Menghargai Diri




Seketika saya dikepung rasa bingung. Entah kenapa tanda tanya besar mulai berputar mengitari ingatanku. Waktu sudah terlalu cepat berlalu. Tapi diri ini kadang masih ingin menengok ke belakang pelan-pelan. Menengok untuk mencoba menghapus jejaknya, menengok untuk mencoba mengenang kisahnya.

Ada wajah-wajah bosan diantara wajah-wajah setia pada kenangan.
Ada wajah-wajah ayu menggugu menunggu waktu melaju.

Sadari kita pernah bertanya dalam diri ini, mengapa orang lain tak bisa menghargaiku?
Menghargai aku ada di hadapannya!
Menghargai aku sebagai kakaknya!
Menghargai aku sebagai atasannya!
Menghargai aku sebagai tetangganya!
Menghargai ucapanku yang sejujurnya!
Menghargai aku sebagai manusia!

Pernahkah terpikir begitu? Atau mungkin baru saja kita merasa tidak dihargai?
Oh, tidak! Ini semua pasti pernah terjadi kepadapun siapapun dimanapun. Mungkin baru detik tadi.

Kemudian rasa itu mengepung dan menyumbul diantara masalah hidup yang dirasakan menderita tak berkesudahan. Hei, tuan dan nona istirahatlah sejenak. Aku punya solusi terbaik.
Biarlah orang lain tak menghargai kita, yang penting kita ini berharga di mata Allah.

Biarlah kita tidak dihargai namun kita berusaha menghargai. Teguran terindah adalah ketika sadar mungkin saja diri ini di mataNya jauh lebih tak berharga.

Tanyakan apa yang ku lakukan apa pantas dihadapanNYa?
Atau aku terlalu sibuk memikirkan dunia? Bersenang-senang sesuka hati tanpa mengenal pedoman terindah Al-qur’an?
Mungkin saja Allah lebih tahu kau sama sekali  sesungguhnya kita tak berharga bagiNya. #Sedihnya.

Maka pantaskanlah diri ini untuk menghargai diri kita sendiri. Berharga dihadapanNya. Menjadi solusi terbaik dari masalah menghargai sesungguhnya. 
 

Bukan masalah jika manusia tidak lagi menghargai kita, ada yang lebih menyedihkan yaitu ketika diri tidak lagi berharga #kutipan mba rindu,  bukan milikku.

Tuhan pasti punya rencana besar dari cara "menghargai diri".
“Tidak termasuk golongan umatku orang yang tidak menghormati mereka yang lebih tua dan tidak mengasihi mereka yang lebih muda darinya, serta tidak mengetahui hak-hak orang berilmu.” (HR. Ahmad).

sumber gambar : google tumblr


Salam hangat 
Annur Karimah





Seketika saya dikepung rasa bingung. Entah kenapa tanda tanya besar mulai berputar mengitari ingatanku. Waktu sudah terlalu cepat berlalu. Tapi diri ini kadang masih ingin menengok ke belakang pelan-pelan. Menengok untuk mencoba menghapus jejaknya, menengok untuk mencoba mengenang kisahnya.

Ada wajah-wajah bosan diantara wajah-wajah setia pada kenangan.
Ada wajah-wajah ayu menggugu menunggu waktu melaju.

Sadari kita pernah bertanya dalam diri ini, mengapa orang lain tak bisa menghargaiku?
Menghargai aku ada di hadapannya!
Menghargai aku sebagai kakaknya!
Menghargai aku sebagai atasannya!
Menghargai aku sebagai tetangganya!
Menghargai ucapanku yang sejujurnya!
Menghargai aku sebagai manusia!

Pernahkah terpikir begitu? Atau mungkin baru saja kita merasa tidak dihargai?
Oh, tidak! Ini semua pasti pernah terjadi kepadapun siapapun dimanapun. Mungkin baru detik tadi.

Kemudian rasa itu mengepung dan menyumbul diantara masalah hidup yang dirasakan menderita tak berkesudahan. Hei, tuan dan nona istirahatlah sejenak. Aku punya solusi terbaik.
Biarlah orang lain tak menghargai kita, yang penting kita ini berharga di mata Allah.

Biarlah kita tidak dihargai namun kita berusaha menghargai. Teguran terindah adalah ketika sadar mungkin saja diri ini di mataNya jauh lebih tak berharga.

