Aurat Wanita

Assalaamu'alaikum wr.wb. 

Bismillahirohmanirohim, salam ukhuwah semua. lama tak menyapa dalam blog saya yang sunyi senyap. 

Awalnya saya bingung dengan tulisan terbaru saya, karena beberapa yang saya rasakan ingin saya tuangkan dalam bentuk tulisan, namun harus begitu yakin. Saat ini hanya beberapa bacaan yang saya kutip dan semoga nilai ilmu ini bisa diamalkan di praktekan aamin. 

Sekali jangan tanyakan saya untuk menjawab yang penting namun dirasa tak penting!  hemm....
Aurat wanita!???



Berasal dari bahasaArab: عورة yang artinya bagian dari tubuh manusia yang diharamkan untuk dilihat dan dipegang oleh lawan jenis. 
Haram hukumnya melihat, atau memperlihatkan aurat. Aurat bagi wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali kedua telapak tangan dan muka (QS An- Nuur( 24: 31) dan Al Ahzab(33: 59). Sedangkan aurat pria adalah bagian pusar (perut) ke bawah hingga lutut.



Namun ada juga hadist
"Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haidh (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan." (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Derajad hadits tersebut diperselihan oleh para ulama..
Ulama yg mewajibkan cadar melemahkan hadits tersbut sedangkan Ulama yang tidak mewajibkan cadar men-Shohikan/meng-Hasankan hadits tersebut..


Ibu : Nai cepatan yah ke warung.
Nai : sebentar bu, pakai kaos kaki dulu.
Ibu : warungnya dekat palingan 6 meter sampai kok.
Nai : Ibu,.....aurat, lagian rok Nai kan hanya menutupi mata kaki, kalau ketemu yang bukan muhrim?
Ibu : hemmm... susah!
Nai : Ibu yang gak sabaran
Ibu : Cepat sana! malah jawab terus...

hehe... percakapan unyu...


Tanya: 
Lalu bagaimanana  tentang hadits dimana seorang shohabiyah menanyakan tentang cara perempuan menutup kakinya (tentag isbal)?

JAWAB : 
“Barangsiapa yang memanjangkan kainnya karena sombong maka Allah tidak akan melihatnya.” Ummu Salamah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang harus dilakukan oleh para wanita dengan ujung pakaian mereka?” Beliau menjawab, “Kalian boleh memanjangkannya sejengkal.” Ummu Salamah bertanya lagi, “Jika begitu, maka kaki mereka akan terbuka!” Beliau menjawab, “Kalian boleh menambahkan satu hasta dan jangan lebih.” (HR. At-Tirmizi & An-Nasai).

Dalam hadits ini mengandung dalil, bahwa kedua kaki perempuan adalah aurat. & auratnya kaki sudah dikenal dikalangan wanita di masa kenabian, maka ketika Rasulullah bsabda: “Panjangkanlah satu jengkal.” Ummu Salamah berkata: “Jka demikian kaki kami akan tersingkap”, yang terpikir bahwa Ummu Salamah tahu bahwa kedua kaki adalah aurat yg tidak boleh terbuka & Nabi menyetujui hal ini. Oleh karena itu, Rasulullah menyuruh utuk menjulurkannya sehasta. Dalam al-Quran terdapat isyarat atas fakta ini, yaitu firman Allah:

“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS An-Nuur:31)


Tanya :
lalu begitu jika jilbab/gamis perempuan sudah dipanjangkan sehasta dari lutut sehingga labuh sampai menutup mata kaki, apakah itu cukup?
zaman rasulullah para wanita menutup kakinya apa dengan cara ini? karena sepegetahuanku kaos kaki apa ada?

Jawab : 
Iya benar!, menutup hingga mata kaki atau pas sejajar dengan mata kaki itu sudah cukup..., bahkan lebih melewati mata kaki pun tidak masalah, hingga menutup seluruh kaki....

Di Zaman shohabiyah ada wanita yg mengeluhkan kepada nabi perihal gamisnya yang panjang hingga menyentuh tanah yg kotor, shohabiyah ini bertanya tentang cara membersihkan ujung gamisnya tersebut.

Dari seorang ibu putra Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf bahwa ia prnah btanya kpda Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya aku adalah seorang perempuan yang biasa memanjangkan (ukuran) pakaianku dan (kadang-kadang) aku berjalan di tempat kotor?’ maka Jawab Ummu Salamah, bhw Nabi pernah bsabda, “Tanah selanjutnya menjadi pembersihnya.” (HR. Ibnu Majah, Malik, Tirmidzi) 

soal kaus kaki apakah sudah ada dijaman Nabi atau belum ini saya tidak tau, yg pastinya hadits diatas (Ummu Salamah) tetap berlaku hingga kini walaupun jaman skrg sdh ada Kaus Kaki 

Tanya:
Begitu, ngomong-ngomong itu tempat yg kotoruntuk yang kering aja kak?
brati kalo wanita justru mata kaki iu batas yg harus tertutup, karena secara logika juga gelang kaki ada di pergelangan kaki, artinya tak boleh terlihat.
nah, trus kalo gamisnya pendek (misalanya sepergelangan kaki) apa lalu kaos kaki bisa dicukupkan untuk menutupi bagian kaki yang lain?

Jawab:
insya Allah kaus kaki sudah mencukupi.., wallahu a'lam

Tanya:
Itu yang termasuk tempat kotor apa yang kotornya kering? seperti tanah kering. kalau yang basah seperti tanah becek bagaimana? atau kalau ditempat wudhu ada genangan air, dll. Lalu kena ujung gamisnya,apa masih termasuk dibolehkan?

