Jangan banyak tidur

“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat : 17-18)

GBR 1

Seperti itu juga Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk tidak banyak tidur, dan mengganti apa yang telah dikurangi dari waktu tidur di malam, pada waktu siang. Allah swt berfirman :


“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu´) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).” (QS. Al Muzzammil : 1-7)


Apa Pelajaran yang Kita Petik

1. Jangan terlalu banyak tidur, dan bangunlah di saat shalat subuh. Ini akan menambah kekuatan jantung dan meningkatkan kesehatan serta menambah kegairahan untuk beraktifitas. Gantilah sebagian kekurangan tidur kita di waktu malam dengan tidur sejenak di waktu siang.

2. Manfaatkan waktu tidur kita dengan mendengarkan tilawah Al Qur'an murattal. otak akan bekerja menyimpan ayat-ayat yang dibacakan itu saat kita tidur. Ini adalah slah satu cara untuk membantu kita menghafal Kitabullah. Saya menerapkan cara ini dan saya telah mampu menghafal Al Quran tanpa kesulitan yang berarti. Alhamdulillah.

3. Hal pertama yang harus dilakukan setelah bangun langsung adalah berdo’a sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw,


**
Tersadar diriku:
Terkadang aku malu Tuhan, aku terlupa karena terlelap hingga suara azan berkumandang. Aku malu tak bisa memahami satu ayat ini. Satu ayat saja aku terlalu sulit merenungi bahkan terlalu berbelit-belit mencari alasan. 
Bukankah kita tetap bertunduk serendah-rendahnya karena Engkau.! sekali lagi, PencitaanNya terbaik. 

Gbr 2
Mari kita terus bangunkan diri kita untuk menjadi lebih baik. Pahami ayat ini meski hanya satu ayat. Ini bukan sekedar sunnah biasa, melainkan lebih baik sedikit tidur perintah luar biasa untuk tetap bercinta dalam jarak dekat. Allohu Akbar.




Jangan berlari-lari dalam dunia untuk mencari berkah rezeki
satu yang terlupa bekal diri sejati pada sebuah kalam Illahi (Annur El Karimah)


WALI AKEH GENDONGANE KEBEG IKU LUWIH APIK: 
(Wali : Wong Tua Neng Gili ) 
kata ibuku bilang kalau sudah tua di gili itu artinya Menua di jalanan atau tepi jalan. Maksudnya jangan sibuk pagi sampai petang mencari dunia tak bawa bekal apa-apa. Tapi sebaliknya, jadi pintar-pintarlah membawa diri, karena hidup bukan sekedar Bekerja, makan minum, istirahat. 
Tapi bagaimana kita Memegang satu amanah yang sengaja Alloh buat tentang adanya penciptaan manusia. 

Wallahu alam bishowab.

24 Syawal 1434 H

“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat : 17-18)

GBR 1

Seperti itu juga Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk tidak banyak tidur, dan mengganti apa yang telah dikurangi dari waktu tidur di malam, pada waktu siang. Allah swt berfirman :


“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu´) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).” (QS. Al Muzzammil : 1-7)


Apa Pelajaran yang Kita Petik

1. Jangan terlalu banyak tidur, dan bangunlah di saat shalat subuh. Ini akan menambah kekuatan jantung dan meningkatkan kesehatan serta menambah kegairahan untuk beraktifitas. Gantilah sebagian kekurangan tidur kita di waktu malam dengan tidur sejenak di waktu siang.

2. Manfaatkan waktu tidur kita dengan mendengarkan tilawah Al Qur'an murattal. otak akan bekerja menyimpan ayat-ayat yang dibacakan itu saat kita tidur. Ini adalah slah satu cara untuk membantu kita menghafal Kitabullah. Saya menerapkan cara ini dan saya telah mampu menghafal Al Quran tanpa kesulitan yang berarti. Alhamdulillah.

3. Hal pertama yang harus dilakukan setelah bangun langsung adalah berdo’a sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw,


**
Tersadar diriku:
Terkadang aku malu Tuhan, aku terlupa karena terlelap hingga suara azan berkumandang. Aku malu tak bisa memahami satu ayat ini. Satu ayat saja aku terlalu sulit merenungi bahkan terlalu berbelit-belit mencari alasan. 
Bukankah kita tetap bertunduk serendah-rendahnya karena Engkau.! sekali lagi, PencitaanNya terbaik. 

Gbr 2
Mari kita terus bangunkan diri kita untuk menjadi lebih baik. Pahami ayat ini meski hanya satu ayat. Ini bukan sekedar sunnah biasa, melainkan lebih baik sedikit tidur perintah luar biasa untuk tetap bercinta dalam jarak dekat. Allohu Akbar.




Jangan berlari-lari dalam dunia untuk mencari berkah rezeki
satu yang terlupa bekal diri sejati pada sebuah kalam Illahi (Annur El Karimah)


WALI AKEH GENDONGANE KEBEG IKU LUWIH APIK: 
(Wali : Wong Tua Neng Gili ) 
kata ibuku bilang kalau sudah tua di gili itu artinya Menua di jalanan atau tepi jalan. Maksudnya jangan sibuk pagi sampai petang mencari dunia tak bawa bekal apa-apa. Tapi sebaliknya, jadi pintar-pintarlah membawa diri, karena hidup bukan sekedar Bekerja, makan minum, istirahat. 
Tapi bagaimana kita Memegang satu amanah yang sengaja Alloh buat tentang adanya penciptaan manusia. 

Wallahu alam bishowab.

24 Syawal 1434 H

Kesalahan Terindah

Gbr

Siapa dia? Datang tanpa permisi pula!
Tanpa cacat ia bercerita tentang rasa
Tanpa berpikir ia memberi asa

Di puncak harapan dan tujuan kau sebut itu aku
Disisi lain aku tersenyum menggetir rindu

Perlahan ini mengerikan sekali, bagiku
Sebuah nama dari seberang samudera menghampiriku
Menyentuh alam bawah sadarku, kau hadir dalam urat lamunku
Yang saat itu ku kemas dalam bentuk doa serta harapan dalam mimpiku

Sajak demi sajak berjibaku dalam ingatanku
Tersadar episode demi episode menjejak
Memangkas namamu dari kenangan masa lalu
Setengah diriku seperti menghilang, sesak

Cinta sederhana tanpa tatap muka
Lalu kau menyuruhku bergegas lebih dulu
Berbelit-belit bahasa rendah hati sebagai tafsir pengungkap rindu
Dan sesederhana itu kau mengusir rinduku, yang sudah menunggu


Maaf aku begitu membenci diriku sendiri
Berat sekali berpesan singkat tuk pergi
Seperti pukulan dari langit, lagi
Memahamimu, seperti rindu tak berpenghuni 

Lagi! Mimpi berkali-kali 
Tanpa kesengajaan kita karena ruang ini selalu sepi
Dan ku torehkan rasa maaf menjadi pengobat hati
Bukan kepada dirimu yang berjarak selamat pagi 
Tapi pada Tuhan Semesta yang memayungi diri ini
Allooh Maha Memberi

GBR
“kesalahan terindah adalah saat kau cepat menyadarinya, bukan berlarut-larut dalam kehinaan” Annur El Karimah




Lagi senang menyadari saja, semoga  memberi pelajaran berharga atas ingatanku yang cepat pulih.

Jumu’ah Mubarak 
23 Syawal 1434 H



Gbr

Siapa dia? Datang tanpa permisi pula!
Tanpa cacat ia bercerita tentang rasa
Tanpa berpikir ia memberi asa

Di puncak harapan dan tujuan kau sebut itu aku
Disisi lain aku tersenyum menggetir rindu

Perlahan ini mengerikan sekali, bagiku
Sebuah nama dari seberang samudera menghampiriku
Menyentuh alam bawah sadarku, kau hadir dalam urat lamunku
Yang saat itu ku kemas dalam bentuk doa serta harapan dalam mimpiku

Sajak demi sajak berjibaku dalam ingatanku
Tersadar episode demi episode menjejak
Memangkas namamu dari kenangan masa lalu
Setengah diriku seperti menghilang, sesak

Cinta sederhana tanpa tatap muka
Lalu kau menyuruhku bergegas lebih dulu
Berbelit-belit bahasa rendah hati sebagai tafsir pengungkap rindu
Dan sesederhana itu kau mengusir rinduku, yang sudah menunggu


Maaf aku begitu membenci diriku sendiri
Berat sekali berpesan singkat tuk pergi
Seperti pukulan dari langit, lagi
Memahamimu, seperti rindu tak berpenghuni 

Lagi! Mimpi berkali-kali 
Tanpa kesengajaan kita karena ruang ini selalu sepi
Dan ku torehkan rasa maaf menjadi pengobat hati
Bukan kepada dirimu yang berjarak selamat pagi 
Tapi pada Tuhan Semesta yang memayungi diri ini
Allooh Maha Memberi

GBR
“kesalahan terindah adalah saat kau cepat menyadarinya, bukan berlarut-larut dalam kehinaan” Annur El Karimah




Lagi senang menyadari saja, semoga  memberi pelajaran berharga atas ingatanku yang cepat pulih.

Jumu’ah Mubarak 
23 Syawal 1434 H



Mengeja Jeda

Tak perlu ku tanyakan sebuah kisah tentang kita
tentang jeda yang harusnya memang terjadi
karena jeda memberikan waktu untuk lebih terjaga
LINK GBR
Siang ini ada seklumit cerita kita menyeruak dalam ingatanku. Ah, rasanya ini tetap akan terjaga batinku kala itu.
Ku merengut sambil mengigit bibir bawahku sambil menatap layar monitor yang membuatku jenuh.
Jenuh?
Hem, ku rasa demikian. Entahlah bagaimana bisa aku mengajukan satu pertanyaan atau menganggu lewat satu kata. Via SMS?
Via facebook? Twitter?
ah dunia maya lagi.. terkesan egois membuang pulsa untuk menyampaikan kata "SELAMAT PAGI"
Yah, pagi ini kita memang masih selamat bukan?
Tunggu dulu, aku menyaksikan ada sesuatu dalam diriku dan dirimu. Masih tentang sebuah jawaban yang terlalu pelik untuk terlontar dari bibir manismu.

