Wahai ibu


Hari ini menjadi saksi

berapa puluh bayi lahir paksa hari ini ?
atau
berapa ratus bayi lahir paksa hari ini ?

"matang sebelum waktunya"

istighfar wahai Para Ibu...


Saya jadi ingat saat pembahasan salah satu pasal dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit beberapa tahun lalu. Pasal 29 Huruf K disebutkan bahwa :

Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan.

Lalu bagaimana kenyataannya sekarang ini?
 

Hari ini menjadi saksi

berapa puluh bayi lahir paksa hari ini ?
atau
berapa ratus bayi lahir paksa hari ini ?

"matang sebelum waktunya"

istighfar wahai Para Ibu...


Saya jadi ingat saat pembahasan salah satu pasal dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit beberapa tahun lalu. Pasal 29 Huruf K disebutkan bahwa :

Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan.

Lalu bagaimana kenyataannya sekarang ini?
 

cisshandmate buat giveaway

End of Year Giveaway heppieyippie feat Ciss Handmade



Helloo, my cissie :)
heppie yippie ,crafter yang unik dan handal dari semarang  kali ini ngadain giveaway, dan ciss berkesempatan ikut join sebagai sponsor untuk giveawaynya ^^  lets check this !  


  • Follow our twitter @cisshandmade & @HYshop
  • Like our Facebook Fan Page Ciss Handmade & Heppie Yippie
  • Follow our blog Ciss Handmade & Heppie Yippie Blog
  • Point tambahan jika kamu share giveaway kami di social media seperti twitter, facebook, dan blog :)
  • Beri komentar di post blog "End of Year Giveaway" tentang resolusi kamu di tahun 2013 dan beri alamat email dan twitter kamu
  • Pemenang akan mendapatkan "Morning Rosette" dari Ciss Handmade dan produk lucu dari Heppie Yippie
  • Giveaway ini berlangsung tanggal 25 November - 20 Desember 2012, dan akan diumumkan tanggal 21 Desember 2012
  • Oiyah! Jangan lupa taruh sidebar ini di blog kamu ;)
 End of Year Giveaway




Kamu ikutan juga yuk !! 


End of Year Giveaway heppieyippie feat Ciss Handmade



Helloo, my cissie :)
heppie yippie ,crafter yang unik dan handal dari semarang  kali ini ngadain giveaway, dan ciss berkesempatan ikut join sebagai sponsor untuk giveawaynya ^^  lets check this !  


  • Follow our twitter @cisshandmade & @HYshop
  • Like our Facebook Fan Page Ciss Handmade & Heppie Yippie
  • Follow our blog Ciss Handmade & Heppie Yippie Blog
  • Point tambahan jika kamu share giveaway kami di social media seperti twitter, facebook, dan blog :)
  • Beri komentar di post blog "End of Year Giveaway" tentang resolusi kamu di tahun 2013 dan beri alamat email dan twitter kamu
  • Pemenang akan mendapatkan "Morning Rosette" dari Ciss Handmade dan produk lucu dari Heppie Yippie
  • Giveaway ini berlangsung tanggal 25 November - 20 Desember 2012, dan akan diumumkan tanggal 21 Desember 2012
  • Oiyah! Jangan lupa taruh sidebar ini di blog kamu ;)
 End of Year Giveaway




Kamu ikutan juga yuk !! 


Handmade Defi, Ngadain Giveaway

Assalaamu'alaikum.

Mau Berbagi Suka nih dari sahabat blogger yang sedang mengadakan Givaway. Karena Desember ini adalah hari ibu tepatnya tanggal 22 Desember dan sekaligus untuk memperingati Milad ke 2 tahun blognya.  Kalian juga bisa ikutan kayak aku lho. Caranya gampang banget buat mendapatkan hadiah yang bermanfaat yakni buku bacaan untukmu.

Cekidot !





 Giveaway 1:
* Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu + tanda tangan dari penulisnya - Tere Liye
* Handmade Notes
* Handmade Pembatas Buku



 Giveaway 2:
* Novel Sandera! penulis Fahri Asiza
* Handmade Notes
* Handmade Pembatas Buku

Ada 2 paket hadiah untuk 2 orang pemenang di giveaway ini. Pemenang akan di pilih secara random.


Mau ikutan giveaway ini? caranya gampang banget koq:
1. Follow blogku Handmade Defi.
2. Tinggalkan comment di postingan ini, boleh kasih saran, masukan, kritikan, dll & jangan lupa mencantumkan alamat blog & email kalian ya.
3. Pasang button giveawaynya di blog kalian.
4. Share postingan giveaway ini sebanyak mungkin. 
5. Giveaway ini hanya berlaku untuk wilayah Indonesia. 

Giveaway ini berakhir 31 Desember 2012 dan nama pemenangnya akan di umumkan tahun depan yaitu bulan Januari 2013.


Annur Ikutan kamu?

 http://definurs.blogspot.com/2012/12/desember-giveaway.html 
Assalaamu'alaikum.

Mau Berbagi Suka nih dari sahabat blogger yang sedang mengadakan Givaway. Karena Desember ini adalah hari ibu tepatnya tanggal 22 Desember dan sekaligus untuk memperingati Milad ke 2 tahun blognya.  Kalian juga bisa ikutan kayak aku lho. Caranya gampang banget buat mendapatkan hadiah yang bermanfaat yakni buku bacaan untukmu.

Cekidot !





 Giveaway 1:
* Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu + tanda tangan dari penulisnya - Tere Liye
* Handmade Notes
* Handmade Pembatas Buku



 Giveaway 2:
* Novel Sandera! penulis Fahri Asiza
* Handmade Notes
* Handmade Pembatas Buku

Ada 2 paket hadiah untuk 2 orang pemenang di giveaway ini. Pemenang akan di pilih secara random.


Mau ikutan giveaway ini? caranya gampang banget koq:
1. Follow blogku Handmade Defi.
2. Tinggalkan comment di postingan ini, boleh kasih saran, masukan, kritikan, dll & jangan lupa mencantumkan alamat blog & email kalian ya.
3. Pasang button giveawaynya di blog kalian.
4. Share postingan giveaway ini sebanyak mungkin. 
5. Giveaway ini hanya berlaku untuk wilayah Indonesia. 

Giveaway ini berakhir 31 Desember 2012 dan nama pemenangnya akan di umumkan tahun depan yaitu bulan Januari 2013.


Annur Ikutan kamu?

 http://definurs.blogspot.com/2012/12/desember-giveaway.html 

Terima kasih

Masih ingat bahasa arabnya syukron?
Artinya terima kasih. Nah, untuk jawabannya sendiri dibalas dengan kata Afwan.

Tapi berulang kali bahkan saya dulu sempat berpikir tidak tenang, mengapa dijawab afwan yang artinya maaf?

Masa iya orang berterima kasih bukan dijawab sama-sama atau terima kasih kembali?

Dan baru ku sadari saat membaca status Darwis Tere Liye. TERIMA KASIH. Saya baru menyadari betapa bahasa arab sudah diatur dengan bagusnya. Bahkan memiliki aturan mengapa menjawabnya dengan AFWAN. Dan bukan berarti menjawab YOUR WELCOME juga tidak memiliki makna tersendiri. 

Sekarang baca saja status yang panjang lebar namun memuaskan dijamin Insha Allah. Cekidot!


*Terima kasih

Hampir semua keluarga mengajarkan frase "terima kasih" kepada anak2 mereka di usia yang amat dini. Dan bisa dipastikan, hampir anak2 di seluruh dunia, menguasai frase ini jauh lebih awal dibanding kalimat menyuruh, memerintah, dan sebagainya. Akan tetapi, catatan ini tidak akan membahas tentang substansi frase 'terima kasih' tersebut, apalagi soal kalau besok lusa, ternyata orang2 lebih suka menggunakan frase menyuruh, memerintah dan sebagainya, lupa frase terima kasih, saya tidak akan membahasnya, catatan ini simpel tentang frase 'terima kasih' secara bahasa.