Jawab:
Yang disebutkan hadits di atas hanya berlaku untuk najis yg kering. Ketentuan ini tidak berlaku jika najisnya adalah najis yang basah atau cair.

Imam Malik berkata, “Sesungguhnya sebagian tanah membersihkan sebagian yang lain. Hal ini berlaku apabila kita menginjak tanah yang kotor, kemudian setelah itu menginjak tanah bersih dan kering, maka tanah yang bersih dan kering inilah yang akan menjadi pembersihnya. Adapun najis seperti air kencing dan semisalnya yang mengenai pakaian/ jasad maka harus dibersihkan dengan air

Imam Syafi’i menjelaskan, bahwa ketentuan berlaku apabila najis yang diinjak adalah najis yang kering sehingga tidak ada najis yang melekat padanya. Maksudnya, najis tidak terlihat jelas secara fisik melekat pada pakaian (tanah telah menyucikannya). Apabila najis yang di injak adalah najis yang basah, maka harus tetap dibersihkan dengan air hingga bersih.

Sumber (Tanya & Jawab) di Rohis Facebook. 


Semoga tulisan tersebut bermanfaat untuk kita semua.
Terutama bagi yang tidak tahu selalu bertanya mengapa?
Ada juga yang saya dengar langsung menuduh yang tidak-tidak. 
Kakinya mungkin jelek dan sebagainya. Semoga jangan asal menuduh yah, karena kita tidak tahu bukan berarti memberikan gambaran sesuka hati kita. 
Ingat hati mu bukan hatimu, hatimu pemberian Allah jadi jagalah hati ...
lanjut lagunya AA Gym hihi..

Jelaskan yuk kepada yang belum tahu, tebarkan kebaikan *smile  ^,^


Assalaamu'alaikum wr.wb. 

Bismillahirohmanirohim, salam ukhuwah semua. lama tak menyapa dalam blog saya yang sunyi senyap. 

Awalnya saya bingung dengan tulisan terbaru saya, karena beberapa yang saya rasakan ingin saya tuangkan dalam bentuk tulisan, namun harus begitu yakin. Saat ini hanya beberapa bacaan yang saya kutip dan semoga nilai ilmu ini bisa diamalkan di praktekan aamin. 

Sekali jangan tanyakan saya untuk menjawab yang penting namun dirasa tak penting!  hemm....
Aurat wanita!???



Berasal dari bahasaArab: عورة yang artinya bagian dari tubuh manusia yang diharamkan untuk dilihat dan dipegang oleh lawan jenis. 
Haram hukumnya melihat, atau memperlihatkan aurat. Aurat bagi wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali kedua telapak tangan dan muka (QS An- Nuur( 24: 31) dan Al Ahzab(33: 59). Sedangkan aurat pria adalah bagian pusar (perut) ke bawah hingga lutut.



Namun ada juga hadist
"Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haidh (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan." (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Derajad hadits tersebut diperselihan oleh para ulama..
Ulama yg mewajibkan cadar melemahkan hadits tersbut sedangkan Ulama yang tidak mewajibkan cadar men-Shohikan/meng-Hasankan hadits tersebut..


Ibu : Nai cepatan yah ke warung.
Nai : sebentar bu, pakai kaos kaki dulu.
Ibu : warungnya dekat palingan 6 meter sampai kok.
Nai : Ibu,.....aurat, lagian rok Nai kan hanya menutupi mata kaki, kalau ketemu yang bukan muhrim?
Ibu : hemmm... susah!
Nai : Ibu yang gak sabaran
Ibu : Cepat sana! malah jawab terus...

hehe... percakapan unyu...


Tanya: 
Lalu bagaimanana  tentang hadits dimana seorang shohabiyah menanyakan tentang cara perempuan menutup kakinya (tentag isbal)?

JAWAB : 
“Barangsiapa yang memanjangkan kainnya karena sombong maka Allah tidak akan melihatnya.” Ummu Salamah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang harus dilakukan oleh para wanita dengan ujung pakaian mereka?” Beliau menjawab, “Kalian boleh memanjangkannya sejengkal.” Ummu Salamah bertanya lagi, “Jika begitu, maka kaki mereka akan terbuka!” Beliau menjawab, “Kalian boleh menambahkan satu hasta dan jangan lebih.” (HR. At-Tirmizi & An-Nasai).

Dalam hadits ini mengandung dalil, bahwa kedua kaki perempuan adalah aurat. & auratnya kaki sudah dikenal dikalangan wanita di masa kenabian, maka ketika Rasulullah bsabda: “Panjangkanlah satu jengkal.” Ummu Salamah berkata: “Jka demikian kaki kami akan tersingkap”, yang terpikir bahwa Ummu Salamah tahu bahwa kedua kaki adalah aurat yg tidak boleh terbuka & Nabi menyetujui hal ini. Oleh karena itu, Rasulullah menyuruh utuk menjulurkannya sehasta. Dalam al-Quran terdapat isyarat atas fakta ini, yaitu firman Allah:

“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS An-Nuur:31)


Tanya :
lalu begitu jika jilbab/gamis perempuan sudah dipanjangkan sehasta dari lutut sehingga labuh sampai menutup mata kaki, apakah itu cukup?
zaman rasulullah para wanita menutup kakinya apa dengan cara ini? karena sepegetahuanku kaos kaki apa ada?

Jawab : 
Iya benar!, menutup hingga mata kaki atau pas sejajar dengan mata kaki itu sudah cukup..., bahkan lebih melewati mata kaki pun tidak masalah, hingga menutup seluruh kaki....

