Cukup di hati




Bila ada komentar buruk di sosial media, santai saja | cukup dalam hati kita berujar, "oh, begitulah isi kepalanya, itulah kadar agamanya" (uztd Felix Siaw)


Rasulullah bersabda, "agama (Islam) itu akhlak yang baik" (HR Ahmad)



Bila ada komentar buruk di sosial media, santai saja | cukup dalam hati kita berujar, "oh, begitulah isi kepalanya, itulah kadar agamanya" (uztd Felix Siaw)


Rasulullah bersabda, "agama (Islam) itu akhlak yang baik" (HR Ahmad)

Bukan Titik Henti



Judul tulisanku kok berasa menjanggal hehee...
Hari gini bekerja tanpa syarat? huuuhhu... mungkin ada bagi seorang buruh lepas, wirausahawan? tapi ini bekerja dengan perusahaan pasti dan harus membutuhkan syarat.

Sebelum peristiwa pahit itu, kutahu ia sempat bercerita tentang kondisi pekerjaannya. Semula memang baik-baik saja, tapi endingnya ia dipecat. Gugur tugas dan harus mencari nafkah di tempat lain.
Aku sempat tidak pernah mengerti dengan para atasan. Entah itu majikan, bos, manager dan direktur. Tapi yang pasti rasa kehadiran mereka adalah memegang amanat yang cukup kuat dalam pekerjaan.
Awalnya teman adikku bernama A** sering bercerita bosnya yang sudah mulai mengajak untuk taklim/ kajian. Respon positif dong kalau ada atasan mengajak kebaikan. Tapi satu hal yang aneh sebelum mengajaknya adalah membicarakan sesuatu yang menyeramkan. Membandingkan-bandingkan golongan islam lain dan islam lainnya. Ya, sampai sekarang kita tahu Negara Indonesia banyak sekali menganut agama islam yang dilandasi dengan pilihannnya masing-masing. Berbeda harakoh itu wajar, yang tidak wajar adalah mengkafirkan dan merasa sok benar ini dan ini.

Kuyakin semua tidak lain dari upaya mengajak (dakwah). 
Tapi anehnya, sikap bosnya yang mengaku pengajiannya yang baik tidak dilandasi dengan ahlakul karimah. Melainkan sikap yang terkesan egois. 
Mendadak memecat karyawannya usai lebaran. Alasannya klise, kamu pendidikan SMA, kita butuh yang D3. 
Oh? Begitukah? Bukankah dari dulu dia sudah lama menjadi karyawan di situ? Dengan pendidikan yang sesuai standar yang diharapkan?
mmm.. mungkin ada alasan lain, tapi ya sudahlah. 
Padahal pekerjaannya itu tidak seberat pikiran orang kuliah yang harus mengejar title D3, dan bisa dikerjakan oleh lulusan SMA.
Finally, sadar ambil pikiran positif saja. Tidak semua orang yang memiliki kekuasaan itu berhati mulia. 
Kisah ini membuatnya sedih, dan menyadari kalau pekerjaan harus dicari cepat.
Belum terlambat, daftar lowongan kerja tertera pada Koran lokal. Memilah dan memilih dengan baik dan mencoba datang langsung ke TKP. Tapi Allah belum berkehendak, alamat yang dituju nihil tak ada di tempat alias palsu. Alamat palsu.
Belum lagi kabar ayahmu sakit keras dan harus dilarikan ke rumah sakit lagi karena penyakitnya kambuh.

Bersabarlah hati, 
Saat kamu mengalami keputusaan itu jauh lebih menakutkan.  
Ketika Allah sedang mengujimu dengan pemecatan dan ditipu orang ini belum seberapa yang lebih sulit. Ambil hikmahnya kawan.
Ini bukan soal kegagalan dan kekalahan tapi ini soal awal. Awal dan mengawali sebuah cerita baru lagi.
Perjuangan baru akan dimulai, bukalah kelopak matamu, lihat awan yang cerah. Di sana masih ada harapan yang tak sia-sia. 

Ini bukan titik henti, barangkali ada kesempatan yang sedang menunggumu mengawali dan mengakhiri ini semua dengan senyuman. 




Judul tulisanku kok berasa menjanggal hehee...
Hari gini bekerja tanpa syarat? huuuhhu... mungkin ada bagi seorang buruh lepas, wirausahawan? tapi ini bekerja dengan perusahaan pasti dan harus membutuhkan syarat.