Tanyakan apa yang ku lakukan apa pantas dihadapanNYa?
Atau aku terlalu sibuk memikirkan dunia? Bersenang-senang sesuka hati tanpa mengenal pedoman terindah Al-qur’an?
Mungkin saja Allah lebih tahu kau sama sekali  sesungguhnya kita tak berharga bagiNya. #Sedihnya.

Maka pantaskanlah diri ini untuk menghargai diri kita sendiri. Berharga dihadapanNya. Menjadi solusi terbaik dari masalah menghargai sesungguhnya. 
 

Bukan masalah jika manusia tidak lagi menghargai kita, ada yang lebih menyedihkan yaitu ketika diri tidak lagi berharga #kutipan mba rindu,  bukan milikku.

Tuhan pasti punya rencana besar dari cara "menghargai diri".
“Tidak termasuk golongan umatku orang yang tidak menghormati mereka yang lebih tua dan tidak mengasihi mereka yang lebih muda darinya, serta tidak mengetahui hak-hak orang berilmu.” (HR. Ahmad).

sumber gambar : google tumblr


Salam hangat 
Annur Karimah


Eid Mubarak Idul Adha


LINK

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang ku ucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi, hasan).

 “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Maaidah 27).



LINK
Tidak Memotong Rambut dan Kuku bagi yang Berkurban
“Barangsiapa mempunyai hewan sembelihan yang akan ia kurbankan, maka jika telah masuk bulan dzulhijjah hendaklah tidak mencukur rambut, atau memotong kukunya sedikitpun sampai ia menyembelih kurbannya.” (HR. Muslim)
Berkurban

“Barangsiapa memiliki keleluasaan (rezeki) lalu dia tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat sholat kita.” (HR. Ahmad (1/321), Ibnu Majah (3213), sanadnya hasan)

Tidak Makan Sebelum Shalat ‘ied

Jika sebelum shalat ‘idul fithri kita disunnahkan makan kurma sebelum shalat, maka pada hari raya ‘Idul Adh-ha, maka kita disunnahkan tidak makan hingga kembali dari tempat shalat. Sebagaimana diriwayatkan dari Buraidah radhiallahu ‘anhu, dia berkata,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat pada hari raya ‘Idul fithri sampai beliau makan terlebih dahulu dan pada hari raya ‘Idul Adhha beliau tidak makan sampai pulang, kemudian beliau makan dari daging hewan-hewan kurbannya.” (HR. Tirmidzi (542))

Mandi

Mandi mungkin menjadi aktifitas biasa yang kita lakukan sehari-hari. Akan tetapi, ketika hari raya, ternyata mandi bisa bernilai ibadah lho. Ibnu Qudamah mengatakan, “Disunnahkan untuk membersihkan diri dengan mandi pada hari raya ‘ied. Ibnu ‘Umar biasa mandi pada hari raya ‘Iedul Fithri. Hal tersebut diriwayatkan dari ‘Ali radhiallahu ‘anhu. Dan hal itu pula yang dikemukakan oleh Alqamah, ‘Urwah, ‘Atha’, an Nakha’i, asy Sya’bi, Qatadah, Abu az Zinad, Malik, asy Syafi’i dan Ibnul Mundzir.” (Al Mughni (II/370).

Pergi ke Tanah Lapang untuk Shalat ‘Ied

Hal ini dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan oleh Sa’id al Khudri radhiallahu ‘anhu, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat pada hari raya ‘iedul fithri dan ‘iedul adh-ha ke tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim). Padahal kita tahu dari hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu kali sholat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Walaupun keutamaan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram demikian besar, namun pada saat hari raya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap melaksanakan sholat ‘ied di tanah lapang. Tentu saja teladan yang paling baik adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Refrensi :
Bekal Muslimah berhari Raya Idul Adha:
http://muslimah.or.id/fikih/bekal-muslimah-berhari-raya-iedul-adh-ha.html
 
 Tinggal beberapa lagi hari raya Qurban. Selamat Hari Raya Idul Adha. 
 

LINK

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang ku ucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi, hasan).

 “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Maaidah 27).