Kalian tahu, bagi masyarakat tertentu, saat kita bilang frase 'terima kasih', maka mereka akan menjawabnya dengan "maaf". Saya pernah mengalaminya. Saya bilang terima kasih, mereka dengan wajah tersenyum, mengangguk khidmat bilang "maaf." Aduh, ini menarik sekali. Kenapa dibalas dengan kata 'maaf'? (dialog ini tidak dalam bahasa Indonesia, tapi sy tulis dalam bahasa Indonesia agar lebih simpel). Untunglah ada yang menjelaskan kalau frase 'terima kasih' mutlak milik Tuhan. Manusia hanyalah kepanjangan tangan saja, atau jalan bagi sesuatu kebaikan, sedangkan sumbernya mutlak adalah Tuhan. Jadi kalau mereka menerima frase 'terima kasih', maka jawaban mereka yang sopan dan pantas adalah: 'maaf'. Karena semuanya sungguh hanya Tuhan lah yang pantas membalas. Ini jenis penjelasan yang sangat masuk akal, dan saya mengangguk paham. Benar juga.

Sebaliknya, bagi negara-negara pengguna bahasa Inggris, kalimat 'thank you' sering bisa dijawab 'no problem'. Nah, sama dengan saat kita bilang 'terima kasih', lantas dijawab 'tidak masalah' dalam bahasa Indonesia. Tentu saja, 'no problem' di sini posisinya lebih informal dibanding jika dijawab 'you're weclome' atau 'my pleasure'. No problem boleh jadi karena memang itu sudah tugasnya, jadi ya memang no problem. Sedangkan jawaban 'my pleasure', akan lebih sering digunakan dalam percakapan yang lebih formal. No problem digunakan agar lebih akrab, lebih santai. Namanya juga 'no problem'.

Bagi kebudayaan kita, yang kalau kita mau makan, membawa piring makanan, lantas lazim sekali menawarkan, "Makan, yuk." ke orang sebelah, dan itu jelas bukan berarti memang mengajak makan--hanya basa-basi, frase 'terima kasih' memiliki begitu banyak variasi makna dan penggunaan. Ada terima kasih sambil lalu, ada terima kasih ya terima kasih, ada juga terima kasih dengan salam tempel (bisa ditempeli amplop, ditempeli no rekening); bahkan ada terima kasih bersifat sebaliknya, sinis dan sarkas--yang jelas-jelas tidak sedang terima kasih. Tapi apapun itu, tetaplah frasenya 'terima kasih', dan lazimnya kita menjawab 'sama-sama'. Sama apanya? Sama terima kasihnya. Eh, kalau begitu siapa yang berterimakasih? Pokoknya sama-sama. Menarik, bukan?

Karena saya sudah janji di awal catatan, bahwa tulisan pendek ini tidak akan substantif, hanya bermain-main dengan frase 'terima kasih', maka tentu tidak perlu dibahas lebih detail soal frase lain seperti: 'tidak tahu terima kasih'; yang rasa-rasanya, jadi membuat frase 'terima kasih' awalnya begitu indah, begitu menentramkan membaca/mendengarnya, tiba-tiba terbelokkan maknanya menjadi amat berbeda. Seperti awalnya melihat bidadari, tiba2 berubah menjadi kuntilanak di film2 horor itu. Apalagi kalau ditambahi kata 'dasar', 'dasar tidak tahu terima kasih'. Aduh, jadi rumit sekali.

Baiklah, sebagai penutup, saya ingin bilang, kalau frase terima kasih ini sungguh berkembang begitu luar biasa mengikuti kebiasaan jaman. Jadi jika ada yang menjawabnya dengan 'no problem', 'my pleasure', 'maaf', 'sama-sama', 'terima kasih kembali', 'you're welcome', dan sebagainya, maka saya pernah menyaksikan ada yang menjawabnya dengan cara lain, cari paling up to date. yaiut dengan bentukan kata lain yang lebih akrab, informal dan tentu saja jadi menggemaskan. Bagaimana caranya? Yaitu, saat seseorang bilang: 'terima kasih', maka ternyata temannya justeru menjawab, 'ciyus. miapah?'

Lengkap sudah. Maksudnya sama dengan: 'sama-sama'.

Jadi tidak salah juga kalau anda bilang terima kasih lalu saya jawab "MAAF"
Nggak pake tanda tanya deh :)

Sumber FB  Tere Liye
Masih ingat bahasa arabnya syukron?
Artinya terima kasih. Nah, untuk jawabannya sendiri dibalas dengan kata Afwan.

Tapi berulang kali bahkan saya dulu sempat berpikir tidak tenang, mengapa dijawab afwan yang artinya maaf?

Masa iya orang berterima kasih bukan dijawab sama-sama atau terima kasih kembali?

Dan baru ku sadari saat membaca status Darwis Tere Liye. TERIMA KASIH. Saya baru menyadari betapa bahasa arab sudah diatur dengan bagusnya. Bahkan memiliki aturan mengapa menjawabnya dengan AFWAN. Dan bukan berarti menjawab YOUR WELCOME juga tidak memiliki makna tersendiri. 

Sekarang baca saja status yang panjang lebar namun memuaskan dijamin Insha Allah. Cekidot!


*Terima kasih

Hampir semua keluarga mengajarkan frase "terima kasih" kepada anak2 mereka di usia yang amat dini. Dan bisa dipastikan, hampir anak2 di seluruh dunia, menguasai frase ini jauh lebih awal dibanding kalimat menyuruh, memerintah, dan sebagainya. Akan tetapi, catatan ini tidak akan membahas tentang substansi frase 'terima kasih' tersebut, apalagi soal kalau besok lusa, ternyata orang2 lebih suka menggunakan frase menyuruh, memerintah dan sebagainya, lupa frase terima kasih, saya tidak akan membahasnya, catatan ini simpel tentang frase 'terima kasih' secara bahasa.

Kalian tahu, bagi masyarakat tertentu, saat kita bilang frase 'terima kasih', maka mereka akan menjawabnya dengan "maaf". Saya pernah mengalaminya. Saya bilang terima kasih, mereka dengan wajah tersenyum, mengangguk khidmat bilang "maaf." Aduh, ini menarik sekali. Kenapa dibalas dengan kata 'maaf'? (dialog ini tidak dalam bahasa Indonesia, tapi sy tulis dalam bahasa Indonesia agar lebih simpel). Untunglah ada yang menjelaskan kalau frase 'terima kasih' mutlak milik Tuhan. Manusia hanyalah kepanjangan tangan saja, atau jalan bagi sesuatu kebaikan, sedangkan sumbernya mutlak adalah Tuhan. Jadi kalau mereka menerima frase 'terima kasih', maka jawaban mereka yang sopan dan pantas adalah: 'maaf'. Karena semuanya sungguh hanya Tuhan lah yang pantas membalas. Ini jenis penjelasan yang sangat masuk akal, dan saya mengangguk paham. Benar juga.

Sebaliknya, bagi negara-negara pengguna bahasa Inggris, kalimat 'thank you' sering bisa dijawab 'no problem'. Nah, sama dengan saat kita bilang 'terima kasih', lantas dijawab 'tidak masalah' dalam bahasa Indonesia. Tentu saja, 'no problem' di sini posisinya lebih informal dibanding jika dijawab 'you're weclome' atau 'my pleasure'. No problem boleh jadi karena memang itu sudah tugasnya, jadi ya memang no problem. Sedangkan jawaban 'my pleasure', akan lebih sering digunakan dalam percakapan yang lebih formal. No problem digunakan agar lebih akrab, lebih santai. Namanya juga 'no problem'.