Di Zaman shohabiyah ada wanita yg mengeluhkan kepada nabi perihal gamisnya yang panjang hingga menyentuh tanah yg kotor, shohabiyah ini bertanya tentang cara membersihkan ujung gamisnya tersebut.

Dari seorang ibu putra Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf bahwa ia prnah btanya kpda Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya aku adalah seorang perempuan yang biasa memanjangkan (ukuran) pakaianku dan (kadang-kadang) aku berjalan di tempat kotor?’ maka Jawab Ummu Salamah, bhw Nabi pernah bsabda, “Tanah selanjutnya menjadi pembersihnya.” (HR. Ibnu Majah, Malik, Tirmidzi) 

soal kaus kaki apakah sudah ada dijaman Nabi atau belum ini saya tidak tau, yg pastinya hadits diatas (Ummu Salamah) tetap berlaku hingga kini walaupun jaman skrg sdh ada Kaus Kaki 

Tanya:
Begitu, ngomong-ngomong itu tempat yg kotoruntuk yang kering aja kak?
brati kalo wanita justru mata kaki iu batas yg harus tertutup, karena secara logika juga gelang kaki ada di pergelangan kaki, artinya tak boleh terlihat.
nah, trus kalo gamisnya pendek (misalanya sepergelangan kaki) apa lalu kaos kaki bisa dicukupkan untuk menutupi bagian kaki yang lain?

Jawab:
insya Allah kaus kaki sudah mencukupi.., wallahu a'lam

Tanya:
Itu yang termasuk tempat kotor apa yang kotornya kering? seperti tanah kering. kalau yang basah seperti tanah becek bagaimana? atau kalau ditempat wudhu ada genangan air, dll. Lalu kena ujung gamisnya,apa masih termasuk dibolehkan?

Jawab:
Yang disebutkan hadits di atas hanya berlaku untuk najis yg kering. Ketentuan ini tidak berlaku jika najisnya adalah najis yang basah atau cair.

Imam Malik berkata, “Sesungguhnya sebagian tanah membersihkan sebagian yang lain. Hal ini berlaku apabila kita menginjak tanah yang kotor, kemudian setelah itu menginjak tanah bersih dan kering, maka tanah yang bersih dan kering inilah yang akan menjadi pembersihnya. Adapun najis seperti air kencing dan semisalnya yang mengenai pakaian/ jasad maka harus dibersihkan dengan air

Imam Syafi’i menjelaskan, bahwa ketentuan berlaku apabila najis yang diinjak adalah najis yang kering sehingga tidak ada najis yang melekat padanya. Maksudnya, najis tidak terlihat jelas secara fisik melekat pada pakaian (tanah telah menyucikannya). Apabila najis yang di injak adalah najis yang basah, maka harus tetap dibersihkan dengan air hingga bersih.

Sumber (Tanya & Jawab) di Rohis Facebook. 


Semoga tulisan tersebut bermanfaat untuk kita semua.
Terutama bagi yang tidak tahu selalu bertanya mengapa?
Ada juga yang saya dengar langsung menuduh yang tidak-tidak. 
Kakinya mungkin jelek dan sebagainya. Semoga jangan asal menuduh yah, karena kita tidak tahu bukan berarti memberikan gambaran sesuka hati kita. 
Ingat hati mu bukan hatimu, hatimu pemberian Allah jadi jagalah hati ...
lanjut lagunya AA Gym hihi..

Jelaskan yuk kepada yang belum tahu, tebarkan kebaikan *smile  ^,^


Melepasmu


Melepasmu 
Dalam semburat senja ku menerawang ke angkasa
Layaknya manusia yang tengah merindu dalam bisu 
Dan ku kenali cara sebelum hadirnya asa
Karena ku tahu tak seperti dulu

Aku kini diam menahan semua rasa yang pernah ku kenali
Sejak aku mulai mengingat kejadian terdahulu kala 
Hingga peristiwa yang menyakitkan hati
Yang nyaris tak bisa ku mengerti 

Ini perjalan hidup diantara orang-orang bernyawa sama sepertiku
Diantara hamparan luas sawah, burung dan gunung-gunung yang menjulang 
Bak permadani yang ingin tampil cantik esok pagi
Aku tak pernah tahu akan ada cerah dimataku

Buliran halus bak Kristal itu memasuki pori-pori pipiku
Menahan suka duka bersama dengan langkah kaki yang kian maju 
Pintaku, do’aku, suaraku yang masih meragu bersama tabuh yang bertalu-talu

Riuh sudah masa penghabisan ini ku lalui
Suka duka, jalan yang menerpa
Kan ku jadikan satu langkah menuju jalan yang fitrah 

Ku rasa belum sempurna, walau terlihat mereka sempurna
Tak berarti merasakan kesempurnaan dimataku
Hanya saja rasa dekat kepadaMU

Allohu Akbar,….. Allohu Akbar
Takbir mengiringi rasa haru ini 
Subhanallah, 
Hatiku kian rindu dan seperti merasakan pedih

Semoga tak ada bayangan yang perih dihatiku 
Kala melepas hari-hari Mu yang penuh maghfiroh dan barakah 
Ramadhan Kareem 
Aku akan mengetuk pintu dahulu atau aku akan pergi jauh darimu…
Harapanku ampunanMu
KasihMu 
DekapanMu 
Dan KeridloanMu 
Kepada umat-umatMu 
Senantiasa MemujiMu 

Semoga tak ada jalan yang ku ingkari 
Dan jalan yang tak lurus ku lalui
Jalan menuju kebaikan serta kemenangan 
Nan abadi dalam Jannatun naim, Surgawi 
Aamiin 

Mungkin hari ini atau besok
Apakah ku dapat menemui rasa hiruk pikuk 
Suka cita menyambut hangatnya ramadhan lagi? والله أعلمُ بالـصـواب


Mohon Maaf Lahir Batin 
tulus ku ucapkan dengan hati memohon penuh ampunan 

Tak berharga rasanya bila aku tak pernah menyatakan khilaf kepadamu, aku tak pernah tahu dengan perasaanmu sekalian.
Mungkin ku telah menyakitimu..

