sini biar jadi follower yang arahnya gak jelas. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Makannya kalau mau hijrah harus jelas, bukan sekedar oke aku berlari menuju Allah, tapinya?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">”Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah, tetapi (yang ada adalah) jihad dan niat. Maka apabila kalian diperintahkan jihad, maka berangkatlah” [HR. Bukhari 3077 dan Muslim 1353]. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">“Sesungguhnya aku akan berpindah ke Rabb-ku” [QS. Al-Ankabut : 26].</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">MACAM-MACAM HIJRAH </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hijrah tempat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hijrah 'amal (perbuatan) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hijrah 'amil (orang yang berbuat) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Nah, aku rasa cape juga bicara penting atau tidak penting. Bicara selera atau masalah buat loh yang menurut kebanyakan orang inilah hidup gue. You punya style gak usah komen-komen ke Ai.. heem…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Sebagai muslim atau muslimah yang paling anti sama namanya syirik, ana rasa lebih baik kita belajar lagi deh seperti bayi. Merangkak, berbicara, menangis dengan teratur. Nah loe buat apa?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Buat menyadari bahwa susahnya meraih tingkat kemandirian yang sempurna. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Antum/antunna udah mandiri belum? Mandiri dalam arti sebenarnya. Mandiri dalam berpikir.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Buatku hijrah, jihad, dan jujur adalah satu kesatuan dalam pemikiran kritis. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Al-Hafidh Ibnu Hajar rahimahullah berkata : ”Hijrah bermakna meninggalkan, dan dalam syara’ adalah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Hijrah dalam Islam itu ada dua : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Pertama : Berpindah dari kampung yang tidak aman menuju kampung yang aman, seperti dalam hijrah ke Habasyah atau awal hijrah dari Makkah ke Madinah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Kedua : Berpindah dari negeri kafir menuju negeri Iman. Hal ini setelah Nabi menetap di Madinah dan kaum muslimin yang mampu telah berhijrah ke sana. Waktu itu, hijrah hanya khusus ke Madinah sampai kota Makkah ditaklukkan maka kekhususan itu tidak berarti lagi, sehingga hijrah menjadi umum dari setiap negeri kafir bagi yang mampu”. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Manusia paling buruk menurut hadist</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">PERTAMA, orang yang bermuka dua.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Rasulullah bersabda, “Kalian akan mendapati seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang bermuka dua. Dia mendatangi kelompok yang ini dengan satu wajah, dan mendatangi kelompok lainnya dengan wajah lain pula.” (Riwayat Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"> “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” [QS. an-Nisa’: 145]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Jujur, jangan bermuka dua. Jujur jangan suka terlena, jujur jangan suka ngaku beriman dan bertakwa, jujur kalau masih suka nonton AADC?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Siapa yang bisa mengangkat derajat islam sesungguhnya? Apakah orang-orang bermuka dua? Naudzubillahi mindzalik. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-42EGA7wk9V4/VGWrnF9KPUI/AAAAAAAADgM/wZOX-smQg80/s1600/tumblr_n50xkwpYtj1rl94o5o1_500.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;"><span style="color: #38761d;"><img border="0" height="200" src="https://1.bp.blogspot.com/-42EGA7wk9V4/VGWrnF9KPUI/AAAAAAAADgM/wZOX-smQg80/s200/tumblr_n50xkwpYtj1rl94o5o1_500.jpg" width="200" /></span></a><span style="color: #38761d;">Istiqomah itu sampai hari kiamat lho. Hari akhir napas kita. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Semangat ukhuwah. Dari pada nonton gak jelas, mendingan dengerin syair kajian islam. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Mata jangan buat maksiat melulu. Jangan-jangan sudah lupa Tuhan untuk waktu senggang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Salam Ukhuwah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Aku anak Islam, harus kritis. Bukan ikut-ikutan produk jahiliyah yang sok manis. :P</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Ayo sadarkan diri. #SAVE ISLAM</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-17940097903953314072014-11-06T14:44:00.000+07:002014-11-06T14:45:01.964+07:00Berharap RidhoMU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-gp5MsloIyGU/VFskiJ-El0I/AAAAAAAADfg/6KfwiTU4--E/s1600/images%2B(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-gp5MsloIyGU/VFskiJ-El0I/AAAAAAAADfg/6KfwiTU4--E/s1600/images%2B(1).jpg" height="199" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jodoh itu antara rezeki dan usaha. Aku beranggapan seperti itu. Entah apakah orang lain sama?<br />