Bagi kebudayaan kita, yang kalau kita mau makan, membawa piring makanan, lantas lazim sekali menawarkan, "Makan, yuk." ke orang sebelah, dan itu jelas bukan berarti memang mengajak makan--hanya basa-basi, frase 'terima kasih' memiliki begitu banyak variasi makna dan penggunaan. Ada terima kasih sambil lalu, ada terima kasih ya terima kasih, ada juga terima kasih dengan salam tempel (bisa ditempeli amplop, ditempeli no rekening); bahkan ada terima kasih bersifat sebaliknya, sinis dan sarkas--yang jelas-jelas tidak sedang terima kasih. Tapi apapun itu, tetaplah frasenya 'terima kasih', dan lazimnya kita menjawab 'sama-sama'. Sama apanya? Sama terima kasihnya. Eh, kalau begitu siapa yang berterimakasih? Pokoknya sama-sama. Menarik, bukan?

Karena saya sudah janji di awal catatan, bahwa tulisan pendek ini tidak akan substantif, hanya bermain-main dengan frase 'terima kasih', maka tentu tidak perlu dibahas lebih detail soal frase lain seperti: 'tidak tahu terima kasih'; yang rasa-rasanya, jadi membuat frase 'terima kasih' awalnya begitu indah, begitu menentramkan membaca/mendengarnya, tiba-tiba terbelokkan maknanya menjadi amat berbeda. Seperti awalnya melihat bidadari, tiba2 berubah menjadi kuntilanak di film2 horor itu. Apalagi kalau ditambahi kata 'dasar', 'dasar tidak tahu terima kasih'. Aduh, jadi rumit sekali.

Baiklah, sebagai penutup, saya ingin bilang, kalau frase terima kasih ini sungguh berkembang begitu luar biasa mengikuti kebiasaan jaman. Jadi jika ada yang menjawabnya dengan 'no problem', 'my pleasure', 'maaf', 'sama-sama', 'terima kasih kembali', 'you're welcome', dan sebagainya, maka saya pernah menyaksikan ada yang menjawabnya dengan cara lain, cari paling up to date. yaiut dengan bentukan kata lain yang lebih akrab, informal dan tentu saja jadi menggemaskan. Bagaimana caranya? Yaitu, saat seseorang bilang: 'terima kasih', maka ternyata temannya justeru menjawab, 'ciyus. miapah?'

Lengkap sudah. Maksudnya sama dengan: 'sama-sama'.

Jadi tidak salah juga kalau anda bilang terima kasih lalu saya jawab "MAAF"
Nggak pake tanda tanya deh :)

Sumber FB  Tere Liye

Manajemen Nurul Yaqin


MANAJEMEN NURUL YAQIN

       Ada banyak hal yang membuatku ingin mengawali 2013 ini dengan senyuman. Dulu pada saat mengakhiri 2011 dengan sedikit kelegaan. Karena ada beberapa harapan yang benar-benar terkabul namun adapun yang belum di kabulkan. 
Bagiku ini semua harus di lakukan dengan sebuah perjuangan keras dan gigih. Ya terang saja, saat ini nyatanya  ada harapan besar yang akan ku jalani. 
Mulailah aku menatap wajah-wajah mendung di langit sana, pastinya musim hujan ini akan berubah lagi ke masa-masa kemarau. Seperti biasanya, aku biasa mencari solusi terbaik untuk hari esok menggapai sebuah kecerahan walau langit tak selalu cerah. 
Kehidupan itu pasti berputar, dari semua kejadian yang pernah ku alami aku akan mengawali sebuah harapan dan keinginan dalam sebuah catatan rapi yakni sebuah MANAJEMEN NURUL YAQIN. 



Manajemen nurul yaqin, manajemen cahaya keyakinan ini adalah sebuah catatan penting dalam hidupku.  
Cahaya keyakinan yang tersimpan di dalam hati untuk mencoba mencari sebuah pengelolaan terbaik. Yakni sebuah harapan besar tentang sebuah kebangkitan dan kemajuan dalam perubahan waktu. Harapanku ini sebenarnya bukanlah harapan yang mungkin jauh dari perkiraan dalam pikiranku. Harapanku adalah harapan seorang manusia yang belajar mengenal sebuah resolusi dari sebuah cahaya keyakinan. 


Tuhan jika memang engkau mengijinkan maka aku pun menanti sebuah nurul yaqin, cahaya keyakinan dalam jiwaku. 

Ada 4 M yang ingin ku tulis dan ku ingat dalam harapan di Resolusi 2013 :

M 1 : Menjadi Pribadi yang lebih baik. 
Dengan menjadi pribadi yang lebih baik, itu berarti sebuah keyakinan akan menjadi orang yang benar-benar lebih baik dari pada kemarin. Tentang sebuah rasa optimis, tentang sebuah perubahan perlahan-lahan yang nantinya menjadi konsisten. Menghadapi masalah dengan senyuman dan mampu untuk menyelesaikan. 

M2 : Menulis 
Menyelesaikan tentang sebuah hobi. Hobi menulisku ini sudah hampir terselesaikan. Namun masih 4 judul yang akan menantiku juga di awal 2013. 
Aku pernah membaca tentang sebuah menulis. Yakni menulis adalah mengikat jejak pemahaman. Menulis juga jalan merekam jejak pemahaman. 

’Jika kamu bukan seorang yang kaya raya (konglomerat) atau seorang ulama besar, jadilah seorang penulis’’. Itulah kata-kata Imam Al-ghazali

Ini yang paling ku renungkan hingga akhirnya aku memiliki rasa cinta terhadap menulis. Pastinya menulis bukan datang begitu saja, melainkan menulis yang dibekali daya pemahaman yang baik. Yakni sebuah ilmu. 
Manfaatnya besar juga terhadap daya ingat kita. Karena melatih kemampuan kerja otak. 
Dari pada melamun tentang keinginan dan harapan 2013 lebih baik menulis tentang manajemen resolusi 2013 kan?

M3 : Menghafal Al-qur’an :
Siapa yang tak ingin menjadi khafidzah /khafid di dunia ini? 
Apalagi bisa mentadaburi Al-qur’an dengan baik. 
Jujur saat ini aku sedang belajar menghafal lagi dari nol. Nikmat tersendiri ku rasa, yakni ketenangan dan sebuah penambahan daya ingat yang kuat.

“Yang tidak datang kepadanya (Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS Fushshilat [41]: 42).

M4 : Membuka peluang usaha
Memulai bisnis kecil-kecilan tentang sebuah ide dan kreativitas yang ku miliki. Yang insya bisa terkonsep dengan baik. Untuk menjeput rezeki yang tidak pernah ada habisnya jika kita mau berpikir keras tentang sebuah kreativitas kemampuan kita untuk berusaha. Semoga.

Nah 4M itu tidak mungkin terealisasikan jika aku tak berusaha semaksimal mungkin. Aku sendiri memotivasinya dengan 4B
1. Berdo’a untuk sebuah pengharapan
2. Bangkit dari sebuah keterpurukan 
3. Belajar tiada henti
4. Berusaha dengan pasti semangat dan penuh percaya diri!

Transparan sekali bukan harapanku. Karena aku sudah memajemen dari sebuah nurul yaqin, cahaya keyakinan. 

Bangkit! Manajemen nurul yaqin untuk meraih sukses. Hari ini ada do’a yang terpatri dan terbungkus rapi dalam hatiku. Dan hasil akhirnya nanti cukuplah aku berikhtiar karena tiada daya dan upaya melainkan dengan izin Allah. 

Ups ada yang kelupaan mba Windi. Saya belum kenal sama mba Windi. Karena saya baru mengenal beberapa hari kemarin saat mengomentari blognya itu pun sebatas maya. Semoga saja berakhir di dunia nyata aamiin. 