Disini, 
Disaat kita duduk bersama, menemui titik rindu, candu tawa, wajah berseri-seri. 
Aih, sejak kapan gadis satu ini menyembunyikan wajah paling bahagianya? dengan pipi kemerahan lalu cepat tertiup angin tanpa bekas.
"Tersenyumlah hatiku tanpa tersisa rasa kecewa” batinku sembari berpikir jernih. 
Entahlah kapan tiba saatnya aku atau kita bisa menemui rangkaian kata tanpa jeda. Ku rasa itu mustahil untuk saat ini. 
Ku tahu engkau enggan menceritakan apa yang telah terjadi wahai putri senja, tak ada yang tersisa selain kata “hentikan, ku mohon jangan bahas ini”
Aku terdiam sejenak seperti mendera lara lama. Hanya senyuman getir bertengger dalam suasana menyanyup redup. Hemm, tunggu dulu, mungkin aku terlalu ingin tahu banyak bahkan lebih dan ini akan membuat terkesan bodoh, atau bisa jadi karena gadis bermata sayup ini memang begitu cemburu.
Ayo, hatiku tetaplah jujur jika cemburu meski tanpa imbulan benci dan dengki bahkan iri. Aku justru bahagai mendengar berita darimu layaknya langit tanpa mencerah, karena mimpimu sebentar lagi terkabul.
**

Sejenak, waktu terhenti suasana mencair beku dan kaku, lenganku setidaknya terasa ringan saat ada yang menjeda melewati senja. 
“Hei, menyentuh hati sang putri malu itu terlalu sensitif, sadarlah gadis bermata sayup”
Hanya ada cerita yang akan menyisakan sejuta kenangan bahkan beribu khayalan tanpa luka terpendam, semoga demikian.
Inilah akhirnya harus ku akhiri, sebelum semua bersih dengan meninggalkan luka. Putri malu akan selalu menyimpan rahasia hingga ku tahu akan ku ketahui semuanya di akhir cerita. 

LINK GBR
Dan aku akan merindukan senja yang larut dalam jingga kehangatan. 
Biarkan kataku, wajahku menjauh dengan ini kita menjeda menjadi indah. Karena lembah cinta akan menghampirinya. 
Dan pergilah…pergilah kau aku takkan mengusikmu karena hanya angin yang akan mengganggu kerinduanmu, meski begitu hamparan menghijau akan bergoyang dimana ada bunga yang turut bertebangan, bunga itu dandelion. Dan anggaplah dandelion itu diriku, yang sesungguhnya ingin selalu mewarnai harimu. 
Meski ini begitu tidak mungkin. 
Air mataku akan turut menyemai protes, jika kau pergi tanpa suara. Karena aku harus menjeda rasa ingin tahuku. 


Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yg ada akan
Kembali padaNya

Bila waktu tlah memanggil 
Teman sejati hanyalah amal
Bila waktu telah terhenti
Teman sejati tingallah sepi
Lirik By : Opick 

Tak perlu ku tanyakan sebuah kisah tentang kita
tentang jeda yang harusnya memang terjadi
karena jeda memberikan waktu untuk lebih terjaga
LINK GBR
Siang ini ada seklumit cerita kita menyeruak dalam ingatanku. Ah, rasanya ini tetap akan terjaga batinku kala itu.
Ku merengut sambil mengigit bibir bawahku sambil menatap layar monitor yang membuatku jenuh.
Jenuh?
Hem, ku rasa demikian. Entahlah bagaimana bisa aku mengajukan satu pertanyaan atau menganggu lewat satu kata. Via SMS?
Via facebook? Twitter?
ah dunia maya lagi.. terkesan egois membuang pulsa untuk menyampaikan kata "SELAMAT PAGI"
Yah, pagi ini kita memang masih selamat bukan?
Tunggu dulu, aku menyaksikan ada sesuatu dalam diriku dan dirimu. Masih tentang sebuah jawaban yang terlalu pelik untuk terlontar dari bibir manismu.

Disini, 
Disaat kita duduk bersama, menemui titik rindu, candu tawa, wajah berseri-seri. 
Aih, sejak kapan gadis satu ini menyembunyikan wajah paling bahagianya? dengan pipi kemerahan lalu cepat tertiup angin tanpa bekas.
"Tersenyumlah hatiku tanpa tersisa rasa kecewa” batinku sembari berpikir jernih. 
Entahlah kapan tiba saatnya aku atau kita bisa menemui rangkaian kata tanpa jeda. Ku rasa itu mustahil untuk saat ini. 
Ku tahu engkau enggan menceritakan apa yang telah terjadi wahai putri senja, tak ada yang tersisa selain kata “hentikan, ku mohon jangan bahas ini”
Aku terdiam sejenak seperti mendera lara lama. Hanya senyuman getir bertengger dalam suasana menyanyup redup. Hemm, tunggu dulu, mungkin aku terlalu ingin tahu banyak bahkan lebih dan ini akan membuat terkesan bodoh, atau bisa jadi karena gadis bermata sayup ini memang begitu cemburu.
Ayo, hatiku tetaplah jujur jika cemburu meski tanpa imbulan benci dan dengki bahkan iri. Aku justru bahagai mendengar berita darimu layaknya langit tanpa mencerah, karena mimpimu sebentar lagi terkabul.
**

Sejenak, waktu terhenti suasana mencair beku dan kaku, lenganku setidaknya terasa ringan saat ada yang menjeda melewati senja. 
“Hei, menyentuh hati sang putri malu itu terlalu sensitif, sadarlah gadis bermata sayup”
Hanya ada cerita yang akan menyisakan sejuta kenangan bahkan beribu khayalan tanpa luka terpendam, semoga demikian.
Inilah akhirnya harus ku akhiri, sebelum semua bersih dengan meninggalkan luka. Putri malu akan selalu menyimpan rahasia hingga ku tahu akan ku ketahui semuanya di akhir cerita. 

LINK GBR
Dan aku akan merindukan senja yang larut dalam jingga kehangatan. 
Biarkan kataku, wajahku menjauh dengan ini kita menjeda menjadi indah. Karena lembah cinta akan menghampirinya. 
Dan pergilah…pergilah kau aku takkan mengusikmu karena hanya angin yang akan mengganggu kerinduanmu, meski begitu hamparan menghijau akan bergoyang dimana ada bunga yang turut bertebangan, bunga itu dandelion. Dan anggaplah dandelion itu diriku, yang sesungguhnya ingin selalu mewarnai harimu. 
Meski ini begitu tidak mungkin. 
Air mataku akan turut menyemai protes, jika kau pergi tanpa suara. Karena aku harus menjeda rasa ingin tahuku. 


Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yg ada akan
Kembali padaNya

Bila waktu tlah memanggil 
Teman sejati hanyalah amal
Bila waktu telah terhenti
Teman sejati tingallah sepi
Lirik By : Opick 

Pentingkah Karya Wisata untuk murid?

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Hari ini saya ingin mengajak kembali pada dunia sekolah. Dunia yang selalu ada karya wisata disetiap tahunnya, terutama untuk siswa-siswi SMA. SMP, SD, TK juga, tapi kita lihat untuk SMA dulu.
Saya ingat akan pesan status bang tere liye
Ketika Guru ikut wisata maka mereka akan mendapatkan tiket gratis. Karena keuntungan yang diperoleh dari banyaknya siswa/siswi yang ikut. 
Perlu digaris bawahi memang jika ini ada unsur mengambil keuntungan. Oke secara manusia yang kaya raya mungkin tak masalah. Masalahnya adalah ketika unsur pemaksaan.
Contoh untuk adikku yang kini duduk di bangku kelas XI atau 2 SMA. Lagi-lagi setiap SMA di Kota Tegal selalu wisata ke BALI. Ada apa dengan BALI?
Dan kenyataannya ada pantai. Pantai maksiat yang terdapat BUGIL. Bukan begitu? Ya, kebanyakan dan itu menurut teman-temanku yang dulu juga ikut ke Bali. Bersyukur sekolahku dulu di SMA N 2 Tegal saat ke BALI  itu tidak mewajibkan bahkan tidak memberikan tugas lain.
Sedangkan adikku nanti jika tidak ke BALI Wajib ke JOGYA jika tidak ke pabrik buat proposal. UUD ujung-ujungnya Dana/ Duit. 
Sumber gambar : link
Kenapa wajib? Mereka anak-anak kerjanya kan belajar dan menodong minta uang buat kebutuhan sekolah. Sekarang orang tua yang cape cari kerja aja boro-boro bisa jalan-jalan /rekreasi dengan mengeluarkan pengeluaran yang tak terduga. Bahkan tidak semua orang / siswa-siswi itu mampu untuk membayar. 
Ada yang bilang BALI SURGANYA INDONESIA. Percaya? Bagi saya tidak, tapi sebaliknya. 
Mungkin keindahan alam pantai selalu menjadi pilihan para artis luar negeri dll. Tapi satu hal meskipun saya orang Indonesia. Wisata terbaik adalah ketika anak-anak mampu mengambil pelajaran dari wisatanya tersebut. 

Wisata ke museum, puncak tapi sekali lagi jangan memberatkan. 


Berikut Postingan Tere Liye
Jika sekolah kalian tetap mengadakan karya wisata, maka pastikan:

1. Tidak wajib, murid berhak menolak ikut.
2. Guru2 membayar sendiri kalau ikut.

Guru2 itu punya kehormatan profesi. Jika kalian tetap merasa guru berhak ikut tanpa membayar, kita berbeda langit dan bumi memahami masalah ini. Tidak akan ketemu. Silahkan gigit pendapat kalian jika kalian merasa itu benar.