Ya, ketika kita mampu berdoa kenapa tidak? Yang pasti diiringi dengan usaha. Banyak yang berusaha mencari sendiri dan banyak juga yang minta ditaarufkan melalui perantara teman. Atau bahkan tak ingin dicari tapi datang sendiri. Wallahu’alam. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-bN4uCs9F9Kk/VFsklMaOuQI/AAAAAAAADfo/qqx-Dfka5TE/s1600/hijab.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-bN4uCs9F9Kk/VFsklMaOuQI/AAAAAAAADfo/qqx-Dfka5TE/s1600/hijab.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><br />
Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya. Ada yang beranggapan status pekerjaan jauh lebih baik, ada yang derajat keluarga bahkan tak banyak beranggapan agama jauh lebih baik. <br />
Aku tak pernah meragukan tentang ini. Karena belajar dari pengalaman dan kajian yang sering kudengar. Agama adalah sumber utama, meski begitu ada beberapa factor lainnya. <br />
Tapi kenapa orang menikah takut miskin? Sedangkan miskin datang tak mungkin begitu saja tanpa sebab. Bukankah kehendakNya jauh lebih ajaib? Ya, ketakutan inilah yang mendera semua orang tua. Mungkin. <br />
<br />
Jika, kita sudah berharap lelaki terbaik adalah dia, tapi ibu bapakmu tak pernah menyetujui apa daya. Ridho Allah tergantung ridho orang tua. <br />
Percayalah, bahagia itu selalu ada. Dengan bersyukur dan bagaimana kita mau menyadari setiap pemberiannya meski sedikit. Secara sederhana kita mendefinisikan cinta adalah urusan hati. Tapi bagiku, cinta adalah rasa yang berserak terbagi-bagi dalam jumlah tak terhitung. Mencintai bukanlah satu ditambah satu sama dengan dua. <br />
Mencintai adalah satu dibagi satu juta jiwa. Meski mencintai sejatinya 1 dibanding 1. Allah dan Allah. Maka akan terjadi cinta yang besar tak terhingga. <br />
Perasaanmu dan perasaanku mungkin sama. Tapi takdir berkata beda, kita pun tak lagi sama. Kita berbeda. Dalam hati yang tegar. <br />
<br />
Lalu, apakah harus menujumu? Mempercayaimu? Meninggalkan ridho terbaik Mu?<br />
Kita tak boleh menyalahkan takdir, meski harapan yang datang nun jauh di sana berjuang mendatangi kita dengan segenap hati. Dengan tangan terbuka memberi harapan indah. Dengan memikul jawaban yang kelak dipertanggungjawabkan.<br />
<br />
Hanya ada sabar. Bukan benci terhadap seseorang yang tak menyetujui keputusan. <br />
Dan aku sadar, otakku bukanlah wadah angan-angan tempat menabung masa depan. Hingga aku tak mampu merengkuh semua harapan. Ini hanya ekspetasiku saja yang terlalu berlebihan menyikapi sebuah rasa yang hadir tiba-tiba. <br />
Biarlah resah ini tergusar, tak berserak dan akulah yang jadi pemenangnya. Memenangkan atas KuasaMu bukan mengelukan resah yang tak berpenghuni. <br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-bN4uCs9F9Kk/VFsklMaOuQI/AAAAAAAADfo/qqx-Dfka5TE/s1600/hijab.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-bN4uCs9F9Kk/VFsklMaOuQI/AAAAAAAADfo/qqx-Dfka5TE/s1600/hijab.jpg" height="212" width="320" /></a>Kekuatan doa adalah yang paling mujarab. Meski tidak semua do’a selalu dikabulkan.<br />
Busana yang tertutup melindungi diriku, adalah bentuk kepatuhanku kepada Tuhan dan kedua orang tuaku. Orang tua adalah pintu utama menuju ridhoMu. Menjaga kehormatan diriku sendiri, bahkan keluarga. Bukan sebuah pencitraan untuk menutupi kekurangan. Tetapi menutupi kesempurnaan yang telah diberikan. <br />
Aku yakin, setiap keyakinan yang kuharapkan bukan semata-mata berujung akal pendek. Melainkan proses menuju kebaikan. Kita memang tak boleh terlalu berharap pada manusia. Tetapi kita diwajibkan berharap kepada Allah meski kita tinggal menunggu KuasaNya.<br />
<br />
Sabarlah, saat langkah semakin jauh dari jerih payahmu itu bukanlah titik henti, melainkan perhentian yang tertunda.<br />
Selamat datang di negeri yang penuh kelapangan hati. Semoga ikhtiar dan keistiqomahan kita menjadi jalan terbaik menuju masa depan. <br />
Ridho ALLAH tergantung kepada ridho orang tua, sesuai sabda Rosululloh: "Ridho ALLAH tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka ALLAH tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)</div>
<blockquote>
<span style="color: #741b47;">“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:2</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"<span style="color: #990000;">Ketika banyak orang mengidolakan ibu karena kasih sayangnya yang tiada tara, saya justru mengagumi ibu saya karena beberapa kekurangan dan kelebihan padanya yang membuatku selalu ON FIRE" <-- searchgoogle.="" span=""><!------></--></span></blockquote>
<br />
@AnnurShah <br />