Cukup sekian Manajemen Nurul Yaqin 2013 versi Annur. Kamu??

"Ini Resolusiku, Share dong Resolusimu”




Annur El Karimah 


MANAJEMEN NURUL YAQIN

       Ada banyak hal yang membuatku ingin mengawali 2013 ini dengan senyuman. Dulu pada saat mengakhiri 2011 dengan sedikit kelegaan. Karena ada beberapa harapan yang benar-benar terkabul namun adapun yang belum di kabulkan. 
Bagiku ini semua harus di lakukan dengan sebuah perjuangan keras dan gigih. Ya terang saja, saat ini nyatanya  ada harapan besar yang akan ku jalani. 
Mulailah aku menatap wajah-wajah mendung di langit sana, pastinya musim hujan ini akan berubah lagi ke masa-masa kemarau. Seperti biasanya, aku biasa mencari solusi terbaik untuk hari esok menggapai sebuah kecerahan walau langit tak selalu cerah. 
Kehidupan itu pasti berputar, dari semua kejadian yang pernah ku alami aku akan mengawali sebuah harapan dan keinginan dalam sebuah catatan rapi yakni sebuah MANAJEMEN NURUL YAQIN. 



Manajemen nurul yaqin, manajemen cahaya keyakinan ini adalah sebuah catatan penting dalam hidupku.  
Cahaya keyakinan yang tersimpan di dalam hati untuk mencoba mencari sebuah pengelolaan terbaik. Yakni sebuah harapan besar tentang sebuah kebangkitan dan kemajuan dalam perubahan waktu. Harapanku ini sebenarnya bukanlah harapan yang mungkin jauh dari perkiraan dalam pikiranku. Harapanku adalah harapan seorang manusia yang belajar mengenal sebuah resolusi dari sebuah cahaya keyakinan. 


Tuhan jika memang engkau mengijinkan maka aku pun menanti sebuah nurul yaqin, cahaya keyakinan dalam jiwaku. 

Ada 4 M yang ingin ku tulis dan ku ingat dalam harapan di Resolusi 2013 :

M 1 : Menjadi Pribadi yang lebih baik. 
Dengan menjadi pribadi yang lebih baik, itu berarti sebuah keyakinan akan menjadi orang yang benar-benar lebih baik dari pada kemarin. Tentang sebuah rasa optimis, tentang sebuah perubahan perlahan-lahan yang nantinya menjadi konsisten. Menghadapi masalah dengan senyuman dan mampu untuk menyelesaikan. 

M2 : Menulis 
Menyelesaikan tentang sebuah hobi. Hobi menulisku ini sudah hampir terselesaikan. Namun masih 4 judul yang akan menantiku juga di awal 2013. 
Aku pernah membaca tentang sebuah menulis. Yakni menulis adalah mengikat jejak pemahaman. Menulis juga jalan merekam jejak pemahaman. 

’Jika kamu bukan seorang yang kaya raya (konglomerat) atau seorang ulama besar, jadilah seorang penulis’’. Itulah kata-kata Imam Al-ghazali

Ini yang paling ku renungkan hingga akhirnya aku memiliki rasa cinta terhadap menulis. Pastinya menulis bukan datang begitu saja, melainkan menulis yang dibekali daya pemahaman yang baik. Yakni sebuah ilmu. 
Manfaatnya besar juga terhadap daya ingat kita. Karena melatih kemampuan kerja otak. 
Dari pada melamun tentang keinginan dan harapan 2013 lebih baik menulis tentang manajemen resolusi 2013 kan?

M3 : Menghafal Al-qur’an :
Siapa yang tak ingin menjadi khafidzah /khafid di dunia ini? 
Apalagi bisa mentadaburi Al-qur’an dengan baik. 
Jujur saat ini aku sedang belajar menghafal lagi dari nol. Nikmat tersendiri ku rasa, yakni ketenangan dan sebuah penambahan daya ingat yang kuat.

“Yang tidak datang kepadanya (Al Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS Fushshilat [41]: 42).

M4 : Membuka peluang usaha
Memulai bisnis kecil-kecilan tentang sebuah ide dan kreativitas yang ku miliki. Yang insya bisa terkonsep dengan baik. Untuk menjeput rezeki yang tidak pernah ada habisnya jika kita mau berpikir keras tentang sebuah kreativitas kemampuan kita untuk berusaha. Semoga.

Nah 4M itu tidak mungkin terealisasikan jika aku tak berusaha semaksimal mungkin. Aku sendiri memotivasinya dengan 4B
1. Berdo’a untuk sebuah pengharapan
2. Bangkit dari sebuah keterpurukan 
3. Belajar tiada henti
4. Berusaha dengan pasti semangat dan penuh percaya diri!

Transparan sekali bukan harapanku. Karena aku sudah memajemen dari sebuah nurul yaqin, cahaya keyakinan. 

Bangkit! Manajemen nurul yaqin untuk meraih sukses. Hari ini ada do’a yang terpatri dan terbungkus rapi dalam hatiku. Dan hasil akhirnya nanti cukuplah aku berikhtiar karena tiada daya dan upaya melainkan dengan izin Allah. 

Ups ada yang kelupaan mba Windi. Saya belum kenal sama mba Windi. Karena saya baru mengenal beberapa hari kemarin saat mengomentari blognya itu pun sebatas maya. Semoga saja berakhir di dunia nyata aamiin. 

Cukup sekian Manajemen Nurul Yaqin 2013 versi Annur. Kamu??

"Ini Resolusiku, Share dong Resolusimu”




Annur El Karimah 

Si Kribo

SI KRIBO 


       Ku lihat beberapa anak sibuk membuka dan membaca majalah edisi terbaru hari ini. Majalah khusus remaja wanita yang sekarang sedang booming. Ehmm, tapi entahlah dengan diriku, aku tak suka. Ku lihat Lani sibuk juga dengan majalah yang ia nikmati bersama cemilan ringannya itu di sudut sepi ruang perpustakaan. Kursi yang paling belakang.
     “baca apa yah dia?” gumamku sembari melangkah maju mendekatinya.
     “eh Nisa, sini. Lihat deh rambutnya si Asti artis yang naik daun kemarin gara-gara film terbarunya. Sekarang cantik” pujinya begitu renyah.
       “oh, iya film yang merubah penampilan sesungguhnya kan?” sahutku memperhatikan wajahnya tampak asyik menyulam senyumannya untuk bacaan di siang hari.
        “hemm, seandainya ku bisa sepertinya. Rebonding” sambil mengelus-elus rambutnya yang kriting. 
      “hihihi, aku rasa rambut sarang burungnya itu akan tetap ada di sekolah ini. Dia itu sudah khas, kalau mau seperti Asti sepertinya tidak mungkin”batinku geli. 
***
        Esoknya ku lihat Lani tampak berbeda. Penampilannya sekarang lebih kece. Lihat saja dari atas sampai ujung kaki. Ia berhasil rebonding dan rambutnya lurus lepek. Betapa terkejutnya aku dan teman-teman yang lain saling memuji penampilannya. “wow” ujar beberapa teman kelasnya. Begitu pedenya Lani tampak malu lagi berjalan dengan kepala sedikit mendongak tegak dan dandannya plus layaknya di permak salon mahal. 
Hampir setiap hari ia menarik perhatian para siswa-siswi di sekolah. Euforia kembali ia rasakan hampir setiap hari bahkan ketika pujian itu membuatnya melayang-layang tinggi. Sebenarnya aku miris ia jadi sombong. Tapi itulah penampilan bisa membuat semua orang lupa diri. 
**