*Tere Lije
Tidak ada yang melarang sekolah melakukan karya wisata / study tour. Silahkan. Tapi pastikan tidak wajib, memaksa, bahkan mengancam murid2.

Jika sekolah kalian tidak melakukan pemaksaan itu, baik secara halus maupun secara kasar, maka itu keren sekali. Pertahankan. 

Tidak ada alasan yg bisa membenarkan guru2 mewajibkan karya wisata kepada murid2nya. Tidak ada tapi, tapi, dan tapi. Pikirkanlah 

"Guru adalah benteng terakhir ahklak mulia."

*Tere Lije
Apakah murid2 jadi dirugikan jika karya wisata dihapuskan?

Saya kira kalau dibatalkan malah lebih baik. Guru2 tidak perlu repot menyiapkannya, tidak perlu ngomel bilang capek, tidak perlu mengeluarkan uang utk ikut membayar karya wisata (asumsi menjaga kehormatan, memilih bayar sendiri). Orang tua murid tidak harus menyiapkan uang jauh2 hari. Mau hanya 100ribu (apalagi jutaan), tetap saja itu uang yang dipungut.

Dibatalkan saja. Bila perlu dihapus total. Sesimpel itu. Nah, kalau mau tetap karya wisata, ajak murid2nya jalan kaki biar sehat melihat sekitar sekolah sdh lebih dari cukup. Lihat pasar, lihat kebun, lihat hutan. 

Atau memang karya wisata itu WAJIB sekali harus dilakukan? Jika tidak dilakukan maka ada kerugian besar? Murid2nya yg rugi? Atau guru2nya yang rugi? Coba dipikirkan.

*Tere Lije
Menulis kata2 motivasi di page ini mudah, semua orang suka. Tapi mengingatkan sesuatu, meluruskan sesuatu, sesopan apapun kalimatnya, tetap saja ada yang tersinggung.

Tidak boleh sekolah mewajibkan 'karya wisata/study tour' bagi seluruh murid2. Bahkan kalaupun itu disepakati oleh rapat guru, wali murid, dll.

Murid berhak menolak ikut jika tidak bersedia. Dan dia harus dilindungi dari 'sanksi sosial' (seperti ijasah ditahan, dll) jika menolak ikut. 

*Tere Lije
**Secara massif sy akan terus mengguyur page ini dgn postingan tentang sekolah hingga beberapa hari ke depan. Kalian keliru paham jika merasa sy membenci guru2, saya bahkan menulis banyak buku ttg betapa mulianya seorang guru. 

"Guru adalah benteng terakhir ahklak mulia."

Maaf jika ada kesalahan kata atau menyinggung, karena memang tidak ada unsur demikian. 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Hari ini saya ingin mengajak kembali pada dunia sekolah. Dunia yang selalu ada karya wisata disetiap tahunnya, terutama untuk siswa-siswi SMA. SMP, SD, TK juga, tapi kita lihat untuk SMA dulu.
Saya ingat akan pesan status bang tere liye
Ketika Guru ikut wisata maka mereka akan mendapatkan tiket gratis. Karena keuntungan yang diperoleh dari banyaknya siswa/siswi yang ikut. 
Perlu digaris bawahi memang jika ini ada unsur mengambil keuntungan. Oke secara manusia yang kaya raya mungkin tak masalah. Masalahnya adalah ketika unsur pemaksaan.
Contoh untuk adikku yang kini duduk di bangku kelas XI atau 2 SMA. Lagi-lagi setiap SMA di Kota Tegal selalu wisata ke BALI. Ada apa dengan BALI?
Dan kenyataannya ada pantai. Pantai maksiat yang terdapat BUGIL. Bukan begitu? Ya, kebanyakan dan itu menurut teman-temanku yang dulu juga ikut ke Bali. Bersyukur sekolahku dulu di SMA N 2 Tegal saat ke BALI  itu tidak mewajibkan bahkan tidak memberikan tugas lain.
Sedangkan adikku nanti jika tidak ke BALI Wajib ke JOGYA jika tidak ke pabrik buat proposal. UUD ujung-ujungnya Dana/ Duit. 
Sumber gambar : link
Kenapa wajib? Mereka anak-anak kerjanya kan belajar dan menodong minta uang buat kebutuhan sekolah. Sekarang orang tua yang cape cari kerja aja boro-boro bisa jalan-jalan /rekreasi dengan mengeluarkan pengeluaran yang tak terduga. Bahkan tidak semua orang / siswa-siswi itu mampu untuk membayar. 
Ada yang bilang BALI SURGANYA INDONESIA. Percaya? Bagi saya tidak, tapi sebaliknya. 
Mungkin keindahan alam pantai selalu menjadi pilihan para artis luar negeri dll. Tapi satu hal meskipun saya orang Indonesia. Wisata terbaik adalah ketika anak-anak mampu mengambil pelajaran dari wisatanya tersebut. 

Wisata ke museum, puncak tapi sekali lagi jangan memberatkan. 


Berikut Postingan Tere Liye
Jika sekolah kalian tetap mengadakan karya wisata, maka pastikan:

1. Tidak wajib, murid berhak menolak ikut.
2. Guru2 membayar sendiri kalau ikut.

Guru2 itu punya kehormatan profesi. Jika kalian tetap merasa guru berhak ikut tanpa membayar, kita berbeda langit dan bumi memahami masalah ini. Tidak akan ketemu. Silahkan gigit pendapat kalian jika kalian merasa itu benar.

*Tere Lije
Tidak ada yang melarang sekolah melakukan karya wisata / study tour. Silahkan. Tapi pastikan tidak wajib, memaksa, bahkan mengancam murid2.

Jika sekolah kalian tidak melakukan pemaksaan itu, baik secara halus maupun secara kasar, maka itu keren sekali. Pertahankan. 

Tidak ada alasan yg bisa membenarkan guru2 mewajibkan karya wisata kepada murid2nya. Tidak ada tapi, tapi, dan tapi. Pikirkanlah 

"Guru adalah benteng terakhir ahklak mulia."

*Tere Lije
Apakah murid2 jadi dirugikan jika karya wisata dihapuskan?

Saya kira kalau dibatalkan malah lebih baik. Guru2 tidak perlu repot menyiapkannya, tidak perlu ngomel bilang capek, tidak perlu mengeluarkan uang utk ikut membayar karya wisata (asumsi menjaga kehormatan, memilih bayar sendiri). Orang tua murid tidak harus menyiapkan uang jauh2 hari. Mau hanya 100ribu (apalagi jutaan), tetap saja itu uang yang dipungut.

Dibatalkan saja. Bila perlu dihapus total. Sesimpel itu. Nah, kalau mau tetap karya wisata, ajak murid2nya jalan kaki biar sehat melihat sekitar sekolah sdh lebih dari cukup. Lihat pasar, lihat kebun, lihat hutan. 

Atau memang karya wisata itu WAJIB sekali harus dilakukan? Jika tidak dilakukan maka ada kerugian besar? Murid2nya yg rugi? Atau guru2nya yang rugi? Coba dipikirkan.

*Tere Lije
Menulis kata2 motivasi di page ini mudah, semua orang suka. Tapi mengingatkan sesuatu, meluruskan sesuatu, sesopan apapun kalimatnya, tetap saja ada yang tersinggung.

Tidak boleh sekolah mewajibkan 'karya wisata/study tour' bagi seluruh murid2. Bahkan kalaupun itu disepakati oleh rapat guru, wali murid, dll.

Murid berhak menolak ikut jika tidak bersedia. Dan dia harus dilindungi dari 'sanksi sosial' (seperti ijasah ditahan, dll) jika menolak ikut. 

*Tere Lije
**Secara massif sy akan terus mengguyur page ini dgn postingan tentang sekolah hingga beberapa hari ke depan. Kalian keliru paham jika merasa sy membenci guru2, saya bahkan menulis banyak buku ttg betapa mulianya seorang guru. 

"Guru adalah benteng terakhir ahklak mulia."

Maaf jika ada kesalahan kata atau menyinggung, karena memang tidak ada unsur demikian. 

Rahasia Langit I



Menatap langit senja nan merah menjulang tinggi
Bertabur awan yang berhias di langit
Ada harapan yang terpatri dalam kalbuku
Alloh kerlingkan harapan untuk mereka yang pupus harapan
Seperti diriku yang menanti awan silih berganti 

Aku wanita yang tak pernah berhenti menanti jawabMu
Aku yang menjadi teman burung-burung itu berkeliaran disaat pagi datang
Aku yang tak pernah lelah menunggu disudut sepi dan keramaian
Aku yang tak pernah lelah menatap langit bertaburan bintang
Syetan itu tak akan sanggup menyingkap tabir rahasia -Mu
Karena mereka bukanlah kawan manusia
Seperti layaknya berita duka kesedihan yang merajam
Namun berakhir pada satu titik kebahagiaan

Bukankah sekarang jadi lebih baik? Setelah menyerahkan  padaNYA
Bersenandung dalam qalbu tentang Pengaharapan PadaNYA
Tak perlu memendam perasaan luka dan duka
Karena itu akan menabur nestapa perasaan yang kian pelik
Dalam hamparan sajadah di setiap sujudku 

Dan seharusnya, 
Tak perlu ku menunggu senja
Dan tak perlu ku menunggu matahari terbenam di ufuk
Karena ku yakin semua menjadi rahasia terindah
Dibalik Rahasia Langit


Muhasabah dalam penantian di balik Rahasia Langit
Wassalaamu’alaikum 

Kangen sudah dengan isi novelku yang acak adul ini. Oh no, wanita bermata sendu ini teringat selalu.