Sedang menunggu.... ^_^ uhuhuhuhu</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-40356213452420950192014-09-25T11:05:00.000+07:002014-09-25T11:05:45.102+07:00Review Buku Diary Pra Nikah Muslimah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-FFY_IWNe_ws/VCOP2BHnX1I/AAAAAAAADdQ/TH3m1cqRlhI/s1600/10632701_10202462894368235_3530723032384707734_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-FFY_IWNe_ws/VCOP2BHnX1I/AAAAAAAADdQ/TH3m1cqRlhI/s1600/10632701_10202462894368235_3530723032384707734_n.jpg" height="320" width="240" /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-k2BWITdEC3g/VCOP2EHrAyI/AAAAAAAADdU/m2k61uQu8gM/s1600/253387_700974023322089_6371440613223137824_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></span></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><span class="fullpost">1. Judul : Diary pra nikah Muslimah</span><br /><span class="fullpost">2. Penulis : Shobrina Al Latif – Layla An Nibras</span><br /><span class="fullpost">3. Penerbit : Gazza Media</span><br /><span class="fullpost">4. Tahun terbit : 2013</span><br /><span class="fullpost">5. Jumlah Hlm : 184</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><span class="fullpost">Baca Judul Saja sudah terlihat jelas untuk seorang akhwat muslimah. Buku yang membuatku penasaran ini akhirnya terjawab sudah setelah membaca. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><span class="fullpost">Diary. Ya, diary adalah BUKU HARIAN. Lebih tepatnya catatan kejadian yang kita alami sehari-hari. </span><br /><span class="fullpost">Di dalam buku ini selain mengajak untuk mengerti melalui membaca juga mengajak muslimah untuk mencatat dan mempelajari tentang Agenda harian yang dilakukan sebelum / pra nikah. Lebih tepatnya persiapan menuju pernikahan. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><span class="fullpost">Di buku ini sudah disediakan beberapa data yang diberi titik-titik yang bertujuan untuk diisi oleh pemilik buku. (yang pinjem gak boleh corat-coret) ehhee.. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><span class="fullpost"></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-aSmrzgjB0rE/VCOP8g0UnlI/AAAAAAAADdg/VKI48TDcAn8/s1600/Foto1702.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-VWUEaa2PRGs/VCOP83nQ3RI/AAAAAAAADdk/q97JxtXrJbU/s1600/Foto1701.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></span></div>
<span class="fullpost"> </span><br />
<span style="color: #38761d;"><span class="fullpost">Diantaranya beberapa isinya terlihat seperti foto di bawah ini. </span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #38761d;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-cbNqRkqe8_s/VCOR8lYTJJI/AAAAAAAADe0/1J5MXmLMQ_w/s1600/page.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-cbNqRkqe8_s/VCOR8lYTJJI/AAAAAAAADe0/1J5MXmLMQ_w/s1600/page.jpg" height="320" width="320" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><span class="fullpost">Tentang data yang memenuhi rukun taaruf isinya ya seperti biodata taaruf yang akan diajukan kepada calon ikhwan. Belajar mengisi agenda persiapan memasak, bahkan Yaumul bidh. Nah, yang paling berkesan jarang beberapa teman muslimah tahu adalah tentang siklus haid. Contoh memahami siklus haid dan masa subur. </span><br /><span class="fullpost">Sayangnya si penulis lupa memberikan aturan main dari contoh penghitungan masa subur. Saya yang merasa kepo berulang kali garuk-garuk kepala. Dan akhirnya paham juga, meski begitu di sini seharusnya diberikan keterangan contoh yang detail. </span><br /><span class="fullpost">Misalnya perhitungannya yang tepat cara mengetahui pada diagramnya bagaimana. Paling penting peletakan cara pengisian kolom siklus haid dan keterangan cara pengisian harusnya bersebelahan lebih tepatnya tidak berjauhan, jadi tidak bingung. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><span class="fullpost">Kita lanjut ke dalam isinya lebih dalam.</span><br /><span class="fullpost">Sebuah dokumentasi catatan awal menuju pernikahan. </span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #38761d;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-GZGUgpD7GN8/VCOP_JR-G3I/AAAAAAAADeQ/iGZVf-bUXpE/s1600/Foto1708.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-GZGUgpD7GN8/VCOP_JR-G3I/AAAAAAAADeQ/iGZVf-bUXpE/s1600/Foto1708.jpg" height="240" width="320" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><span class="fullpost">Di sini sudah tepat sekali dijelaskan cara-cara menuju pernikahan. Dimulai dari Niat. Berhubung sampai sekarang masih banyak seorang wanita yang menginginkan atau berniat mencari suami yang kaya raya, jadi hati-hati kita ini nyari suami bukan perusahaan yang bakalan tambah kaya. </span><br /><span class="fullpost">So, apapun resiko pernikahan harus siap sedia. Tujuan, visi dan misi kudu jelas dari niatan Lillahi Ta’ala.