      Namun itu tidak berlangsung lama, ku lihat langkah Lani tampak gontai. Setelah hampir dua minggu memasuki wajah barunya. Ia tiba-tiba saja memakai topi dengan kuncir kuda yang biasa ia lakukan saat rambutnya tampak berantakan. Semua orang kini terdiam, bahkan sebagian mentertawakan dan mencibirnya. 
Banyak komentar miring tentang rambutnya. 
“kenapa tuh obat rebondingnya? Mungkin di salon murahan yah? Lihat dunk rambutku. Sekali rebonding satu juta. Bisa tahan sampai beberapa bulan”sindir Fifi teman kelas sebelahnya. 
Saat pulang sekolah aku dan Mirna mendapati Lani tengah berjalan menuju salon Cici. Tapi salon itu rupanya tutup. Aku dan Mirna cepat-cepat memburu Cici. 
“eh rambutmu kelihatannya sudah mengembang lagi?”Tanya Mirna sembari memperhatikan rambut Lani yang beberapa mengeriting.
“iya Mir, salonnya tutup”
“tutup? Ku lihat di segel kok. Katanya banyak salon aspal yang akan di segel karena maraknya pemberitaan di TV” sahut Mirna
“Iya, tapi itu kan produk pemutih. Rambutku tidak kok”cepat-cepat ia membela diri walau tampak malu.
“tapi, aku suka kamu yang dulu. Kamu yang dulu tidak peduli dengan cibiran sarang burung. Justru kamu semakin kuat dan tahan daya dengan ledekan anak-anak. Aku ingin kamu yang dulu” ujarku.
“iya sih, sebenarnya aku malu sendiri. Aku selama ini datang ke salon yang murah karena tergiur seperti Asti artis top itu. Yah, mau bagaimana lagi uangku pas-pasan sebagai anak SMA. Jadi aku berusaha mati-matian biar bisa rebonding. Aku ingin menunjukkan pada anak-anak kalau aku….”
Tiba-tiba air matanya mengalir berderaian ke wajahnya. Aku segera merangkul tubuhnya yang kian hari kian kurus saja. Ia berusaha tersenyum dan tertawa kecil sembari menghapus air matanya. 
“si kribo akan tetap ada kan?” ujar Lani lalu membuka topinya.
“menurutku tak perlu malu dengan rambutmu yang kribo. Kamu kan bisa menutupinya sepertiku” aku sambil menunjukkan Kartu Osis.
“wah ini kamu? Rambutmu juga keriting kayak mie instan yah! Aku tidak percaya” Lani terkejut dan mulutnya menganga karena tak percaya jika rambutku juga keriting dan agak kribo.
“cara aman dan nyaman supaya tidak di cibir yah seperti sekarang ini. Dengan kerudung ini” sahutku sambil memegangi kerudung putih dengan paduan bros merah bentuk kupu-kupu terbuat dari resletting.  

Lani terdiam lalu menatapku penuh keceriaan dan ada cahaya harapan di matanya yang masih berkaca-kaca.

~_~

Annur El Karimah dalam cerpen mini ^_^

Nb : Cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak ada unsur kesengajaan menyindir orang berambut keriting ataupun kribo. Afwan. 
SI KRIBO 


       Ku lihat beberapa anak sibuk membuka dan membaca majalah edisi terbaru hari ini. Majalah khusus remaja wanita yang sekarang sedang booming. Ehmm, tapi entahlah dengan diriku, aku tak suka. Ku lihat Lani sibuk juga dengan majalah yang ia nikmati bersama cemilan ringannya itu di sudut sepi ruang perpustakaan. Kursi yang paling belakang.
     “baca apa yah dia?” gumamku sembari melangkah maju mendekatinya.
     “eh Nisa, sini. Lihat deh rambutnya si Asti artis yang naik daun kemarin gara-gara film terbarunya. Sekarang cantik” pujinya begitu renyah.
       “oh, iya film yang merubah penampilan sesungguhnya kan?” sahutku memperhatikan wajahnya tampak asyik menyulam senyumannya untuk bacaan di siang hari.
        “hemm, seandainya ku bisa sepertinya. Rebonding” sambil mengelus-elus rambutnya yang kriting. 
      “hihihi, aku rasa rambut sarang burungnya itu akan tetap ada di sekolah ini. Dia itu sudah khas, kalau mau seperti Asti sepertinya tidak mungkin”batinku geli. 
***
        Esoknya ku lihat Lani tampak berbeda. Penampilannya sekarang lebih kece. Lihat saja dari atas sampai ujung kaki. Ia berhasil rebonding dan rambutnya lurus lepek. Betapa terkejutnya aku dan teman-teman yang lain saling memuji penampilannya. “wow” ujar beberapa teman kelasnya. Begitu pedenya Lani tampak malu lagi berjalan dengan kepala sedikit mendongak tegak dan dandannya plus layaknya di permak salon mahal. 
Hampir setiap hari ia menarik perhatian para siswa-siswi di sekolah. Euforia kembali ia rasakan hampir setiap hari bahkan ketika pujian itu membuatnya melayang-layang tinggi. Sebenarnya aku miris ia jadi sombong. Tapi itulah penampilan bisa membuat semua orang lupa diri. 
**


      Namun itu tidak berlangsung lama, ku lihat langkah Lani tampak gontai. Setelah hampir dua minggu memasuki wajah barunya. Ia tiba-tiba saja memakai topi dengan kuncir kuda yang biasa ia lakukan saat rambutnya tampak berantakan. Semua orang kini terdiam, bahkan sebagian mentertawakan dan mencibirnya. 
Banyak komentar miring tentang rambutnya. 
“kenapa tuh obat rebondingnya? Mungkin di salon murahan yah? Lihat dunk rambutku. Sekali rebonding satu juta. Bisa tahan sampai beberapa bulan”sindir Fifi teman kelas sebelahnya. 
Saat pulang sekolah aku dan Mirna mendapati Lani tengah berjalan menuju salon Cici. Tapi salon itu rupanya tutup. Aku dan Mirna cepat-cepat memburu Cici. 
“eh rambutmu kelihatannya sudah mengembang lagi?”Tanya Mirna sembari memperhatikan rambut Lani yang beberapa mengeriting.
“iya Mir, salonnya tutup”
“tutup? Ku lihat di segel kok. Katanya banyak salon aspal yang akan di segel karena maraknya pemberitaan di TV” sahut Mirna
“Iya, tapi itu kan produk pemutih. Rambutku tidak kok”cepat-cepat ia membela diri walau tampak malu.
“tapi, aku suka kamu yang dulu. Kamu yang dulu tidak peduli dengan cibiran sarang burung. Justru kamu semakin kuat dan tahan daya dengan ledekan anak-anak. Aku ingin kamu yang dulu” ujarku.
“iya sih, sebenarnya aku malu sendiri. Aku selama ini datang ke salon yang murah karena tergiur seperti Asti artis top itu. Yah, mau bagaimana lagi uangku pas-pasan sebagai anak SMA. Jadi aku berusaha mati-matian biar bisa rebonding. Aku ingin menunjukkan pada anak-anak kalau aku….”
Tiba-tiba air matanya mengalir berderaian ke wajahnya. Aku segera merangkul tubuhnya yang kian hari kian kurus saja. Ia berusaha tersenyum dan tertawa kecil sembari menghapus air matanya. 
“si kribo akan tetap ada kan?” ujar Lani lalu membuka topinya.
“menurutku tak perlu malu dengan rambutmu yang kribo. Kamu kan bisa menutupinya sepertiku” aku sambil menunjukkan Kartu Osis.
“wah ini kamu? Rambutmu juga keriting kayak mie instan yah! Aku tidak percaya” Lani terkejut dan mulutnya menganga karena tak percaya jika rambutku juga keriting dan agak kribo.
“cara aman dan nyaman supaya tidak di cibir yah seperti sekarang ini. Dengan kerudung ini” sahutku sambil memegangi kerudung putih dengan paduan bros merah bentuk kupu-kupu terbuat dari resletting.  