“Berdoalah kepada Rabb-mu dengan tadharru (berendah diri) dan suara yang lembut” (QS Al-A’raf : 55) 

sumber gambar google 

Jumu'ah Mubarak...
Annur El Karimah



Menatap langit senja nan merah menjulang tinggi
Bertabur awan yang berhias di langit
Ada harapan yang terpatri dalam kalbuku
Alloh kerlingkan harapan untuk mereka yang pupus harapan
Seperti diriku yang menanti awan silih berganti 

Aku wanita yang tak pernah berhenti menanti jawabMu
Aku yang menjadi teman burung-burung itu berkeliaran disaat pagi datang
Aku yang tak pernah lelah menunggu disudut sepi dan keramaian
Aku yang tak pernah lelah menatap langit bertaburan bintang
Syetan itu tak akan sanggup menyingkap tabir rahasia -Mu
Karena mereka bukanlah kawan manusia
Seperti layaknya berita duka kesedihan yang merajam
Namun berakhir pada satu titik kebahagiaan

Bukankah sekarang jadi lebih baik? Setelah menyerahkan  padaNYA
Bersenandung dalam qalbu tentang Pengaharapan PadaNYA
Tak perlu memendam perasaan luka dan duka
Karena itu akan menabur nestapa perasaan yang kian pelik
Dalam hamparan sajadah di setiap sujudku 

Dan seharusnya, 
Tak perlu ku menunggu senja
Dan tak perlu ku menunggu matahari terbenam di ufuk
Karena ku yakin semua menjadi rahasia terindah
Dibalik Rahasia Langit


Muhasabah dalam penantian di balik Rahasia Langit
Wassalaamu’alaikum 

Kangen sudah dengan isi novelku yang acak adul ini. Oh no, wanita bermata sendu ini teringat selalu.

“Berdoalah kepada Rabb-mu dengan tadharru (berendah diri) dan suara yang lembut” (QS Al-A’raf : 55) 

sumber gambar google 

Jumu'ah Mubarak...
Annur El Karimah

Jaga Lisanmu

Lisan yang terjaga 
Adalah lisannya orang-orang yang bertaqwa
Sebaliknya
Lisan yang ternoda
Adalah lisannya orang yang durhaka





Durhaka kepada siapakah? 
Ah, seandainya Ilmu itu menjadi ukuran segalanya, maka akan luar biasa hidup ini. Cobalah sesekali tengok apa yang sudah kita perbuat dan orang lain perbuat untuk kita.
Entahlah, apa penyebabnya menjadi tetangga yang berjauhan namun seperti ditampar sebuah balok. Mungkinkah terjadi di saat sebuah penantian sedang terjadi. 

Aku paling tidak suka ketika ada orang lain mencampuri urusan orang lain yang sama sekali kita tidak tahu menahu apa yang terjadi bahkan sebenarnya tidak terjadi apa-apa. 
Dukaku tiba-tiba seolah sedikit mereda saat sudah berdoa untuk warga Islam di Negara asing sana terutama Mesir usai dipanjatkan. Tapi, tiba-tiba suatu musibah atau fitnah datang bertubi-tubi.
Hidup dalam kehidupan bersosialisasi begitu indah, namun jika tak bisa toleransi pun akan musnah.

“Anaknya Ibu … perawan tua, lihat saja belum pada nikah.”

Makjleb, ibu mendengar ini dari mulut tetangga sebelah yang notabennya ibu-ibu. Ibu sebelah ditegur dengan ibu yang rumahnya berbeda RT dariku. 

Wah, ibuku baru tahu dan sadar, kalau mulutnya terlalu berlebihan dalam mengambil tindakan. 
Dan hatiku merasa makjleb, seperti ada duri yang terinjak. Tapi setelah itu ku sadar seraya beristighfar. Kekuatan kita berada dalam kekuatan Allah. Siapa menghina, mencaci maki, memusuhi bahkan menghianati. Doakan saja yang baik-baik.

Aku sadar, usia aku belum genap 25 Tahun, tapi apakah pantas disebut PERAWAN TUA?
Adik aku  masih baru lulus SMA, dan paling bungsu masih 16 tahun. Bisakah disebut perawan tua?
Oh no, keusilan lisannya begitu tajam. 

Aku sadar lisan kotor itu bukan sekali dua kali menyebut nama keluargaku yang jadi bahan perbincangan. Aku adalah muslimah yang selalu saja disindir bahkan sering kali dianggap dipingitlah, menutupi aiblah karena sekarang berpakaian rapat menutup aurat. 

Paradigma penantian kembali lagi pada diriku, saat tersadari teman-teman yang dulu akrab apalagi tetanggan sudah menikah semua, apalagi semuanya mengalami kecelakaan terlebih dahulu sebelum menikah dan sudah memiliki buah hati. 
Ini bertambah kehati-hatian aku dan memilih untuk menjadi seorang muslimah yang menjaga auratnya dan perhiasannya. 

Kembali tersadar saat lebaran tiba, meski saudara sering menanyakan kapan menikah?
Jawaban senyum sederhana ku pasang dengan ikhlas. “Allah berkehendak lebih cepat nantinya, aamiinkan saja” ucapku dalam batin yang memang tak pernah marah ditanya kapan menikah.

Karena bagiku, ini urusan kehati-hatianku, aku sadar pernah menolak lamaran seorang pria bahkan jika ku ingin menikah lebih cepat kenapa tidak? Aku pernah menolak bukan karena tanpa alasan. Tapi karena Allah belum mengijinkan, aku selalu menenamkan diri untuk melakukan Sholat Istikharah untuk hal yang satu ini. Tahun kemarin atau lulus sekolah aku bisa saja mengambil keputusan untuk menikah. Tapi itu tidak mudah bagiku segera menjadi seorang isteri. Bagiku selektif adalah pilihan terbaik, bukan masalah modal atau sebuah ketakutan, melainkan ketetapan Allah belum terjadi. 


Justru semakin tuaku menjalani hari, maka semakin lebih pandai ku menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin. Jika tidak? Ini merugi seumur hidupku. Dan aku tak ingin menjadi wanita yang seperti Raithah digambarkan dalam Al-quran.

Dalam al-Quran, ALLAH s.w.t telah berfirman: 
       Terjemahan:
“Dan janganlah kamu menjadi seperti perempuan yang telah merombak satu persatu benda yang dipintalnya,

sesudah ia selesai memintalnya kuat teguh dengan kamu menjadikan sumpah kamu sebagai tipu daya (untuk mencabuli perjanjian yang telah dimeteraikan) sesama kamu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih ramai dari golongan lain. Sesungguhnya ALLAH hanya mahu menguji kamu dengan yang demikian itu dan Dia sudah tentu akan menerangkan kepada kamu pada hari kiamat, apa yang kamu berselisihan padanya.”
(Surah An-Nahl 16:92)


Dalam al-Quran ada disebutkan kisah Raithah. Di sini ALLAH mengingatkan kepada hamba-hamba-Nya agar tidak menggagalkan usaha sendiri, dan tidak mensia-siakan kemampuan tenaga yang dikurniakan-Nya. Kisah Raithah adalah salah satu contoh kegagalan dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam keadaan yang menyedihkan, kurus, lemah dan tidak bersemangat, Raithah meninggal dunia.
Lisan yang kotor berasal dari hati yang keruh, sebaliknya. 

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Pada pagi hari, seluruh anggota tubuh anak Adam semuanya tunduk pada lisan, dan berkata: (wahai lisan), bertakwalah kamu kepada Alloh atas (keselamatan) kami. Karena keadaan kami tergantung engkau. Jika engkau istiqomah, kami akan istiqomah. Jika engkau menyimpang, kami (juga) menyimpang”.
[HR. at Tirmidzi dari Abu Said al-Khudry, al-Munawy menyatakan bahwa sanadnya shohih dalam Faydhul Qodiir)

-Ahnaf bin Qois –seorang tabi’i- menyatakan:
 “Mengucapkan kalimat yang baik lebih baik dari diam, dan diam lebih baik dari ucapan yang sia-sia dan batil. Duduk bersama orang sholih lebih baik dari menyendiri. Menyendiri lebih baik dari duduk bersama orang yang jahat"
[disebutkan oleh Ibnu Abdil Baar dalam kitab ‘At-Tamhiid’ juz 17 hal 447]

“Kak Lais kan bukan barang dagangan yang bisa ditawarkan ke sana-kemari?” Ucapan kritis orang terdidik yang tidak suka perjodohan. TERE LIYE BIDADARI SURGA.

Ibu yang baik tahu siapa anak gadisnya, Ia tidak akan pernah meridoi anaknya dibeli bahkan ditawar dengan harga rendah. 

Yang terbaik ketika dalam masa penantian adalah istiqomah, diriku yakin setan memang selalu mengusik melalui kerikil kecil seperti orang lain yang padahal muslim.

Semoga kita mampu menjaga lisan-lisan kita, agar tak menyakiti orang-orang yang ada di sekitar kita, termasuk orang-orang yang dapat menjaga lisan-lisan ini agar tidak melukai saudara kita sendiri.

Terima kasih sudah menjadikan saya lebih kuat, meski mendengarnya sedikit menggores luka. Saya akan tetap tersenyum hangat menyapa anda yang telah berbuat lisan tak baik. Karena bagiku, hanya Allah yang wajib mengadili semua perbuatan kita. Meski begitu tetap menyerukan kebaikan.  

Wajar setiap insan merindukan pasangan dalam hidupnya, yang tidak wajar adalah orang yang selalu mengusik ketenangannya. Annur E.K

Imam Ahmad dan para penyusun kitab as-Sunan meriwayatkan sebuah hadits panjang bahwa Mu'adz bin Jabal menemui Nabi saw. dan berkata, 
"Tunjukkan kepadaku suatu perbuatan yang  akan mem¬buatku masuk surga." Rasulullah saw menjawab, "...Engkau harus menjaga ini sambil menunjuk ke arah lidahnya." Mu'adz  mengulangi lagi pertanyaan yang sama, maka Rasulullah saw. bersabda, "Celaka engkau  Mu'adz, bukan¬kah manusia itu tersungkur di dalam neraka hanya karena akibat dari ucapan  mereka. Tirmidzi berkata, "Hadits ini adalah  hadits hasan shahih. 