Allohu Akbar aku tersenyum ketika hatimu mengatakan tulus memafkanku. 
Smile ^_^



Berhubung sebentar lagi lebaran, dan takut saya lupa karena ada beberapa hal yang mesti dikerjakan. 
Jadi mohon maaf jika saya ucapkan terlebih dahulu

Ada Pantun nih, belajaranlah sedikit-sedikit.

Hari ini dan selamanya gak boleh iri 
Walaupun rumput tetangga mengkilau kayak liontin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 
Mohon Maaf Lahir Batin 

Nyengir ^_^ asyik bisa pantun juga hihi :P




Melepasmu 
Dalam semburat senja ku menerawang ke angkasa
Layaknya manusia yang tengah merindu dalam bisu 
Dan ku kenali cara sebelum hadirnya asa
Karena ku tahu tak seperti dulu

Aku kini diam menahan semua rasa yang pernah ku kenali
Sejak aku mulai mengingat kejadian terdahulu kala 
Hingga peristiwa yang menyakitkan hati
Yang nyaris tak bisa ku mengerti 

Ini perjalan hidup diantara orang-orang bernyawa sama sepertiku
Diantara hamparan luas sawah, burung dan gunung-gunung yang menjulang 
Bak permadani yang ingin tampil cantik esok pagi
Aku tak pernah tahu akan ada cerah dimataku

Buliran halus bak Kristal itu memasuki pori-pori pipiku
Menahan suka duka bersama dengan langkah kaki yang kian maju 
Pintaku, do’aku, suaraku yang masih meragu bersama tabuh yang bertalu-talu

Riuh sudah masa penghabisan ini ku lalui
Suka duka, jalan yang menerpa
Kan ku jadikan satu langkah menuju jalan yang fitrah 

Ku rasa belum sempurna, walau terlihat mereka sempurna
Tak berarti merasakan kesempurnaan dimataku
Hanya saja rasa dekat kepadaMU

Allohu Akbar,….. Allohu Akbar
Takbir mengiringi rasa haru ini 
Subhanallah, 
Hatiku kian rindu dan seperti merasakan pedih

Semoga tak ada bayangan yang perih dihatiku 
Kala melepas hari-hari Mu yang penuh maghfiroh dan barakah 
Ramadhan Kareem 
Aku akan mengetuk pintu dahulu atau aku akan pergi jauh darimu…
Harapanku ampunanMu
KasihMu 
DekapanMu 
Dan KeridloanMu 
Kepada umat-umatMu 
Senantiasa MemujiMu 

Semoga tak ada jalan yang ku ingkari 
Dan jalan yang tak lurus ku lalui
Jalan menuju kebaikan serta kemenangan 
Nan abadi dalam Jannatun naim, Surgawi 
Aamiin 

Mungkin hari ini atau besok
Apakah ku dapat menemui rasa hiruk pikuk 
Suka cita menyambut hangatnya ramadhan lagi? والله أعلمُ بالـصـواب


Mohon Maaf Lahir Batin 
tulus ku ucapkan dengan hati memohon penuh ampunan 

Tak berharga rasanya bila aku tak pernah menyatakan khilaf kepadamu, aku tak pernah tahu dengan perasaanmu sekalian.
Mungkin ku telah menyakitimu..

Allohu Akbar aku tersenyum ketika hatimu mengatakan tulus memafkanku. 
Smile ^_^



Berhubung sebentar lagi lebaran, dan takut saya lupa karena ada beberapa hal yang mesti dikerjakan. 
Jadi mohon maaf jika saya ucapkan terlebih dahulu

Ada Pantun nih, belajaranlah sedikit-sedikit.

Hari ini dan selamanya gak boleh iri 
Walaupun rumput tetangga mengkilau kayak liontin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 
Mohon Maaf Lahir Batin 

Nyengir ^_^ asyik bisa pantun juga hihi :P



ATURAN yang tak Penting


Keterangan ini masih berlaku harap baca: :P


Sesaat mengenang kejadian kehidupan yang saya alami di sebuah desa di sebuah komplek. Hidup di komplek yang ternyata masyarakatnya berbeda dengan komplek tetangganya yang satunya (acuh tak acuh). Kalau di komplek saya acuh kadang tak acuh. 

Usianya kira-kira saya hidup sudah mencapai 20 tahun lebih dan semenjak usia saya yang ke sekarang saya merasakan pikiran saya semakin dewasa untuk mengenal sebuah "ATURAN".

Prediksi saya kembali seperti tahun lalu, 2011. Saya kehilangan bendera merah putih saat ibu sedang mencari-cari bendera itu. Bendera yang telah lama dengan warna yang sudah memudar itu ku simpan entah dimana, karena terlalu banyak barang dan benda-benda yang mengerumuni lemari kamarku.

"Kenapa ibu nyari sampai segitunya? sudahlah tak usah pasang" jawabku dengan nada sedikit meninggi.
"sudahlah tak usah begitu, daripada kita kena tegur seperti tahun kemarin karena lupa. Ikuti saja aturan mainnya, yang penting kita tak menunduk serunduk-runduk dan serendah-redahnya" Ibuku ngotot.