Lani terdiam lalu menatapku penuh keceriaan dan ada cahaya harapan di matanya yang masih berkaca-kaca.

~_~

Annur El Karimah dalam cerpen mini ^_^

Nb : Cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak ada unsur kesengajaan menyindir orang berambut keriting ataupun kribo. Afwan. 

Pangeran tidurku

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Mimpiku 
Mungkinkah kaulah tulang rusukku?
Adakah nyata dalam menunggu
Yang ku tahu kau tercipta untukku.


6 Desember 2012

Ini tentang mimpi, rasanya masih terasa manis karena baru semalam aku merasakannya. Walau sekejap tapi tak pernah ku duga sebelumnya. Terang saja, mimpi tak bisa di rekayasa apalagi di binasakan begitu saja. 


#Mimpiku.
 Saat itu aku tengah duduk sembari menyaksikan anak-anak terjun bebas di sungai. Sungai yang indah dan jernih layaknya kolam renang. Tepat sekali di pinggir sebuah rumah. 
Ku dapati itu sebelumnya saat aku masih mengenakan celana hitam, berkerudung orange dan berbaju panjang orange. Warna kerudung kesayanganku saat ini. Hampir saja kakiku masuk ke dalam rumah, sedangkan di teras dan ruang tamu tampak terisi beberapa lelaki dengan mengenakan kopiah/peci dan berbaju koko. Kebanyakan memakai sarung. Akhirnya ku memilih duduk di halaman rumah tetanggaku. Entah rumah siapa, dan aku juga tak merasakan itu rumahku. 
Tiba-tiba saja ada lelaki datang menghampiriku. Ia duduk persis berjarak 30 cm dari tempat dudukku. Aku terkesiap, dan jantungku seakan berdenyut kencang. "Ini bukan jarak yang ku inginkan" desisku cepat menunduk saat mata lelaki itu sesat memperhatikanku.
"Sedang menunggu?" 
"iya"
"sudah menikah?" tanyanya begitu tak ragu.
Lelaki berkaos hitam bercelana tentara dan mengenakan topi tentara itu membuatku semakin penasaran. Ada janggut yang membuatnya semakin manis.
"Duhai hati, ampunilah aku Ya Rabb" seketika aku tersipu malu saat ingin menjawabnya.

Tiba-tiba hujan turun begitu deras. Dan semua panik karena sedang berada di luar. Kemudian aku berlari masuk ke rumah tetanggaku. Tapi malang, aku melihat api diatas genteng. Aku cepat keluar mencari aman. Tidak seperti yang ku duga, ku pikir api biasa. Nyatanya ada api yang menjalar bersama derasnya hujan. 
Api itu menjalar menghanguskan pagar tembok di sisi ruas sepanjang jalan.
Beberapa orang menghambur tampak ketakutan. Dan semakin menjerit tak tertahkan saat api membaur bersama awan yang menghitam. 
"Astaghfirullah, api ada di mana-mana" saat itu batinku mulai gelisah. 
Ku takuti ini adalah kiamat nyata yang akan terjadi dan aku mengalaminya. Kita terpisahkan disini, sedangkan keluargaku tak tahu entah dimana.
Seketika angin mendesau kencang. Api-api itu menghilang cepat. Gerimis mulai tampak tenang. Air mataku yang membaur bersama hujan rasanya sudah bisa terhapuskan.

Saat kaki ini melangkah kembali ada seorang pria menarik tanganku. Ia berhasil melingkarkan dan menghimpit tangan kiriku. Aku tak tahu siapa, karena lelaki itu benar-benar misterius mengenakan baju serba hitam.
Lalu kemanakah lelaki yang menanyakan statusku sebelum hujan membasahi tanah?


Aku bertabrakan dengan seorang wanita tapi keadaanku masih bergandengan dengan seorang pria yang kemudian mengajakku ke cafe. 
Tiba-tiba ia mengalungkan sebuah kalung rantai berbandul bentuk love. begitu cepat aku tersadar saat ku melihat kalung itu telah melingkar di leherku. Tercenung dan aku tak bisa menerima saat lelaki bercelana tentara hijau itu terbangun dari duduknya yang sedari tadi duduk di meja yang berbeda dan tak jauh dari aku duduk.

Ia tampak marah sambil berjalan menuju keluar, aku menyadari dengan cepat. Lelaki itu bermata agak sipit berpostur tubuh tinggi. Namun wajahnya tertupi jaket hitam itu membuatku semakin penasaran.
Ku mengejarnya cepat sesaat hujan menembus kulitku.

Tepat jam 4 suara azan subuh berkumandang di iringi nyanyian hujan. Menyeruak dalam keheningan tidurku. 
Sayang, ini hanya mimpi. Aku bangkit duduk sambil menyadarkan ingatanku.

Kemanakah akan berlabuh? akankah dalam waktu dekat kau benar-benar menemani nyata tidurku? Semoga. 


Annur El Karimah, sedang terlelap bersama mimpi

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Mimpiku 
Mungkinkah kaulah tulang rusukku?
Adakah nyata dalam menunggu
Yang ku tahu kau tercipta untukku.


6 Desember 2012

Ini tentang mimpi, rasanya masih terasa manis karena baru semalam aku merasakannya. Walau sekejap tapi tak pernah ku duga sebelumnya. Terang saja, mimpi tak bisa di rekayasa apalagi di binasakan begitu saja. 


#Mimpiku.
 Saat itu aku tengah duduk sembari menyaksikan anak-anak terjun bebas di sungai. Sungai yang indah dan jernih layaknya kolam renang. Tepat sekali di pinggir sebuah rumah. 
Ku dapati itu sebelumnya saat aku masih mengenakan celana hitam, berkerudung orange dan berbaju panjang orange. Warna kerudung kesayanganku saat ini. Hampir saja kakiku masuk ke dalam rumah, sedangkan di teras dan ruang tamu tampak terisi beberapa lelaki dengan mengenakan kopiah/peci dan berbaju koko. Kebanyakan memakai sarung. Akhirnya ku memilih duduk di halaman rumah tetanggaku. Entah rumah siapa, dan aku juga tak merasakan itu rumahku. 
Tiba-tiba saja ada lelaki datang menghampiriku. Ia duduk persis berjarak 30 cm dari tempat dudukku. Aku terkesiap, dan jantungku seakan berdenyut kencang. "Ini bukan jarak yang ku inginkan" desisku cepat menunduk saat mata lelaki itu sesat memperhatikanku.
"Sedang menunggu?" 
"iya"
"sudah menikah?" tanyanya begitu tak ragu.
Lelaki berkaos hitam bercelana tentara dan mengenakan topi tentara itu membuatku semakin penasaran. Ada janggut yang membuatnya semakin manis.
"Duhai hati, ampunilah aku Ya Rabb" seketika aku tersipu malu saat ingin menjawabnya.

Tiba-tiba hujan turun begitu deras. Dan semua panik karena sedang berada di luar. Kemudian aku berlari masuk ke rumah tetanggaku. Tapi malang, aku melihat api diatas genteng. Aku cepat keluar mencari aman. Tidak seperti yang ku duga, ku pikir api biasa. Nyatanya ada api yang menjalar bersama derasnya hujan. 
Api itu menjalar menghanguskan pagar tembok di sisi ruas sepanjang jalan.
Beberapa orang menghambur tampak ketakutan. Dan semakin menjerit tak tertahkan saat api membaur bersama awan yang menghitam. 
"Astaghfirullah, api ada di mana-mana" saat itu batinku mulai gelisah. 
Ku takuti ini adalah kiamat nyata yang akan terjadi dan aku mengalaminya. Kita terpisahkan disini, sedangkan keluargaku tak tahu entah dimana.
Seketika angin mendesau kencang. Api-api itu menghilang cepat. Gerimis mulai tampak tenang. Air mataku yang membaur bersama hujan rasanya sudah bisa terhapuskan.