</span><br /><span class="fullpost">Buku ini juga mengajak kita untuk memahami arti persiapan. Bukan sekedar siap di lisan tapi di jasad dan hati gak! Itu namanya belum sempurna persiapan seorang muslimah untuk menikah.</span><br /><span class="fullpost">Persiapan di sini pasti sudah harus membekali ilmu. Ilmu fiqih, parenting. Intinya siap lahir batin dengan segala resiko. Supaya kita cerdas memahami keadaan dan memposisikan diri kita dalam situasi apapun.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><b><span class="fullpost">1. Persiapan Ruhiyah (Spiritual)</span></b><br /><span class="fullpost">Kesiapan untuk menata diri mendekatkan kepadaNya.</span><br /><span class="fullpost">• Siap menerima orang lain menjadi pemimpin </span><br /><span class="fullpost">• siap untuk mengurangi sebagian agenda atas dirinya karena kepatuhan terhadap suami.</span><br /><span class="fullpost">• Siap untuk menyusui, hamil, merawat anak. </span><br /><span class="fullpost">• Siap untuk menanggung beban akibat adanya anak.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><b><span class="fullpost">2. Persiapan Jasadiyah (Fisik)</span></b><br /><span class="fullpost">Lebih tepatnya siap fisik adalah menyehatkan badan kita. Memahami dan menerapkan pola hidup yang sehat. </span><br /><span class="fullpost">Rajin olah raga, makan-manakan yang bergizi. Kasus yang sering terjadi adalah masalah kista. Teman saya ada yang mau menikah tapi kena kista. Loh jadi curhat. Tapi ya kita memang harus sering mengkondisikan menjaga kesehatan. Gak usah makan-makanan yang gak sehat. Pedes berlebihan, es terlalu dingin, ngemil yang tidak sehat. Makan mie instan berlebihan. </span><br /><span class="fullpost">Karena di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Setuju? </span><br /><br /><br /><b><span class="fullpost">3. Persiapan Fikriyah (Pengetahuan)</span></b><br /><span class="fullpost">Lebih tepatnya kita sebagai muslimah harus memiliki “ILMU”</span><br /><span class="fullpost">Memahami apa yang harusnya dilakukan sebagai istri</span><br /><span class="fullpost">Parenting, ilmu fiqih, management hati, komunikasi lancar. </span><br /><br /><b><span class="fullpost">4. Persiapan Maliyah ( Finansial)</span><span class="fullpost"> </span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><span class="fullpost">Untuk seorang suami lebih tepatnya mampu menafkahi, bukan masalah harta, mobil, rumah dan lain-lain. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><span class="fullpost">Kita lihat orang tua kita dulu. Dari mulai kontrak hingga akhirnya mampu beli rumah. Bukan berarti pelit juga demi menumpuk harta buat beli rumah tapi istri diharuskan berpikir jernih agar uang suami bisa dikelola dengan baik. </span><br /><span class="fullpost">Untuk calon ibu pastinya akan menjadi seorang manager, bagi rumah tangganya. Terutama mampu belajar mengelola keuangan sendiri. </span><br /><span class="fullpost">belajar cara menyisihkan uang untuk infaq, investasi kecil-kecilan, dan hutang tidak boleh melebihi 30%. Sekiranya harus hidup sederhana tidak boleh berlebih-lebihan. Qona’ah. </span><br /><span class="fullpost">Kita akan melihat kejutan dariNYA</span><br /><br /><b><span class="fullpost">6. Persiapan Ijtimaiyah (SOSIAL KEMASYARAKATAN)</span></b><br /><span class="fullpost">Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku (untuk berbuat baik) terhadap tentangga, hingga aku yakin ia (seorang tetangga) akan mewariskan harta kepadanya (tetangganya).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><span class="fullpost">Aku tambahin juga yah penulis. Eh</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><br /><span style="color: #990000;"><i><span class="fullpost">Berkaitan makna berbuat ihsan (baik) kepada tetangga, Syaikh Nazhim Sulthan menerangkan: "(Yaitu) dengan melakukan beragam perbuatan baik kepada tetangga, sesuai dengan kadar kemampuan. Misalnya berupa pemberian hadiah, mengucapkan salam, tersenyum ketika bertemu dengannya, mengamati keadaannya, membantunya dalam perkara yang ia butuhkan, serta menjauhi segala perkara yang menyebabkan ia merasa tersakiti, baik secara fisik atau moril. Tetangga yang paling berhak mendapatkankan perlakuan baik dari kita adalah tetangga yang paling dekat rumahnya dengan kita, disusul tetangga selanjutnya yang lebih dekat. 'Aisyah pernah bertanya,"Wahai Rasulullah, aku memiliki dua orang tetangga. Maka kepada siapakah aku memberikan hadiah diantara mereka berdua?". Beliau menjawab.