8 DOSA LISAN
Lisan ibarat pisau bermata dua,bisa mendatangkan kemaslahatan (kebaikan). dan kemudhratan.
Berikut diantaranya penyakit lisan yang harus dihindari:

1. Pembicaraan yang tidak Bermanfaat

2. Perdebatan dan Pertengkaran

3. Suka Melaknat

4. Bercanda yang Berlebihan

5. Mengejek dan Mencemoohkan orang lain

6. Ghibah (gosip)

7. Namimah (mengadu domba)

8. Memuji berlebihan

^_^
Lisan yang terjaga 
Adalah lisannya orang-orang yang bertaqwa
Sebaliknya
Lisan yang ternoda
Adalah lisannya orang yang durhaka





Durhaka kepada siapakah? 
Ah, seandainya Ilmu itu menjadi ukuran segalanya, maka akan luar biasa hidup ini. Cobalah sesekali tengok apa yang sudah kita perbuat dan orang lain perbuat untuk kita.
Entahlah, apa penyebabnya menjadi tetangga yang berjauhan namun seperti ditampar sebuah balok. Mungkinkah terjadi di saat sebuah penantian sedang terjadi. 

Aku paling tidak suka ketika ada orang lain mencampuri urusan orang lain yang sama sekali kita tidak tahu menahu apa yang terjadi bahkan sebenarnya tidak terjadi apa-apa. 
Dukaku tiba-tiba seolah sedikit mereda saat sudah berdoa untuk warga Islam di Negara asing sana terutama Mesir usai dipanjatkan. Tapi, tiba-tiba suatu musibah atau fitnah datang bertubi-tubi.
Hidup dalam kehidupan bersosialisasi begitu indah, namun jika tak bisa toleransi pun akan musnah.

“Anaknya Ibu … perawan tua, lihat saja belum pada nikah.”

Makjleb, ibu mendengar ini dari mulut tetangga sebelah yang notabennya ibu-ibu. Ibu sebelah ditegur dengan ibu yang rumahnya berbeda RT dariku. 

Wah, ibuku baru tahu dan sadar, kalau mulutnya terlalu berlebihan dalam mengambil tindakan. 
Dan hatiku merasa makjleb, seperti ada duri yang terinjak. Tapi setelah itu ku sadar seraya beristighfar. Kekuatan kita berada dalam kekuatan Allah. Siapa menghina, mencaci maki, memusuhi bahkan menghianati. Doakan saja yang baik-baik.

Aku sadar, usia aku belum genap 25 Tahun, tapi apakah pantas disebut PERAWAN TUA?
Adik aku  masih baru lulus SMA, dan paling bungsu masih 16 tahun. Bisakah disebut perawan tua?
Oh no, keusilan lisannya begitu tajam. 

Aku sadar lisan kotor itu bukan sekali dua kali menyebut nama keluargaku yang jadi bahan perbincangan. Aku adalah muslimah yang selalu saja disindir bahkan sering kali dianggap dipingitlah, menutupi aiblah karena sekarang berpakaian rapat menutup aurat. 

Paradigma penantian kembali lagi pada diriku, saat tersadari teman-teman yang dulu akrab apalagi tetanggan sudah menikah semua, apalagi semuanya mengalami kecelakaan terlebih dahulu sebelum menikah dan sudah memiliki buah hati. 
Ini bertambah kehati-hatian aku dan memilih untuk menjadi seorang muslimah yang menjaga auratnya dan perhiasannya. 

Kembali tersadar saat lebaran tiba, meski saudara sering menanyakan kapan menikah?
Jawaban senyum sederhana ku pasang dengan ikhlas. “Allah berkehendak lebih cepat nantinya, aamiinkan saja” ucapku dalam batin yang memang tak pernah marah ditanya kapan menikah.

Karena bagiku, ini urusan kehati-hatianku, aku sadar pernah menolak lamaran seorang pria bahkan jika ku ingin menikah lebih cepat kenapa tidak? Aku pernah menolak bukan karena tanpa alasan. Tapi karena Allah belum mengijinkan, aku selalu menenamkan diri untuk melakukan Sholat Istikharah untuk hal yang satu ini. Tahun kemarin atau lulus sekolah aku bisa saja mengambil keputusan untuk menikah. Tapi itu tidak mudah bagiku segera menjadi seorang isteri. Bagiku selektif adalah pilihan terbaik, bukan masalah modal atau sebuah ketakutan, melainkan ketetapan Allah belum terjadi. 


Justru semakin tuaku menjalani hari, maka semakin lebih pandai ku menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin. Jika tidak? Ini merugi seumur hidupku. Dan aku tak ingin menjadi wanita yang seperti Raithah digambarkan dalam Al-quran.

Dalam al-Quran, ALLAH s.w.t telah berfirman: 
       Terjemahan:
“Dan janganlah kamu menjadi seperti perempuan yang telah merombak satu persatu benda yang dipintalnya,

sesudah ia selesai memintalnya kuat teguh dengan kamu menjadikan sumpah kamu sebagai tipu daya (untuk mencabuli perjanjian yang telah dimeteraikan) sesama kamu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih ramai dari golongan lain. Sesungguhnya ALLAH hanya mahu menguji kamu dengan yang demikian itu dan Dia sudah tentu akan menerangkan kepada kamu pada hari kiamat, apa yang kamu berselisihan padanya.”
(Surah An-Nahl 16:92)


Dalam al-Quran ada disebutkan kisah Raithah. Di sini ALLAH mengingatkan kepada hamba-hamba-Nya agar tidak menggagalkan usaha sendiri, dan tidak mensia-siakan kemampuan tenaga yang dikurniakan-Nya. Kisah Raithah adalah salah satu contoh kegagalan dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam keadaan yang menyedihkan, kurus, lemah dan tidak bersemangat, Raithah meninggal dunia.
Lisan yang kotor berasal dari hati yang keruh, sebaliknya. 

Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Pada pagi hari, seluruh anggota tubuh anak Adam semuanya tunduk pada lisan, dan berkata: (wahai lisan), bertakwalah kamu kepada Alloh atas (keselamatan) kami. Karena keadaan kami tergantung engkau. Jika engkau istiqomah, kami akan istiqomah. Jika engkau menyimpang, kami (juga) menyimpang”.
[HR. at Tirmidzi dari Abu Said al-Khudry, al-Munawy menyatakan bahwa sanadnya shohih dalam Faydhul Qodiir)

-Ahnaf bin Qois –seorang tabi’i- menyatakan:
 “Mengucapkan kalimat yang baik lebih baik dari diam, dan diam lebih baik dari ucapan yang sia-sia dan batil. Duduk bersama orang sholih lebih baik dari menyendiri. Menyendiri lebih baik dari duduk bersama orang yang jahat"
[disebutkan oleh Ibnu Abdil Baar dalam kitab ‘At-Tamhiid’ juz 17 hal 447]

“Kak Lais kan bukan barang dagangan yang bisa ditawarkan ke sana-kemari?” Ucapan kritis orang terdidik yang tidak suka perjodohan. TERE LIYE BIDADARI SURGA.

Ibu yang baik tahu siapa anak gadisnya, Ia tidak akan pernah meridoi anaknya dibeli bahkan ditawar dengan harga rendah. 

Yang terbaik ketika dalam masa penantian adalah istiqomah, diriku yakin setan memang selalu mengusik melalui kerikil kecil seperti orang lain yang padahal muslim.

Semoga kita mampu menjaga lisan-lisan kita, agar tak menyakiti orang-orang yang ada di sekitar kita, termasuk orang-orang yang dapat menjaga lisan-lisan ini agar tidak melukai saudara kita sendiri.

Terima kasih sudah menjadikan saya lebih kuat, meski mendengarnya sedikit menggores luka. Saya akan tetap tersenyum hangat menyapa anda yang telah berbuat lisan tak baik. Karena bagiku, hanya Allah yang wajib mengadili semua perbuatan kita. Meski begitu tetap menyerukan kebaikan.  

Wajar setiap insan merindukan pasangan dalam hidupnya, yang tidak wajar adalah orang yang selalu mengusik ketenangannya. Annur E.K

Imam Ahmad dan para penyusun kitab as-Sunan meriwayatkan sebuah hadits panjang bahwa Mu'adz bin Jabal menemui Nabi saw. dan berkata, 
"Tunjukkan kepadaku suatu perbuatan yang  akan mem¬buatku masuk surga." Rasulullah saw menjawab, "...Engkau harus menjaga ini sambil menunjuk ke arah lidahnya." Mu'adz  mengulangi lagi pertanyaan yang sama, maka Rasulullah saw. bersabda, "Celaka engkau  Mu'adz, bukan¬kah manusia itu tersungkur di dalam neraka hanya karena akibat dari ucapan  mereka. Tirmidzi berkata, "Hadits ini adalah  hadits hasan shahih. 


8 DOSA LISAN
Lisan ibarat pisau bermata dua,bisa mendatangkan kemaslahatan (kebaikan). dan kemudhratan.
Berikut diantaranya penyakit lisan yang harus dihindari:

1. Pembicaraan yang tidak Bermanfaat

2. Perdebatan dan Pertengkaran

3. Suka Melaknat

4. Bercanda yang Berlebihan

5. Mengejek dan Mencemoohkan orang lain

6. Ghibah (gosip)

7. Namimah (mengadu domba)

8. Memuji berlebihan

^_^

KRITERIA IKHWAN

Bismillahirrohmanirrohiim

Assalaamu'alaikum ikhwah fillah, sahabat blogger. Sejenak tersenyum yuk, yang kesindir biar cepat-cepat nyadar. #eh...
Ambil Ibrohnya yah. 