Aku cuma berdesah kesah, menahan rasa kesal. 

Kebiasaan ini memang selalu dicanangkan oleh Pemerintah melalui pemerintah pusat kemudian melanjut ke pemerintah daerah termasuk ke kelurahan lalu di order ke susunan terkecil yakni RT. 

Malam tasyakuran pun sekarang ini menjadi barang wajib yang layaknya tak semestinya terjadi. 
Dulu, saya ingat sekali ketika setiap KK dimintai uang untuk acara tasyakuran. Ketika itu menu andalannya soto tauco. 
Tetangga saya yang biasa membuat konsumsi itu langsung menuju sasaran untuk segera meminta ia sendiri yang memasakannya. Namun apa yang terjadi, saat itu beberapa RT dikumpulkan menjadi satu di lapangan belakang masjid. 
Disitu yang rajin berkumpul adalah ibu-ibu dan bapak-bapaknya. Terlihat jelas cara menyusun sauto/ soto itu sangat tidak adil, seperti orang berjualan. Dan banyak yang komplen masalah rasa. Kemudian ada sebagian ibu-ibu yang mulai berbisik tak jelas dan mulai GHIBAH. 
Oh No... acara ini memang seperti acara mencari sesuatu yang tak jelas hasilnya. 
memperingati atau malah menyemarakan dengan makanan itu sendiri?
Saat itu saya tak mau menampakkan diri lagi, hanya ibu saya saja untuk menghindari gunjingan dan ibu-ibu yang suka usil dan sindir-menyindir.

Untuk acara besok menjelang malam tasyakuran sendiri saya dan keluarga tak peduli dan tak ikutan rapat. 
Jujur perlakuan Pemerintah yang selalu mewajibkan apalagi membuat sesuatu yang tak penting menjadi penting terasa kurang begitu bermanfaat. 
Memasang bendera wajib, menyanyikan lagu-lagu PKK wajib di arisan, Menyanyikan lagu kebangsaan sudah terdengar gosip akan diberlakukan ketika pergi mengurusi sesuatu di Kelurahan. Oh NO... duniaku Indonesiaku??? 

Acara ini penting atau mementingkan diri sendiri?
Tegurlah yang memang berbuat salah, 
Mana yang selalu membawa nama orang islam harus DAKWAH??
Mana acungkan tangan yang tak setuju!!!! jangan tinggi-tinggi. 

Aturan yang tak penting begitu di penting-pentingkan???
INDONESIA Masih di hatiku kok, gak bakalan lupa kecuali Amnesia.
Pembenaran lagu Indonesia Raya dibaca Endonesia raya saja masih banyak yang salah. 
Koreksi yang penting dulu. Pusatkan sebarkan yang terbaik, bukan yang mengatakan untuk terbaik. 

Indonesia Muslim terbesar, mari cerdaskan pikiran pemerintah. eh....


Keterangan ini masih berlaku harap baca: :P


Sesaat mengenang kejadian kehidupan yang saya alami di sebuah desa di sebuah komplek. Hidup di komplek yang ternyata masyarakatnya berbeda dengan komplek tetangganya yang satunya (acuh tak acuh). Kalau di komplek saya acuh kadang tak acuh. 

Usianya kira-kira saya hidup sudah mencapai 20 tahun lebih dan semenjak usia saya yang ke sekarang saya merasakan pikiran saya semakin dewasa untuk mengenal sebuah "ATURAN".

Prediksi saya kembali seperti tahun lalu, 2011. Saya kehilangan bendera merah putih saat ibu sedang mencari-cari bendera itu. Bendera yang telah lama dengan warna yang sudah memudar itu ku simpan entah dimana, karena terlalu banyak barang dan benda-benda yang mengerumuni lemari kamarku.

"Kenapa ibu nyari sampai segitunya? sudahlah tak usah pasang" jawabku dengan nada sedikit meninggi.
"sudahlah tak usah begitu, daripada kita kena tegur seperti tahun kemarin karena lupa. Ikuti saja aturan mainnya, yang penting kita tak menunduk serunduk-runduk dan serendah-redahnya" Ibuku ngotot.

Aku cuma berdesah kesah, menahan rasa kesal. 

Kebiasaan ini memang selalu dicanangkan oleh Pemerintah melalui pemerintah pusat kemudian melanjut ke pemerintah daerah termasuk ke kelurahan lalu di order ke susunan terkecil yakni RT. 

Malam tasyakuran pun sekarang ini menjadi barang wajib yang layaknya tak semestinya terjadi. 
Dulu, saya ingat sekali ketika setiap KK dimintai uang untuk acara tasyakuran. Ketika itu menu andalannya soto tauco. 
Tetangga saya yang biasa membuat konsumsi itu langsung menuju sasaran untuk segera meminta ia sendiri yang memasakannya. Namun apa yang terjadi, saat itu beberapa RT dikumpulkan menjadi satu di lapangan belakang masjid. 
Disitu yang rajin berkumpul adalah ibu-ibu dan bapak-bapaknya. Terlihat jelas cara menyusun sauto/ soto itu sangat tidak adil, seperti orang berjualan. Dan banyak yang komplen masalah rasa. Kemudian ada sebagian ibu-ibu yang mulai berbisik tak jelas dan mulai GHIBAH. 
Oh No... acara ini memang seperti acara mencari sesuatu yang tak jelas hasilnya. 
memperingati atau malah menyemarakan dengan makanan itu sendiri?
Saat itu saya tak mau menampakkan diri lagi, hanya ibu saya saja untuk menghindari gunjingan dan ibu-ibu yang suka usil dan sindir-menyindir.