</span><br /><br /><span class="fullpost">إلى أقْرَبَهُمَا مِنْكِ بَابًا</span></i><i><br /><br /><span class="fullpost">Kepada tetangga yang lebih dekat pintu rumahnya denganmu</span></i></span><br /><span class="fullpost">Dalam buku ini berlanjut agar para muslimah bisa menentukan tata cara proses pernikahan yang baik, dari ta’aruf, nadzor, hingga proses akad dan walimah. </span><br /><span class="fullpost">Diberikan gambaran juga tentang tempat walimah yang baik tanpa ikhtilat, undangan yang bagus tanpa bersifat mubadzir, souvenir. meringankan mahar, tafsir do’a pengantin. Bahkan hingga tahapan pengurusan surat-surat nikah. #Repot menuju kedamaian. Paling penting adalah disaat setelah halalnya menjadi pasangan suami isteri. Hal-hal yang pertama yang harus dilakukan. </span><br /><br /><span class="fullpost">Penulis di sini ingin mengajak kepada muslimah menuju jalan syariat Islam. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;"><span class="fullpost">Karena sekarang sudah jarang sekali kita temukan hal-hal yang berkaitan dengan sesuai kode-kode islam yang baik. </span><br /><br /><span class="fullpost">Saya kurang sreg sama gambar cara menyetrika dan undangan yang kurang jelas. Tapi ya memang sudah diperjelas mungkin. Finally, bukunya lumayan dikantong dan untuk mereka yang butuh banget. </span><br /><br />Banyak pelajaran yang kudapat dari buku ini meski simple, tapi setidaknya sudah ada gambaran apa dan bagaimana mesti yang kita lakukan. :) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #38761d;">Riska, jangan berhenti berkarya melalui tulisan.<br /><br /><span class="fullpost"></span></span></div>
</div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-34496672961614353262014-09-15T17:40:00.002+07:002014-09-15T17:41:19.260+07:00Niatan Qurban untuk orang telah mati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-AYSwKUADAXQ/VBbB_Koao2I/AAAAAAAADc4/6KzmspPPXBo/s1600/tumblr_muo3zntfz11r8qv4wo1_500.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-AYSwKUADAXQ/VBbB_Koao2I/AAAAAAAADc4/6KzmspPPXBo/s1600/tumblr_muo3zntfz11r8qv4wo1_500.png" height="211" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa hukum qurban adalah sunnah atau sunnah muakkad (yang amat dianjurkan) bagi orang yang hidup dan mampu, itu pun boleh diniatkan untuk keluarganya. Hukum sunnah ini menjadi pendapat mayoritas ulama. Sebagian ulama mengatakan hukum qurban itu wajib. Sedangkan qurban untuk mayit (secara khusus), tidaklah dituntunkan selama bukan karena wasiat atau nadzar sebelum meninggal dunia. Serial keempat kali ini akan mengkaji mengenai niatan qurban untuk mayit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Para ulama berselisih pendapat mengenai kesahan qurban untuk mayit jika bukan karena wasiat. Dalam madzhab Syafi’i, qurbannya tidak sah kecuali jika ada wasiat dari mayit. Imam Nawawi rahimahullah berkata dalam Al Minhaj,</span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="color: #274e13;">وَلَا تَضْحِيَةَ عَنْ الْغَيْرِ بِغَيْرِ إذْنِهِ، وَلَا عَنْ الْمَيِّتِ إذَا لَمْ يُوصِ بِهَا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">“Tidak sah qurban untuk orang lain selain dengan izinnya. Tidak sah pula qurban untuk mayit jika ia tidak memberi wasiat untuk qurban tersebut.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Kita dapat membagi berqurban untuk mayit menjadi tiga rincian sebagai berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Pertama: Berqurban untuk mayit hanya sebagai ikutan. Misalnya seseorang berqurban untuk dirinya dan keluarganya termasuk yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Dasar dari bolehnya hal ini adalah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban untuk dirinya dan keluarganya, termasuk di dalamnya yang telah meninggal dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Bahkan jika seseorang berqurban untuk dirinya, seluruh keluarganya baik yang masih hidup maupun yang telah mati, bisa termasuk dalam niatan qurbannya. Dalilnya,</span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="color: #274e13;">كَانَ الرَّجُلُ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّى بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">“Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ada seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.”[1]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Asy Syaukani mengatakan, “(Dari berbagai perselisihan ulama yang ada), yang benar, qurban kambing boleh diniatkan untuk satu keluarga walaupun dalam keluarga tersebut ada 100 jiwa atau lebih.”[2]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Kedua: Berqurban untuk mayit atas dasar wasiatnya (sebelum meninggal dunia). Hal ini dibolehkan berdasarkan firman Allah Ta’ala,</span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="color: #274e13;">فَمَنْ بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">“Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 181).