Saat kaki ini melangkah kembali ada seorang pria menarik tanganku. Ia berhasil melingkarkan dan menghimpit tangan kiriku. Aku tak tahu siapa, karena lelaki itu benar-benar misterius mengenakan baju serba hitam.
Lalu kemanakah lelaki yang menanyakan statusku sebelum hujan membasahi tanah?


Aku bertabrakan dengan seorang wanita tapi keadaanku masih bergandengan dengan seorang pria yang kemudian mengajakku ke cafe. 
Tiba-tiba ia mengalungkan sebuah kalung rantai berbandul bentuk love. begitu cepat aku tersadar saat ku melihat kalung itu telah melingkar di leherku. Tercenung dan aku tak bisa menerima saat lelaki bercelana tentara hijau itu terbangun dari duduknya yang sedari tadi duduk di meja yang berbeda dan tak jauh dari aku duduk.

Ia tampak marah sambil berjalan menuju keluar, aku menyadari dengan cepat. Lelaki itu bermata agak sipit berpostur tubuh tinggi. Namun wajahnya tertupi jaket hitam itu membuatku semakin penasaran.
Ku mengejarnya cepat sesaat hujan menembus kulitku.

Tepat jam 4 suara azan subuh berkumandang di iringi nyanyian hujan. Menyeruak dalam keheningan tidurku. 
Sayang, ini hanya mimpi. Aku bangkit duduk sambil menyadarkan ingatanku.

Kemanakah akan berlabuh? akankah dalam waktu dekat kau benar-benar menemani nyata tidurku? Semoga. 


Annur El Karimah, sedang terlelap bersama mimpi

Teguh pada prisip



gambar disini


Curahkan hujan mutiara Langit Sardib

dan luapkan sumur-sumur Takruratibra
Jika aku hidup maka aku tidak pernah kehabisan makan 
dan jika aku mati tak pernah kehabisan kuburan
Ambisiku adalah ambisi raja dan jiwaku 
adalah jiwa merdeka yang melihat kehinaan sebagai kekufuran
Jika aku tidak pernah puas dengan makanan selama hidupku 
maka kenapa aku datang menemui Zaid dan Umar

Seperti itulah sikap orang-orang yang hidup dengan berpergang teguh prinsip, jujur dalam dakwah, dan sungguh-sungguh dalam menjalankan risalah.



#Penyemangatku hari ini ^_^ Semoga




gambar disini


Curahkan hujan mutiara Langit Sardib

dan luapkan sumur-sumur Takruratibra
Jika aku hidup maka aku tidak pernah kehabisan makan 
dan jika aku mati tak pernah kehabisan kuburan
Ambisiku adalah ambisi raja dan jiwaku 
adalah jiwa merdeka yang melihat kehinaan sebagai kekufuran
Jika aku tidak pernah puas dengan makanan selama hidupku 
maka kenapa aku datang menemui Zaid dan Umar

Seperti itulah sikap orang-orang yang hidup dengan berpergang teguh prinsip, jujur dalam dakwah, dan sungguh-sungguh dalam menjalankan risalah.



#Penyemangatku hari ini ^_^ Semoga


* MENCARI JODOH...

*Mencari jodoh

gambar disini

Saya punya teman baik saat kuliah, belasan tahun lalu. Dan hingga hari ini tetap jadi teman baik. Di antara banyak teman lainnya, saya amat menghormatinya. Bukan karena dia paling sukses, paling kaya, paling ngetop. Tapi karena dia punya sebuah 'rahasia', yang tidak banyak orang bisa melakukannya--bicara sih mudah, prakteknya susah.

Saya ingat sekali, waktu itu, kami baru lulus kuliah, masing-masing mulai bekerja, meniti karir masa depan. Satu persatu teman kuliah mengabarkan telah menikah, hingga akhirnya, teman yang satu ini bilang dia akan menikah, segera. Wow, itu sungguh kabar spesial.

Saya segera bertanya penuh antusiasme, dengan siapa? Dia menyebut nama seorang gadis. Sudah pernah bertemu? Menggeleng. Oke, saya segera paham, mereka mencari jodoh dengan proses berkenalan, tidak pacaran, jadi tentu belum pernah bertemu. Apakah anaknya cantik? Saya bertanya, menggoda. Dia tersenyum, menggeleng. Eh? berarti jelek, dong? Dia tertawa lepas. 

Nah, inilah rahasia besarnya. Teman saya ini 'amat keterlaluan' mempercayai bahwa jodoh yg baik, akan dikirimkan Tuhan, tanpa tertukar, tanpa tersesat. Teman saya ini 'begitu keterlaluan' mempercayai bahwa laki-laki yg baik adalah utk wanita yg baik, dan sebaliknya, wanita yg baik utk laki-laki yg baik. Itu jelas tertulis di dalam kitab suci, mana mungkin dusta, dan dia memegangnya teguh2 tanpa keraguan sedikit pun.

Jadi, saat dia merasa sudah mulai mapan, bekerja, sudah saatnya menikah, maka dia mencari jodoh dgn kelapangan hati begitu besar. Bayangkan, dia hanya melihat selembar kertas, bertuliskan biodata gadis itu. Tidak melihat foto sama sekali, lantas mengangguk, dia bersedia.

"Serius? Tidak melihat fotonya sama sekali?"
Teman saya menggeleng, "Dengan melihat foto, saya khawatir malah berubah pikiran. Rasa mantap di hati jadi berkurang."
"Aduh, bagaimana kalau gadis jerawatan?" --maaf kalau ada anggota page ini yg jerawatan--
Teman saya tertawa. Untuk level dia, dengan melihat gesture tawanya, itu jelas bukan masalah.
"Aduh, bagaimana nanti kalau ternyata gadis itu panu-an? Bisul-an?" Saya mulai cemas--lagi2 maaf kalau ada anggota page ini yg panu-an, bisul-an.
Teman saya ini lagi2 hanya tertawa kecil. 
Tahun-tahun itu, sy sungguh mengasihani betapa jauhnya perbedaan pemahaman di kepala sy dengan kepala teman sy itu. Di kepala saya, hanya dangkal, penuh ukuran duniawi. Di kepala dia, berserah diri dalam urusan jodoh, mengkristal menjadi langkah kongkret, bukan cuma bermanis2.

Maka, mereka menikah. 

Hari ini, pasangan teman sy ini sudah punya empat anak. Apakah mereka bahagia? Sy tdk tahu. Yg saya lihat, mereka bisa mengatasi banyak pasang-surut keluarga mereka. Apakah pasangan ini akan langgeng hingga maut menjemput? Sy tdk tahu. Dunia terus berubah, dan orang2 boleh jadi berubah tabiat. Tapi jelas sekali, bukan itu poin pentingnya. Poinnya, saya menyaksikan hal ini dengan mata kepala sendiri. Dekat sekali. 

Apakah ini cara menikah terbaik? Belum tentu. Apakah hal seperti ini menjamin masuk surga? Lagi2 belum tentu. Toh, di dunia ini, karena kasih sayang Tuhan, banyak saja yg aneh2, ngaco2, terlihat baik2 saja, kaya raya, dan mengaku bahagia. Lihatlah, pasangan tanpa menikah, artsi2 top itu, bangga sekali memamerkannya, memangnya pernah disambar petir? Tidak, kan.

Apakah kita boleh menolak lamaran gara-gara karena hal fisik dan alasan duniawi lainnya? Ya boleh-boleh saja. Apakah kita boleh mencari pasangan paling oke? Selektif, penuh kriteria? Ya boleh-boleh saja. Tidak ada larangan. Saya tdk menemukan di dalam kitab suci dan riwayat hadis, ada ancaman masuk neraka orang-orang yg melakukan hal seperti ini. 