Kriteria (1)
Lagi-lagi seorang Ikhwan diinterogasi oleh murobbinya tentang calon akhwat yang
diinginkannya. Ikhwan yang satu ini tampaknya sudah kena blacklist sama murobbinya karena selalu menolak memberi kriteria ketika ditanya.


Murobbi: Akhi, ini yang terakhir kalinya, kira-kira seperti apa akhwat yang antum inginkan menjadi pendamping antum dalam berdakwah
Ikhwan: Sudah deh ustad, ane nggak banyak minta, yang asal-asalan aja "
Sang Murobbi pun bengong dibuatnya,
Murobbi: Asal-asalan bagaimana maksud antum ? Antum kan punya hak untuk mengajukan kriteria.
Ikhwan: Maksud ane, asal sholihah, asal cantik, asal kaya, asal hafal Qur'an, asal pintar, dan asal-asalan yang lainnya
Murobbi: Pantes saja antum nggak nikah-nikah !






Kriteria (2)
 
Setelah pencarian yang panjang tetapi belum dapet juga, akhirnya seorang ikhwan berkonsultasi dengan seorang ustadz untuk dicarikan calon pendamping hidupnya. Sang ustadz pun bertanya mengenai kriteria akhwat yang diinginkannya..
Ustadz: yang antum inginkan seperti apa akh?
Ikhwan: Gak banyak kok ustadz, cuma 4 kriteria..
Ustadz: Apa aja akh?
Ikhwan: 1. Sholehah, 2. Cantik, 3. Cerdas, 4. Kaya
Ustadz: Pantesan aja udah umur segini gak nikah2. Wong kriterianya kayak gitu...!
Ikhwan: Hehe..




Sumber : parodi ikhwan. 
 
Bismillahirrohmanirrohiim

Assalaamu'alaikum ikhwah fillah, sahabat blogger. Sejenak tersenyum yuk, yang kesindir biar cepat-cepat nyadar. #eh...
Ambil Ibrohnya yah. 


Kriteria (1)
Lagi-lagi seorang Ikhwan diinterogasi oleh murobbinya tentang calon akhwat yang
diinginkannya. Ikhwan yang satu ini tampaknya sudah kena blacklist sama murobbinya karena selalu menolak memberi kriteria ketika ditanya.


Murobbi: Akhi, ini yang terakhir kalinya, kira-kira seperti apa akhwat yang antum inginkan menjadi pendamping antum dalam berdakwah
Ikhwan: Sudah deh ustad, ane nggak banyak minta, yang asal-asalan aja "
Sang Murobbi pun bengong dibuatnya,
Murobbi: Asal-asalan bagaimana maksud antum ? Antum kan punya hak untuk mengajukan kriteria.
Ikhwan: Maksud ane, asal sholihah, asal cantik, asal kaya, asal hafal Qur'an, asal pintar, dan asal-asalan yang lainnya
Murobbi: Pantes saja antum nggak nikah-nikah !






Kriteria (2)
 
Setelah pencarian yang panjang tetapi belum dapet juga, akhirnya seorang ikhwan berkonsultasi dengan seorang ustadz untuk dicarikan calon pendamping hidupnya. Sang ustadz pun bertanya mengenai kriteria akhwat yang diinginkannya..
Ustadz: yang antum inginkan seperti apa akh?
Ikhwan: Gak banyak kok ustadz, cuma 4 kriteria..
Ustadz: Apa aja akh?
Ikhwan: 1. Sholehah, 2. Cantik, 3. Cerdas, 4. Kaya
Ustadz: Pantesan aja udah umur segini gak nikah2. Wong kriterianya kayak gitu...!
Ikhwan: Hehe..




Sumber : parodi ikhwan. 
 

Anak-anak Negeri Yaman

Bismillahirrohmanirrohim..
 
Sumber gambar 1



Kisah nyata yang masyaAllah.

Apakah kalian pernah mengalami?

ketika masih sibuk membuka mushaf al quran di masjid tiba-tiba meluncur sebuah benda ke arah kalian. benda ini bukan sebuah peluru 7,62 mm dari senjata AK 47, bukan juga sebuah granat yang telah lepas kait pengamannya,akan tetapi sebuah sandal.

sandal milik seorang anak Yaman yang sedang bermain lempar-lemparan di masjid ketika mereka sedang ada dars.

kesal? marah? ingin membalas melempar mereka? sepertinya kalian harus mengurungkan niat itu,istighfar,sambil ngelus dada atau mereka akan menjadi jadi.

Apakah kalian pernah mengalami?

Ketika masih dikamar mandi umum, tiba-tiba mendarat sebuah gayung kaleng berisi air berasal dari kamar mandi sebelah,apesnya, air dalam gayung tumpah semua kebaju yang kalian pakai,tak lama setelah itu terdengar suara ketawa cekikikan anak-anak yaman.

kesal? marah? mau membalas melempar mereka? yang ada hanyalah ngedumel sendiri di kamar mandi atau mereka akan menjadi jadi.

Itu hanya sedikit kisah nyata yang pernah di alami ikhwah indonesia di Ma'bar Yaman, dan masih banyak kisah kenakalan dan "kebrutalan" anak-anak Yaman, mulai dari berkelahi ketika dars Syaikh sedang berlangsung hingga memanjat atap sakan yang terbuat dari seng sambil berlari-larian layaknya selebrasi mencetak gol,terbayang sudah,betapa gaduhnya suasana yang tinggal didalam sakan.

Hukuman untuk mereka sepertinya juga tidak ringan, sebuah 'asho yaitu tongkat kayu sebesar jempol orang dewasa yang selalu dipegang oleh mursyid.

'asho bisa mendarat di tangan, badan dan kaki mereka, tapi tidak pernah di bagian kepala.

itu kalau mereka tertangkap, kalau tidak, ya paling kejar2an sama mursyid. jangan salah,anak anak itu lebih gesit dan lincah. otomatis mereka lolos dengan mudahnya.

Pernah sekali aku merasakan 'asho, pas itu mursyid tidak sengaja memukul, terkena telapak kakiku, rasanya...hmmm lumayan. cukuplah bikin pincang berjalan beberapa detik. entah terbuat dari kayu apa itu.

Tapi semua itu hanyalah kenakalan anak-anak, tak lebih dari perbuatan seorang manusia yang belum baligh.

Yang tak ubahnya anak-anak pada umumnya,walaupun sudah berkelahi,jotos-jotosan,tendang-tendangan, kalo udah selesai ya selesai, tak terselip dendam dalam hatinya.

besoknya lagi kita lihat sudah saling bercanda kembali.

Memang, mendidik anak-anak yaman perlu perlakuan "spesial" dengan sedikit ayunan 'asho.

tapi jangan heran, anak-anak yaman juga di beri kelebihan spesial, ini merupakan fadhilah dari Allah Azza wa Jalla berupa kekuatan hafalan dan kecerdasan yang luar biasa,membuat kita berdecak kagum sambil berucap "Masyaa Allaah".

Akan banyak kalian temui anak-anak hafal al qur'an dalam waktu hitungan bulan saja. Asy Syaikh Al Imam sendiri menyelesaikan hafalan Al Quran dalam waktu 4 bulan saja,ada yang menyebutkan 6 bulan.

Hanya dengan sekali berdiri, mereka bisa menyetor puluhan hadits kepada syaikh ketika dars,lengkap dengan sanadnya.

Ingin mencoba mengetes hafalan ribuan syair Alfiyyah Ibnu Malik? mereka bisa membolak balik dari belakang ke depan.

mumtaz !
sumber gambar 2

Disebabkan keutamaan yang Allah berikan kepada Ahlul Yaman,Allah lembutkan qolbu mereka menerima kebenaran,di negeri dimana prinsip-prinsip ahlussunnah ditegakkan.

Dari Abu huroiroh beliau berkata : Rosulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian, mereka adalah orang-orang yang paling lembut hatinya, Iman itu ada pada yaman, dan hikmah ada pada yaman.[ HR. Bukhari-Muslim]

Sedikit mengulang kembali kisah shahabat Rasulullah, Abu Hurairah Abdurrahman Ibnu Shakhar,beliau berasal dari kabilah Ad Daus di Yaman yang hanya bertemu dengan Rasulullah selama 4 tahun akan tetapi beliau yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah.

Dan satu hal yang tidak terlepas dari mereka sebagai seorang anak adalah fitrah. fitrah mereka yang terjaga dan masih bersih menjadi faktor pendukung yang kuat.

Mata mereka terjaga dari penglihatan yang mengundang syahwat.bagaimana tidak,jika disini seorang wanita keluar rumah tanpa cadar saja sudah dianggap aib, aib bagi agama dan kabilahnya.

Telinga mereka terjaga dari musik dan lagu-lagu ,yang sejatinya hanya melalaikan,walaupun bersyairkan islami.

mereka lebih memilih hape cina dengan soundnya yang keras agar bisa mereka tenteng kemana-kemana sambil mendengarkan murottal Maher, Ghomidy, atau Sudais.

Itulah fitrah…masih bersih.

Fitrah mereka tak teracuni dengan dongeng fiktif penuh kebohongan. Dongeng khayalan yang hanya membuat anak-anak berandai-andai bisa menghilang,bisa terbang,dan bisa melakukan hal-hal ajaib lainnya. juga cerita-cerita yang tidak jelas kebenarannya.

Mereka lebih tahu kisah tentang kepemimpinan Rasulullah, kisah tentang kesetiaan Shahabat Tholhah bin Ubaidillah yang rela menerima 90 tusukan dan sasaran panah demi melindungi Rosulullah pada waktu perang Uhud.

Coba tanya ke mereka siapa panglima perang termuda?mereka akan menjawab Usamah bin Zaid,yang usianya belum melebihi dua puluh tahun pada waktu itu.

juga mereka lebih suka kisah tentang kesabaran dan semangat ulama Baqi bin Makhlad yang rela menempuh perjalanan ke negeri Hijaz selama 20 tahun dengan berjalan kaki demi mencari ilmu syar'i.