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Ketiga: Berqurban dengan niatan khusus untuk mayit, bukan sebagai ikutan, maka seperti ini tidak ada sunnahnya (tidak ada contoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berqurban untuk salah satu orang yang telah meninggal dunia dengan niatan khusus. Beliau tidak pernah berqurban atas nama pamannya, Hamzah -radhiyallahu ‘anhu-, padahal ia termasuk kerabat terdekat beliau. Tidak diketahui pula kalau beliau berqurban atas nama anak-anak beliau yang telah meninggal dunia, yaitu tiga anak perempuan beliau yang telah menikah dan dua anak laki-laki yang masih kecil. Tidak diketahui pula beliau pernah berqurban atas nama istri tercinta beliau, Khodijah -radhiyallahu ‘anha-. Begitu pula, tidak diketahui dari para sahabat ada yang pernah berqurban atas nama orang yang telah meninggal dunia di antara mereka.[3]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Syaikh Muhammad bin Rosyid bin ‘Abdillah Al Ghofiliy dalam buku kecil beliau yang menjelaskan tentang kesalahan-kesalahan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Di antaranya beliau menerangkan mengenai kesalahan yang dilakukan oleh orang yang berqurban. Beliau berkata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">7 – Di antara kekeliruan yang dilakukan oleh orang yang berqurban adalah bersengaja menjadikan (niat) qurban untuk mayit (orang yang telah tiada). Ini jelas keliru karena asalnya qurban diperintahkan bagi orang yang hidup (artinya yang memiliki qurban tadi adalah orang yang hidup, pen). Namun dalam masalah pahala boleh saja berserikat dengan orang yang telah tiada (mayit). Yang terakhir ini tidaklah masalah. Adapun menjadikan niat qurban tadi untuk si mayit seluruhnya, ini jelas tidak ada dalil yang mendukungnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Dalam penjelasan di halaman selanjutnya beliau hafizhohullah menjelaskan,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Jika yang berdo’a dengan do’a, “Ya Allah jadikanlah pahala qurban ini seluruhnya untuk kedua orang tuaku yang telah tiada”, ini sama sekali tidak ada dalil yang mendukungnya, ini termasuk perkara (amalan) yang mengada-ada. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="color: #274e13;">مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">“Barangsiapa mengada-ada dalam urusan (agama) kami yang tidak ada dasarnya, maka amalannya tertolak” (Muttafaqun ‘alaih)[4]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Sebagian ulama membolehkan niatan qurban untuk mayit secara khusus karena dianggap seperti sedekah. Di antara yang membolehkan adalah Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz, Al Lajnah Ad Daimah, dan fatwa Syaikh Sholih Al Fauzan yang kami dengar secara langsung di majelis beliau. Jadi masalah ini masih ada perselisihan, namun kami lebih tentram dengan alasan-alasan yang melarang di atas. Wallahu a’lam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Lihat pula bahasan yang pernah dikaji oleh Rumaysho.com mengenai “Berniat Qurban atas Nama Ibu yang Telah Tiada” <a href="http://rumaysho.com/umum/berniat-qurban-atas-nama-ibu-yang-telah-tiada-1983" target="_blank"><b>di sini.</b></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #741b47;">Kemarin saya dengerin ceramah di TV kalau gak salah, tanpa dalil yang jelas membolehkan. Saya bingung sebingung-bingungnya. Lha wong sudah mati kok, pahalanya ya lari ke mana coba?</span><br />
Wallahu'alam bishowab.<br />
<br />
Sumber :<a href="http://rumaysho.com/umum/niatan-qurban-untuk-mayit-2797" target="_blank">Rumaysho</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-66023406606013314902014-08-27T15:34:00.001+07:002014-08-27T15:34:21.986+07:00Cukup di hati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-yqveZti4v2Q/U_2X0NU6iLI/AAAAAAAADbw/gmkYAP2zenE/s1600/tumblr_n9yn9zyglU1rlztwbo1_500%2B(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-yqveZti4v2Q/U_2X0NU6iLI/AAAAAAAADbw/gmkYAP2zenE/s1600/tumblr_n9yn9zyglU1rlztwbo1_500%2B(1).jpg" height="400" width="245" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b>Bila ada komentar buruk di sosial media, santai saja | cukup dalam hati kita berujar, "oh, begitulah isi kepalanya, itulah kadar agamanya" (uztd Felix Siaw)</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b><br /></b></span></div>
<span class="fullpost" style="color: blue;"><b>
</b></span>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b>Rasulullah bersabda, "agama (Islam) itu akhlak yang baik" (HR Ahmad)</b></span></div>