Sebelum peristiwa pahit itu, kutahu ia sempat bercerita tentang kondisi pekerjaannya. Semula memang baik-baik saja, tapi endingnya ia dipecat. Gugur tugas dan harus mencari nafkah di tempat lain.
Aku sempat tidak pernah mengerti dengan para atasan. Entah itu majikan, bos, manager dan direktur. Tapi yang pasti rasa kehadiran mereka adalah memegang amanat yang cukup kuat dalam pekerjaan.
Awalnya teman adikku bernama A** sering bercerita bosnya yang sudah mulai mengajak untuk taklim/ kajian. Respon positif dong kalau ada atasan mengajak kebaikan. Tapi satu hal yang aneh sebelum mengajaknya adalah membicarakan sesuatu yang menyeramkan. Membandingkan-bandingkan golongan islam lain dan islam lainnya. Ya, sampai sekarang kita tahu Negara Indonesia banyak sekali menganut agama islam yang dilandasi dengan pilihannnya masing-masing. Berbeda harakoh itu wajar, yang tidak wajar adalah mengkafirkan dan merasa sok benar ini dan ini.

Kuyakin semua tidak lain dari upaya mengajak (dakwah). 
Tapi anehnya, sikap bosnya yang mengaku pengajiannya yang baik tidak dilandasi dengan ahlakul karimah. Melainkan sikap yang terkesan egois. 
Mendadak memecat karyawannya usai lebaran. Alasannya klise, kamu pendidikan SMA, kita butuh yang D3. 
Oh? Begitukah? Bukankah dari dulu dia sudah lama menjadi karyawan di situ? Dengan pendidikan yang sesuai standar yang diharapkan?
mmm.. mungkin ada alasan lain, tapi ya sudahlah. 
Padahal pekerjaannya itu tidak seberat pikiran orang kuliah yang harus mengejar title D3, dan bisa dikerjakan oleh lulusan SMA.
Finally, sadar ambil pikiran positif saja. Tidak semua orang yang memiliki kekuasaan itu berhati mulia. 
Kisah ini membuatnya sedih, dan menyadari kalau pekerjaan harus dicari cepat.
Belum terlambat, daftar lowongan kerja tertera pada Koran lokal. Memilah dan memilih dengan baik dan mencoba datang langsung ke TKP. Tapi Allah belum berkehendak, alamat yang dituju nihil tak ada di tempat alias palsu. Alamat palsu.
Belum lagi kabar ayahmu sakit keras dan harus dilarikan ke rumah sakit lagi karena penyakitnya kambuh.

Bersabarlah hati, 
Saat kamu mengalami keputusaan itu jauh lebih menakutkan.  
Ketika Allah sedang mengujimu dengan pemecatan dan ditipu orang ini belum seberapa yang lebih sulit. Ambil hikmahnya kawan.
Ini bukan soal kegagalan dan kekalahan tapi ini soal awal. Awal dan mengawali sebuah cerita baru lagi.
Perjuangan baru akan dimulai, bukalah kelopak matamu, lihat awan yang cerah. Di sana masih ada harapan yang tak sia-sia. 

Ini bukan titik henti, barangkali ada kesempatan yang sedang menunggumu mengawali dan mengakhiri ini semua dengan senyuman. 


Beberapa Kata Kata Romantis dalam Bahasa Arab



Bismillah
Beberapa tahun yang lalu saudari saya menulis status di FB bgini: “Everything sound so romantic in Portuguese” “..segalanya terdengar romantiss dalam bahasa Portugis..” Bagaimana dengan Bahasa tercinta kita bahasa arab? ternyata sama sekali gak kalah lho.. Setidaknya ada hampir 60 kata dalam bahasa arab yang merupakan sinonim dari kata al-hubb (cinta). Beberapa yang mungkin familiar kita dengar misalnya, al-hawaa (kecenderungan hati), al-‘isyq (kasmaran), as-syauq (rindu), al-junuun (yang membuat gila), al-khullah (kekasih) dan banyak lagi [1]. Apalagi jika diantara kata kata cinta itu terselip doa tulus kepada sang terkasih. Whuih.. Bukankah tali iman yang terkuat adalah (berkasih sayang) karena Allah?!