Fitrah mereka tak terkotori dengan cerita horor dan menyeramkan yang sejatinya hanya membuat ketakutan yang dibuat-buat sendiri,yang hanya membuat paranoid kemudian menjelma menjadi bermacam-macam pikiran absurd.

kejadian seseorang yang kesurupan jin disini menjadi semacam tontonan asyik buat mereka,sampai sampai Mursyid harus turun tangan untuk membubarkan mereka.

setiap ada jenazah yang selesai dimandikan dan dikafani,mereka sudah menunggu diluar dan tak sabar untuk melihatnya.

mereka melewati jalan ke arah markiz ratusan meter di malam gelap gulita tanpa penerangan sama sekali tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Begitulah,hingga akhirnya mereka tumbuh dewasa dengan fitrah yang masih bersih dengan bimbingan agama yang kuat.

kenakalan yang dulu ada menjadi sebuah kematangan jiwa dan keberanian. kebrutalan yang dulu ada menjadi kesetiaan dan kesabaran.

Seperti tidak berlebihan ketika ada seorang ikhwah indonesia yang saking jengkelnya dengan tingkah laku anak-anak berkata dengan guyon " biarin aja,kecil-kecil nakal,besarnya jadi 'Ulama itu...hehee "

Itulah FITRAH....

- Nas alullaha assalamah wal tsabaat 'ala rosyad.
25 Ramadhan 1434H, Ba'da Shubuh di ghurfah atas masjid, Ma'bar Yaman.
 
Satu lagi yang baru saya lihat cukup menakjubkan Masya Allah, melihat video ini. 
 
 


 
 
Sumber : Facebook dan Youtube.

Pelajaran Berharga lagi bagi kita, para penerus generasi terbaik aamiin. 
 
Annur El Karimah
Bismillahirrohmanirrohim..
 
Sumber gambar 1



Kisah nyata yang masyaAllah.

Apakah kalian pernah mengalami?

ketika masih sibuk membuka mushaf al quran di masjid tiba-tiba meluncur sebuah benda ke arah kalian. benda ini bukan sebuah peluru 7,62 mm dari senjata AK 47, bukan juga sebuah granat yang telah lepas kait pengamannya,akan tetapi sebuah sandal.

sandal milik seorang anak Yaman yang sedang bermain lempar-lemparan di masjid ketika mereka sedang ada dars.

kesal? marah? ingin membalas melempar mereka? sepertinya kalian harus mengurungkan niat itu,istighfar,sambil ngelus dada atau mereka akan menjadi jadi.

Apakah kalian pernah mengalami?

Ketika masih dikamar mandi umum, tiba-tiba mendarat sebuah gayung kaleng berisi air berasal dari kamar mandi sebelah,apesnya, air dalam gayung tumpah semua kebaju yang kalian pakai,tak lama setelah itu terdengar suara ketawa cekikikan anak-anak yaman.

kesal? marah? mau membalas melempar mereka? yang ada hanyalah ngedumel sendiri di kamar mandi atau mereka akan menjadi jadi.

Itu hanya sedikit kisah nyata yang pernah di alami ikhwah indonesia di Ma'bar Yaman, dan masih banyak kisah kenakalan dan "kebrutalan" anak-anak Yaman, mulai dari berkelahi ketika dars Syaikh sedang berlangsung hingga memanjat atap sakan yang terbuat dari seng sambil berlari-larian layaknya selebrasi mencetak gol,terbayang sudah,betapa gaduhnya suasana yang tinggal didalam sakan.

Hukuman untuk mereka sepertinya juga tidak ringan, sebuah 'asho yaitu tongkat kayu sebesar jempol orang dewasa yang selalu dipegang oleh mursyid.

'asho bisa mendarat di tangan, badan dan kaki mereka, tapi tidak pernah di bagian kepala.

itu kalau mereka tertangkap, kalau tidak, ya paling kejar2an sama mursyid. jangan salah,anak anak itu lebih gesit dan lincah. otomatis mereka lolos dengan mudahnya.

Pernah sekali aku merasakan 'asho, pas itu mursyid tidak sengaja memukul, terkena telapak kakiku, rasanya...hmmm lumayan. cukuplah bikin pincang berjalan beberapa detik. entah terbuat dari kayu apa itu.

Tapi semua itu hanyalah kenakalan anak-anak, tak lebih dari perbuatan seorang manusia yang belum baligh.

Yang tak ubahnya anak-anak pada umumnya,walaupun sudah berkelahi,jotos-jotosan,tendang-tendangan, kalo udah selesai ya selesai, tak terselip dendam dalam hatinya.

besoknya lagi kita lihat sudah saling bercanda kembali.

Memang, mendidik anak-anak yaman perlu perlakuan "spesial" dengan sedikit ayunan 'asho.

tapi jangan heran, anak-anak yaman juga di beri kelebihan spesial, ini merupakan fadhilah dari Allah Azza wa Jalla berupa kekuatan hafalan dan kecerdasan yang luar biasa,membuat kita berdecak kagum sambil berucap "Masyaa Allaah".

Akan banyak kalian temui anak-anak hafal al qur'an dalam waktu hitungan bulan saja. Asy Syaikh Al Imam sendiri menyelesaikan hafalan Al Quran dalam waktu 4 bulan saja,ada yang menyebutkan 6 bulan.

Hanya dengan sekali berdiri, mereka bisa menyetor puluhan hadits kepada syaikh ketika dars,lengkap dengan sanadnya.

Ingin mencoba mengetes hafalan ribuan syair Alfiyyah Ibnu Malik? mereka bisa membolak balik dari belakang ke depan.

mumtaz !
sumber gambar 2

Disebabkan keutamaan yang Allah berikan kepada Ahlul Yaman,Allah lembutkan qolbu mereka menerima kebenaran,di negeri dimana prinsip-prinsip ahlussunnah ditegakkan.

Dari Abu huroiroh beliau berkata : Rosulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian, mereka adalah orang-orang yang paling lembut hatinya, Iman itu ada pada yaman, dan hikmah ada pada yaman.[ HR. Bukhari-Muslim]

Sedikit mengulang kembali kisah shahabat Rasulullah, Abu Hurairah Abdurrahman Ibnu Shakhar,beliau berasal dari kabilah Ad Daus di Yaman yang hanya bertemu dengan Rasulullah selama 4 tahun akan tetapi beliau yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah.

Dan satu hal yang tidak terlepas dari mereka sebagai seorang anak adalah fitrah. fitrah mereka yang terjaga dan masih bersih menjadi faktor pendukung yang kuat.

Mata mereka terjaga dari penglihatan yang mengundang syahwat.bagaimana tidak,jika disini seorang wanita keluar rumah tanpa cadar saja sudah dianggap aib, aib bagi agama dan kabilahnya.

Telinga mereka terjaga dari musik dan lagu-lagu ,yang sejatinya hanya melalaikan,walaupun bersyairkan islami.

mereka lebih memilih hape cina dengan soundnya yang keras agar bisa mereka tenteng kemana-kemana sambil mendengarkan murottal Maher, Ghomidy, atau Sudais.

Itulah fitrah…masih bersih.

Fitrah mereka tak teracuni dengan dongeng fiktif penuh kebohongan. Dongeng khayalan yang hanya membuat anak-anak berandai-andai bisa menghilang,bisa terbang,dan bisa melakukan hal-hal ajaib lainnya. juga cerita-cerita yang tidak jelas kebenarannya.

Mereka lebih tahu kisah tentang kepemimpinan Rasulullah, kisah tentang kesetiaan Shahabat Tholhah bin Ubaidillah yang rela menerima 90 tusukan dan sasaran panah demi melindungi Rosulullah pada waktu perang Uhud.

Coba tanya ke mereka siapa panglima perang termuda?mereka akan menjawab Usamah bin Zaid,yang usianya belum melebihi dua puluh tahun pada waktu itu.

juga mereka lebih suka kisah tentang kesabaran dan semangat ulama Baqi bin Makhlad yang rela menempuh perjalanan ke negeri Hijaz selama 20 tahun dengan berjalan kaki demi mencari ilmu syar'i.

Fitrah mereka tak terkotori dengan cerita horor dan menyeramkan yang sejatinya hanya membuat ketakutan yang dibuat-buat sendiri,yang hanya membuat paranoid kemudian menjelma menjadi bermacam-macam pikiran absurd.

kejadian seseorang yang kesurupan jin disini menjadi semacam tontonan asyik buat mereka,sampai sampai Mursyid harus turun tangan untuk membubarkan mereka.

setiap ada jenazah yang selesai dimandikan dan dikafani,mereka sudah menunggu diluar dan tak sabar untuk melihatnya.

mereka melewati jalan ke arah markiz ratusan meter di malam gelap gulita tanpa penerangan sama sekali tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Begitulah,hingga akhirnya mereka tumbuh dewasa dengan fitrah yang masih bersih dengan bimbingan agama yang kuat.

kenakalan yang dulu ada menjadi sebuah kematangan jiwa dan keberanian. kebrutalan yang dulu ada menjadi kesetiaan dan kesabaran.

Seperti tidak berlebihan ketika ada seorang ikhwah indonesia yang saking jengkelnya dengan tingkah laku anak-anak berkata dengan guyon " biarin aja,kecil-kecil nakal,besarnya jadi 'Ulama itu...hehee "

Itulah FITRAH....

- Nas alullaha assalamah wal tsabaat 'ala rosyad.
25 Ramadhan 1434H, Ba'da Shubuh di ghurfah atas masjid, Ma'bar Yaman.
 
Satu lagi yang baru saya lihat cukup menakjubkan Masya Allah, melihat video ini. 
 
 


 
 
Sumber : Facebook dan Youtube.

Pelajaran Berharga lagi bagi kita, para penerus generasi terbaik aamiin. 
 