Untuk acara besok menjelang malam tasyakuran sendiri saya dan keluarga tak peduli dan tak ikutan rapat. 
Jujur perlakuan Pemerintah yang selalu mewajibkan apalagi membuat sesuatu yang tak penting menjadi penting terasa kurang begitu bermanfaat. 
Memasang bendera wajib, menyanyikan lagu-lagu PKK wajib di arisan, Menyanyikan lagu kebangsaan sudah terdengar gosip akan diberlakukan ketika pergi mengurusi sesuatu di Kelurahan. Oh NO... duniaku Indonesiaku??? 

Acara ini penting atau mementingkan diri sendiri?
Tegurlah yang memang berbuat salah, 
Mana yang selalu membawa nama orang islam harus DAKWAH??
Mana acungkan tangan yang tak setuju!!!! jangan tinggi-tinggi. 

Aturan yang tak penting begitu di penting-pentingkan???
INDONESIA Masih di hatiku kok, gak bakalan lupa kecuali Amnesia.
Pembenaran lagu Indonesia Raya dibaca Endonesia raya saja masih banyak yang salah. 
Koreksi yang penting dulu. Pusatkan sebarkan yang terbaik, bukan yang mengatakan untuk terbaik. 

Indonesia Muslim terbesar, mari cerdaskan pikiran pemerintah. eh....

Peristiwa Subuh


Peristiwa Subuh : Raihan 

Tabuh Berbunyi Gemparkan Malam Sunyi
Berkumandang Suara Azan
Mandayu Memecah Sunyi
Selang Seli Sahutan Ayam

Tapi Insan Kalaupun Hanya Ada
Mata Yang Celik Dipejam Lagi
Hatinya Penuh Benci
Berdengkurlah Kembali
Begitulah Peristiwa Di Subuh Hari
Suara Insan Di Alam Mimpi

Ayuh Bangunlah
Tunaikan Perintah Allah
Sujud Mengharap Keredhaan-Nya
Bersyukurlah Bangkitlah Segera
Moga Mendapat Keredhaan-Nya
Begitulah Peristiwa Di Subuh Hari
Setiap Pagi Setiap Hari

Tabuh Berbunyi Gemparkan Malam Sunyi
Berkumandang Suara Azan
Mandayu Memecah Sunyi
Selang Seli Sahutan Ayam

Tapi Insan Kalaupun Hanya Ada
Mata Yang Celik Dipejam Lagi
Hatinya Penuh Benci
Berdengkurlah Kembali
Begitulah Peristiwa Di Subuh Hari
Suara Insan Di Alam Mimpi

Ayuh Bangunlah
Tunaikan Perintah Allah
Sujud Mengharap Keredhaan-Nya
Bersyukurlah Bangkitlah Segera
Moga Mendapat Keredhaan-Nya
Begitulah Peristiwa Di Subuh Hari
Setiap Pagi Setiap Hari




Dengar suara lirik lagunya yang mendayu-dayu ditambah lagi penguatan rasa makna yang terkandung di dalamnya.  ^_^ 




Peristiwa Subuh : Raihan 

Tabuh Berbunyi Gemparkan Malam Sunyi
Berkumandang Suara Azan
Mandayu Memecah Sunyi
Selang Seli Sahutan Ayam

Tapi Insan Kalaupun Hanya Ada
Mata Yang Celik Dipejam Lagi
Hatinya Penuh Benci
Berdengkurlah Kembali
Begitulah Peristiwa Di Subuh Hari
Suara Insan Di Alam Mimpi

Ayuh Bangunlah
Tunaikan Perintah Allah
Sujud Mengharap Keredhaan-Nya
Bersyukurlah Bangkitlah Segera
Moga Mendapat Keredhaan-Nya
Begitulah Peristiwa Di Subuh Hari
Setiap Pagi Setiap Hari

Tabuh Berbunyi Gemparkan Malam Sunyi
Berkumandang Suara Azan
Mandayu Memecah Sunyi
Selang Seli Sahutan Ayam

Tapi Insan Kalaupun Hanya Ada
Mata Yang Celik Dipejam Lagi
Hatinya Penuh Benci
Berdengkurlah Kembali
Begitulah Peristiwa Di Subuh Hari
Suara Insan Di Alam Mimpi

Ayuh Bangunlah
Tunaikan Perintah Allah
Sujud Mengharap Keredhaan-Nya
Bersyukurlah Bangkitlah Segera
Moga Mendapat Keredhaan-Nya
Begitulah Peristiwa Di Subuh Hari
Setiap Pagi Setiap Hari




Dengar suara lirik lagunya yang mendayu-dayu ditambah lagi penguatan rasa makna yang terkandung di dalamnya.  ^_^ 



Tradisi Ramadhan dan Hari Raya

Yang di nantikan akhirnya hampir tiba, mungkin belum lama kita menantikan ramadhan. Tapi perasaan menjanggal ingin segera lebaran meraih kemenangan. 

Tapi setelah lebaran ingin meraih Ramadhan lagi. hehe... 
Yang berhasil memanfaatkan waktu mungkin begitu senangnya. Berbeda dengan yang tidak. 

Sesekali ada perayaan yang luar biasa sebelum menyambut datangnya hari nan fitrah ini. 
Mereka berlomba-lomba mencari untung dan meraup rupiah sebanyak-banyaknya. Atau Sebaliknya membuang uang secara cuma-cuma. 