</div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-3593297131869766802014-08-17T10:56:00.002+07:002014-08-17T10:56:59.549+07:00Bukan Titik Henti<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-L-wKdT74N30/U_AmnWlsqyI/AAAAAAAADbQ/q-5XuBGi8Ls/s1600/28561-Cup-Of-Coffee-Outdoors.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #351c75;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-L-wKdT74N30/U_AmnWlsqyI/AAAAAAAADbQ/q-5XuBGi8Ls/s1600/28561-Cup-Of-Coffee-Outdoors.jpg" height="216" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Judul tulisanku kok berasa menjanggal hehee...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Hari gini bekerja tanpa syarat? huuuhhu... mungkin ada bagi seorang buruh lepas, wirausahawan? tapi ini bekerja dengan perusahaan pasti dan harus membutuhkan syarat.<span class="fullpost">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Sebelum peristiwa pahit itu, kutahu ia sempat bercerita tentang kondisi pekerjaannya. Semula memang baik-baik saja, tapi endingnya ia dipecat. Gugur tugas dan harus mencari nafkah di tempat lain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Aku sempat tidak pernah mengerti dengan para atasan. Entah itu majikan, bos, manager dan direktur. Tapi yang pasti rasa kehadiran mereka adalah memegang amanat yang cukup kuat dalam pekerjaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Awalnya teman adikku bernama A** sering bercerita bosnya yang sudah mulai mengajak untuk taklim/ kajian. Respon positif dong kalau ada atasan mengajak kebaikan. Tapi satu hal yang aneh sebelum mengajaknya adalah membicarakan sesuatu yang menyeramkan. Membandingkan-bandingkan golongan islam lain dan islam lainnya. Ya, sampai sekarang kita tahu Negara Indonesia banyak sekali menganut agama islam yang dilandasi dengan pilihannnya masing-masing. Berbeda harakoh itu wajar, yang tidak wajar adalah mengkafirkan dan merasa sok benar ini dan ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Kuyakin semua tidak lain dari upaya mengajak (dakwah). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Tapi anehnya, sikap bosnya yang mengaku pengajiannya yang baik tidak dilandasi dengan ahlakul karimah. Melainkan sikap yang terkesan egois. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Mendadak memecat karyawannya usai lebaran. Alasannya klise, kamu pendidikan SMA, kita butuh yang D3. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Oh? Begitukah? Bukankah dari dulu dia sudah lama menjadi karyawan di situ? Dengan pendidikan yang sesuai standar yang diharapkan?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">mmm.. mungkin ada alasan lain, tapi ya sudahlah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Padahal pekerjaannya itu tidak seberat pikiran orang kuliah yang harus mengejar title D3, dan bisa dikerjakan oleh lulusan SMA.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Finally, sadar ambil pikiran positif saja. Tidak semua orang yang memiliki kekuasaan itu berhati mulia. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Kisah ini membuatnya sedih, dan menyadari kalau pekerjaan harus dicari cepat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Belum terlambat, daftar lowongan kerja tertera pada Koran lokal. Memilah dan memilih dengan baik dan mencoba datang langsung ke TKP. Tapi Allah belum berkehendak, alamat yang dituju nihil tak ada di tempat alias palsu. Alamat palsu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Belum lagi kabar ayahmu sakit keras dan harus dilarikan ke rumah sakit lagi karena penyakitnya kambuh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Bersabarlah hati, </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Saat kamu mengalami keputusaan itu jauh lebih menakutkan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Ketika Allah sedang mengujimu dengan pemecatan dan ditipu orang ini belum seberapa yang lebih sulit. Ambil hikmahnya kawan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Ini bukan soal kegagalan dan kekalahan tapi ini soal awal. Awal dan mengawali sebuah cerita baru lagi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Perjuangan baru akan dimulai, bukalah kelopak matamu, lihat awan yang cerah. Di sana masih ada harapan yang tak sia-sia. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;">Ini bukan titik henti, barangkali ada kesempatan yang sedang menunggumu mengawali dan mengakhiri ini semua dengan senyuman. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #351c75;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6382867084548844552.post-18042489170759345302014-08-16T10:53:00.000+07:002014-08-16T10:53:01.558+07:00Beberapa Kata Kata Romantis dalam Bahasa Arab<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-pxRGDL4neCA/U-7VeTYppeI/AAAAAAAADbA/zvSSaI5SVqs/s1600/tumblr_ll8evjopt31qc6czfo1_5001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #274e13;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-pxRGDL4neCA/U-7VeTYppeI/AAAAAAAADbA/zvSSaI5SVqs/s1600/tumblr_ll8evjopt31qc6czfo1_5001.jpg" height="240" width="320" /></span></a></div>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">Bismillah</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Beberapa tahun yang lalu saudari saya menulis status di FB bgini: “Everything sound so romantic in Portuguese” “..segalanya terdengar romantiss dalam bahasa Portugis..” Bagaimana dengan Bahasa tercinta kita bahasa arab? ternyata sama sekali gak kalah lho.. Setidaknya ada hampir 60 kata dalam bahasa arab yang merupakan sinonim dari kata al-hubb (cinta). Beberapa yang mungkin familiar kita dengar misalnya, al-hawaa (kecenderungan hati), al-‘isyq (kasmaran), as-syauq (rindu), al-junuun (yang membuat gila), al-khullah (kekasih) dan banyak lagi [1]. Apalagi jika diantara kata kata cinta itu terselip doa tulus kepada sang terkasih. Whuih.. Bukankah tali iman yang terkuat adalah (berkasih sayang) karena Allah?!