Annur El Karimah

SELAMAT IDUL FITRI 1434 H


Tak ada yang telat bukan??
MOHON MAAF LAHIR BATIN, SEBELUM RAMADHAN DAN SESUDAH RAMADHAN. 

Mohon maaf yang selalu tidak bisa mengunjungi balik..

Tak ada yang telat bukan??
MOHON MAAF LAHIR BATIN, SEBELUM RAMADHAN DAN SESUDAH RAMADHAN. 

Mohon maaf yang selalu tidak bisa mengunjungi balik..

Merasa Nyaman

Terkadang aku lebih suka dan cocok bermain dengan orang yang lebih dewasa. Sebabnya dia bisa memberikanku pengarahan terbaik, bahkan saat2 silaturahim. Ah, senyumanku tak bisa menghilang begitu saja. Bahkan ketika kita harus berpisah untuk melanjutkan waktu-waktu yang sudah menunggu di sana. Berat sekali.
Ada harapan, senyuman yang indah dan sebuah kelegaan tersendiri. Nilai plusnya dia lebih banyak ilmu agamanya. Masya Allah.

Syukron atas nasehat yang memang harus terjalin  meski cuma sebulan sekali ketemunya, meski tak ada satu jam lamanya.






Terkadang aku lebih suka dan cocok bermain dengan orang yang lebih dewasa. Sebabnya dia bisa memberikanku pengarahan terbaik, bahkan saat2 silaturahim. Ah, senyumanku tak bisa menghilang begitu saja. Bahkan ketika kita harus berpisah untuk melanjutkan waktu-waktu yang sudah menunggu di sana. Berat sekali.
Ada harapan, senyuman yang indah dan sebuah kelegaan tersendiri. Nilai plusnya dia lebih banyak ilmu agamanya. Masya Allah.

Syukron atas nasehat yang memang harus terjalin  meski cuma sebulan sekali ketemunya, meski tak ada satu jam lamanya.






Hikmah Minoritas Muslim

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Memandang negeri seberang, lalu menyeberangi lagi. Lalu menyisiri lagi. Mencari keberadaan wajah-wajah Islam di negeri mayoritas non muslim sudah menyedot perhatianku. Tayangan di TV "JAZIRAH ISLAM" ini membuatku tersenyum bahkan begitu bangga menjadi warga INDONESIA MUSLIM. 

Jika kita melihat dari negara satu ke negara lain, pasti ada yang berbeda. Bahkan kita bisa melihat ada beberapa daerah yang benar-benar muslimah sudah berhijab namun terpaksa kembali mengurai rambut dengan memakai kepala. Karena mereka dianggap berbahaya bagi daerah Mayoritas Nonis. 

Bahkan yang menarik perhatianku adalah lagi-lagi seorang jurnalis wanita nonis yang akhirnya ia menjadi mualaf dan berhijab. 
Ya, seperti kita tahu, hijab yang mereka kenakan hanya kerudung biasa yang di peniti lalu di lilit saja. Saya tetap salut, karena bagaimanapun Ia sudah berusaha menutup aurat dan tidak bersikap berlebihan dalam berpakaian. Karena tugasnya sebagai jurnalis meliput beberapa orang yang justru bukan muslim, itu bukan menjadi kendala. Bahkan ia sempat dicurigai beberapa orang hingga diintrogasi dari ujung kaki ke ujung kepala. Dan alhamdulillah, Islam selalu mengajarkan ilmu kepada manusia yang selalu mencari ilmu. Dia bebas untuk melanjutkan pekerjaannya kembali. Dan Allah bersama hamba2Nya yang taat.

Lantas bagaimana dengan Indonesia yang mayoritas muslim? berhijab itu bukanlah halangan bahkan sudah dibebaskan, dari mulai yang berkerudung biasa hingga cadar, Subhanallah ini menjadi hal yang luar biasa. Kita bebas memerankan diri ini sebagai hamba yang taat semata-mata karena kewajiban. 

Namun nyatanya? ini menjadi kendala bagi mereka yang justru muslim sejak kecil. Mereka yang minoritas berani mengambil resiko hijab jika ia dibenci. Lantas kita yang diberikan kebebasan? masih tak sanggup atau malu untuk menutup aurat?

Kalaupun tidak menutup aurat setidaknya kemajuan pada ilmu agama bisakah? tidak seimbang memang, tapi nyata di negeri Meksiko sana ibu-ibu modern meski mereka tidak menutup kepalanya, mereka masih berusaha meluangkan waktunya belajar Al-qur'an rutin, hingga mampu mengajarkannya pada anak-anak mereka. 

Bahkan di negeri sana, ada seornag jurnalis non muslim yang mengoleksi Al-qur'an hingga mengajak tetangga berbuka puasa bersama di rumahnya. Persis kayak kisahnya #Ayat-ayat cinta karya Habiburrahman E.Z. lho.

Lantas tetangga kita, adik kita, kakak kita, saudara-saudara kita? nutup aurat ogah, ngaji katanya malas. Asikan nonton TV. hem...

TV Indonesia di tonton terus capek, banyak sinetron para pemainnya kan berkiblat barat.  Ikhtilat otomatis, ya sudah kita berkiblatnya nanti TV terus. 
Yuk kawan saudara-saudariku, kumpul sama orang islam belajar ilmu agama, saling melengkapi, saling menyayangi. 

Islam itu bukan agama saja, tapi sistem yang mengatur kehidupan kita di dunia untuk menuju kehidupan sesungguhnya di akhirat. Negeri Islam akan tegak, karena umatnya juga menegakkan bukan melumpuhkan. 

Yuk, semangat hijab yah. Mumpung masih di bumi Indonesia lho. 

Teman-teman nonton jazirah Islam juga ya. Semoga kalian bisa memetik hikmah Islam yang minoritas di negeri mayoritas non muslim. 

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Q.S Fussilat ayat 30


Masih dalam bulan Ramadhan. 
Memetik hikmah dari tayangan yang baik, bukan yang tidak baik. Insha Allah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Memandang negeri seberang, lalu menyeberangi lagi. Lalu menyisiri lagi. Mencari keberadaan wajah-wajah Islam di negeri mayoritas non muslim sudah menyedot perhatianku. Tayangan di TV "JAZIRAH ISLAM" ini membuatku tersenyum bahkan begitu bangga menjadi warga INDONESIA MUSLIM. 

Jika kita melihat dari negara satu ke negara lain, pasti ada yang berbeda. Bahkan kita bisa melihat ada beberapa daerah yang benar-benar muslimah sudah berhijab namun terpaksa kembali mengurai rambut dengan memakai kepala. Karena mereka dianggap berbahaya bagi daerah Mayoritas Nonis. 

Bahkan yang menarik perhatianku adalah lagi-lagi seorang jurnalis wanita nonis yang akhirnya ia menjadi mualaf dan berhijab. 
Ya, seperti kita tahu, hijab yang mereka kenakan hanya kerudung biasa yang di peniti lalu di lilit saja. Saya tetap salut, karena bagaimanapun Ia sudah berusaha menutup aurat dan tidak bersikap berlebihan dalam berpakaian. Karena tugasnya sebagai jurnalis meliput beberapa orang yang justru bukan muslim, itu bukan menjadi kendala. Bahkan ia sempat dicurigai beberapa orang hingga diintrogasi dari ujung kaki ke ujung kepala. Dan alhamdulillah, Islam selalu mengajarkan ilmu kepada manusia yang selalu mencari ilmu. Dia bebas untuk melanjutkan pekerjaannya kembali. Dan Allah bersama hamba2Nya yang taat.

Lantas bagaimana dengan Indonesia yang mayoritas muslim? berhijab itu bukanlah halangan bahkan sudah dibebaskan, dari mulai yang berkerudung biasa hingga cadar, Subhanallah ini menjadi hal yang luar biasa. Kita bebas memerankan diri ini sebagai hamba yang taat semata-mata karena kewajiban. 

Namun nyatanya? ini menjadi kendala bagi mereka yang justru muslim sejak kecil. Mereka yang minoritas berani mengambil resiko hijab jika ia dibenci. Lantas kita yang diberikan kebebasan? masih tak sanggup atau malu untuk menutup aurat?

Kalaupun tidak menutup aurat setidaknya kemajuan pada ilmu agama bisakah? tidak seimbang memang, tapi nyata di negeri Meksiko sana ibu-ibu modern meski mereka tidak menutup kepalanya, mereka masih berusaha meluangkan waktunya belajar Al-qur'an rutin, hingga mampu mengajarkannya pada anak-anak mereka. 

Bahkan di negeri sana, ada seornag jurnalis non muslim yang mengoleksi Al-qur'an hingga mengajak tetangga berbuka puasa bersama di rumahnya. Persis kayak kisahnya #Ayat-ayat cinta karya Habiburrahman E.Z. lho.

Lantas tetangga kita, adik kita, kakak kita, saudara-saudara kita? nutup aurat ogah, ngaji katanya malas. Asikan nonton TV. hem...

TV Indonesia di tonton terus capek, banyak sinetron para pemainnya kan berkiblat barat.  Ikhtilat otomatis, ya sudah kita berkiblatnya nanti TV terus. 
Yuk kawan saudara-saudariku, kumpul sama orang islam belajar ilmu agama, saling melengkapi, saling menyayangi. 

Islam itu bukan agama saja, tapi sistem yang mengatur kehidupan kita di dunia untuk menuju kehidupan sesungguhnya di akhirat. Negeri Islam akan tegak, karena umatnya juga menegakkan bukan melumpuhkan. 

Yuk, semangat hijab yah. Mumpung masih di bumi Indonesia lho. 

Teman-teman nonton jazirah Islam juga ya. Semoga kalian bisa memetik hikmah Islam yang minoritas di negeri mayoritas non muslim. 

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Q.S Fussilat ayat 30


Masih dalam bulan Ramadhan. 
Memetik hikmah dari tayangan yang baik, bukan yang tidak baik. Insha Allah.

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template