LINK
Tidak Memotong Rambut dan Kuku bagi yang Berkurban
“Barangsiapa mempunyai hewan sembelihan yang akan ia kurbankan, maka jika telah masuk bulan dzulhijjah hendaklah tidak mencukur rambut, atau memotong kukunya sedikitpun sampai ia menyembelih kurbannya.” (HR. Muslim)
Berkurban

“Barangsiapa memiliki keleluasaan (rezeki) lalu dia tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat sholat kita.” (HR. Ahmad (1/321), Ibnu Majah (3213), sanadnya hasan)

Tidak Makan Sebelum Shalat ‘ied

Jika sebelum shalat ‘idul fithri kita disunnahkan makan kurma sebelum shalat, maka pada hari raya ‘Idul Adh-ha, maka kita disunnahkan tidak makan hingga kembali dari tempat shalat. Sebagaimana diriwayatkan dari Buraidah radhiallahu ‘anhu, dia berkata,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat pada hari raya ‘Idul fithri sampai beliau makan terlebih dahulu dan pada hari raya ‘Idul Adhha beliau tidak makan sampai pulang, kemudian beliau makan dari daging hewan-hewan kurbannya.” (HR. Tirmidzi (542))

Mandi

Mandi mungkin menjadi aktifitas biasa yang kita lakukan sehari-hari. Akan tetapi, ketika hari raya, ternyata mandi bisa bernilai ibadah lho. Ibnu Qudamah mengatakan, “Disunnahkan untuk membersihkan diri dengan mandi pada hari raya ‘ied. Ibnu ‘Umar biasa mandi pada hari raya ‘Iedul Fithri. Hal tersebut diriwayatkan dari ‘Ali radhiallahu ‘anhu. Dan hal itu pula yang dikemukakan oleh Alqamah, ‘Urwah, ‘Atha’, an Nakha’i, asy Sya’bi, Qatadah, Abu az Zinad, Malik, asy Syafi’i dan Ibnul Mundzir.” (Al Mughni (II/370).

Pergi ke Tanah Lapang untuk Shalat ‘Ied

Hal ini dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan oleh Sa’id al Khudri radhiallahu ‘anhu, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat pada hari raya ‘iedul fithri dan ‘iedul adh-ha ke tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim). Padahal kita tahu dari hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu kali sholat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Walaupun keutamaan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram demikian besar, namun pada saat hari raya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap melaksanakan sholat ‘ied di tanah lapang. Tentu saja teladan yang paling baik adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Refrensi :
Bekal Muslimah berhari Raya Idul Adha:
http://muslimah.or.id/fikih/bekal-muslimah-berhari-raya-iedul-adh-ha.html
 
 Tinggal beberapa lagi hari raya Qurban. Selamat Hari Raya Idul Adha. 
 

Catatan Virus Merah Jambu

Bismillahirrohmanirrohim.
Siang ini saja, aku ingin bercengkrama dengan masa lalu. Catatan Virus Merah Jambu, bukan Terapi Virus Merah Jambu yang sebenarnya. 
Untuk edisi kali ini, sebagai pengingat diri dan mengingati diri semua ummahat agar kita tidak terjerumus maksiat. 
Jujur terkadang aku merasa pelik bahkan panik. Ya ini bukan sekedar "kebenaran belaka" ini hanya ada di dunia nyata. Tak pernah bisa jadi berada di dunia maya, mungkin yang pernah mengalami dunia maya?
Ah, aku sebenarnya tak pernah tertarik menengok masa lalu. Tapi aku merasa khawatir dengan masa kini yang datanganya terlalu pagi.Pagi-pagi kau sudah pamerkan aksimu, gayamu, kendaraan mewahmu, fuih sesak nafasku tuan. 
Aku sedang bicara apa sih?
Begini, ini tentang seseorang yang terjangkit virus merah jambu! Eitz siapa bilang virus merah jambu selalu berbinar-binar ataupun berbunga-bunga layaknya bunga-bunga di taman?
akhir-akhir ini aku selalu mencoba bersabar dalam menghadapi sifat si jambu merah ini. Tapi batas kenyamananku tak bisa ditolerir. Kya... harus diakhiri. 
Semoga.

Wahai hati tuan yang tak bernona
menunggu tanpa mengenal lelah
merasa yakin bersajak ria 
padahal nafas sudah terlihat jengah

Wahai hati yang tak bermajlis ilmu
singkirkan saja masa lalu
dia nona yang bersyair lurus tak menepi
jangan sakiti, baginya kamu tak berarti

idih apaan ini?
Aku sedang merasakan musibah kawan, kenapa? karena ada tuan tak tahu hati berprasangka baik. Dia tak pernah tersadar telah menyumbul diantara ribuan batu, ya dia bagaikan pasir sehingga batu kecil itu tertutupi batu. 
Kadang ia menggalau, tingkah lakunya bagai patah hati perkeping-keping terkena pisau belati. 
Tubuhnya merasa meronta sembari meraung-raung dalam ungkapan "galau" lalu ia posting dalam status tak tak mengenal masa.