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">Beberapa contoh kalimat yang bisa diucapkan oleh wanita (kepada orang yang telah dihalalkan, tentunya) disalin dari bukunya Dr. Najla’ As-Sayyid Nayil [2]:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">زَوْجَتِي أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنْتِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">ZAUJATI (ISTRIKU) ENGKAULAH KEKASIHKU…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #274e13;">أُحِبُّكِ مِثْلَمَا أَنْتِ ………..أُحِبُّكِ كَيْفَمَا كُنْتِ</span></div>
<span style="color: #274e13;">Istriku…, aku mencintaimu apa adanya dirimu…aku mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">وَمَهْمَا كَانَ مَهْمَا صَارَ …أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنِت ..</span><br />
<span style="color: #274e13;">Apapun yang terjadi engkau tetaplah kekasihku</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">زَوْجَتِي …أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنْتِ ..</span><br />
<span style="color: #274e13;">Istriku…, engkaulah kasih dan cintaku</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">حَلاَلِي أَنْتِ لاَ أَخْشَى عَذُوْلاً هَمُّهُ مَقْتِي….لَقَدْ أَذِنَ الزَّمَانُ لَنَا بِوَصْلٍ غَيْرِ مُنْبَتِّ</span><br />
<span style="color: #274e13;">Kekasihku aku tidak pernah khawatir dirimu adalah seorang istri yang hobinya hanya memarahiku…</span><br />
<span style="color: #274e13;">Sungguh zaman telah mengizinkan kita untuk bersatu dengan sambungan yang tidak terputuskan…</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">سَقَيْتِ الْحُبَّ فِى قَلْبِي بِحُسْنِ الْفَعْلِ وَالسَّمْتِ….يَغِيْبُ السَّعْدُ إِنْ غِبْتِ وَيَصْفُو الْعَيْشُ إِنْ جِئْت</span><br />
<span style="color: #274e13;">Engkau menyiram hatiku dengan indahnya akhlak dan perangaimu…</span><br />
<span style="color: #274e13;">Sungguh kebahagiaan sirna tatkala engkau pergi dan kehidupan menjadi indah jika engkau datang….</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">نَهَارِي كَادِحٌ حَتَّى إِذَا مَا عُدْتُ لِلْبَيْتِ…لَقِيْتُكِ فَانْجَلَى عَنِّي ضَنَايَ إِذَا تَبَسَّمْتِ ..</span><br />
<span style="color: #274e13;">Siang hariku terasa kacau hingga tatkala aku kembali ke rumah..</span><br />
<span style="color: #274e13;">dan tatkala melihatmu maka dengan senyumanmu sirnalah semua gundah gulana dan kegelisahanku…</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">أُحِبُّكِ مِثْلَمَا أَنْتِ …أُحِبُّكِ كَيْفَمَا كُنْتِ</span><br />
<span style="color: #274e13;">Istriku…, aku mencintaimu apa adanya dirimu…aku mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">تَضِيْقُ بِيَ الْحَيَاةُ إِذَا بِهَا يَوْماً تَبَرَّمْتِ …فَأَسْعَى جَاهِداً حَتَّى أُحَقِّقَ مَا تَمَنَّيْتِ</span><br />
<span style="color: #274e13;">Terasa sempit kehidupan ini jika sehari saja engkau gelisah …</span><br />
<span style="color: #274e13;">Maka aku akan berusaha untuk bisa mewujudkan impianmu</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">هَنَائِي أَنْتِ فَلْتَهْنِئي بِدِفْءِ الْحُبِّ مَا عِشْتِ ….فَرُوْحَانَا قَدِ ائْتَلَفَا كَمِثْلِ الْأَرْضِ وَالنَّبَتِ</span><br />
<span style="color: #274e13;">Kebahagiaanku adalah engkau maka berbahagialah engkau dengan hangatnya cintaku selama hidupmu…</span><br />
<span style="color: #274e13;">Maka sungguh kedua ruh kita telah bersatu sebagaimana bersatunya tanah dan tanaman…</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">فَيَا أَمَلِي وَيَا سَكَنِي وَيَا أُنْسِي وَمُلْهِمَتِي ….يَطِيْبُ الْعَيْشُ مَهْمَا ضَاقَتِ الْأَيَّامُ إِنْ طِبْتِ</span><br />
<span style="color: #274e13;">Wahai harapanku…wahai ketenanganku…wahai ketentramanku dan pemberi ilham dalam hidupku…</span><br />
<span style="color: #274e13;">Kehidupanku menjadi indah meskipun bagaimanapun sulitnya hari-hari jika engkau baik</span><br />
<span style="color: #274e13;">————————————————————————————-</span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">Sumber :</span><br />
<span style="color: #274e13;">Oleh Uztad Firanda<br /><a href="http://irilaslogo.wordpress.com/2012/09/14/beberapa-kata-kata-romantis-dalam-bahasa-arab/">http://irilaslogo.wordpress.com/2012/09/14/beberapa-kata-kata-romantis-dalam-bahasa-arab/</a></span><br />
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;"><br /></span>
<span style="color: #274e13;">Cek, aku butuh semua ini.. meski masih single :P</span><br />
<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Annur Shahhttp://www.blogger.com/profile/16773834984126796352noreply@blogger.com6