Beberapa contoh kalimat yang bisa diucapkan oleh wanita (kepada orang yang telah dihalalkan, tentunya) disalin dari bukunya Dr. Najla’ As-Sayyid Nayil [2]:
زَوْجَتِي أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنْتِ
ZAUJATI (ISTRIKU) ENGKAULAH KEKASIHKU…

أُحِبُّكِ مِثْلَمَا أَنْتِ ………..أُحِبُّكِ كَيْفَمَا كُنْتِ
Istriku…, aku mencintaimu apa adanya dirimu…aku mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu

وَمَهْمَا كَانَ مَهْمَا صَارَ …أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنِت ..
Apapun yang terjadi engkau tetaplah kekasihku

زَوْجَتِي …أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنْتِ ..
Istriku…, engkaulah kasih dan cintaku

حَلاَلِي أَنْتِ لاَ أَخْشَى عَذُوْلاً هَمُّهُ مَقْتِي….لَقَدْ أَذِنَ الزَّمَانُ لَنَا بِوَصْلٍ غَيْرِ مُنْبَتِّ
Kekasihku aku tidak pernah khawatir dirimu adalah seorang istri yang hobinya hanya memarahiku…
Sungguh zaman telah mengizinkan kita untuk bersatu dengan sambungan yang tidak terputuskan…


سَقَيْتِ الْحُبَّ فِى قَلْبِي بِحُسْنِ الْفَعْلِ وَالسَّمْتِ….يَغِيْبُ السَّعْدُ إِنْ غِبْتِ وَيَصْفُو الْعَيْشُ إِنْ جِئْت
Engkau menyiram hatiku dengan indahnya akhlak dan perangaimu…
Sungguh kebahagiaan sirna tatkala engkau pergi dan kehidupan menjadi indah jika engkau datang….


نَهَارِي كَادِحٌ حَتَّى إِذَا مَا عُدْتُ لِلْبَيْتِ…لَقِيْتُكِ فَانْجَلَى عَنِّي ضَنَايَ إِذَا تَبَسَّمْتِ ..
Siang hariku terasa kacau hingga tatkala aku kembali ke rumah..
dan tatkala melihatmu maka dengan senyumanmu sirnalah semua gundah gulana dan kegelisahanku…


أُحِبُّكِ مِثْلَمَا أَنْتِ …أُحِبُّكِ كَيْفَمَا كُنْتِ
Istriku…, aku mencintaimu apa adanya dirimu…aku mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu


تَضِيْقُ بِيَ الْحَيَاةُ إِذَا بِهَا يَوْماً تَبَرَّمْتِ …فَأَسْعَى جَاهِداً حَتَّى أُحَقِّقَ مَا تَمَنَّيْتِ
Terasa sempit kehidupan ini jika sehari saja engkau gelisah …
Maka aku akan berusaha untuk bisa mewujudkan impianmu


هَنَائِي أَنْتِ فَلْتَهْنِئي بِدِفْءِ الْحُبِّ مَا عِشْتِ ….فَرُوْحَانَا قَدِ ائْتَلَفَا كَمِثْلِ الْأَرْضِ وَالنَّبَتِ
Kebahagiaanku adalah engkau maka berbahagialah engkau dengan hangatnya cintaku selama hidupmu…
Maka sungguh kedua ruh kita telah bersatu sebagaimana bersatunya tanah dan tanaman…


فَيَا أَمَلِي وَيَا سَكَنِي وَيَا أُنْسِي وَمُلْهِمَتِي ….يَطِيْبُ الْعَيْشُ مَهْمَا ضَاقَتِ الْأَيَّامُ إِنْ طِبْتِ
Wahai harapanku…wahai ketenanganku…wahai ketentramanku dan pemberi ilham dalam hidupku…
Kehidupanku menjadi indah meskipun bagaimanapun sulitnya hari-hari jika engkau baik
————————————————————————————-

Sumber :
Oleh Uztad Firanda
http://irilaslogo.wordpress.com/2012/09/14/beberapa-kata-kata-romantis-dalam-bahasa-arab/



Cek, aku butuh semua ini.. meski masih single :P



Bismillah
Beberapa tahun yang lalu saudari saya menulis status di FB bgini: “Everything sound so romantic in Portuguese” “..segalanya terdengar romantiss dalam bahasa Portugis..” Bagaimana dengan Bahasa tercinta kita bahasa arab? ternyata sama sekali gak kalah lho.. Setidaknya ada hampir 60 kata dalam bahasa arab yang merupakan sinonim dari kata al-hubb (cinta). Beberapa yang mungkin familiar kita dengar misalnya, al-hawaa (kecenderungan hati), al-‘isyq (kasmaran), as-syauq (rindu), al-junuun (yang membuat gila), al-khullah (kekasih) dan banyak lagi [1]. Apalagi jika diantara kata kata cinta itu terselip doa tulus kepada sang terkasih. Whuih.. Bukankah tali iman yang terkuat adalah (berkasih sayang) karena Allah?!