Pernahkah merasa tersiksa?
Saya seringkali teman, diintimidasi perasaan bersalah terhadap bayang-bayang lelaki tak berbaik sangka kepada Allah SWT. Ah, bagaimana bisa menemakan ini sebuah penolakan yang tegas. Ketika kita tahu ada seseorang yang diam-diam mencoba mencuri hati kita dari sangkarnya?
Diam-diam bukannya tak tahu, tapi seperti terlihat bodoh merajai. Dulu saat jaman ababil SMA, tetanggaku juga diam-diam salah mengartikanku. Sikapku memang selalu ramah terhadap semua orang, tak disangka tak dingana diam-diam ku mulai mendengar lewat angkasa suara dia mengirimkan salam melalui satelit ruang bernamakan radio. 

LINK
Oh, dunia kemudian ada lagi yang akhirnya hingga detik ini tak mau kabur dari hadapanku. Ku sudah menolaknya pelan. Namun masih hadir diam-diam, ku acuhkan bukannya menghilang malah menjadi. Ku redam untuk berprasangka baik. Tapi tetap mendrama korea terjebak india. (Lari-larinya dibawah matahari terik panas pohonnya gersang bak di musim gugur) #nyesek tuan. 

Jika perasaan ini berubah ngefans kepadaku? sebaiknya buanglah. Saya tahu terkadang sosok tubuh manusia itu bisa jadi musibah bila keindahannya menarik perhatianmu. Tapi kenanglah aku ini tumbuh dari air yang hina, sama seperti tuan-tuan.
**

Dulu, ya aku mungkin sebelum behijab juga sama. menyukai seseorang tapi apa iya diriku sampai segila ini? Ditolak lantas aku masih berusaha cari make-up, cari bunga, cari batu; lalu timpuk dia biar melihatku?
Ku tahu, kau masih congak tuan, harusnya kau sadar diri. Disini merasa tersiksa.#tekanan batin.

Ku harapkan semoga kau cepat dapat jodoh. Jadi tak mengharapku dengan memperlihatkan keangkuhanmu agar dunia ini terlirik melihatmu. Jadinya melulu tersungut. Dan harapanku, ku bisa resign dari pekerjaanku dan menemukan waktu yang tak terbatas bukan hanya khayalan virus merah jambu.


Dengan tangis tak bekesudahan ku tahu galaunya itu berlebihan.
Sampai-sampai hatiku menggila ; pekik "dasar lelaki aneh"
Protective sekali terhadapku, selesai pulang berkelana kau mencuri waktu diam-diam untuk menengokku.
Hei, aku terhijabi, tuan pun harusnya sama.

Teruntuk ummahat.
Virus ini bahayanya luar biasa. virus komputerpun lewat. Virus ini kalau meradang dan kumat tak ada obat bisa jadi membuat semakin menggila, bahkan bunuh diri, depresi, stress, berangan-angan nyasar ke lapak orang pula.
Jadikanlah cintamu hanya PadaNYA sampai benar-benar ada yang halal.
Islam memang tidak melarang "jatuh cinta" tapi cintailah dulu Allah, baru bisa mencintai yang lain bukan?

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.(An-Nissa : 30)

 Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya……” (An-Nissa : 31)


Bismillahirrohmanirrohim.
Siang ini saja, aku ingin bercengkrama dengan masa lalu. Catatan Virus Merah Jambu, bukan Terapi Virus Merah Jambu yang sebenarnya. 
Untuk edisi kali ini, sebagai pengingat diri dan mengingati diri semua ummahat agar kita tidak terjerumus maksiat. 
Jujur terkadang aku merasa pelik bahkan panik. Ya ini bukan sekedar "kebenaran belaka" ini hanya ada di dunia nyata. Tak pernah bisa jadi berada di dunia maya, mungkin yang pernah mengalami dunia maya?
Ah, aku sebenarnya tak pernah tertarik menengok masa lalu. Tapi aku merasa khawatir dengan masa kini yang datanganya terlalu pagi.Pagi-pagi kau sudah pamerkan aksimu, gayamu, kendaraan mewahmu, fuih sesak nafasku tuan. 
Aku sedang bicara apa sih?
Begini, ini tentang seseorang yang terjangkit virus merah jambu! Eitz siapa bilang virus merah jambu selalu berbinar-binar ataupun berbunga-bunga layaknya bunga-bunga di taman?
akhir-akhir ini aku selalu mencoba bersabar dalam menghadapi sifat si jambu merah ini. Tapi batas kenyamananku tak bisa ditolerir. Kya... harus diakhiri. 
Semoga.