Hadirnya ramadhan apalagi hari-hari saat berbuka puasa ini dinantikan. Tak enak rasanya tak ada menu pembuka. Kata-katanya yang sering kebanjiran pesanan "Menu buka puasa" ini nyaris meraih nikmat rejeki melimpah ruah.

Tak terelakan jika terkadang kita tak biasa minum sirup di hari biasa. Namun untuk special ramadhan kali ini kita pun menyisakan uang mencari sirup dan meneguknya secara hemm... 
Belum lagi kita yang biasa makan seadanya jadi tak seadanya. Menu yang lengkap serba makanan kecil. Memaksakan kondisi keuangan kita "Sesak sulit bernafas" maksudnya tahulah. Terkadang mesti memikir ulang. Ini bagi yang pas-pasan. Berbeda yang berlebih uang. Tak masalah semua demi ramadhan sekali dalam setahun. hemm...

Tradisi Menu Kue Lebaran 
Ada nastar, kastangel, putri salju, kacang. Banyak macamnya. 
Hemm... eitz... sampai-sampai harus diperhitungkan lagi buat beli baju lebaran. Yang tak ada diusahakan untuk ada. Sampai-sampai menghutang oh no... jangan deh.

Lihat tetangga sibuk bikin kue saja terlihat memaksakan. Ia benar-benar memaksakan diri untuk menawarkan dagangannya kepada semua tetangga agar memasan kue pada dirinya. Aku cukup tertawa kecil, karena ada saja orang seperti itu. Aneh tapi nyata. 
Dan apabila malam tiba, bukannya mendekatkan diri sholat dirumah / dimasjid asik bikin kue sampai mendekati lebaran. 
Harusnya memang dimaksimalkan semuanya kan??

Nah tradisi yang tak ada harus diadakan ini dia. Makanan yang sewajarnya jadi tak sewajarnya. 
TUJUAN PUASA itu sendiri apa, kita malah kalap sama menu berbuka yang wah, eh.....

Secara jelas  Al-Quran  menyatakan  bahwa  tujuan  puasa  yang hendaknya  diperjuangkan  adalah untuk mencapai ketakwaan atau la’allakum tattaqun. Dalam  rangka  memahami  tujuan  tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi Saw. misalnya,  “Banyak  di  antara  orang  yang   berpuasa   tidak memperoleh   sesuatu  dari puasanya,  kecuali  rasa  lapar  dan dahaga.”

Hem, kita terkadang lepas dari perkara ini. Mengharuskan baju baru dan kue baru. hehee...
Sebenarnya kalau ada uangnya kue baru tak masalah. Tapi kalau tak ada uangnya di ada-adakan repot jadinya.

Baju Lebaran apalagi, tidak ada riwayat matinya yah dari dulu. Berjubel sampai-sampai kecopetan buat beli baju baru. 
Eh special juga budaya "MALAS" yakni Para Pengemis dadakan semakin membludak. Ada anak-anak kecil pula yang dipaksakan mengemis. Rasanya miris.

Sekali lagi, kita pikirkan yang baru-baru saja esok harinya. Coba uang kita habis buat sengaja memperbaharui semua, tapi kalau hati kita tak baru dan kembali menjadi orang yang bertaqwa? Perubahan negeri ini tak ada. 
Kalau ramai-ramai mencari baju baru, ramai-ramai makanan baru, ramai-ramai. Peningkatan ketaqwaannya mana?
Dimana? aih malu sama Allah bu. hemm... di negara tetangga ada gak yah tradisi seperti ini?
Kalau THR? itu sih bukan Baru lagi yah?
Tapi sepertinya keikhlasan yang harus di berikan BOS hehehe.

Tradisi dan budaya, Indonesia memang macam-macam rupanya. Mau tak mau kita harus bisa mengendalikan pikiran kita mencermati mana yang baik dan mana yang buruk. Yang sesuai anjuran Al-qur'an deh. Jangan ikut-ikutan tradisi yang dirasa memang tak bisa dicerna. 

Yang penting, misalnya kue. Kue pun jangan berlebihanlah. Ampau tak ada ya sudah. hehe... tak masalah yah kan? Tak usah gengsi. Saya juga tak pernah ngasih ampau hahaha. #sok kaya, makan aja masih numpang. hihiihi.
Kalau amal sedekah itu sih sudah seperti kewajiban yang mesti dipenuhi. 
Enaknya kalau berbaginya ikhlas. bukan sekedar di bulan ramadhan saja. 

Punya cara jitu, Kali pertama memegang gaji pertama diusahakan sudah disisihkan buat zakat dan infak. Lebih terutama lagi bisa sedekah. Kemudian baru memikirkan yang lain. Jangan pusing-pusing nantinya kalau sudah mendekati hari Lebaran tinggal beberapa hari saja. 


Ada yang membelenggu kita. Di saat bulan suci nan berkah ini disambut hangat oleh kita.
Tapi jangan sampai aku terbawa suasana, lupa lupa ingat lalu kembali ke jalan yang mungkar.
Menutup diri lalu kembali membuka diri dari kemaksiatan. 
Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. 
Dan menjadi orang yang bertaqwa aamiin. 

^_^ Rindu hadirMu ^_^ Afwan baru muncuL.

Yang di nantikan akhirnya hampir tiba, mungkin belum lama kita menantikan ramadhan. Tapi perasaan menjanggal ingin segera lebaran meraih kemenangan. 

Tapi setelah lebaran ingin meraih Ramadhan lagi. hehe... 
Yang berhasil memanfaatkan waktu mungkin begitu senangnya. Berbeda dengan yang tidak. 