Beberapa contoh kalimat yang bisa diucapkan oleh wanita (kepada orang yang telah dihalalkan, tentunya) disalin dari bukunya Dr. Najla’ As-Sayyid Nayil [2]:
زَوْجَتِي أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنْتِ
ZAUJATI (ISTRIKU) ENGKAULAH KEKASIHKU…

أُحِبُّكِ مِثْلَمَا أَنْتِ ………..أُحِبُّكِ كَيْفَمَا كُنْتِ
Istriku…, aku mencintaimu apa adanya dirimu…aku mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu

وَمَهْمَا كَانَ مَهْمَا صَارَ …أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنِت ..
Apapun yang terjadi engkau tetaplah kekasihku

زَوْجَتِي …أَنْتِ حَبِيْبَتِي أَنْتِ ..
Istriku…, engkaulah kasih dan cintaku

حَلاَلِي أَنْتِ لاَ أَخْشَى عَذُوْلاً هَمُّهُ مَقْتِي….لَقَدْ أَذِنَ الزَّمَانُ لَنَا بِوَصْلٍ غَيْرِ مُنْبَتِّ
Kekasihku aku tidak pernah khawatir dirimu adalah seorang istri yang hobinya hanya memarahiku…
Sungguh zaman telah mengizinkan kita untuk bersatu dengan sambungan yang tidak terputuskan…


سَقَيْتِ الْحُبَّ فِى قَلْبِي بِحُسْنِ الْفَعْلِ وَالسَّمْتِ….يَغِيْبُ السَّعْدُ إِنْ غِبْتِ وَيَصْفُو الْعَيْشُ إِنْ جِئْت
Engkau menyiram hatiku dengan indahnya akhlak dan perangaimu…
Sungguh kebahagiaan sirna tatkala engkau pergi dan kehidupan menjadi indah jika engkau datang….


نَهَارِي كَادِحٌ حَتَّى إِذَا مَا عُدْتُ لِلْبَيْتِ…لَقِيْتُكِ فَانْجَلَى عَنِّي ضَنَايَ إِذَا تَبَسَّمْتِ ..
Siang hariku terasa kacau hingga tatkala aku kembali ke rumah..
dan tatkala melihatmu maka dengan senyumanmu sirnalah semua gundah gulana dan kegelisahanku…


أُحِبُّكِ مِثْلَمَا أَنْتِ …أُحِبُّكِ كَيْفَمَا كُنْتِ
Istriku…, aku mencintaimu apa adanya dirimu…aku mencintaimu bagaimanapun juga kondisimu


تَضِيْقُ بِيَ الْحَيَاةُ إِذَا بِهَا يَوْماً تَبَرَّمْتِ …فَأَسْعَى جَاهِداً حَتَّى أُحَقِّقَ مَا تَمَنَّيْتِ
Terasa sempit kehidupan ini jika sehari saja engkau gelisah …
Maka aku akan berusaha untuk bisa mewujudkan impianmu


هَنَائِي أَنْتِ فَلْتَهْنِئي بِدِفْءِ الْحُبِّ مَا عِشْتِ ….فَرُوْحَانَا قَدِ ائْتَلَفَا كَمِثْلِ الْأَرْضِ وَالنَّبَتِ
Kebahagiaanku adalah engkau maka berbahagialah engkau dengan hangatnya cintaku selama hidupmu…
Maka sungguh kedua ruh kita telah bersatu sebagaimana bersatunya tanah dan tanaman…


فَيَا أَمَلِي وَيَا سَكَنِي وَيَا أُنْسِي وَمُلْهِمَتِي ….يَطِيْبُ الْعَيْشُ مَهْمَا ضَاقَتِ الْأَيَّامُ إِنْ طِبْتِ
Wahai harapanku…wahai ketenanganku…wahai ketentramanku dan pemberi ilham dalam hidupku…
Kehidupanku menjadi indah meskipun bagaimanapun sulitnya hari-hari jika engkau baik
————————————————————————————-