Wahai hati tuan yang tak bernona
menunggu tanpa mengenal lelah
merasa yakin bersajak ria 
padahal nafas sudah terlihat jengah

Wahai hati yang tak bermajlis ilmu
singkirkan saja masa lalu
dia nona yang bersyair lurus tak menepi
jangan sakiti, baginya kamu tak berarti

idih apaan ini?
Aku sedang merasakan musibah kawan, kenapa? karena ada tuan tak tahu hati berprasangka baik. Dia tak pernah tersadar telah menyumbul diantara ribuan batu, ya dia bagaikan pasir sehingga batu kecil itu tertutupi batu. 
Kadang ia menggalau, tingkah lakunya bagai patah hati perkeping-keping terkena pisau belati. 
Tubuhnya merasa meronta sembari meraung-raung dalam ungkapan "galau" lalu ia posting dalam status tak tak mengenal masa.

Pernahkah merasa tersiksa?
Saya seringkali teman, diintimidasi perasaan bersalah terhadap bayang-bayang lelaki tak berbaik sangka kepada Allah SWT. Ah, bagaimana bisa menemakan ini sebuah penolakan yang tegas. Ketika kita tahu ada seseorang yang diam-diam mencoba mencuri hati kita dari sangkarnya?
Diam-diam bukannya tak tahu, tapi seperti terlihat bodoh merajai. Dulu saat jaman ababil SMA, tetanggaku juga diam-diam salah mengartikanku. Sikapku memang selalu ramah terhadap semua orang, tak disangka tak dingana diam-diam ku mulai mendengar lewat angkasa suara dia mengirimkan salam melalui satelit ruang bernamakan radio. 

LINK
Oh, dunia kemudian ada lagi yang akhirnya hingga detik ini tak mau kabur dari hadapanku. Ku sudah menolaknya pelan. Namun masih hadir diam-diam, ku acuhkan bukannya menghilang malah menjadi. Ku redam untuk berprasangka baik. Tapi tetap mendrama korea terjebak india. (Lari-larinya dibawah matahari terik panas pohonnya gersang bak di musim gugur) #nyesek tuan. 

Jika perasaan ini berubah ngefans kepadaku? sebaiknya buanglah. Saya tahu terkadang sosok tubuh manusia itu bisa jadi musibah bila keindahannya menarik perhatianmu. Tapi kenanglah aku ini tumbuh dari air yang hina, sama seperti tuan-tuan.
**

Dulu, ya aku mungkin sebelum behijab juga sama. menyukai seseorang tapi apa iya diriku sampai segila ini? Ditolak lantas aku masih berusaha cari make-up, cari bunga, cari batu; lalu timpuk dia biar melihatku?
Ku tahu, kau masih congak tuan, harusnya kau sadar diri. Disini merasa tersiksa.#tekanan batin.

Ku harapkan semoga kau cepat dapat jodoh. Jadi tak mengharapku dengan memperlihatkan keangkuhanmu agar dunia ini terlirik melihatmu. Jadinya melulu tersungut. Dan harapanku, ku bisa resign dari pekerjaanku dan menemukan waktu yang tak terbatas bukan hanya khayalan virus merah jambu.


Dengan tangis tak bekesudahan ku tahu galaunya itu berlebihan.
Sampai-sampai hatiku menggila ; pekik "dasar lelaki aneh"
Protective sekali terhadapku, selesai pulang berkelana kau mencuri waktu diam-diam untuk menengokku.
Hei, aku terhijabi, tuan pun harusnya sama.

Teruntuk ummahat.
Virus ini bahayanya luar biasa. virus komputerpun lewat. Virus ini kalau meradang dan kumat tak ada obat bisa jadi membuat semakin menggila, bahkan bunuh diri, depresi, stress, berangan-angan nyasar ke lapak orang pula.
Jadikanlah cintamu hanya PadaNYA sampai benar-benar ada yang halal.
Islam memang tidak melarang "jatuh cinta" tapi cintailah dulu Allah, baru bisa mencintai yang lain bukan?

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.(An-Nissa : 30)

 Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya……” (An-Nissa : 31)


 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template