Tetapi dengan mendengarkan cerita teman saya ini, maka patut sekali dipikirkan, urusan ini lebih mudah dikatakan, tapi selalu lebih sulit saat dipraktekkan. Maka, sekarang, silahkan dipahami masing-masing. Bagi yg belum menikah, maka pikirkan baik-baik, akan seperti apa kalian menatap urusan perjodohan itu. Penuh ukuran duniawi, boleh. Berserah diri karena percaya itu takdir Tuhan, terus berdoa, memegang janji Tuhan dgn kokoh, juga amat boleh.

Yang tidak boleh itu, menjadi munafik. Membawa-bawa alasan agama untuk keinginan duniawi pribadi. Karena urusan perjodohan ini kadang banyak sekali kelokan-kelokan hipokrasinya. Saya tidak akan membahasnya lebih detail. Silahkan pikirkan saja. Saat kalian menjalaninya, kalian akan menemukan sendiri kelokan-kelokan tersebut. Dan buat yg masih remaja, terlalu muda, belum mengerti, ingat saja tulisan saya ini, beberapa tahun lagi, boleh jadi masih relevan, dan kalian memahaminya.


UJAR BANG TERE LIYE : karena penghormatan itu, saya menulis nama anak pertama pasangan teman saya ini di halaman persembahan salah satu novel.

SUMBER : FB BANG TERE LIYE 
Saya senang sekali dengan tulisan beliau, semoga membangun dan menjadi renungan berharga bagi kita semua aamiin. (^_^)
Terima kasih, aku begitu mengerti. 
TERE LIYE Penulis terbaik yang pernah ku kenal.

*Mencari jodoh

gambar disini

Saya punya teman baik saat kuliah, belasan tahun lalu. Dan hingga hari ini tetap jadi teman baik. Di antara banyak teman lainnya, saya amat menghormatinya. Bukan karena dia paling sukses, paling kaya, paling ngetop. Tapi karena dia punya sebuah 'rahasia', yang tidak banyak orang bisa melakukannya--bicara sih mudah, prakteknya susah.

Saya ingat sekali, waktu itu, kami baru lulus kuliah, masing-masing mulai bekerja, meniti karir masa depan. Satu persatu teman kuliah mengabarkan telah menikah, hingga akhirnya, teman yang satu ini bilang dia akan menikah, segera. Wow, itu sungguh kabar spesial.

Saya segera bertanya penuh antusiasme, dengan siapa? Dia menyebut nama seorang gadis. Sudah pernah bertemu? Menggeleng. Oke, saya segera paham, mereka mencari jodoh dengan proses berkenalan, tidak pacaran, jadi tentu belum pernah bertemu. Apakah anaknya cantik? Saya bertanya, menggoda. Dia tersenyum, menggeleng. Eh? berarti jelek, dong? Dia tertawa lepas. 

Nah, inilah rahasia besarnya. Teman saya ini 'amat keterlaluan' mempercayai bahwa jodoh yg baik, akan dikirimkan Tuhan, tanpa tertukar, tanpa tersesat. Teman saya ini 'begitu keterlaluan' mempercayai bahwa laki-laki yg baik adalah utk wanita yg baik, dan sebaliknya, wanita yg baik utk laki-laki yg baik. Itu jelas tertulis di dalam kitab suci, mana mungkin dusta, dan dia memegangnya teguh2 tanpa keraguan sedikit pun.

Jadi, saat dia merasa sudah mulai mapan, bekerja, sudah saatnya menikah, maka dia mencari jodoh dgn kelapangan hati begitu besar. Bayangkan, dia hanya melihat selembar kertas, bertuliskan biodata gadis itu. Tidak melihat foto sama sekali, lantas mengangguk, dia bersedia.

"Serius? Tidak melihat fotonya sama sekali?"
Teman saya menggeleng, "Dengan melihat foto, saya khawatir malah berubah pikiran. Rasa mantap di hati jadi berkurang."
"Aduh, bagaimana kalau gadis jerawatan?" --maaf kalau ada anggota page ini yg jerawatan--
Teman saya tertawa. Untuk level dia, dengan melihat gesture tawanya, itu jelas bukan masalah.
"Aduh, bagaimana nanti kalau ternyata gadis itu panu-an? Bisul-an?" Saya mulai cemas--lagi2 maaf kalau ada anggota page ini yg panu-an, bisul-an.
Teman saya ini lagi2 hanya tertawa kecil. 
Tahun-tahun itu, sy sungguh mengasihani betapa jauhnya perbedaan pemahaman di kepala sy dengan kepala teman sy itu. Di kepala saya, hanya dangkal, penuh ukuran duniawi. Di kepala dia, berserah diri dalam urusan jodoh, mengkristal menjadi langkah kongkret, bukan cuma bermanis2.

Maka, mereka menikah. 

Hari ini, pasangan teman sy ini sudah punya empat anak. Apakah mereka bahagia? Sy tdk tahu. Yg saya lihat, mereka bisa mengatasi banyak pasang-surut keluarga mereka. Apakah pasangan ini akan langgeng hingga maut menjemput? Sy tdk tahu. Dunia terus berubah, dan orang2 boleh jadi berubah tabiat. Tapi jelas sekali, bukan itu poin pentingnya. Poinnya, saya menyaksikan hal ini dengan mata kepala sendiri. Dekat sekali. 

Apakah ini cara menikah terbaik? Belum tentu. Apakah hal seperti ini menjamin masuk surga? Lagi2 belum tentu. Toh, di dunia ini, karena kasih sayang Tuhan, banyak saja yg aneh2, ngaco2, terlihat baik2 saja, kaya raya, dan mengaku bahagia. Lihatlah, pasangan tanpa menikah, artsi2 top itu, bangga sekali memamerkannya, memangnya pernah disambar petir? Tidak, kan.

Apakah kita boleh menolak lamaran gara-gara karena hal fisik dan alasan duniawi lainnya? Ya boleh-boleh saja. Apakah kita boleh mencari pasangan paling oke? Selektif, penuh kriteria? Ya boleh-boleh saja. Tidak ada larangan. Saya tdk menemukan di dalam kitab suci dan riwayat hadis, ada ancaman masuk neraka orang-orang yg melakukan hal seperti ini. 

Tetapi dengan mendengarkan cerita teman saya ini, maka patut sekali dipikirkan, urusan ini lebih mudah dikatakan, tapi selalu lebih sulit saat dipraktekkan. Maka, sekarang, silahkan dipahami masing-masing. Bagi yg belum menikah, maka pikirkan baik-baik, akan seperti apa kalian menatap urusan perjodohan itu. Penuh ukuran duniawi, boleh. Berserah diri karena percaya itu takdir Tuhan, terus berdoa, memegang janji Tuhan dgn kokoh, juga amat boleh.

Yang tidak boleh itu, menjadi munafik. Membawa-bawa alasan agama untuk keinginan duniawi pribadi. Karena urusan perjodohan ini kadang banyak sekali kelokan-kelokan hipokrasinya. Saya tidak akan membahasnya lebih detail. Silahkan pikirkan saja. Saat kalian menjalaninya, kalian akan menemukan sendiri kelokan-kelokan tersebut. Dan buat yg masih remaja, terlalu muda, belum mengerti, ingat saja tulisan saya ini, beberapa tahun lagi, boleh jadi masih relevan, dan kalian memahaminya.


UJAR BANG TERE LIYE : karena penghormatan itu, saya menulis nama anak pertama pasangan teman saya ini di halaman persembahan salah satu novel.

SUMBER : FB BANG TERE LIYE 
Saya senang sekali dengan tulisan beliau, semoga membangun dan menjadi renungan berharga bagi kita semua aamiin. (^_^)
Terima kasih, aku begitu mengerti. 
TERE LIYE Penulis terbaik yang pernah ku kenal.

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template