Sesekali ada perayaan yang luar biasa sebelum menyambut datangnya hari nan fitrah ini. 
Mereka berlomba-lomba mencari untung dan meraup rupiah sebanyak-banyaknya. Atau Sebaliknya membuang uang secara cuma-cuma. 

Hadirnya ramadhan apalagi hari-hari saat berbuka puasa ini dinantikan. Tak enak rasanya tak ada menu pembuka. Kata-katanya yang sering kebanjiran pesanan "Menu buka puasa" ini nyaris meraih nikmat rejeki melimpah ruah.

Tak terelakan jika terkadang kita tak biasa minum sirup di hari biasa. Namun untuk special ramadhan kali ini kita pun menyisakan uang mencari sirup dan meneguknya secara hemm... 
Belum lagi kita yang biasa makan seadanya jadi tak seadanya. Menu yang lengkap serba makanan kecil. Memaksakan kondisi keuangan kita "Sesak sulit bernafas" maksudnya tahulah. Terkadang mesti memikir ulang. Ini bagi yang pas-pasan. Berbeda yang berlebih uang. Tak masalah semua demi ramadhan sekali dalam setahun. hemm...

Tradisi Menu Kue Lebaran 
Ada nastar, kastangel, putri salju, kacang. Banyak macamnya. 
Hemm... eitz... sampai-sampai harus diperhitungkan lagi buat beli baju lebaran. Yang tak ada diusahakan untuk ada. Sampai-sampai menghutang oh no... jangan deh.

Lihat tetangga sibuk bikin kue saja terlihat memaksakan. Ia benar-benar memaksakan diri untuk menawarkan dagangannya kepada semua tetangga agar memasan kue pada dirinya. Aku cukup tertawa kecil, karena ada saja orang seperti itu. Aneh tapi nyata. 
Dan apabila malam tiba, bukannya mendekatkan diri sholat dirumah / dimasjid asik bikin kue sampai mendekati lebaran. 
Harusnya memang dimaksimalkan semuanya kan??

Nah tradisi yang tak ada harus diadakan ini dia. Makanan yang sewajarnya jadi tak sewajarnya. 
TUJUAN PUASA itu sendiri apa, kita malah kalap sama menu berbuka yang wah, eh.....

Secara jelas  Al-Quran  menyatakan  bahwa  tujuan  puasa  yang hendaknya  diperjuangkan  adalah untuk mencapai ketakwaan atau la’allakum tattaqun. Dalam  rangka  memahami  tujuan  tersebut agaknya perlu digarisbawahi beberapa penjelasan dari Nabi Saw. misalnya,  “Banyak  di  antara  orang  yang   berpuasa   tidak memperoleh   sesuatu  dari puasanya,  kecuali  rasa  lapar  dan dahaga.”

Hem, kita terkadang lepas dari perkara ini. Mengharuskan baju baru dan kue baru. hehee...
Sebenarnya kalau ada uangnya kue baru tak masalah. Tapi kalau tak ada uangnya di ada-adakan repot jadinya.

Baju Lebaran apalagi, tidak ada riwayat matinya yah dari dulu. Berjubel sampai-sampai kecopetan buat beli baju baru. 
Eh special juga budaya "MALAS" yakni Para Pengemis dadakan semakin membludak. Ada anak-anak kecil pula yang dipaksakan mengemis. Rasanya miris.

Sekali lagi, kita pikirkan yang baru-baru saja esok harinya. Coba uang kita habis buat sengaja memperbaharui semua, tapi kalau hati kita tak baru dan kembali menjadi orang yang bertaqwa? Perubahan negeri ini tak ada. 
Kalau ramai-ramai mencari baju baru, ramai-ramai makanan baru, ramai-ramai. Peningkatan ketaqwaannya mana?
Dimana? aih malu sama Allah bu. hemm... di negara tetangga ada gak yah tradisi seperti ini?
Kalau THR? itu sih bukan Baru lagi yah?
Tapi sepertinya keikhlasan yang harus di berikan BOS hehehe.

Tradisi dan budaya, Indonesia memang macam-macam rupanya. Mau tak mau kita harus bisa mengendalikan pikiran kita mencermati mana yang baik dan mana yang buruk. Yang sesuai anjuran Al-qur'an deh. Jangan ikut-ikutan tradisi yang dirasa memang tak bisa dicerna. 

Yang penting, misalnya kue. Kue pun jangan berlebihanlah. Ampau tak ada ya sudah. hehe... tak masalah yah kan? Tak usah gengsi. Saya juga tak pernah ngasih ampau hahaha. #sok kaya, makan aja masih numpang. hihiihi.
Kalau amal sedekah itu sih sudah seperti kewajiban yang mesti dipenuhi. 
Enaknya kalau berbaginya ikhlas. bukan sekedar di bulan ramadhan saja. 

Punya cara jitu, Kali pertama memegang gaji pertama diusahakan sudah disisihkan buat zakat dan infak. Lebih terutama lagi bisa sedekah. Kemudian baru memikirkan yang lain. Jangan pusing-pusing nantinya kalau sudah mendekati hari Lebaran tinggal beberapa hari saja. 


Ada yang membelenggu kita. Di saat bulan suci nan berkah ini disambut hangat oleh kita.
Tapi jangan sampai aku terbawa suasana, lupa lupa ingat lalu kembali ke jalan yang mungkar.
Menutup diri lalu kembali membuka diri dari kemaksiatan. 
Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. 
Dan menjadi orang yang bertaqwa aamiin. 

^_^ Rindu hadirMu ^_^ Afwan baru muncuL.

 
Catatan Annurshah Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template