Sumber :
Oleh Uztad Firanda
http://irilaslogo.wordpress.com/2012/09/14/beberapa-kata-kata-romantis-dalam-bahasa-arab/



Cek, aku butuh semua ini.. meski masih single :P

Tak ingin daun berserak

Bertemanlah kawan.
Teman, cukup sudahi sindiranmu

Dear, seseorang...
gak seharusnya curhat itu lewat fb benar? ah retoris sekali pernyataanku.
Tak ada yang ingin melihat daun berserak, daun berserak itu selalu dibersihkan lalu dibuang pada tong sampah.
sama halnya denganku. masalah hidup hanya ada dalam satu tempat bernama hati. tak perlu kau sebar melalui virus internet. Apalagi untuk konsumsi publik.
Kita bukan artis, kita bukan fenomena infotainment yang sembarangan buang daun hingga daun itu bertebangan.
Meskipun ku mengenalmu hanya sebatas teman biasa, bukan karena kita satu harokah atau beda harokah. Kau masih muda atau labil. 
Inilah masa menghargai. 
Kuharap dengar dan tenang. Meski dalam pertemanan selalu ada perselisihan kecil. Tapi ingat, sampaikan apa yang membuatmu benci dan merasa tindakanku bodoh. Katakanlah pada seseorang yang bersangkutan, bukan sembunyi tangan lempar batu dari belakang. 

“Teman-teman dekat pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67)

“Perumpamaan teman yang saleh dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, maka bisa jadi dia menghadiahkan parfumnya kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wangi darinya. Sedangkan pandai besi, jika apinya tidak membakar bajumu maka kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628)

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Keadaan seseorang itu sangat terkait dengan agama teman dekatnya, karenanya hendaklah kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud no. 4833, At-Tirmizi no. 2397, dan dinyatakan hasan olehnya)


Bertemanlah kawan.
Teman, cukup sudahi sindiranmu

Dear, seseorang...
gak seharusnya curhat itu lewat fb benar? ah retoris sekali pernyataanku.
Tak ada yang ingin melihat daun berserak, daun berserak itu selalu dibersihkan lalu dibuang pada tong sampah.
sama halnya denganku. masalah hidup hanya ada dalam satu tempat bernama hati. tak perlu kau sebar melalui virus internet. Apalagi untuk konsumsi publik.
Kita bukan artis, kita bukan fenomena infotainment yang sembarangan buang daun hingga daun itu bertebangan.
Meskipun ku mengenalmu hanya sebatas teman biasa, bukan karena kita satu harokah atau beda harokah. Kau masih muda atau labil. 
Inilah masa menghargai. 
Kuharap dengar dan tenang. Meski dalam pertemanan selalu ada perselisihan kecil. Tapi ingat, sampaikan apa yang membuatmu benci dan merasa tindakanku bodoh. Katakanlah pada seseorang yang bersangkutan, bukan sembunyi tangan lempar batu dari belakang. 

“Teman-teman dekat pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67)

“Perumpamaan teman yang saleh dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, maka bisa jadi dia menghadiahkan parfumnya kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wangi darinya. Sedangkan pandai besi, jika apinya tidak membakar bajumu maka kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628)

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Keadaan seseorang itu sangat terkait dengan agama teman dekatnya, karenanya hendaklah kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud no. 4833, At-Tirmizi no. 2397, dan dinyatakan hasan olehnya)


Cerita Lebaran




Seperti biasanya, tak ada yang beda di kampungku Desa Mejasem Barat RW 01, Setelah sholat Idul Fitri di lapangan di dekat Masjid Baitussalam kami senantiasa berkumpul di halaman masjid untuk saling berjabatan tangan. Biasanya sekitar pukul 8.30 Wib. 
Enaknya saya tak perlu mampir dari rumah ke rumah tetangga. Langsung ngumpul jadi satu. Hal ini tidak dilakukan di RW lainnya kecuali RWku deh. 
Senangnya ya. Tapi tetap untuk yang bukan mahrom ana tidak salaman. :)
Meski kadang ada yang aneh ngeliatin ana gak mau salaman. Ah masalah banget sih :) 

Tak ada yang berubah sebelum salam-salaman banyak sekali para wanita bertabaruj ria, berhijab dengan gayanya masing-masing. Warna-warni dengan baju baru. Hem... aku tetap saja memakai baju lama, karena masih bagus. Menurutku baju lebaran itu hanya tradisi yang terlalu melenakan hingga lupa ibadah utamanya. 
Aku malah memilih membeli baju kapanpun kalau kumau dengan menggunakan uang gajiku. Sebelum lebaran aku memang sudah membeli kain lalu kujahit ke penjahit saja ada beberapa gamis untuk harian. Aku tak pernah membedakan mana yang untuk pergi dan untuk di rumah, asal nyaman dan sesuai dengan kebaikan sunnah yakni menutup aurat ini dan ini.

Ada berita bahagia pula karena sebentar lagi banyak yang walimah, termasuk sahabatku. Entahlah aku kapan :D

Aneh juga temanku yang menyusui sembarangan tak puasa dan tak membayar fidyah, apalagi menggantinya. 
Ada yang tetangga yang membayar fidyah tapi tak dihitung sesuai ilmu syari. Haduh....
Padahal kalau membyar fidyah tak mampu ya lebih baik mengganti, ini boro-boro mengganti mencari tahu ilmunya saja tak mau. Susah jadi Islam tak berilmu ya. 

Ada cerita menarik pula, puasa Ramadhan kali ini aku senang tidak diberi halangan oleh Allah SWT, Qadarullah 29 hari full. Wah kok bisa? banyak yang bertanya-tanya.
Bisa dong, kalau sudah takdir Allah? saya tinggal menyibukkan diri puasa sunnah lainnya tak memikirkan membayar puasa. Alhamdulillah.

Selamat IDUL FITRI 1435 H, TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM... 





Seperti biasanya, tak ada yang beda di kampungku Desa Mejasem Barat RW 01, Setelah sholat Idul Fitri di lapangan di dekat Masjid Baitussalam kami senantiasa berkumpul di halaman masjid untuk saling berjabatan tangan. Biasanya sekitar pukul 8.30 Wib. 
Enaknya saya tak perlu mampir dari rumah ke rumah tetangga. Langsung ngumpul jadi satu. Hal ini tidak dilakukan di RW lainnya kecuali RWku deh. 
Senangnya ya. Tapi tetap untuk yang bukan mahrom ana tidak salaman. :)
Meski kadang ada yang aneh ngeliatin ana gak mau salaman. Ah masalah banget sih :) 

Tak ada yang berubah sebelum salam-salaman banyak sekali para wanita bertabaruj ria, berhijab dengan gayanya masing-masing. Warna-warni dengan baju baru. Hem... aku tetap saja memakai baju lama, karena masih bagus. Menurutku baju lebaran itu hanya tradisi yang terlalu melenakan hingga lupa ibadah utamanya. 
Aku malah memilih membeli baju kapanpun kalau kumau dengan menggunakan uang gajiku. Sebelum lebaran aku memang sudah membeli kain lalu kujahit ke penjahit saja ada beberapa gamis untuk harian. Aku tak pernah membedakan mana yang untuk pergi dan untuk di rumah, asal nyaman dan sesuai dengan kebaikan sunnah yakni menutup aurat ini dan ini.

Ada berita bahagia pula karena sebentar lagi banyak yang walimah, termasuk sahabatku. Entahlah aku kapan :D

Aneh juga temanku yang menyusui sembarangan tak puasa dan tak membayar fidyah, apalagi menggantinya. 
Ada yang tetangga yang membayar fidyah tapi tak dihitung sesuai ilmu syari. Haduh....
Padahal kalau membyar fidyah tak mampu ya lebih baik mengganti, ini boro-boro mengganti mencari tahu ilmunya saja tak mau. Susah jadi Islam tak berilmu ya. 

Ada cerita menarik pula, puasa Ramadhan kali ini aku senang tidak diberi halangan oleh Allah SWT, Qadarullah 29 hari full. Wah kok bisa? banyak yang bertanya-tanya.
Bisa dong, kalau sudah takdir Allah? saya tinggal menyibukkan diri puasa sunnah lainnya tak memikirkan membayar puasa. Alhamdulillah.

Selamat IDUL FITRI 1435 H, TAQABALLAHU MINNA WA MINKUM... 


 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template